Anda di halaman 1dari 7

Keracunan Nasi Basi

GORONTALO - Sejumlah anak Panti Asuhan Darul Mubin, Kota Gorontalo mengalami
keracunan makanan. Mereka mengalami sakit perut dan diare setelah mengkonsumsi
makanan basi yang dipanaskan kembali. Akibatnya, para korban harus dilarikan Rumah Sakit
Otanaha.

Menurut salah seorang korban Muhammad Nizan pada Selasa 2 Juni 2015 malam, ia dan
teman-temannya mengkonsumsi makanan yang diberikan pengelola panti. "Namun nasi yang
kami makan tersebut terasa basi," katanya.

Pada keesokan harinya nasi basi tersebut oleh pengelola panti diolah lagi menjadi nasi goreng
untuk makan pagi. "Beberapa jam usai mengkonsumsi makan tersebut beberapa anak mulai
mengeluh sakit perut, muntah serta diare," katanya.

Berdasarkan hasil diagnosa sementara sesuai dengan gejala yang timbul, para korban ini
mengalami gejala keracunan makanan. "Namun kami belum bisa menyimpulkan apakah
penyebab keracunan dari makanan basi yang mereka konsumsi," kata Harson salah seorang
perawat rumah sakit.

Dari dua belas anak yang mengalami keracunan, dua diantaranya sudah diperbolehkan pulang
dan sisanya masih menjalani perawatan karena kondisi merka yang masih lemas.

Entah terpaksa atau tidak harus mengkonsumsi makanan basi, dari kondisi fisik mereka
terlihat jelas anak-anak ini sangat kurus layaknya orang yang kekurangan gizi.

source: http://daerah.sindonews.com/read/1008747/192/belasan-anak-panti-asuhan-
keracunan-makanan-basi-1433397301
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah (Nada)
Definisi penyakit asal makanan
Penyebab penyakit asal makanan
Kondisi di masyarakat sehingga sering terjadi penyakit asal makanan
yang menyebabkan keracunan.
Contoh kasus keracunan nasi basi
Solusi melalui makalah (jelaskan garis besar isi makalah)
I.2 Ketertarikan (Nada)
Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia
Kondisi perekonomian di Indonesia sehingga banyak yang
mengonsumsi nasi yang sudah tidak layak
Tertarik untuk mengkaji penyakit akibat nasi basi
II. TINJAUAN MASALAH
II.1 Identifikasi Penyebab Penyakit (Gebby)
Baca dari kasus di atas, disimpulkan, kasih teori-teori yang mendukung
II.2 Mikroorganisme (Eyel)
Staphylococcus
Bacillus cereus
Tambahan mikroorganisme lainnya
II.3 Akibat (Audya)
Gejala-gejala keracunan akibat nasi basi atau makanan basi (cari di google, ga
harus Cuma yang ada di kasus ini aja)
II.4 Pengobatan (Eyel)
Pengobatan keracunan secara umum
II.5 Pencegahan (Audya)
III. KESIMPULAN
III.1 Mikroorganisme (Eyel)
Pengolahan serta penyimpanan nasi dapat mempengaruhi kandungan gizi dalam
makanan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi penyimpanan pangan dan olahannya,
yaitu waktu, suhu, air, serta pH, yang juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme ( Buckle,1987 ).
Makanan yang telah dihinggapi mokroorganisme tersebut mengalami penguraian,
sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya, bahkan dapat menyebabkan sakit
sampai kematian ( dwijoseputro,2012).
Tentunya penurunan kualitas nasi ini dapat menyebabkan hilangnya selera makan dan
akhirnya nasi yang berbau tersebut akan dibuang karena tidak layak untuk dimakan. Proses
pembusukan pada nasi , Semua bahan organik termasuk nasi dapat mengalami pembusukan /
basi., hal ini diakibatkan oleh bakteri pengurai yg melakukan aktivitasnya, akan tetapi nasi
atau bahan organik lain tidak akan membusuk atau basi bila terbebas dari bakteri pengurai,
dan tidak ada hal yang menyebabkan penurunan kadar airnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh diesna sari dkk pada jurnalnya yang
berjudul Pengaruh Lama Pemanasan Dalam Rice Cooker Terhadap Kandungan Zat Besi (Fe)
Dan Total Mikroba Nasi Putih lama pemanasan mempengaruhi jumlah total mikroba nasi
dalam rice cooker. Semakin lama waktu pemanasan maka rata-rata jumlah total mikroba akan
meningkat.
Bacillus cereus

Menurut Fardiaz koloni yang tumbuh menunjukkan jumlah seluruh mikroorganisme


yang ada di dalam sampel , seperti bakteri, kapang, khamir. Terlihat dengan jelas bahwa
ketika tanak pun terdapat bakteri dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini terjadi
kemungkinan disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus yang tergolong ke dalam jenis bakteri
mesofilik yang mampu mengubah bentuk menjadi endosprora yang tahan terhadap panas,
sehingga mampu bertahan hidup selama proses pemasakan nasi.
Bakteri Bacillus cereus adalah jenis bakteri yang menghasilkan racun. Racun ini dapat
menyebabkan dua jenis penyakit yaitu yang ditandai dengan yaitu ditandai dengan diare dan
satunya adalah mual dan muntah. Jenis bakteri ini hadir dalam makanan dan dapat
berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar.
Bacillus cereus memproduksi satu toksin muntah (ETE) dan tiga enterotoksin berbeda
:HBL, NHe dan EntK. Sumber adanya bakteri ini dari berbagai makanan, terutama beras dan
sisa makanan , serta saus, sup serta makanan olahan lainnya yang disimpan terlalau lama
pada suhu kamar. Masa inkubasi terkena penyakit akibat bakteri ini adalah : diare 6-15 jam,
mual muntah 30 menit-6 jam. Bakteri Bacillus cereus yang telah diwarnai menjadi berwarna
ungu. Menunjukkan bakteri yang dominan terdapatpada nasi termasuk ke dalam golongan
gram positif, dan setelah pengidentifikasian bakteri tersebut memiliki cirri-ciri : berbentuk
streptobasil dan terdapat endospora di bagian tengah tubuhnya. Berikut ini adalah gambar

bakteri yang dominan terdapat pada nasi.


Menurut istifani haq dkk dalam jurnalnya yang berjudul Efektivitas Penggunaan
Sari Buah Jeruk Nipis terhadap Ketahanan Nasi . untuk mencegah nasi cepat rusak bahkan
basi ditambahkan satu buah jeruk nipis pada saat sebelum menanak beras. Perlakuan ini dapat
membuat nasi menjadi awet meski lama disimpan dalam alat penghangat nasi ( sekitar 2-3
hari ). Dari hasil penelitian sebelumnya , diperoleh hasil bahwa ekstrak dari jeruk nipis
memiliki efektifitas antimicrobial yang tinggi. Cara menambahkan nasi yang tepat itu yaitu
disimpan dalam alat penghangat nasi (istifany dkk, 2010 ).
Disarankan pada masyarakat untuk tidak memanaskan nasi dalam rice cooker dalam
waktu yang lama Dan hanya memasak nasi secukupnya agar tidak terbuang percuma, dan
selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit . Semoga artikel ini
bermanfaat bagi semuanya .
Staphylococcus

Staphylococcus adalah sel berbentuk bulat, gram positif tersusun seperti buah anggur,
kuman ini mudah tumbuh pada berbagai media dan metabolismenya aktif, meragikan banyak
karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi dari warna putih hingga kuning tua.
Ciri-ciri Organisme

Sel berbentuk bulat


Diameter 0-1 um
Susunan buah anggur
Gram positif
Tidak bergerak dan tidak berspora
Di bawah pengaruh zat tertentu misal fenicilin kuman dapat dilisiskan
Tidak dipengaruhi oleh garam empedu aptokin
Koloni sering tampak putih, kuning, merah atau merah jingga
Aerob dan anaerob tumbuh sama baik

B.Biakan
Koloni pada perbenihan tampak bulat, halus dan menonjol dan berkilau-kilau membentuk
berbagai pigmen, albus putih, aureus emas, citrius kehijauan seperti jeruk.C, paling baik
mambentuk pigmen pada 20-27Staphylococcus mudah tumbuh pada media bakteri, suhu
potomim 37C
Contoh
Staphylococcus aureus haemolitikus seperti emas-
Staphylococcus albus haemolitikus putih-
Staphylococcus citrius kuning kehijauan-
Peptococcus (mirip staphylococcus penyebab keracunan)-

C.Sifat pertumbuhan
resisten terhadap obat antibiotika.C selama 30Staphylococcus dapat meragikan karbohidrat
asam laktat, termostabil (50 menit),

D.Variasi
Setiap biakan Staphylococcus mengandung organisme yang berbeda type, koloni, pigmen,
daya hemolisis, juga perlengkapan enzim dan resisten terhadap obat serta patogenitas.

E.Struktur antigen
Staphylococcus mempunyai antigen polisakarida dan protein yang memungkinkan
penggolongan strain dalam batas tertentu
Zat yang dihasilkan Staphylococcus juga merupakan antigen, dapat digunakan tes serologi
untuk identifikasi strein. Dengan bakteriofoga dapat diidentifikasi. Banyak strein
Staphylococcus bersifat. Lisogenik
Pembentukan toksin oleh plasmid atau faga temperatur

F.Toksin dan Enzim


Staphylococcus dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuan berbaik dan menyebar luas
pada jaringan dan melalui banyak zat estraceller:
1.Eksotoksin Staphylococcus adalah suatu zat campuran yang bersifat termolabil, mematikan
hewan percobaan, penyebab nekrosa kulit dan juga mengandung haemolisin
2.Leucocidin adalah zat yang dapat melarutkan lekosit hewan, termolabil, peranannya kurang
jelas sebab Staphylococcus tidak dapat mematikan leukosit bahkan dapat di fagositoleh
leukosit
3.Entero toksin adalah suatu zat yang dapat larut yang dihasilkan oleh sterin tertentu dari
jenis Staphylococcus terutama bila di biakan pada media dengan konsentrasi CO2 yang tinggi
(30%) pada media setengah padat yang terdiri dari protein
4.Koagulasi, Staphylococcus yang pathogen pada manusia menghasilkan koagulasi, yaitu
suatu protein seperti enzim yang dapat menggumpalkan plasma oxalate atau citrat, koagulasi
dapat menggumpalkan fibrin pada permukaan Staphylococcus sehingga menyebabkan kuman
tidak dapat di fagositosis oleh sel tubuh

2.4 Pengobatan
Cara penanggulangan penyakit yang terjadi akibat bakteri adalah minum banyak air
dan istirahat. jika anda tidak cukup makan cairan untuk mencegah dehidrasi,maka anda wajib
mendatangi pelayanan kesehatan setempat atau hubungi dokter anda.
DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A, dkk.Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press; 1987.

Dwijoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan; 2005.

Fardiaz, S. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada; 1993.

Istifany Haq, dkk. Efektifitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi.
Jurnal Sains Dan Teknologi Kimia 2010; 1(1): 44-58. Tersedia di
http://103.23.244.11/Direktori/JURNAL/JURNAL_SAINS_DAN_TEKNOLOGI_KIMIA/Jur
nal_Sains_dan_Teknologi_Kimia_Jilid_1_No._1/EFEKTIVITAS_PENGGUNAAN_SARI_B
UAH_JERUK_NIPIS_TERHADAP_KETAHANAN_NASI.pdf . diakses pada tanggal 23
April 2015 pukul 20.30 wib dikutip dari Artikel Ilmiah oleh Nurhasanah

Suprayogi, D. Pengaruh Lama Waktu Penggunaan Magic Jar Terhadap Perubahan Kualitas
Nasi yang Meliputi Bau, Warna, Tekstur, dan Rasa. 2008. Tersedia di:
http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2008-suprayogid-9696. Diakses pada
tanggal 23 April, 2015 pukul 20.10 wib dikutip dari Artikel Ilmiah oleh Nurhasanah

Anonim. Pembusukan-nasi.http://www.scribd.com/doc/208798177/Pembusukan-Nasi#scribd.
Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 21.00 wib dikutip dari Artikel Ilmiah oleh
Nurhasanah

Anda mungkin juga menyukai