1. DEFINISI KB
- Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam
keluarga (Suratun, 2008).
- Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008).
- Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1998).
2. TUJUAN PROGRAM KB
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi
suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi
pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
3. SASARAN PROGRAM KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per
tahun.
2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran
berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6
persen.
4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif
dalam usaha ekonomi produktif.
9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
Program KB Nasional.
4. RUANG LINGKUP KB
Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja;
Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil
berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur;
Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan
dan akuntabilitas aparatur negara.
5. STRATEGI PROGRAM KB
Terbagi dalam 2 hal
a. Strategi dasar
- Meneguhkan kembali program di daerah
- Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
- Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional
- Peningkatan kualitas dan prioritas program
- Penggalangan dan pemantapan komitmen
- Dukungan regulasi dan kebijakan
- Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
8. DEFINISI KONTRASEPSI
- Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan
atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya
pertemuan antara seltelur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan
tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif
melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun
tidak menghendaki kehamilan (Suratun, 2008).
- Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan variabel yang mempengaruhi fertilitas (Prawirohardjo, 2005 B)
- Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah
terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan (Mochtar, 1998).
PATHWAY KONTRASEPSI
Kontrasepsi suntik
Suntik
Sirkulasi GIT Reproduksi Faktor
Pengentalan
pembekuan
Retensi cairan Merangsang Stimulasi
lendir serviks
darah meningkat
pusat reseptor hipotalamus
Peningkatan TD
Menghambat
makanan Trombosis
Menekan LH,
Menghambat penetrasi
Nafsu makan FSH Sirkulasi perifer
siklus sperma
meningkat terhambat
oksigenasi Ovulasi
Sperma ovum
BB meningkat terhambat Metabolisme
Nyeri kepala tidak bertemu
anaerob
PERUBAHAN Perubahan
NYERI Lendir berlebih
BODY IMAGE maturasi Penumpukan
Menghambat keputihan
endometrium asam laktat
produksi PG
Atropi
Peningkatan
Dinding rahim
proteksi thdp Iritasi mukosa
sulit lepas
mukosa lambung
lambung Amenorhea
Asam lambung
meningkat ANSIETAS
Merangsang
muntah
DEFISIT
VOLUME
CAIRAN
b. Kontrasepsi Mekanik
1. Kondom
Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun
wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma.
Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak
permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah
ejakulasi sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah
di dalam vagina. Kekurangan metode ini:
- Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
- Membutuhkan waktu untuk pemasangan
- Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida
Bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan,
krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam
vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%.
Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan
sering terjadi karena waktu larut yang belum cukup, jumlah
spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina
sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut
rahim bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum
senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu h arus
digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas
80%. Cara ini bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas,
tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral
Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan
ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara
kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Jenis-jenis IUD di Indonesia
a. Copper-T
IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama
minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang
tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun
perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya
efek samping hormonal dan amenorhea.
b. Copper-7
IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Copper-T.
c. Multi Load
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
d. Lippes Loop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.
Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari
seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan
Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat untuk 8
tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada
tahun pertama pemakaian.
Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.
Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
menggunakan IUD adalah:
- Usia reproduktif
- Keadaan nulipara
- Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
- Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi
- Setelah melahirkan dan tidak menyusui
- Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
- Risiko rendah dari IMS
- Tidak menghendaki metoda hormonal
- Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
- Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
- Perokok
- Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara
khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan
satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
- Belum pernah melahirkan
- Adanya perkiraan hamil
- Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang
tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
- Perdarahan vagina yang tidak diketahui
- Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
- Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atau abortus septik
- Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
yangdapat mempengaruhi kavum uteri
- Penyakit trofoblas yang ganas
- Diketahui menderita TBC pelvic
- Kanker alat genital
- Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Keuntungan
Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di Chapel Hill, Carolina
Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter sering kali melupakan manfaat IUD
dalam pengobatan endometriosis.
Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di The American College of
Obstetricians and Gynecologist, New Orleans. David mengatakan, IUD
mampu mengurangi risiko kanker endometrium hingga 40 persen.
Perlindungan terhadap kanker ini setara dengan menggunakan alat
kontrasepsi secara oral.
- Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama
(1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan). Pencegah kehamilan jangka
panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
- IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih
nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
- Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui
tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
- Dapat digunakan sampai menopause
- Tidak ada interaksi dengan obat-obat
- Membantu mencegah kehamilan ektopik
- Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri dibagian
perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan selama 3
bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar, karena
biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi apabila
setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk memeriksanya ke
dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak terlalu tegang, karena ini
juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut. Dan harus segera ke klinik
jika:
1. Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual,
pusing, muntah-muntah.
2. Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
3. Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat,
mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehat.
4. Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah pergi
kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
Efek Samping dan Komplikasi
Efek samping umum terjadi:
- Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit
- Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah
pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang
memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat
jarang apabila pemasangan benar)
- Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang sering
berganti pasangan
- Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS
memakai IUD, PRP dapat memicu infertilitas
- Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam
pemasangan IUD
- Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 2 hari
- Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang
dapat melepas
- Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
IUD dipasang segera setelah melahirkan)
- Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD
mencegah kehamilan normal
- Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.
Waktu Pemasangan
Pemasangan IUD sebaiknya dilakukan pada saat :
- 2 sampai 4 hari setelah melahirkan
- 40 hari setelah melahirkan
- Setelah terjadinya keguguran
- Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid
- Menggantika metode KB lainnya
Waktu Pemakai Memeriksakan Diri
- 1 bulan pasca pemasangan
- 3 bulan kemudian
- Setiap 6 bulan berikutnya
- Bila terlambat haid 1 minggu
- Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
Keluhan-keluhan pemakai IUD
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan IUD adalah terjadinya sedikit perdarahan,
bisa juga disertai dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari.
Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak,
pemakaian IUD harus dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi pada perangai
haid. Misalnya, pada permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih
sedikit daripada biasa, kemudian secara mendadak jumlahnya menjadi
banyak selama 1-2 hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari.
Kemungkinan lain yang terjadi adalah kejang rahim (uterine cramp), serta
rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi
rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang merupakan benda asing dalam
rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi.
Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian
IUD.
5. IUS atau Intra Uterine System
Bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon progesteron sebagai ganti
logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa
nilai plus:
- Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu
haid lebih singkat.
C. Kontrasepsi hormonal
MANFAAT TAMBAHAN OC
CARA MINUM OC
OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari
yang tertera di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah
minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari
Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil
setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian
berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari
bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi,
jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas
tablet.
2. Suntik
a. Keuntungan
1) Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8
minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian
selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
9) Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan
estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti
timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan
produksi ASI.
b. Kerugian
4) Sakit kepala
a. Pasca persalinan
b. Pasca Abortus
c. Interval.
Kontra Indikasi
a. Tersangka hamil
Cara Penggunaan
Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12
minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu
minggu.
a. Efek samping
1) Gangguan Haid :
a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan
kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.
b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama
menggunakan kontrasepsi suntikan.
2) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir
dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua
sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.
5) Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan
di bawah kulit.
3. Susuk KB (Implan)
Keuntungan Implant.
Kerugian Implant.
1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant.
4. Koyo KB (Patch)
KONTRASEPSI STERILISASI
KONSEP KEPERAWATAN
PADA KELUARGA BERENCANA
Arie. 2010. Menunda kehamilan dengan KB. diakses tanggal 11 November 2010
URL <http://formulasehat.com/ruangtunggu/menunda-kehamilan-dengan-
pil-kb>
Abey. 2008. Soal KB pria tidak boleh ketinggalan. diakses tanggal 11 November
2010 URL <http://www.e-samarinda.com/forum/lofiversion/index.php?
t4879.html>
Bagian SMF Obgin UNHAS. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Makssar.
Ganong WF. 2001. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed ke-20. Jakarta: EGC.
Gunawan, Sulistia. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta : Gaya Baru
Ida Bagus G., M. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Jakarta.
Katzung. 2004. Basic and Clinical Pharmacology 9th ed. USA : McGraw Hill
Mochtar R., Prof, Dr,MPH. Sinopsis Obstetri Obstetri Operatif Obstetri Sosial,
Jilid 2,Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Marilynn E.D. & Maryn M. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Edisi 2. EGC.
Jakarta.
Sherwood L. 2007. Human physiology: from cells to systems. 6th ed. Belmont:
Thomson Brooks/Cole.