I. PENDAHULUAN
1. DASAR HUKUM
2. ENTITAS PELAPORAN
Balai Besar Industri Agro yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 11 Bogor merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI).
Tupoksi Balai Besar Industri Agro adalah melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan
pengembangan kompetensi industri agro sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
3. PERIODE PELAPORAN
Laporan Barang Milik Negara ini merupakan laporan untuk periode I Tahun Anggaran
2016, dimana berisi tentang laporan BMN yang dilaksanakan dari kurun waktu 1 Januari
2016 sampai dengan 31 Desember 2016.
BMN yang telah diperoleh tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan asas-asas
pengelolaan BMN, yaitu fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan
kepastian nilai.
Akuntabilitas pengelolaan BMN tercermin dari pelaporan BMN secara periodik dan tepat
waktu, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan dan penyajiannya secara sistematis dalam
suatu set informasi sesuai dengan ketentuan. Penatausahaan BMN Kementerian Perindustrian
bertujuan untuk mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN yang
meliputi penatausahaan pada Pengguna/ Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian
Perindustrian sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara.
LBP sebagai output utama penatausahaan dari pengguna barang, merupakan media
pertanggungjawaban pengelolaan BMN yang dilakukan oleh pengguna barang dalam suatu
periode tertentu, yang dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam pengambilan
keputusan masa depan (prediction value) terkait BMN. LBP juga menjadi bahan untuk
menyusun neraca barang milik Negara yang menjadi bagian dari Laporan Keuangan
Kementerian Perindustrian.
Agar dapat dimanfaatkan sebagaimana uraian di atas, maka informasi yang disajikan dalam
LBP harus memenuhi karakteristik kualitatif seuatu laporan, yaitu relevan, andal, dapat
dibandingkan, dan dapat dipahami. Laporan dikatakan relevan apabila informasi yang
terkandung di dalamnya dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang
relevan memiliki manfaat umpan balik (feedback value), memiliki manfaat prediktif (predictive
value), disajikan tepat waktu dan disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua
informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Laporan dikatakan andal apabila informasi yang disajikan dalam laporan tersebut bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,
serta dapat diverifikasi. Keandalan suatu laporan juga dicerminkan pada penyajian informasi
yang diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu.
Informasi yang termuat dalam suatu laporan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan
dengan laporan periode sebelumnya atau laporan pengguna lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal.
Agar dapat dipahami oleh penggunanya, maka informasi yang disajikan pada suatu laporan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para
pengguna laporan.
Dalam rangka mencapai kualitas LBP sebagaimana persyaratan kualitatif tersebut, maka
dalam pencatatan dan pelaporan BMN dilaukan kepatuhan pada hal-hal berikut :
1. Penyeragaman penggolongan dan kodefikasi barang.
2. Penyajian BMN sesuai Bagan Akun Standar (BAS).
3. Kebijakan kapitalisasi BMN.
4. Rekonsiliasi BMN.
dan Aset Tak Berwujud. Masing-masing golongan barang tersebut terbagi atas bidang
barang, yang kemudian terbagi lagi atas sub-sub barang.
Pelaporan BMN pada tingkat Kuasa Pengguna Barang (Satuan Kerja) disajikan mulai
dari tingkat golongan barang sampai dengan tingkat sub-sub kelompok barang. Sedangkan
pelaporan BMN pada tingkat wilayah dan / atau Eselon I, disajikan mulai dari tingkat
barang sampai dengan sub kelompok barang, dan pada tingkat pengguna barang (K/L)
laporan disajikan mulai dari tingkat golongan sampai dengan kelompok barang.
Penggolongan dan Kodefikasi BMN ini diatur dalam PMK Peraturan Menteri Keuangan
No. 14/PMK.06/2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara
tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN.
diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang/ jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset Lain-lain adalah akun untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap
yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
Dengan kata lain, lingkup Aset Lainnya dalam LBP hanya mencakup nilai BMN yang
secara substansi diklasifikasikan sebagai Aset Lainnya. Hal ini berbeda dengan penyajian
Aset Lainnya dalam Laporan Keuangan, yang meliputi penyajian BMN dari non BMN
seperti piutang K/L yang dialihkan, aset yang dibatasi penggunaannya (restricted assets) ,
dan lain sebagainya.
Internal Bendahara Umum Negara, yang dilakukan secara berjenjang sebagaimana tersaji
pada diagram berikut :
Nilai mutasi BMN tersebut berasal dari transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan.
Mutasi BMN yang berasal dari transaksi keuangan merupakan penambahan nilai BMN yang berasal
dari perolehan dan/atau penambahan BMN yang berasal dari pembiayaan APBN selama periode
tahun berjalan, sedangkan transaksi non-keuangan merupakan transaksi penambahan dan
pengurangan atas BMN yang berasal dari pembiayaan selain APBN periode tahun berjalan.
Laporan BMN ini disusun menggunakan sistem aplikasi sebagai alat bantu guna
mempermudah dalam melakukan Penatausahaan BMN. Laporan BMN ini terdiri atas:
1. Neraca;
2. Laporan Barang Persediaan;
3. Laporan Aset Tetap (Intrakomptabel, Ekstrakomptabel, dan Gabungan);
4. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
5. Laporan Aset Tak Berwujud;
6. Laporan Penyusutan;
7. Catatan atas Laporan Barang Milik Negara;
8. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) internal SAK-SIMAK pada Balai Besar Industri Agro
(BBIA); dan
b. Tanah
Saldo Tanah pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31
Desember 2016 sebesar seluas 25.878 m2 dengan nilai Rp 40.851.149.958,- (empat
puluh milyar delapan ratus lima puluh satu juta seratus empat puluh sembilan ribu
sembilan ratus lima puluh delapan rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal tanah seluas 25.878 m2 dengan nilai sebesar Rp
40.851.149.958,- (empat puluh milyar delapan ratus lima puluh satu juta seratus empat
puluh sembilan ribu sembilan ratus lima puluh delapan rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 tidak terdapat mutasi tambah maupun mutasi kurang.
Keterangan :
Luas tanah yang tercatat di SIMAK-BMN adalah luas tanah yang sebenarnya, apabila 4
buah tanah rumah dinas yang masih bergabung dalam Sertifikat Tanah Induk telah
bersertifikat. Adapun Sertifikat Tanah yang belum sesuai dengan sebenarnya adalah
sebagai berikut :
a. Luas Tanah sesuai Sertifikat No.4448572 = 17.050 m2
Tanah dan Rumah Dinas yang di DEM 4 Rumah = 970 m2
Sesuai dengan KIB = 16.080 m2
(seratus enam puluh delapan juta sembilan ratus tiga puluh satu ribu empat ratus
delapan puluh satu rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal senilai Rp 65.561.016.131,- (enam puluh lima
milyar lima ratus enam puluh satu juta enam belas ribu seratus tiga puluh satu rupiah),
jumlah tersebut terdiri dari intrakomptabel sebesar Rp 65.393.224.650,- (enam puluh
lima milyar tiga ratus sembilan puluh tiga juta dua ratus dua puluh empat ribu enam
ratus lima puluh rupiah) dan ekstrakomptabel sebesar Rp 167.791.481,- (seratus enam
puluh tujuh juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu empat ratus delapan puluh satu
rupiah).
Mutasi tambah sebesar Rp 16.882.477.349,- (enam belas milyar delapan ratus delapan
puluh dua juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu tiga ratus empat puluh sembilan
rupiah dan mutasi kurang sebesar Rp 1.920.556.000,- (satu milyar sembilan ratus dua
puluh juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah).
Rincian mutasi Peralatan dan Mesin per bidang barang adalah sebagai berikut :
1) Alat Besar (3.01);
Saldo Alat Besar pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31
Desember 2016 sebanyak 10 buah/ unit sebesar Rp 339.772.000,- (tiga ratus tiga
puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu rupiah). Jumlah tersebut
terdiri dari intrakomptabel sebanyak 8 buah/ unit sebesar Rp 339.572.000,- (tiga
ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) dan
ekstrakomptabel sebanyak 2 buah/ unit sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu
rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 10 buah/ unit sebesar Rp
339.772.000,- (tiga ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu
rupiah). Jumlah tersebut terdiri dari intrakomptabel sebanyak 8 buah/ unit sebesar
Rp 339.572.000,- (tiga ratus tiga puluh sembilan juta lima ratus tujuh puluh dua
rupiah) dan ekstrakomptabel sebanyak 2 buah/ unit sebesar Rp 200.000,- (dua ratus
ribu rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Alat Berat di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 10 339.772.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Angkutan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang
(Rp)
masing-masing)
Baik 22 1.269.772.350
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Bengkel dan Alat Ukur di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas Nilai
Uraian Kondisi
(sesuai dengan satuan barang masing-masing) (Rp)
Baik 95 899.727.532
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Nilai Akumulasi Penyusutan Intrakomptabel (sesuai neraca) Alat Bengkel dan Alat
Ukur sebesar Rp 824.387.835,- (delapan ratus dua puluh empat juta tiga ratus
delapan puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah), sehingga nilai
buku untuk Alat Bengkel dan Alat Ukur sebesar Rp 73.974.700,- (tujuh puluh tiga
juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu tujuh ratus rupiah).
Dari jumlah Alat Pertanian di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas Nilai
Uraian Kondisi
(sesuai dengan satuan barang masing-masing) (Rp)
Baik 28 546.401.173
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Kantor dan Rumah Tangga di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
TOTAL 112.656.000
Dari jumlah Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar di atas, berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Kedokteran dan Kesehatan di atas, berdasarkan status kondisinya
adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 74 1.467.981.895
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Total 16.236.196.200 -
Alat Laboratorium yang berasal dari Transfer Masuk adalah sebagai berikut :
1. Peralatan dan Mesin alat laboratorium senilai Rp 634.700.000,- didapat dari
IUBTT (terlampir);
2. Peralatan dan Mesin alat laboratorium senilai Rp 9.550.250.000,- didapat dari
Direktorat Jenderal Industri Agro (terlampir);
3. Peralatan dan Mesin alat laboratorium senilai Rp 779.750.000,- didapat dari
Pusat Standardisasi (terlampir);
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 7 buah/ unit sebesar Rp
123.165.600,-. (seratus dua puluh riga juta seratus enam puluh lima ribu enam
ratus rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 terdapat mutasi tambah sebanyak 1 buah/ unit
sebesar Rp 37.400.000,- (tiga puluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah).
Dari jumlah Alat Persenjataan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 8 160.565.600
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Baik 2 886.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian di atas, berdasarkan status
kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 2 662.752.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Keselamatan Kerja di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 1 39.194.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Dari jumlah Alat Proses/ Produksi di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 23 2.178.600.700
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
1.627.495 1.627.495 0
3.08 Alat Laboratorium
6.918.291 5.294.646 1.623.645
TOTAL 168.931.481 166.926.836 2.004.645
Rincian Gedung dan Bangunan per bidang barang adalah sebagai berikut:
1) Bangunan Gedung (4.01);
Namun pada Semester II diubah kembali menjadi Wisma/ Mess sejumlah dan nilai
yang sama pada Semester I, sesuai dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994
tentang Rumah Negara, dalam penjelasan Pasal 15 ayat (3a) huruf c dan sesuai
dengan Surat Direktur Barang Milik Negara Nomor S-276/KN.2/2016 tanggal 12
Agustus 2016 tentang Barang Milik Negara (BMN) berupa Rumah Negara yang
berfungsi sebagai Mess/ Asrama, maka BBIA sesuai dengan Berita Acara
Perubahan Kodefikasi Dari Rumah Negara Golongan II Menjadi Mess/ Asrama
Pada Aplikasi SIMAK-BMN Nomor 4040/Bd/BBIA/XI/2016 tanggal 14 November
2016 telah dilakukan penyesuaian kodefikasi tersebut terhadap 2 unit Wisma
Pelatihan BBIA.
Baik 18 24.296.777.050
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Selama Tahun Anggaran 2016 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Tugu/ Tanda Batas di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 1 41.923.000
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Selama Tahun Anggaran 2016 terdapat mutasi tambah senilai Rp 219.492.000,- (dua
ratus sembilan belas juta empat ratus sembilan puluh dua ribu rupiah).
Rincian mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan per bidang barang adalah sebagai berikut :
1. Jalan dan Jembatan (5.01)
Saldo Jalan dan Jembatan pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang
Semesteran per 31 Desember 2016 adalah seluas 3.720 m2 sebesar Rp
176.324.800,- (seratus tujuh puluh enam juta tiga ratus dua puluh empat ribu
delapan ratus rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 3.720 m2 sebesar Rp 11.144.800,- (sebelas
juta seratus empat puluh empat ribu delapan ratus rupiah).
Selama Tahun 2016 terdapat mutasi tambah pengembangan jalan (pengaspalan
Jalan Juanda) senilai Rp 165.180.000,- (seratus enam puluh lima juta seratus
delapan puluh ribu rupiah).
Dari jumlah Jalan dan Jembatan di atas, berdasarkan status kondisinya adalah
sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Selama Tahun Anggaran 2016 tidak terdapat mutasi tambah maupun kurang.
Dari jumlah Bangunan Air di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai
berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 2 20.302.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
3. Instalasi (5.03)
Saldo Instalasi pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31
Desember 2016 adalah sebanyak 7 buah/ unit sebesar Rp 135.144.500,- (seratus
tiga puluh lima juta seratus empat puluh empat ribu lima ratus rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 7 buah/unit sebesar Rp 80.832.500,-
(delapan puluh juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 terdapat mutasi tambah pengembangan instalasi air
bersih senilai Rp 54.312.000,- (lima puluh empat juta tiga ratus dua belas ribu
rupiah).
Dari jumlah Instalasi di atas, berdasarkan status kondisinya adalah sebagai berikut:
Kuantitas
Nilai
Uraian Kondisi (sesuai dengan satuan barang masing-
(Rp)
masing)
Baik 7 135.144.500
Rusak Ringan 0 0
Rusak Berat 0 0
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal 12.620 buah/ unit sebesar Rp 671.133.020,-
(enam ratus tujuh puluh satu juta seratus tiga puluh tiga ribu dua puluh rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 terdapat mutasi tambah sebanyak 13 buah senilai
Rp 53.446.910,- (lima puluh tiga juta empat ratus empat puluh sembilan ribu
sembilan ratus sepuluh rupiah).
Mutasi tambah Bahan Perpustakaan tersebut meliputi :
Intrakomptabel Ekstrakomptabel
Uraian Jenis Transaksi
(Rp) (Rp)
101 Pembelian 53.446.910 -
dilakukan tahun 2016, akan tetapi mengalami gagal lelang sehingga pembangunan
fisiknya akan dilakukan di tahun 2017);
2. KDP Peralatan dan Mesin (Alat Litbang berupa Alat Pengupas Kulit Ari Kacang)
senilai Rp 57.636.999,- (alat telah jadi, KDP selesai);
3. KDP Peralatan dan Mesin (Alat Litbang Alat Pencair dan pencetak coklat) senilai
Rp 113.423.500,- (alat telah jadi, KDP selesai);
4. KDP Peralatan dan Mesin (Alat Lab Kalibrasi) senilai Rp 842.556.000,- (alat telah
jadi, KDP selesai);
5. KDP Peralatan dan Mesin (Alat Lab Pengujian) senilai Rp 1.078.000.000,- (alat
telah jadi, KDP selesai);
Total 2.140.616.499 -
h. Aset Lainnya
1. Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang
Semesteran per 31 Desember 2016 adalah sebanyak 4 buah/ unit sebesar Rp
185.758.000,- (seratus delapan puluh lima juta tujuh ratus lima puluh delapan ribu
rupiah).
Jumlah tersebut terdiri dari saldo awal sebanyak 3 buah/ unit sebesar Rp
150.338.000,- (seratus lima puluh juta tiga ratus tiga puluh delapan ribu rupiah).
Selama Tahun Anggaran 2016 terdapat mutasi tambah sebanyak 1 buah/ unit
sebesar Rp 35.420.000,- (tiga puluh lima juta empat ratus dua puluh ribu rupiah).
Selama Tahun 2016 sebanyak 89 buah/ unit BMN yang dihentikan penggunaannya
dari operasional pemerintah dihapuskan, rinciannya adalah sebagai berikut :
No. Keterangan Jumlah BMN Nilai BMN Bukti
BMN Intrakomptabel Ekstrakomtab
el
1 Peralatan dan 31 Intrakomptabel 232.897.600 1.631.266 Risalah Lelang No.606/2016
Mesin 52 ekstrakomptabel SK Menperin No. 360.1/M-
IND/Kep/6/2016
2 Peralatan dan 2 Intrakomptabel 327.485.000 - Risalah Lelang dari KPKNL sampai
Mesin dengan sekarang belum keluar, namun
sudah bayar pendapatan/ bukti berupa
setor ke Negara
3 Peralatan dan 1 Intrakomptabel 257.601.000 - Berita Acara Serah Terima Barang
Mesin Nomor 3363/Bd/BBIA/IX/2019
4 Aset Tak 3 Intrakomptabel 66.500.000 - SK Menperin No. 550/M-
Berwujud IND/Kep/9/2016
TOTAL 884.483.600 1.631.266
Selama Tahun Anggaran 2016 Aset Tetap yang dihentikan dari operasi
pemerintahan terdapat mutasi kurang sebagai berikut :
Intrakomptabel Ekstrakomptabel
Uraian Jenis Transaksi
(Rp) (Rp)
391 Penghapusan (BMN yang 232.897.600 1.631.266
dihentikan)
392 Transfer Keluar (BMN yang 257.601.000 -
dihentikan)
396 Usulan Barang Rusak Berat ke 327.485.000 -
Pengelola (BMN yang dihentikan)
391 Penghapusan (BMN yang 66.500.000 -
dihentikan) untuk ATB
TOTAL 884.483.600 1.631.266
2). Barang Milik Negara pada Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31
Desember 2016.
a. BMN per akun neraca
Nilai BMN pada Laporan Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp 147.335.342.194,- (seratus empat puluh tujuh milyar tiga ratus tiga
puluh lima juta tiga ratus empat puluh dua ribu seratus sembilan puluh empat rupiah)
yang terdiri dari :
1. Tanah sebesar Rp 40.851.149.958,- (empat puluh milyar delapan ratus lima puluh
satu juta seratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus lima puluh delapan
rupiah);
2. Peralatan dan Mesin sebesar Rp 80.354.005.999,- (delapan puluh milyar tiga ratus
lima puluh empat juta lima ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah);
3. Gedung dan Bangunan sebesar Rp 24.329.440.050,- (dua puluh empat milyar tiga
ratus dua puluh sembilan juta empat ratus empat puluh ribu lima puluh rupiah);
4. Jalan, Jembatan dan Irigasi sebesar Rp 331.771.800,- (tiga ratus tiga puluh satu
juta tujuh ratus tujuh puluh satu ribu delapan ratus rupiah);
5. Aset Tetap Lainnya sebesar Rp 737.519.930,- (tujuh ratus tiga puluh tujuh juta lima
ratus sembilan belas ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah);
6. Aset Tak Berwujud sebesar Rp 185.758.000,- (seratus delapan puluh lima juta
tujuh ratus lima puluh delapan ribu rupiah);
7. Persediaan sebesar Rp 496.696.457,- (empat ratus sembilan puluh enam juta enam
ratus sembilan puluh enam ribu empat ratus lima puluh tujuh rupiah);
Nilai BMN dimaksud disajikan berdasarkan klasifikasi pos-pos perkiraan Neraca, yaitu :
Persediaan, Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan
Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Aset Lainnya.
Penyajian nilai BMN dalam pos perkiraan Neraca tersebut dengan rincian sebagai
berikut:
Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
No Uraian Neraca
Rp % Rp % Rp %
I Aset Lancar
1 Persediaan
496.696.457 0,34 - 0,00 496.696.457 0,34
Sub Jumlah (1)
496.696.457 0,34 - 0,00 496.696.457 0,34
II Aset Tetap
1 Tanah
40.851.149.958 27,73 - 0,00 40.851.149.958 27,73
Peralatan dan
2
Mesin 80.354.005.999 54,54 168.931.481 94,80 80.522.937.480 54,66
Gedung dan
3
Bangunan 24.329.440.050 16,51 9.260.000 5,20 24.338.700.050 16,52
Jalan, Irigasi
4
dan Jaringan 331.771.800 0,23 331.771.800 0,23
Aset Tetap
5
Lainnya 737.519.930 0,50 737.519.930 0,50
6 KDP 49.000.000 0,03 49.000.000 0,03
Sub Jumlah (2)
146.652.887.737 99,54 178.191.481 100,00 146.831.079.218 99,66
III Aset Lainnya
Kemitraan
1 dengan pihak
ketiga - 0,00
Aset Tak
2
Berwujud 185.758.000 0,13 185.758.000
Aset yang
dihentikan dari
3 penggunaan
operasional
Pemerintah - 0,00
Sub Jumlah (3) 185.758.000 0,13
Perbandingan antara nilai BMN yang disajikan dalam laporan barang dan laporan
keuangan pada Laporan Kuasa Pengguna Barang Semesteran per 31 Desember 2016 per
akun neraca adalah sebagai berikut :
No Uraian Neraca Laporan Barang Laporan Keuangan Selisih
Rupiah Persen
b. Pengelolaan BMN
No Uraian Penggunaan Pemanfaatan Pemindah Penghapusan Jumlah
tanganan
1 Dalam proses pengajuan 422.117.160 - - -
permohonan ke Pengguna Barang
2 Dalam proses pengajuan - - - -
permohonan ke Pengelola
Barang
3 Dalam proses Pengelola Barang - - - -
4 Selesai di Pengelola Barang - - - -
a.Dikembalikan - - - -
b.Ditolak - - - -
c.Disetujui - - - -
5 Dalam proses tindak lanjut - - - -
Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang
6 Telah diterbitkan Keputusan dari - - - -
Pengguna Barang
7 Tindak lanjut oleh Kuasa - - - -
Pengguna Barang
8 Selesai serah terima - - - -