Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH AKSI

Langit yang sangat cerah dipagi hari ini,ayam jago berkokok pertanda pagi hari telah dating.
Tampak ramai terdengar suara-suara didalam rumah yang dapat dikatakan cukup mewah, rumah tersebut
dipimpin oleh kepala rumah tangga yang bernama pak Indra. Pak Indra memiliki seorang istri yang
bernama Shinta dan dua orang anak laki-laki yang bernama Ananda dan Kinoi. Ananda dan Kinoi adalah
kakak beradik yang sangat rukun meskipun terkadang mereka juga sering bertengkar antara satu dengan
yang lain. Hal tersebut pula yang membuat ibu mereka sedikit kesal terhadap tingkah laku mereka. Mama
dan papa, begitulah panggilan mereka kepada kedua orangtuanya.

Pada suatu hari mereka sempat bertengkar setelah bangun tidur. Ibu mereka menyuruh agar
Ananda dan Kinoi berdamai dan segera menuju meja makan untuk sarapan. Setelah selesai sarapan
Ananda lekas mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah sedangkan adiknya menunggu sang kakak
sambil menonton televisi.
Kinoi : Ma, papa pergi kemana? Dari tadi aku kok tidak meliha papa. Tanya Kinoi kepada
mamanya yang sedang mencuci piring.
Mama : Papa mu sudah berangkat dari tadi pagi sebelum kamu dan kakak mu bangun. Jawab
mamanya dengan tersenyum kearah Kinoi.

Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi Ananda sudah siap untuk pergi kesekolah, tapi dia heran
kenapa bus sekolahnya belum datang juga. Dia sedikit gelisah lantaran bus sekolah yang biasa
menjemputnya datang pukul 05.45 pagi.
Ananda : Ma, kenapa bus sekolahnya belum datang juga?. Tanya Ananda kepada ibunya.
Mama : Kamu keluar saja, siapa tahu busnya sudah menunggu dari tadi. Jawab ibunya.

Lantas Ananda pun keluar menuju halaman rumahnya, tetapi dia tidak melihat bus terparkir di
depan rumahnya. Dia mencoba menengok ke arah kanan dan kiri sambil berharap ada bus yang menuju
ke rumahnya, tetapi tetap saja tiada bus yang lewat. Ananda pun duduk didepan halaman rumahnya
sambil mengambil nafas panjang, Ananda menunggu dengan sabar hingga tanpa terasa jam
menunujukkan pukul 06.15 pagi. Tiba-tiba tampak dari jauh bus sekolah datang menuju rumahnya,
Ananda langsung berlari mengabil tas sekolahnya dan berpamitan kepada ibu dan adiknya.
Ananda : Aku berangkat dulu ya ma, busnya sudah datang. Sambil mencium tangan ibunya.
Dek, kakak berangkat dulu ya.. Tangan Ananda dicium oleh adiknya.
Kinoi : Iya, kak. Ujar adiknya. Aku berangkat dulu Assalamualaikum. Kata Ananda.
Waalaikumsalam. Jawab ibu dan adiknya secara bersama-sama.

Ananda sudah naik kedalam bus sekolah teman-temannya menyapa Ananda dengan wajah yang
ceria. Ananda sangat senang sekali mempunyai teman banyak dan baik.
Ananda : Eh, tadi kenapa busnya datang terlambat?. Tanya Ananda kepada temannya yang
duduk disampingnya.
Teman : Oh, tadi di lampu merah macet mungkin gara-gara ada antrian bensin. Bensinkan
langka sekarang. Jawab temannya.
Ananda : Oh, aku tadi sedikit bingung tidak seperti biasanya bus sekolah datang terlambat,
sebelumnya tidak pernah seperti ini. Ujar Ananda dengan perasaan lega.

Setelah cukup lama berbincang-bincang dengan temannya tidak terasa bus sudah sampai
disekolah. Ananda langsung menuju ke kelasnya, pelajaran jam pertama adalah Bahasa Indonesia
pelajaran tersebut adalah pelajaran yang paling disukai oleh Ananda.

Sore harinya Ananda pulang sekolah, karena ada pelajaran tambahan jadi dia pulang agak sedikit
terlambat daripada hari biasanya. Ananda masuk ke dalam rumah dengan mengucap salam, setelah di
dalam rumah Ananda heran karena melihat adiknya menangis lantas Ananda pun bertanya kepada ibunya.
Ananda : Ma, kenapa adik menangis?. Tanya Ananda kepada ibunya.
Mama : Tadi adik mu minta sekolah seperti mu tapi umurnya kan masih belum cukup. Jadi ibu
melarangnya, tapi Kinoi masih saja ingin sekolah. Jawab ibunya.
Ananda : Oh ya sudah. Dek nanti ikut kakak ya.
Kinoi : Kemana kak?. Tanya Kinoi sedikit heran.
Ananda : Kita nanti main sekolah-sekolahan saja ya.
Kinoi : Oh, sekolah-sekolahan iya aku mau. Jawab Kinoi dengan perasaan gembira.
Ananda : Sudah sekarang kamu mandi dulu, kakak juga mau mandi. Ujar Ananda kepada
adiknya dengan raut wajah tersenyum.

Kinoi sudah menunggu didepan kamar kakaknya, lalu Kinoi mengetuk pintu kamar kakaknya.
Kinoi pun disuruh kakaknya masuk, tapi Kinoi masih sedikit menunggu karena kakanya menyiapkan
peralatan untuk bermain sekolah-sekolahan.
Kinoi : Kak, apa sudah siap?. Kinoi sudah terlihat tidak sabar untuk segera bermain.
Ananda : Iya, sebentar lagi dek.
Kinoi : Kok lama sih..? Masih menunggu kakaknya.
Ananda : Sudah siap.
Kinoi : Horeeeee Teriak Kinoi dengan perasaan bahagia.

Kinoi sangat senang sekali bermain sekolah-sekolahan bersama kakaknya, Ananda berlagak
seperti layaknya seorang guru yang sedang menjelaskan pelajaran pada muridnya tapi muridnya hanya
satu yaitu Kinoi sendiri. Ananda memberi pertanyaan kepada adiknya, Kinoi pun memperhatikan apa
yang di jelaskan oleh kakaknya. Ananda memberi buku kepada Kinoi yang sudah berisi kumpulan soal
yang sudah di jelaskan oleh kakanya, Kinoi mengerlakannya dengan senanng hati dia mencoba
menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh kakaknya.

Akhirnya Kinoi telah selesai mengerjakan soal-soal tersebut, Ananda menberi pertanyaan
sebanyak 10 soal, tetapi setalah di teliti oleh Ananda ternyata jawaban yang salah sebanyak 5 dan jawaban
yang benar sebanyak 5 soal. Jadi Kinoi mendapat nilai 50 Ananda langsung memberikan nilai tersebut
kepada Kinoi, Kinoi pun terlihat lesu karena ia mendapat nilai yang jelek namun kakaknya memberi
semangat agar Kinoi tidak putus asa dan lebih giat belajar lagi.
Ananda : Loh kenapa kok sedih?. Tanya Ananda kepada adiknya.
Kinoi : Aku mendapat nilai jelek phari ini.
Ananda : Jangan sedih, inikan masih pertama kali kamu sekolah. Besok juga masih ada
kesempatan untuk kamu memperbaiki nilai mu.
Kinoi : Jadi besok kita main sekolah-sekolahan lagi?. Tanya Kinoi dengan bingungnya.
Ananda : Iya bahkan bisa seperti sekolah beneran.
Kinoi : Horeee asik Kata Kinoi dengan senangnya.

Kinoi sangat senang sekali, ia pun menjadi tambah sayang kepada kakaknya. Tiba-tiba Kinoi
ingin bertanya kepada kakaknya tentang nama sekolah yang mereka mainkan tadi.
Kinoi : Kak, apa sekolah yang kita mainkan tadi tidak memiliki nama?. Tanya Kinoi.
Ananda : hhmm, nama ya Apa ya?? Ananda terdiam sejenak sambil memikirkan nama yang
cocok untuk sekolah itu.
Kinoi: Iya kak namanya.
Ananda : Begini aja kita beri nama Sekolah AKSI!!!
Kinoi : Sekolah AKSI? Sedikit heran.
Ananda : Iya, sekolah AKSI. A itu singkatan dari nama ku Ananda, K itu nama kamu, S itu nama
ibu dan I adalah nama ayah kita, bagaimana baguskan.
Kinoi : Iya bagus. Kata Kinoi dengan senyum mengembang di wajahnya.
Ananda : Sekarang kamu boleh pulang sekolahnya sudah selesai.

Kinoi pun keluar dari kamar kakaknya dan segera mencari ibunya, tetapi dia tidak menemui
ibunya. Kemana ya ibu Tanya kinoi dalam hatinya.
Waktu telah petang dan adzan maghrib pun telah berkumandang dan ternyata ibunya berada di
halaman rumah untuk menyambut kedatangan ayah Ananda dan Kinoi yang baru pulang kerja. Ibunya
menyuruh Kinoi agar memanggil kakaknya Ananada yang berada di dalam kamar, dengan sigap Kinoi
menuju kamar kakaknya.
Kinoi : Kakak, di panggil ibu diluar.. Buruan!!! Memanggil kakaknya dengan mengetok pintu
kamar kakaknya.
Ananda : Iya aku akan segera keluar!
Kinoi dan Ananda berjalan menuju luar halaman dimana ibu sudah menuggu mereka.
Ananda : ada apa bu
Mama : sekarang sudah magrib, apakah kamu sudah sholat??
Ananda ; belum bu menjawab dengan ragu-ragu.
Mama : kalau begitu seegra sholat sekarang keburu waktu isya datang
Ananda : iya bu, terima kasih sudah mengingatkanku.
Mama : iya sholat dulu sana. Suruh Ananda dengan raut wajah tersenyum.

Kinoi mengajak ibu dan ayahnya masuk ke dalam untuk makan malam bersama. Ibu langsung
menyiapkan makan malam di dapur untuk santap malam bersama. Sedangkan ayahnya masuk ke kamar
untuk berganti pakaian, Kinoi sendiri melihat ibunya yang sedang menyiapakan makanan. Setelah
makanan sudah siap di atas meja makan, dengan sangat kebetulan ayah dan Ananda juga datang ke meja
makan. Ayah sudah selesai membersihkan badan dan Ananda pun juga sudah selesai sholat magrib,
akhirnya semua makan malam bersama-sama satu keluarga.

Di sela-sela saat makan malam Kinoi ingin membicarakan tentang sekolah-sekolahan yang tadi ia
mainkan bersama kakanya kepada ayahnya.
Kinoi : ayah, aku tadi sekolah lohh!!
Papa ; SEKOLAH!! Sekolah dimana kamu?? sedikit heran tetapi tetap tersenyum.
Kinoi : aku tadi di ajak oleh kakak bermain sekolah-sekolahan seru loh!! Terus kakak memberi
nama sekolah itu dengan nama Sekolah AKSI!!
Papa : sekolah AKSI ? apa itu ? dengan sedikit bingung menatap Kinoi.
Kinoi : hahaha aku lupa tanyakan saja kepada kakak, bagaimana kak?
Kinoi mencoba mengalihkan pertanyaan kepada kakanya karena Kinoi lupa akan arti sekolah AKSI.
Ananda ; ah, aku kan jadi malu, kenapa kamu lupa? mencoba mengingatkan kepada adiknya
untuk menjawab pertanyaan tersebut karena Ananda sedikit malu untuk menjawabnya.
Kinoi : ayolah kak, aku benar-benar lupa.!!
Kinoi tetap bersihkukuh untuk menyuruh kakaknya menjawab, ayahnya juga mendukung kinoi dan
memberi isyarat kepada Ananda untuk menjawabnya.
Ananda : baiklah aku yang menjawab Sekolah AKSI itu adalah nama singkatan A untuk Ananda,
K untuk Kinoi, S untuk ibu Shinta, dan I untuk ayah Indra. Begitu!!
Papa : oh, singkatan. Bagus juga namanya, tadi sekolah pelajaran apa? Tanya ayah kepada
kinoi.
Kinoi : aku tidak tahu, tapi tadi aku hitung-hitungan.
Papa : oh, itu Matematika namanya.
Kinoi : oh, Matematika. Jawab Kinoi dengan senangnya.
Papa : besok kamu sekolah lagi? Tanya ayahnya kepada Kinoi.
Kinoi : iya dong, soalnya tadi aku dapat nilai 50 tpi besok aku dapat nilai 100. Sebenarnya
Kinoi tidak senang mendapat nilai 50, tapi ia tetap tersenyum.
Papa : oh, bagus kalau begitu sekolah saja terus. Ngomong-ngomong Ananda mendapat gaji dari
mana? Tanya papa dengan nada humoris. Tiba-tiba Ananda memotong pembicaraan ayah dan adiknya.
Ananda : tidak usah, buat apa di gaji ini kan hanya permainan. Lagi pula sama adik sendiri pakai
pamrih, itu kan tidak boleh. Itu kata guru aku di sekolah lohh!! Hehehe.

Ananda memang anak yang baik dan bijaksana padahal Ananda masih duduk di kelas 6 sekolah
dasar. Selain bersekolah dia juga mengikuti LBB, jadi Ananda sering di beri nasihat-nasihat walaupun
hanya itu yang dapat ia sampaikan kepada ayahnya.
Papa : iya iya, ayah mengerti. Maafkan ayah!!
Ananda : aku juga minta maaf. Aku malah menasihati ayah, itu kan tidak boleh. Hehehe

Ananda memang anak yang baik, pantas banyak yang menyukainya. Mulai dari ayah dan ibunya,
teman-temanya serta para tetangga. Ananda juga bintang kelas di kelasnya, Ananda patut untuk di
banggakan.
Mama ; memang Ananda baik sekali. Anaknya siapa dulu!! ibunya dengan bangga memiliki
anak sebaik Ananda.
Ananda : anak ibu dong. Jawab Ananda dengan bangganya.
Papa : eh, Ananda bukan anak ayah?? ayah sedikit menyela karena ingin diakuinya.
Ananda : iya iya, semuanya. Aku senang punya ayah dan ibu yang baik. Dan juga aku senang
sekali punya adik yang lucu seperti adikku ini.

Akhirnya, keluarga tersebut tertawa semua. Dan melanjutkan makan malam mereka. Ananda
sangat senang sekali memiliki ibu yang baik, sabar merawat anak-anaknya. Dia juga senang punya ayah
yang baik dan bekerja keras untuk menghidupi keluarganya. Apa lagi di tambah dengan adiknya yang
lucu, tetapi yang tidak di suka dari Kinoi adalah sering menangis karena telinganya sudah penuh oleh
tangisan Kinoi. Tapi ya, namanya anak kecil bisanya Cuma menangis.
SEKIAN !!!

Anda mungkin juga menyukai