karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Senyawa-senyawa ini dapat didefinisikan sebagai
senyawa-senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon.
O O
RC + 2 Cu2+ + 4 OH- RC
H H
Gula reduksi Luff Schoorl
Cu2+ + 4 I- CH2I2 I2
Sukrosa tidak memiliki sifat-sifat mereduksi, karena itu untuk menentukan kadar
sukrosa harus dilakukan inversi terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa.
Dalam hal ini kadar sukrosa harus diperhitungkan dengan faktor 0,95 karena pada
hidrolisis sukrosa berubah menjadi gula invert.
C12H22O11 + H2O 2C6H12O6
Sukrosa gula reduksi
Karohidrat terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi
dalam tiga golongan, yaitu:
a. Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan
lagi. Golongan ini yaitu glukosa dan fruktosa
b. Disakarida, karbohidrat yang terdiri dari 2 molekul monosakarida. Golongan ini yaitu
sukrosa, maltosa dan laktosa
c. Polisakarida, karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida. Golongan ini
yaitu patim glikogen dan selulosa
Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan
CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan
tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang
digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan
dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I 2)
bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya
yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat
oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan dengan
banyaknya oksidator (Winarno 2007). I2 bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan
standar Na2S2O3 sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam
air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka
penambahan amilum sebelum titik ekivalen.
Metode Luff Schoorl ini baik digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat yang
berukuran sedang. Dalam penelitian M.Verhaart dinyatakan bahwa metode Luff Schoorl
merupakan metode tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan
sebesar 10%. Pada metode Luff Schoorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan
penentuan Cu tereduksi dengan I2 dan menggunakan prosedur Lae-Eynon (Anonim 2009).
Metode Luff Schoorl mempunyai kelemahan yang terutama disebabkan oleh
komposisi yang konstan. Hal ini diketahui dari penelitian A.M Maiden yang menjelaskan
bahwa hasil pengukuran yang diperoleh dibedakan oleh pebuatan reagen yang berbeda.
4. Prosedur percobaan
4.1. Pembuatan Larutan Luff Schoorl
Larutan 143,8 gr Na2CO3anhidrat dalam 300 ml air suling sambil diaduk tambahkan 50 gr
asam sitrat monohidrat yang telah diaduk dengan 50 ml air suling. Tambahkan 25 gr
CuSO4 . 5H2O yang dilarutkan dengan 100 ml air suling. Pindahkan larutan tersebut ke
dalam labu ukur 1 liter, tepatkan sampai tanda garis dengan air suling dan dikocok.
4.2. Penentuan kadar gulan dengan Metode Luff Schoorl
- Timbang 5 gr sampel ke dalam erlenmeyer 500 ml
- Menambahkan 200 ml larutan HCl 3%, didihkan selama 1 jam dengan pendingin tegak
- Mendiginkan dan menetralkan dengan larutan NaOH 30% dan menambahkan sedikit
larutan CH3COOH 3% suasana larutan sedikit asam
- Memindahkan larutan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 500 ml, encerkan dengan air
suling dan tepatkan volumenya sampai tanda garis lurus. Kocok dan saring melalui kertas
saring
- Memipet 10 ml filtrat ke dalam erlenmeyer 500 ml, tambahkan 25 ml Larutan Luff Schoorl
dan beberapa batu didih dan 15 ml air suling
- Panaskan campuran tersebut dengan panas yang konstan sampai mendidih selama 10 menit
kemudian dengan cepat didinginkan di dalam wadah es
- Setelah dingin tambahkan perlahan-lahan 15 ml larutan KI 20% dan 25 ml H2SO4 25%
- Titrasi secepatnya dengan larutan Na tiosulfat 0,1 N sampai warna kuning sampai hilang,
tambahkan sedikit indikator larutan kanji 1%. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang
- Buat juga percobaan blanko dengan menggunakan 25 ml air sebagai penganti sampel