segar yaitu daging yang diperoleh segera setelah pemotongan dengan kata lain daging tersebut belum
mengalami proses penyimpanan. Jenis daging tersebut akan dapat menghasilkan mutu bakso yang
prima atau yang bermutu tinggi (Winarno dan Rahayu, 1994).
Cara yang paling mudah untuk menilai mutu bakso adalah dengan menilai mutu
sensoris atau mutu organoleptiknya. Hasil pengujian mutu sensoris ini dapat
diperkuat dengan pengujian fisik, kimiawi, dan mikrobiologis yang tentu saja
memerlukan teknik, peralatan dan tenaga khusus (Purnomo, 1990).
Paling tidak ada 5 parameter sensoris dalam penentuan mutu bakso, yaitu
penampakan warna, bau, rasa dan tekstur. Mutu sensoris dari bakso daging
dapat kita lihat pada Tabel 3.