Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus di respon oleh perawat. Respon yang ada harus
bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkrit
dalam pelaksanaannya. Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global dalam setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, tenaga profesi perawat
dituntut untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan yang optimal pada
masyarakat dengan melaksanakan asuhan keperawatan yang bermutu, efisien dan
efektif. Untuk mewujudkan hal tersebut setiap perawat dituntut untuk mempunyai
kemampuan manajereial yang handal dibidang keperawatan (Direktoral YanKep,
Depkes 2002).
Manajemen Keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan
anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan
Profesional. Pemberian pelayanan keperawatan secara profesional perawat
diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan untuk meningkatkan derajat pasien menuju ke arah kesehatan yang
optimal (Nursalam, 2011).
Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem, pelayanan
kesehatan di Indonesia, salah satunya adalah RSU Haji Surabaya. Dalam
pelaksanaannya RSU Haji Surabaya mempunyai tangguang jawab untuk
meningkatkan derajad kesehatan pasien. Hal ini dapat dicapai bila rumah sakit
memberikan pelayanan secara komprehensif dan didukung oleh meningkatnya
kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan. Pelayanan yang komprehensif dapat
dilihat dari terpenuhinya kebutuhhan pasien mulai dari awal masuk Rumah sakit
sampai pasien mendapatkan derajad kesehatan yang optimal. RSU Haji Surabaya
dituntut untuk terus menerus mengembangkan pelayanan keperawatan yang
bermutu karena mayoritas pemberian pelayanan oleh tenaga perawat dalam
bentuk proses asuhan keperawatan profesional. Mengembangkan pelayanan
keperawatan yang bermutu, RSU Haji Suarabaya khususnya diruang marwah II
menerapkan model asuhan keperawatan Tim-Primer yang didalamnya terdapat
pelaksanaan ronde keperawatan, discharge planning, supervisi, sentralisasi obat,
penerimaan pasien baru, timbang terima, dokumentasi yang diharapkan mampu
meningkatkan mutu pelyanan demi tercapainya derajad kepuasan pasien yang
optimal. Namun dalam supervise dan ronde keperawatan, pelaksanaannya masih
kurang optimal.
Berdasarkan pengambilan data mulai tanggal 3-5 April 2017 melalui
kuesioner, observasi, dan wawancara didapatkan hasil tingkat kepuasan pasien
terhadap kinerja perawat dari 11 responden sebanyak 8 responden sangat puas, 3
puas. Data rata-rata dari BOR di ruang marwah II RSU Haji Surabaya yang sudah
diidentifikasi (dalam 3 hari) sebanyak 73,9% . Data indikator mutu pelayanan
yang sudah diindentifikasi pada periode April 2017 diruang Marwah II C RSU
Haji Surabaya meliputi angka kejadian jatuh sebanyak 0,00% dari 125 pasien
yang beresiko jatuh , angka kejadian infeksi sebanyak 0,019% dari 227 pasien.
Dari angka kejadian pasien jatuh yang masih terjadi di Marwah II kemungkinan
penyebabnya antara lain oleh karena kurangnya pemahaman keluarga mengenai
pasien safety serta pencegahan dan pengendalian infeksi.
Berdasarkan hasil analisa di Ruang marwah II, pelaksanaan supervise belum
dilaksanakan secara optimal karena kurangnya pelatihan-pelatihan mengenai
supervisi. Untuk Ronde keperawatan diruangan juga masih belum optimal
dikarenakan keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), waktu serta, kesibukan
tenaga kesehatan. Selain itu untuk discharge planing diruangan masih sebatas
pasien yang mau KRS sudah tersedia dan sudah dilaksanakan namun
pelaksanaannya dilakukan oleh perawat hanya pada saat pasien akan pulang saja.
Untuk itu upaya-upaya yang harus dilakukan dalam mengatasi masalah diatas
yaitu dengan mengoptimalkan ketenegaan perawat yang ada di Marwah 2 RSU
Haji Surabaya yang berpendidikan Ners sebanyak 5 perawat dengan melakukan
pembagian peran perawat sesuai job description dan pengalaman kerja dalam
perencanaannya harus memperhatikan visi dari rumah sakit dan visi bidang
keperawatan, mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada makro RS (landasan
hukum data statistik statistik kesehatan yang bersifat mikro seperti analisis situasi
tenaga perawat, beban kerja, dan kinerja personal perawat) (Apin Styowati, 2009).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Surabaya mencoba menerapkan Model
Asuhan Keperawatan dengan Primary Nursing, dimana dilaksanakannya
melibatkan semua pasien kelolaan (Ruang A) kelas III DI Ruang Marwah 2 RSU
Haji Surabaya dengan perawat yang bertugas diruangan tersebut.
Berdasar atas fenomena di atas, maka kami mencoba menerapkan Model
Praktek Asuhan Keperawatan Profesional dengan metode primer, dimana
pelaksanaannnya melibatkan semua pasien kelolaan di Ruang Marwah II RSU
Haji Surabaya dengan perawat yang bertugas di Ruang tersebut.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan
dengan menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Primer.
1.2.2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu :
a. Melaksanakan pengkajian di Ruang Marwah II RSU Haji Surabaya
b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
c. Menentukan rumusan masalah berdasarkan prioritas di ruang marwah
IIC.
d. Menyusun rencana strategi operasional Ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional : Timbang Terima,
Ronde Keperawatan, Sentralisasi obat, Supervisi Keperawatan,
Discharge planning, Dokumentasi Keperawatan.
e. Melaksanakan rencana strategi operasional Ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional: Timbang Terima,
Ronde Keperawatan, Sentralisasi Obat, Supervisi Keperawatan,
Discharge Planning, Dokumentasi Keperawatan.
f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional Ruangan
berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional:
Timbang Terima, Ronde Keperawatan, Sentralisasi Obat, Supervisi
Keperawatan, Discharge planning, Dokumentasi Keperawatan.
1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi pasien
Tercapainya kepuasan klien yang optimal selama klien dirawat di
Ruangan.
1.3.2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
1.3.3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Marwah II RSU Haji
Surabaya yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan
professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
c. Menerapkan Model Keperawatan Profesional (MAKP).

BAB 2
PENGKAJIAN

Dalam BAB ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.
2.1 Visi, Misi, dan Motto RSU Haji Surabaya
2.1.1 Visi RSU Haji Surabaya
Rumah sakit pilihan masyarakat, prima dan islami dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian yang berstandart internasional.
2.1.2 Misi RSU Haji Surabaya
1. Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian
yang berkualitas menuju standart internasional.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana, serta pembekalan farmasi
rumah sakit, sesuai perkembangan IPTEKDOK.
3. Menyediakan sumber daya manusia yang profesional dan
berakhlak mulia serta lingkungan pelayanan yang islami.
4. Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan kesejahteraan
karyawan.
2.1.3 Motto RSU Haji Surabaya
Menebar salam dan senyum dalam pelayanan.
2.1.4 Visi Keperawatan RSU Haji Surabaya
Menjadi pioner keperawatan profesional yang islami.
2.1.5 Misi Keperawatan RSU Haji Surabaya
1. Meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan
2. Meningkatkan sarana prasarana yang memadai
3. Menata system pelayanan keperawatan yang profesional
4. Menata program bimbingan mahasiswa keperawatan
5. Meningkatkan pembinaan etik profesi tenaga keperawatan
6. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan
keperawatan
2.1.6 Tujuan Unit Keperawatan RSU Haji Surabaya
Memberikan pelayanan kesehatan profesional yang islami sesuai
standart asuhan keperawatan

2.1.7 Falsafah Keperawatan RSU Haji Surabaya


Bantuan keperawatan yang diberikan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat secara profesional tanpa memandang suku, agama, dan
tingkat sosial masyarakat yang diberikan dengan niat ibadah kepada
Allah SWT.
2.1.8 Nilai-nilai dalam memberikan pelayanan keperawatan
1. Tanamkan kejujuran, keramahan dan profesionalisme dalam
memberikan pelayanan keperawatan.
2. Ciptakan rasa saling menghormati antara perawat dan profesi
kesehatan lain dalam bekerja.
2.1.9 Sepuluh Pedoman Keperawatan RSU Haji surabaya
Sepuluh pedoman dalam memberikan pelayanan keperawatan
1. Berkata/berbuat benar dan bijaksana
2. Saling menghargai dan bekerjasama
3. Komunikatif dan santun
4. Sabar dan kasih sayang
5. Kompeten dan bertanggung jawab
6. Memecahkan masalah pasien melalui proses keperawatan
7. Bekerja sesuai standart praktek keperawatan
8. Kepedulian
9. Mengutamakan kepuasan pelanggan
10. Cepat tanggap dan pro aktif
2.1.10 Visi Ruang Marwah 2
Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan prima dan islami dalam
memberikan pelayanan kesehatan anak, pendidikan dan penelitian
ruang anak
2.1.11 Misi Ruang Marwah 2
1. Mengurangi angka kecacatan pada anak
2. Mengurangi angka morbiditas pada anak
3. Mengurangi rasa trauma pada anak sakit
4. Melanjutkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak
5. Mengembangkan pengetahuan dan skill SDM dalam memberikan
pelayanan
6. Memberikan input tentang sistem pelayanan anak kepada
mahasiswa praktek dan masyarakat
7. Mengembangkan tingkat pendidikan secara formal/nonformal
2.1.12 Motto Ruang Marwah 2
Mengutamakan pelayanan yang profesional tanpa membedakan status
ekonomi, sosial, budaya dan agama.
2.1.13 Pengumpulan Data
Pengumpulan data meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana,
MAKP, sumber keuangan, dan pemasaran (marketing). Data yang
didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh
beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah.
2.2 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan, keunggulan dari Ruang Marwah II salah satunya adalah memiliki
tenaga S! keperawatan 5 orang, jumlah tenaga DIII Keperawatan sebanyak 12
orang dan beberapa diantaranya telah mengikuti pelatihan dibidang keperawatan
anak. Selain itu, ruangan Marwah II memiliki 3 pekarya rumah tangga dengan
latar belakang SMA.
2.2.1 Struktur Organisasi
Ruang Marwah II dipimpin oleh kepala ruangan dan dibantu 3 perawat primer
dan beberapa perawat asosier, bersama tenaga pekerja kesehatan. Di Ruang
Marwah II juga terdapat perawat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program unggulan seperti pasien safety, PKMRS, terapi bermain pada anak,
tumbuh kembang anak, logistic, asuhan keperawatan, infeksi nosocomial,
alat/obat dan kebersihan. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2.1 Struktur organisasi ruang Marwah II RSU Haji Surabaya


2.2.2 Tenaga Keperawatan
Tabel 2.2.1 Tenaga perawat di ruang Marwah II RSU Haji Surabaya.
No NAMA PENDIDIKAN JABATAN L/P
1. Hartono M, S.Kep. Ns S1 Keperawatan KARU L
2. Samuji, S.Kep. Ns S1 Keperawatan KATIM L
3. Sri Sudarti, Amd. Kep D3 Keperawatan KATIM P
4. Umi M, Amd. Kep D3 Keperawatan KATIM P
5. Yuni M, Amd. Kep D3 Keperawatan KATIM P
6. Luluk M, Amd. Kep D3 Keperawatan KATIM P
7. Nuraini, S.Kep. Ns S1 Keperawatan PJ P
8. Ismatin, Amd. Kep D3 Keperawatan PJ P
9. Nurul M, S.Kep. Ns S1 Keperawatan PJ P
10. Syamsul, S.Kep. Ns S1 Keperawatan PJ L
11. Lailatul, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
12. Endang, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
13. Lilik W, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
14. Prima R. Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
15. Ikawati, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
16. Yunita, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P
17. Siti, Amd. Kep D3 Keperawatan PA P

2.2.3 Tenaga Non Keperawatan


Tabel 2.2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang Marwah II RSU Haji Surabaya
No KUALIFIKASI JUMLAH JENIS
1. Tata Usaha (Medical record) - -
2. Pekarya Kesehatan 3 orang PNS
3. Pekarya RT - -
4. Apoteker klinik 1 orang PNS
5. Ahli Gizi 1 orang PNS

Di ruangan Marwah II RSU Haji Surabaya tenaga non medis terdiri dari
pekarya kesehatan, ahli gizi dan cleaning service, tidak terdapat tenaga tata
usaha dan pekarya rumah tangga, hanya terdapat pekarya kesehatan dan
apoteker klinik. Tenaga tata usaha tidak ada karena semua pengurusan
administrasi semua terpusat di bagian administrasi RSU Haji Surabaya.
Tenaga non keperawatan yang terbatas sedangkan beban kerja yang tinggi
pada perawat dimana hanya ada satu pekarya kesehatan berdinas pagi dan
sore, sedangkan untuk berdinas malam tidak ada pekarya rumah tangga.
2.2.4 Tenaga Medis

Tabel 2.2.3 Tenaga Medis di Ruang Marwah II RSU Haji Surabaya

No Kualifikasi Jumlah
1. Dokter jaga Ruang Marwah II 2
2. Dokter Spesialis Anak (setiap hari 1) 8 (bergiliran 2 minggu
sekali)

2.2.5Tingkat Ketergantungan Pasien Dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Marwah II RSU Haji Surabaya dari
hasil pengkajian adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.4 Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan tenaga


keperawatan secara keseluruhan di Ruang Marwah II RSU Haji Surabaya perhari
pada tanggal 03 April 2017

Klasifikasi Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan


Pasien Pasien Pagi Sore Malam

Minimal Care 0 0x0,17= 0 0x0,14= 0 0x0,07= 0

Partial Care 30 30x0,27= 8,1 30x0,15= 4,5 30x0,10= 3


Total Care 2 2x0,36= 0,72 2x0,36= 0,72 2x0,2= 0,4

Total 32 9 5 3

Total Tenaga Perawat :


Pagi : 9 Orang
Sore : 5 Orang
Malam : 3 Orang
+
Total : 17 Orang
Jumlah Tenaga Yang Lepas Dinas Perhari :
86 X 17 = 5 orang
289

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di Ruang Marwah
II RSU Haji Surabaya adalah 17 orang + 3 orang struktural + 5 orang lepas dinas
= 25 orang

2.2.6 Kepuasan Pasien Terhadap Kinerja Perawat

2.2.7 Kepuasan Kerja Perawat

2.3 Sarana Dan Prasarana (M2/Material)


2.3.1 Lokasi Dan Denah Ruangan
Gedung marwah yang terdiri dari 4 ruangan khususnya di ruang Marwah 2
RSUD Haji Surabaya yang terletak di lantai II. Gedung Marwah 2 merupakan
ruangan anak yang berbatasan : sebelah utara berbatasan dengan masjid, sebelah
selatan berbatasan dengan taman belakang/ parker mobil, sebelah barat berbatasan
dengan gedung instalasi gizi, dan sebelah timur berbatasan dengan ruang bermain
dan paviliun
Gambar 3.2.1 Lokasi Dan Denah Ruangan

2.3.2 Data Tempat Tidur Pasien


Berdasarkan hasil pengkajian pada hari senin tanggal 3 april 2017
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur adalah 32 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut :
a. Gambaran umum jumlah tempat tidur diruang Marwah II
Ruang A : 10 Bed
Ruang B : 6 Bed
Ruang C : 8 Bed
Rang D : 6 Bed
Ruang Observasi : 2 Bed
b. Gambaran umum jumlah tempat tidur kelolaan mahasiswa manajemen
Keperawatan
Ruang A : 10 Bed untuk perempuan dan laki-laki
Ruang C : 8 Bed untuk perempuan dan laki-laki
c. Fasilitas utuk pasien
Fasilitas di Ruang Marwah 2 RSUD Haji Surabaya
Tabel 2.3.1 : Fasilitas untuk Pasien
No Nama barang Jumlah kondisi seharusnya Keterangan
1 Tempat tidur dewasa 2 bed Baik 2 Sesuai
2 Tempat tidur anak tingkat 30 bed Baik 30 Sesuai
3 Sprei orange 18 buah Baik 60 Kurang
4 Sprei hijau 85 buah Baik 80 Kurang
5 Stik laken orange 15 buah Baik 15 Kurang
6 Selimut lorek besar 5 buah Baik 20 Kurang
7 Selimut lorek kecil 20 buah Baik 40 Kurang
8 Sarung bantal hijau 65 buah Baik 90 Kurang
9 Taplak meja putih besar 4 buah Baik 16 Kurang
10 Taplak meja hijau 6 buah Baik 10 Kurang
11 Taplak meja orange 35 buah Baik 90 Kurang
12 Sarung O2 besar 3 buah Baik 30 Kurang
13 Sarung O2 kecil 2 buah Baik 6 Kurang
14 Handuk krem besar 4 buah Baik 10 Kurang
15 Handuk tangan besar 4 buah Baik 4 Sesuai
16 Handuk tangan kecil biru 100 buah Baik 50 Kurang
17 Waslap - Baik - -
18 Serbet piring 2 Baik 10 Kurang
19 Perlak sarung bantal - Baik 30 Kurang
20 Bantal kecil - Baik 20 Kurang
21 Kelambu besar 2 buah Baik 2 Sesuai
22 Kelambu kecil 10 buah Baik 10 Sesuai
23 Mukenah 2 buah Baik 4 Kurang
24 Sajadah 1 buah Baik 4 Kurang

d. Peralatan kesehatan
Tabel 2.3.2 Peralatan dan bahan kesehatan yang tersedia diruang Marwah II
RSUD Haji Surabaya terdiri dari :
No Nama Barang Standar/Rasio Jumlah Kondisi Usulah
(Depkes RI) keterangan
1 Tromol besar Minimal 1 2 buah Baik Cukup
2 Tromol sedang - 3 buah Baik Cukup
3 Tromol kecil Minimal 1 2 buah Baik Kurang 4
4 Bak Instrument sedang Minimal 2 4 buah Baik Cukup
5 Bak Instrument kecil - 7 buah Baik Cukup
6 Cucing kecil 1:5 8 buah - Cukup
7 Kom tutup 6 8 buah Baik Cukup
8 Penumbuk obat - 1 buah Baik Kurang 1
9 Alat cukur - 1 buah - -
10 Senter kecil - 1 buah Baik Kurang 3
11 WWZ - 2 buah Rusak Kurang 2
12 Eskap - 2 buah Rusak Kurang 5
13 Spuit gliserin 1 ruangan 2 1 buah Baik Kurang 5
14 Hammer reflek - 1 buah Baik -
15 Korentang dan tempatnya Minimal 2 3 buah Baik Kurang 1
16 Suction 1 ruangan 1 1 buah Baik Kurang 2
17 Nebulizer (ultrasonic/jet) 1 ruangan 1 3 buah 2 Rusak Cukup
(1/2) Jet Nebul
18 Gunting perban - 2 buah 1 Rusak Kurang 1
19 Tabung reaksi - 1 buah - Kurang 2
20 Rak tabung reaksi - 1 buah Baik -
21 Bengkok 1:5 13 buah - -
22 Hb Sahli - 1 buah Rusak -
23 Timbangan anak 1 buah 1 buah Baik Kurang 1
24 Timbangan dewasa 1 buah 1 buah Baik Cukup
25 Tensimeter dewasa 1 ruangan 2 1 buah Rusak Cukup
26 Tensimeter anak 1 ruangan 2 1 buah Baik Kurang 2
27 Tongue spatel - 2 buah Baik Kurang 1
28 Regulator O2 - - - Kurang 2
29 Lampu spiritus - 1 buah Baik -
30 ECG - 1 buah Baik -
31 Jackson risk - 1 buah Baik Kurang 1
32 THT set - 1 buah Baik Cukup
33 Lampu kepala - 1 buah Rusak Kurang 1
34 Laringoskop set - 1 buah Baik Cukup
35 Troli Dalin - 1 buah Rusak -
36 Saturasi O2 1 buah 1 buah Baik Kurang 1
37 Kotak emergency 1 buah 1 buah Rusak Kurang 1
38 Duk lubang - 1 buah Baik Kurang 2
39 Vena sectie set - 1 buah Baik Cukup
40 Instrument set - 1 buah - -
41 Tabung O2 besar Minimal 1 10 buah Baik Cukup
42 Tabung O2 kecil Minimal 2 1 buah Baik Kurang 1
43 Kursi roda 1 ruangan 2 3 buah Baik Cukup
44 Sterilisator - 1 buah Rusak Kurang 1
45 Standar infuse 1:1 30 buah Baik Cukup
46 Pispot 4 10 buah Rusak Kurang 10
47 Urinal 1:4 15 buah Rusak Kurang 15
48 Ambubag 1 ruangan 1 2 buah Baik Kurang 2
49 Head box - 3 buah Baik Kurang 1
50 Lampu roentgen - 1 buah Baik Cukup
51 Mayotube besar - 1 buah Baik Kurang 2
52 Mayotube kecil - 1 buah Baik Kurang 2 set
53 Syring pump - 1 buah Baik Kurang 1
54 Infuse pump - 1 buah Baik Cukup

Administrasi penunjang :
1. Buku injeksi
2. Lembar observasi
3. Lembar timbang terima
4. SOP
5. SAK
6. Buku dalin
7. Buku tindakan
8. Patient safety
9. Buku kematian
10. Buku ronde keperawatan

No Nama Alat Stok Pemakaian Penambahan Sisa


A I R W A Y (A)
1 Kanul saction anak 5 bh 5 5 5

2 Kanul saction 3 bh - - -
dewasa
3 NGT tube 5 bh - - -
4 NGT anak 5 bh 4 4 4
5 Oropharying tube 3 bh 1 1 1
anak
6 Oropharying tube 3 bh 2 2 2
dewasa
7 Soluset 3 bh 3 3 3
8 Suction unit 1 bh 1 1 1
B R E A T H I N G (B)
9 Bag and mask anak 1 bh 2 2 2
+selang oksigen
10 Bag and mask 1 bh - - -
dewasa +selang
oksigen
11 ETT (endatrachel 5 bh - - -
tube)
12 Kanula oksigen 5 bh 4 4 4
anak
13 Kanula oksigen 3 bh 2 2 2
dewasa
14 Masker oksigen 3 bh 3 3 3
anak
15 Masker oksigen 1 bh - - -
dewasa
16 Pulse oksimetri 1 bh 1 1 1
17 Tabung oksigen 1 bh 1 1 1
dengan regulator
C I R C U L A T I O N (C)
18 Folley catheter 3 bh 1 1 1
Anak
19 Iv line Anak 5 bh 2 2 2
20 Iv line Bayi 5 bh - - -
21 Spuit 1 cc 5 bh 5 5 5
22 Spuit 10 cc 5 bh - - -
23 Spuit 20 cc 2 bh 1 1 1
24 Spuit 3 cc 5 bh 5 5 5
25 Spuit 5 cc 5 bh 5 5 5
26 Spuit 50 cc 2 bh - - -
27 Torniquet 3 bh 1 1 1
28 Transfusion set 3 bh 3 3 3
29 Urobag 3 bh 4 4 4
2.4 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan ( M3 Method )
2.4.1 Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa model asuhan keperawatan
profesional yang saat ini sedang dikembangkan oleh menejemen ruang
Marwah 2 adalah MKAP tim. Hal ini disesuaikan dengan sumber daya
manusia yang dimiliki dan karakteristik ketergantungan klien yang di rawat
di ruang Marwah 2.
2.4.2 Penerimaan Pasien Baru
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa penerimaan pasien baru di
ruang Marwah 2 sudah berjalan tetapi belum maksimal. Penerimaan pasien
baru yang dilakukan di ruangan, dari pasien datang dari IGD maka
dilakukan penanganan kegawatan dahulu baru kemudian dilakukan
penerimaan pasien baru. Selain itu perawat ruangan melakukan pengkajian
pasien baru dan langsung melakukan pendokumentasian. Alur penerimaan
pasien baru seharusnya saat pasien datang perawat ruangan
memperkenalkan diri, melakukan identifikasi pasien. Gelang identitas
pasien sudah dipasang di IGD atau Poli asal pasien dikirim yang berisi
nama, tanggal lahir, nomer rekam medis, dan alamat, serta riwayat alergi
yang dimiliki pasien. Setelah itu melakukan pengkajian pasien baru dan
melakukan orientasi ruangan diantaranya dengan menjelaskan fasilitas, tata
tertib, dan aturan rumah sakit sesuai yang tercantum dalam lembaran
penermaan pasien baru serta memintakan persetujuan untuk sentralisasi
obat. Beritahu pasien dan keluarga pasien bila perlu bantuan segera lapor ke
perawatnya dan pesankan ke keluarga bila ingin meninggalkan pasien,
dampingan tempat tidur selalu dalam keadaan tertutup.
Selain itu, kurang adanya orientasi pada pasien/ keluarga pasien baru
seperti : cara melakukan cuci tangan yang benar (belum adanya leafleat cara
cuci tangan yang benar untuk pasien), orientasi ruangan pada keluarga
pasien baru, penjelasan mengenai jam besuk/jam kunjung.
2.4.3 Timbang Terima
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa dengan observasi perawat di
ruang Marwah 2 saat ini untuk pergantian shift telah dilaksanakan dan sudah
menggunakan format timbang terima. Kegiatan timbang terima shif pagi
sesuai dengan jam dinas. Dipimpin kepala ruangan kemudian untuk shif
selanjutnya diserahkan kepada Katim. Setelah itu perawat shif pagi
menyampakan timbang terima pada perawat shif sore. Hal yang
disampaikan adalah : jumlah pasien, identitas, dan diagnosa medis pasien,
data keluhan pasien, data fokus, masalah keperawatan yang muncul,
tindakan yang sudah dilakukan dan tindakan yang belum dilakukan, pesan
dokter mengenai perubahan dosis atau nama obat dan terapi yang diberikan
pada pasien, serta pesan khusus untuk kegiatan cek laboratorium. Begitu
juga pada pergantian perawat pada shif berikutnya.
Setelah timbang tgerima dilakukan di ruang nurse stasion kemudian di
validasi langsung ke semua pasien. Pada saat validasi ke pasien, perawat
penangnngungjawab ruang setiap Tim tidak memperkenalkan diri pada
pasien. Misalnya pada saat operan shif pagi ke siang, tidak menjelaskan
siapa perawat yang bertanggung jawab nanti selama shif siang dan siapa
saja perawat yang bertugas pada shif siang, dan selain itu pada waktu operan
tidak tepat waktu.
2.4.4 Sentralisasi Obat
Dari pengkajian yang kami dapatkan sentralisasi di ruang Marwah 2
semua obat injeksi dan alkes disentralisasikan di ruang perawat. Alur
sentralisasi obar di ruang Marwah 2 adalah dokter, menuliskan obat yang
dibutuhkan pasien di lembar (CPPT) catatan perkembangan pasien terpadu,
kemudian apoteker mencatat kebutuhan obat pasien dan memesan ke DEPO
farmasi dan selanjutnya DEPO farmasi mengatar obat yang dipesan ke
apoteker ruangan. Serlanjutnya apoteker ruangan membagi obat sesuai
dengan advis dokter untuk obat pagi, siang dan malam. Perawat
memberikan obat kepada pasien sesuai dengan jadwal pemberian.
Pemeriksaan pemberian obat sesuai dengan jadwal 6 benar sudah
dilakukan oleh pihak farmasi di ruangan sehingga perawat tinggal
memberikan obat kepada pasien sesuai jadwal pemberian.

2.4.5 Supervisi Keperawatan


Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok
didapatkan hasil sebagai berikut : Di ruang Marwah 2 pada pelaksanaan
supervisi sudah terjadwal 1 tahun 1-2 kali dan formatnya juga sudah
lengkap, saat supervisi yang disupervisi 3 hal yaitu : observasi, wawancara
dan dokumentasi. Dalam pelaksanaan supervisi dan waktunya pun secara
mendadak dan tanpa adanya persiapan dari perawat yang akan di supervisi
dan hasil evaluasi supervisi dijelaskan dan dari supervisi tersebut ada
feedback tindak lanjut.
2.4.6 Ronde Keperawatan
Dari hasil pengumpulan data yang didapatkan bahwa terakhir ronde
keperawatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pasien dan
keluarga pasien mengisi informed consent. Ronde keperawatan di hadiri
oleh dokter spesialis, dokter muda, karu, perawat ruangan, ahli gizi, tenaga
kesehatan lain dan keluarga. Pada pelaksanaan ronde menggunakan format
yang telah ditetapkan oleh RSU Haji Surabaya dengan melakukan persiapan
selanjutnya dan biasanya pasien tersebut setelah dilakukan intervensi selama
sesuai kriteria hasil belum juga mengalami perbaikan.
2.4.7 Perencanaan Pulang ( Discharge Planning )
Dari hasil pengumpulan data dan laporan perawat di ruang Marwah 2,
format discharge planning sudah tersedia, discharge planning sudah
dilaksanakn dalam pelaksanaannya dilakukan oleh perawat, isinya singkat,
dan mulai pasien masuk sampai pasien akan pulang, isinya mencakup HE
mengenai cuci tangan, keperawatan selama di Rumah Sakit dan persiapan
untuk kontrol selanjutnya. Seharusnya discharge planning dilakukan saat
pasien datang, saat pasien dirawat dan saat pasien akan pulang di ruang
Marwah 2 sudah tersedia format discharge planning, yang belum tersedia
adalah leafleat (10 penyakit terbesar di ruang Marwah 2), namun sudah ada
format edukasi (catatan edukasi terintegrasi) dan pendidikan kesehatan
hanya dilakukan secara lisan tanpa tulisan atau menggunakan leafleat.
2.4.8 Dokumentasi Keperawatan
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa sistem pendokumentasian
yang berlaku saat ini adalah SOR (Source, Oriented, Record), yaitu sistem
pendokumentasian yang berorientasi kepada sumber (lembar penilaian berisi
biodata, lembar order dokter, lembar riwayat medis/penyakit, catatan
perawat, dan laporan). Selama ini catatan keperawatan (DMK7) berisikan
jawaban nasihat dokter dan tindakan keperawatan mandiri perawat.
No Uraian Bagan Kode Sember
1 Lembar masuk dan keluar rumah RM 1 TU
sakit
2 Lembar sebab kematian RM 2 Dokter
3 Lembar untuk penempelan surat RM 3 Dokter
(MRS, rujukan, dll)
4 Lembar daftar masalah RM 4 Dokter
5 Lembar riwayat penyakit khusus RM 5 Dokter
dari UPF termasuk lembar
laporan operasi dan anastesi
6 Lembar catatan kemajuan RM 6 Dokter
7 Lembar instruksi dokter dan RM 7 Dokter / perawat
laporan perawat atau bidan
8 Lembar untuk penempelan hasil RM 8 Laboratorium
pemeriksaan penunjang
9 Lembar konsultasi RM 9 Dokter
10 Lembar daftar pengamatan RM 10 Perawat / dokter
intensif
11 Lembar grafik, suhu, tensi dan RM 11 Perawat
nadi
12 Lembar discarge summary RM 12 Dokter
(ringkasan penyakit)
13 Lembar persetujuan tindkan RM 13 Perawat / dokter
medis
14 Lembar penolakan tindakan RM 14 Perawat / dokter

2.4.8.1 DRM yang harus di isi perawat


No. Kode Uraian Bagian
1. DRM 02.a Lembar Ceklist Penerimaan pasien baru di
ruangan
2 DRM 03.b-k Implementasi pencegahan resiko jatuh
3. DRM 04.a-k Assassement awal keperawatan rawat inap
pasien anak
4. DRM 04.b Asuhan keperawatan klien
5. DRM 04.c Catatan edukasi terintegritasi
6. DRM 06.a Lembar observasi pasien
7. DRM 07 Lembar grafik vital sign
8. DRM 08 Catatan perkembangan pasien terpadu
(CPPT)
9 DRM 09 Lembar penempelan hasil pemeriksaan
laboratorium
10. DRM 10 Persetujuan konsultasi
11 DRM 10.a Permintaan konsultasi
12 DRM 11 Persetujuan tindakan kedokteran
13. DRM 11.b Lembar persetujuan tindakan / pemeriksaan
14. DRM 11.c Lembar penolakan tindakan / pemeriksaan
15. DRM 16.a Formulir bundle prevention surveillance
16. DRM 20 Catatan edukasi dan perencanaan pasien
pulang terintegrasi
17. DRM 20.a Surat control pasien pulang
18. DRM 21 Resume keperawatan

2.4.8.2 Terdapat beberapa kekurangan dalam pendokumentasian


Dalam pengisian inform consent, belum terisi penuh, tanggal jam banyak
yang belum terisi hanya terisi tanda tangan pasien/saksi 1, saksi 2/perawat
jarang diisi.
Dalam pengisian status present masih banyak yang belum terisi, terutama
saat transfer ruangan.
Dalam pengisian assesment keperawatan perioperatif bedah sentral
sebelum masuk ke ruang operasi sering belum terisi dengan lengkap.

Uraian tugas Di Ruang Marwah 2 juga terdapat perawat yang


bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program-program unggulan,
seperti : Patient Safety, PKMRS, terapi bermain pada anak, tumbuh
kembang anak, logistik, asuhan keperawatan, infeksi nosokomial, alat/obat
dan kebersihan.
2.4.9 Tugas Pokok dan Fungsi
A. Kepala Ruangan
Pengertian: seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenangan dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat inap.
Kepala ruangan mempunyai beberapa tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut:
1. Menyusun rrencana kerja pelayanan di ruang rawat inap.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenanga keperawatan sesuai
kebutuhan.
3. Menyusun rencana kebutuhan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan.
4. Menyusun dan membuat jadwal dinas.
5. Mengikuti timbang terima pasien dan memimpin doa sebelum
bekerja.
6. Melaksanakan orientasi pada perawat baru.
7. Melaksanakan program bimbingan mahasiswa.
8. Mengatur dan mengkoordinasikan alat agar dalam keadaan siap
pakai.
9. Mengatur dan mengendalikan pemberian asuhan keperawatan.
10. Meningkatkan kolaborasi dengan tim lain.
11. Melakukan program bimbingan para staf yang mengalami kesulitan.
12. Mendelegasikan tugas pada katim pada saat Karu tidak ada.
13. Mengatur penugasan PRS
14. Mengadakan pertemuan berkala setiap bulan dengan staf.
15. Mengecek kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan.
16. Mengendailkan mutu pelayanan keperawatan dengan pemantauan
angka plebitis dan angka dekubitus.
17. Mengadakan diskusi dengan staf apabila ada masalah.
18. Membuat penilaian kinerja karyawan.
19. Merencakan dan mengevaluasi mutu asuhan keperawatan dengan
instrumen A,B,C.
20. Membuat laporan tahunan/akuntabilitas kinerja.
B. Ketua Tim
Pengertian: seorang perawat yang diberi wewenang dan tanggung jawab
dalam mengelola satu tim pelayanan keperawatan pada setiap shift jaga.
Uraian Tugas:
1. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayana shift jaga.
2. Bersama kepala ruangan melakukan timbang terima pasien.
3. Membagi tugas tingkat ketergantungan pasien.
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan.
5. Mengikuti visite dokter.
6. Mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama anggota
tim.
7. Mengorientasi pasien baru.
8. Menjelaskan renpra yang telah ditetapkan pada perawat pelaksana.
9. Memonitor pendokumentasian askep yang dilakukan perawat
pelaksana.
10. Melakukan bimbingan dan evaluasi pada perawat pelaksana.
11. Melakukan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh
perawat pelaksana.
12. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laborat.
13. Melakukan evaluasi perkembangan pasien pada setiap shift jaga.
14. Memberi HE pada pasien di bawah tanggung jawabnya.
15. Membuat rencana pasien pulang.
16. Menyelenggarakan diskusi apabila ada masalah pasien setiap shift
jaga.
17. Membuat laporan kerja.
18. Melaksanakan tugas limpah yang diberikan kepala ruangan.
C. Perawat Pelaksana
Pengertian: seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan asuhan keperawatan di ruang perawatan.
Uraian Tugas:
1. Mengikuti timbang terima pasien dengan katim dan karu.
2. Membaca renpra yang telah ditetapkan.
3. Menerima pasien baru dan memberikan informasi tentang pasien dan
keluarga.
4. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan.
5. Melakukan tindakan keperawatan sesuai perencanaan.
6. Mengikuti visite dokter.
7. Mengecek kerapian dan kelengkapan status pasien.
8. Mengkomunikasikan kepada katim apabila ada masalah.
9. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium, pengobatan
dan tindakan.
10. Berperan serta dalam pendidikan kesehatan.
11. Melakukan inventaris fasilitas yang dilakukan dalam pelayanan.
12. Membantu tim lain apabila diperlukan
13. Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien.
14. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh katim/karu.
D. PRS
Pengertian: seorang tenaga nin keperawatana yang diberikan wewenang
untuk melaksanakan administrasi di ruangan dan membantu keperawatan
di ruang perawatan.
Uraian Tugas:
1. Melakukan timbang terima dengan PRS jaga sebelumnya.
2. Memantau kebersihan dan melakukan pekerjaan yang tidak menjadi
tugas cleaning service.
3. Memantau pemberian makan makanan pada pasien.
4. Mengantar dan mengambil cucian di laundry.
5. Mengantar bahan dan mengambil hasil pemeriksaan laboratorium.
6. Mengantar pasien dan mengambil hasil untuk pemeriksaan radiologi
7. Mengantar blanko bon dan mengambil permintaan obat/alkes, O2,
ATK, alat kebersihan, alat rumah tangga, alat linen, membeli blanko-
blanko yang diperlukan.
8. Mengantar berbagai laporan ke instalasi rawat inap, bidang
keperawatan dan lainnya.
9. Melakukan inventaris alat rumah tangga, alat linen ke dan dari
laundry.
10. Melaksanakan tugas administrasi di ruangan.
11. Mengantarkan pasien ke ruangan lain untuk tindakan, konsul dan
pindah ruangan.
12. Mengambil pasin dari OK, dan ICU.
13. Mengantarkan pasien menuju ke kendaraan saat pulang sesuai
permintaan.
14. Mengantar dan mengambil alat-alat yang perlu diperbaiki.
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan perawat dan karu.
2.5 (Sumber Keuangan) M4-Money
Dari hasil pengumpulan data yang di dapat wawancara perawat di
ruang Marwah 2 sebagai berikut :
Sebagian besar pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan),
sumber dana operasional ruangan, pendanaan alat kesehatan, pendanaan
fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan kesehatan (habis
pakai) berasal dari rumah sakit yang diperoleh dari APBD Propinsi Jawa
Timur. Sedangkan, sumber kesejahteraan ruangan diperoleh dari rumah
sakit. Di ruangan, intensif yang di berikan dari rumah sakit yaitu jasa
medic dan jasa pelayanan, berupa uang yang diberikan berdasarkan
remunerasi, yaitu tingkat pendidikan, pangkat, dan lama kerja, selain itu
sumber kesejahteraan ruangan yang lain berasal dari swadana perawat di
ruangan. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas diperoleh dari
jaminan kesehatan rawat jalan bagi tenaga BLUD (Badan Layanan Umum
Daerah), dan ASKES bagi tenaga PNS. Pendanaa pasien sebagian besar
berasal dari BPJS, sedangkan yang lain dari askes, pihak ke-3, dan biaya
sendiri. Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai perawatan di ruang
marwah II terdiri dari ruang perawatan kelas II dan kelas III.
2.5.1 Persyaratan Administrasi Rawat Inap
BPJS Kesehatan ASKES UMUM PIHAK
KETIGA
1. Peserta BPJS 1. pasien yang 1. pasien umum 1. pasien yang
kesehatan PBI akan masuk tidak perlu akan masuk rawat
dari Surabaya rawat inap menyiapkan surat inap harus
menyiapkan hanya apapun karena menyiapkan kartu
surat kuota dari menyiapkan biaya semua asuransi.
kelurahan, dan kartu ASKES. ditanggung oelh
rujukan dari RS Pada pasien pribadi.
terdekat, apabila pulang di
dari luar wajibkan
Surabaya non menyiapkan
kuota atau BPJS persyaratan
Kesehatan PBI kelengkapan
menyiapkan ASKES
surat dari rujukan dari
kelurahan dan Rumah Sakit
tanda tangan (Bila di
Bupati atau Daerah), surat
Walikota serta jaminan
surat rujukan pelayanan
dari Rumah sakit kesehatan
terdekat. masing-masing
2. untuk kuota surat 2 lembar.
yang 2.untuk
dipersiapkan persyaratan
dari pemeriksaan
pemerintahan penunjang
pusat yang sama seperti
sudah masuk persyaratan
data base, untuk pasien.
melihat sudah
masuk atau
belum dilihat
dari IKTK atau
Instalasi rawat
jalan.
3. ketika pasien
pulang harus
melampirkan
foto copy KSK,
surat rujukan,
kartu BPJS
Kesehatan PBI,
surat dari
kelurahan dan
form Rawat Inap
BPJS Kesehatan
PBI.
4. untuk
pengambilan
obat perlu
menambahkan
foto copy KTP
pengambilan
obat.
2.4.1 Daftar Tarif Perawatan Ruang MARWAH I RSU Haji Surabaya
Kelas Tarif Tarif Tarif Jumlah Fasilitas
Ruangan Dokter Perawat (Rp)
(Rp) (Rp)
Kelas II 123.000/hari 60.000 - 183.000 1 kamar berisi 6
bed, 2 kipas
angin, kamar
mandi khusus
kelas II
Kelas III 63.500/hari 15.000 - 78.500 Ruangan
bangsal berisi
8/10 bed, kamar
mandi khusus
kelas III

2.5.2 Daftar tarif tindakan keperawatan ruang Marwah II RSU Haji Surabaya
No. Tindakan Kelas Biaya (Rp) Jumlah
1. Memasang infus anak II/III 50.000 Disesuaikan
2. Memasukkan obat i.v,i.m,sub II/III 50.000/32.000 Disesuaikan
3. Ganti balut bidai sedang II/III 30.000 Disesuaikan
4. Ganti balut bidai besar II/III 52.000 Disesuaikan
5. Ambil darah vena II/III 20.000 Disesuaikan
6. Pemakaian oksigen per 2 jam II/III 5.000 Disesuaikan
7. Konsultasi gizi II/III 10.000 Disesuaikan
8. Visite dokter spesialis II/III 60.000/15.000 Disesuaikan
9. Perawatan luka ganggren II/III 50.000 Disesuaikan
10. Perawatan luka post operasi II/III 20.000 Disesuaikan
11. Pasang NGT II/III 32.000 Disesuaikan
12. Nebulizer II/III 45.000/22.000 Disesuaikan
13. Suction II/III 32.000 Disesuaikan
14. Pasang kateter II/III 52.000 Disesuaikan
15. EKG II/III 12.000 Disesuaikan

2.6 M5 (Marketing)
2.6.1 Marketing
Pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di RSU Haji Surabaya
sebagian besar berasal dari Jawa Timur, tetapi ada sebagian yang berasal dari luar jawa
timur bahkan ada yang berasal dari luar jawa. Usia pasien bervariasi, minimal usia 1
tahun dan maksimal usia 12 tahun. RSU Haji merupakan rumah sakit tipe B sebagai
RS pendidikan dengan fasilitas dan sarana prasarana yang menunjang. Di lain pihak
perawat memiliki tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung untuk mencari
pelanggan dalam mencari pelayanan jasa kesehatan. Perawat memberikan pelayanan
seoptimal mungkin dengan memberikan perawatan yang professional, sehingga
pelayanan di ruangan layak untuk di promosikan sebagai bahan pemasaran untuk
mencari pelanggan.

2.6.2 Bed Occupancy Rate (BOR)


BOR menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan ganbaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur di suatu rumah sakit. Nilai parameter BOR yang
ideal adalah antara 60%-85% (Depkes RI, 2005). Berdasarkan hasil pengkajian pada
Tanggal 03 04 April 2017, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang
Marwah 2 , yaitu 32 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah Pasien
Berdasarkan analisa adapun jumlah pasien terhadap tempat tidur yang tersedia
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6.1 gambaran jumlah pasien berdasarkan tempat tidur yang tersedia
pada tanggal 03 April 2017

No Shift Kelas 3 A Kelas 3 C Kelas 2 B Kelas 2 D R. RO BOR


1 Pagi 10 Bed 8 Bed 6 Bed 6 Bed 2 Bed 23/32 x 100%
2 Bed 2 Bed 3 Bed 1 Bed 1 Bed = 71.8%
kosong
kosong kosong kosong kosong
2 Sore 10 Bed 8 Bed 6 Bed 6 Bed 2 Bed 25/32 x 100%
3 Bed 2 Bed 1 Bed 0 Bed 1 Bed = 78.1%
kosong kosong kosong kosong kosong
3 Malem 10 Bed 8 Bed 6 Bed 6 Bed 2 Bed 25/32 x 100%
3 Bed 2 Bed 1 Bed 0 Bed 1 Bed = 78.1%
kosong kosong kosong kosong kosong

2.6.3 Penyakit Terbanyak


Tabel 2.6.2 Periode Kunjungan : Selama Tahun 2016

Jumlah
No. Diagnosa medis
pasien
1 Diare 997
2 Broncho pneumonia 260
3 Infeksi virus dengue 224
4 Thypoid abdominalis 215
5 Kejang demam 186
6 Vomiting 102
7 Hemophilia 95
8 Febris 68
9 ISPA 50 2.6.4 Alur
10 ISK 35 Pelayanan
Rawat Inap
Gambar 2.6.1 alur pelayanan rawat inap di ruang marwah II RSU Haji Surabaya

Pindahan dari ruangan lain IRD IRJ

Rawat Inap

Pemeriksaan

Pengobatan Tindakan

Diperbolehkan Pulang KRS

Bagian Administrasi
Pulang KRS /
Pindah Ruangan
Lain

2.6.5 Alur Penderita Keluar Rumah Sakit


Gambar 2.6.2 Alur penderita keluar rumah sakit di ruang Marwah II RSU Haji
Surabaya

Dinyatakan Pulang Oleh Dokter

Petugas Administrasi/TU Unit

Ke Kepala Unit

Pasien Umum Pasien BPJS / Askes / JKN

Tim Pengendali

Kasir

Petugas Administrasi/ TU Unit

Keluar RS
2.6.6 Produk
Marwah 2 memiliki keunggulan dalam proses pendokumentasian keperawatan.
Ruang ini juga dipergunakan sebagai tempat praktik mahasiswa kesehatan seperti
akper, S.kep, profesi ners, DM khususnya yang berada di wilayah Indonesia Timur.
Tempat ini juga digunakan sebagai tempat penelitian-penelitian terbaru tentang
kesehatan.
2.6.7 Promosi
Ruang Marwah 2 sebagai bagian dari RSU Haji Surabaya melakukan berbagai
promosi kesehatan melalui marketing yang sudah ada dari RSU Haji Surabaya (media
massa) serta promosi yang dilakukan melalui penyuluhan kesehatan (PKRS)
2.6.8 Kepuasan pasien terhadap Kinerja Perawat
Pelaksanaan evaluasi kami lakukan dengan mempersiapkan kuesioner yang
berisi 20 soal pertanyaan berbentuk pilihan. Pertanyaan pilihan mencakup, 1)
pemberian penjelasan orientasi ruangan, 2) pemberian penjelasan setiap prosedur
tindakan, 3) sikap perawat selama memberikan asuhan keperawatan. Jawaban pada
pertanyaan pilihan terdiri dari 3 jawaban yaitu ya,kadang-kadang,tidak. Adapun
indikator kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah: jika menjawab ya
> 17 berarti sangat puas, Jika menjawab ya, 14-17 berarti puas, Jika menjawab ya, 10-
13 berarti cukup puas, Jika menjawab ya, 7-9 berarti kurang puas dan <7 berarti tidak
puas.

Anda mungkin juga menyukai