IKM YESS o
IKM YESS o
PARADIGMA SEHAT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih pula kami ucapkan kepada Ibuk Seftika Sari, M.Ph, Apt selaku
dosen mata kuliah IKM dan Promosi kesehatan. Terima kasih kami ucapkan kepada
teman-teman serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
khususnya semua anggota kelompok I, sehingga makalah yang berjudul Paradima
Sehat ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya serta dapat digunakan dengan
sebaik mungkin. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah IKM
dan Promosi Kesehatan.
Kami sadari, dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk kesempurnaan makalah-makalah berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1
1.1................................................................................................................................
Latar Belakang
...............................................................................................................................
1
1.2................................................................................................................................
Rumusan Masalah
...............................................................................................................................
2
1.3................................................................................................................................
Tujuan Makalah
...............................................................................................................................
2
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................
24
3.2 Saran........................................................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pola hidup sehat merupakan suatu gaya hidup dengan memperhatikan faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan juga olahraga.
Pengertian pola hidup sehat sendiri dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan suatu pola atau gaya hidup yang diterapkan seseorang dalam
kesehariannya. Karena disebut sebagai pola hidup sehat maka pola ini mengutamakan
aspek kesehatan dalam penerapannya. Pola hidup sehat juga erat kaitannya dengan hal-
hal yang menjadikan tubuh sehat seperti makanan yang dikonsumsi setiap hari, olahraga
yang rutin, serta gaya hidup yang dapat menunjang tubuh menjadi sehat dan bugar.
Pola hidup sehat juga bisa diartikan sebagai suatu perencanaan yang dilakukan
untuk tujuan mencapai kualitas hidup yang sehat dan terhindar dari segala jenis
penyakit.
Pola hidup sehat dalam konteks ini tentunya berkaitan dengan paradigma sehat.
paradigma sehat merupakan model atau cara pandang atau pola pikir pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik, menyeluruh, bahwa masalah kesehatan dipengaruhi
oleh banyak faktor dan multidimensional yang upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehat
1
1.2.Rumusan Masalah
1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Paradigma Sehat?
2. Apakah Visi Dan Misi Indonesia Sehat?
3. Apakah Sasaran Pembangunan Kesehatan?
4. Bagaimana Strategi Pembangunan Kesehatan?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian paradigma sehat
2. Mengetahui Visi Dan Misi Indonesia Sehat
3. Mengetahui sasaran pembangunan Kesehatan
4. Mengetahui Strategi Pembangunan Kesehatan
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2
2.1. Paradigma Sehat
2.1.1. Definisi Paradigma Sehat
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya
penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Lebih dari itu, paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban
dan kemanusiaan secara keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan
watak dalam pembangunan.
1. Pola pikir yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif,
menjadi sesuatu yang bersifat aktif, yang mau tidak mau harus diupayakan,
karena kesehatan merupakan keperluan dan bagian dari hak asasi manusia
(HAM).
3
2. Sehat bukan hal yang konsumtif, melainkan suatu investasi karena menjamin
tersedianya SDM yang produktif secara sosial dan ekonomi.
4. Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian dari
yang sakit/ penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang
memandang manusia secara utuh.
5. Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan sosial.
7. Fokus kesehatan tidak hanya penyakit, tetapi juga bergantung pada permintaan
pasar.
10. Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan publik (seperti
pemberantasan penyakit menular, penyuluhan kesehatan), sedangkan keperluan
lainnya perlu ditanggung bersama dengan pengguna jasa.
4
12. Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial, tetapi juga dapat berfungsi ekonomi.
13. Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down), tetapi berdasarkan
aspirasi dari bawah (bottom up).
16. Masyarakat tidak sekedar ikut berperan serta, tetapi telah berperan sebagai mitra.
Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang
sangat esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Sehat
merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang produktif. Sehat bukanlah hal yang
konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.
Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia, disamping pendidikan dan pendapatan
(ekonomi). Oleh karena itu, kualitas kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan.
Sehat juga merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri. Mensyukuri karunia dapat
ditunjukan dengan perkataan, perasaan, dan perbuatan. Bersyukur dengan perbuatan
ditunjukan dengan memelihara kesehatan dan berupaya untuk meningkatkannya.
5
perilaku terkait dengan banyak sektor di luar kesehatan.Oleh karena itu, perlu
diperhatikan dampak pembangunan semua sektor dibidang kesehatan.
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak
efektif.
b. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan
unsur sehat produktif sosial ekonomis.
c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik
degeneratif.
d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penangan
khusus.
e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk.
6
1. Indonesia sehat 2010 adalah gambaran masyarakat indonesia di masa depan
yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan
sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedia air bersih, sanitasi
lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman sehat, perencanaan
kawasan berwawasan kesehatan, dan kehidupan masyarakat saling tolong
menolong.
3. Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan,mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
7
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Departemen
Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang
meliputi kebijakan manajerial dan kebijakan teknis serta pengembangan standar
dan pedoman berbagai upaya kesehatan. Disamping itu Departemen Kesehatan
juga melakukan fasilitasi sumber daya kesehatan, baik tenaga, pembiayaan
kesehatan, sumber daya obat dan perbekalan kesehatan bagi para pelaku upaya
pembangunan kesehatan.
Dengan meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan, diharapkan upaya
kesehatan dapat terselenggara dengan baik, dapat dicapai (accessible), dan dapat
dijangkau ( affordable ) oleh segenap kalangan masyarakat, serta terjamin
mutunya (quality). Upaya kesehatan tersebut meliputi upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.
8
4. Melaksanakan Pembangunan Kesehatan yang Berskala Nasional.
Disamping berperan dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan,
Departemen Kesehatan melakukan pula pelaksanaan pembangunan kesehatan
yang berskala nasional, seperti pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin,
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, penanggulangan penyakit
menular dan gangguan gizi, promosi kesehatan, pembangunan kesehatan didaerah
terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan, serta pendayagunaan tenaga
kesehatan. Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan
melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan Strata III sehingga mampu
melayani rujukan.
5. Menggerakan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.
Berbagai sektor pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan
dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak
berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap
kesehatan seyogyanya tidak diselenggarakan.
6. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.
Kesehatan dalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan
mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai.
7. Memelihara dan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
serta swasta.
8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Tugas utama sektor kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan segenap warganya. Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus
9
diutamakan adalah yang bersifat promotif-preventif yang didukung oleh upaya
kuratif-rehalibitatif. Selain itu upaya penyehatan lingkungan juga harus
diprioritaskan.
Berdasarkan paradigma sehat, dirumuskan visi, misi dan strategi
pembangunan kesehatan.
2.2.2.3. Visi Indonesia Sehat 2015
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui:
1. Pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat,
2. Memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata,
3. Serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic Indonesia.
4. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai
melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai, indonesia sehat
2015 Dengan adanya rumusan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan
pada masa depan adalah:
10
2.2.2.4. Misi Indonesia sehat 2015
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh
hasil kerja keras sector kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja
keras serta kontribusi positif berbagai sector pembangunan lainnya. Untuk
optimalisasi hasil kotribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya
wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan.
Dengan perkataan lain untuk dapat terwujunya INDONESIA SEHAT
2015, para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan
pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan
pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap
kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya
pembangunan yang berwawsasan kesehatan, adalah seluruh tugas yang
berelemen dari system kesehatan untuk berperan sebagai penggerak utama
pembanguanan nasional berwawasan.
11
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau mengandung makna bahwa salah satu tanggung jawab sektor
kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan
pemerintah, melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap
anggota masyarakat dan berbagai potensi swasta.
12
1. Lingkungan sehat: 80% rumah sehat, 90% keluarga menggunakan air bersih,
85% keluarga menggunakan jamban sehat, 80% sekolah sehat, 80%
Kabupaten/kota sehat.
4. Derajat kesehatan: Angka harapan hidup 67,9 tahun, angka kematian bayi
35 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu 125 per 100.000 kelahiran,
angka kematian kasar 7,5 per 1000 penduduk.
13
kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan pencapaian MDGs dan
mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat semesta
6. Tenaga yang mempunyai sikap nasional, etis dan profesional, juga memiliki
semangat pengabdian yang tinggi kepada bangsa dan negara, berdisiplin,
kreatif, berilmu dan terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika
profesi.
14
Adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang
hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.
b. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat, adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup yang sehat,
yakni bebas polusi, tersedia air bersih, lingkungan memadai, perumahan-
pemukiman sehat, perencanaan kawasan sehat, terwujud kehidupan yang saling
tolong-menolong dengan tetap memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah atau kawasan sehat, tempat-
tempat pariwisata sehat, saran air minum dan sarana pembuangan limbah.
c. Upaya kesehatan
15
Meningkatnya secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu,
jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan, pemanfaatan pelayanan promotif dan
preventif.
d. Derajat kesehatan
Meningkatnya secara bermakna umur harapan hidup, menurunnya angka
kematian bayi dan ibu, menurunnya angka kesakitan dan kecacatan dan
meningkatnya status gizi.
e. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, yang menjangkau semua
lapisan masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi, sesuai dengan standar dan
etika profesi, tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, serta memberi kepuasan
kepada pengguna jasa.
16
membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia. Kwalitas air, udara dan
tanah harus ditingkatkan untuk menjamin hidup sehat dan produktif, sehingga
masyarakat terhindar dari keadaan yang dapat menimbulkan bahaya kesehatan.
17
masyarakat melalui peningkatan sosio-ekonomi masyarakat, sehingga dapat
mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dan sekaligus meminimalkan dampak
negatif dari globalisasi.
18
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah (Desentralisasi)
Penyelenggaraan upaya kesehatan harus didasarkan pada masalah dan potensi
spesifik daerah tertentu, yaitu pengaturannya disesuaikan dengan rumah tangga
masing-masing daerah.
Masyarakat makin penting untuk berperan dalam pembangunan kesehatan.
Masalah kesehatan perlu diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah. Selain itu,
banyak permasalahan kesehatan yang wewenang dan tanggung jawabnya berada di
luar sektor kesehatan. Untuk itu perlu adanya kemitraan antar berbagai stakeholders
pembangunan kesehatan terkait. Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah
melibatkan masyarakat untuk aktif dalam pengabdian masyarakat (to serve), aktif
dalam pelaksanaan advokasi kesehatan (to advocate), dan aktif dalam mengkritisi
pelaksanaan upaya kesehatan (to watch).
Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah. Oleh karenanya
dalam pembangunan kesehatan diperlukan adanya pendelegasian wewenang yang
lebih besar kepada daerah.
Kesiapan daerah dalam menerima dan menjalankan kewenangannya dalam
pembangunan kesehatan, sangat dipengaruhi oleh tingkat kapasitas daerah yang
meliputi perangkat organisasi serta sumber daya manusianya. Untuk itu harus
dilakukan penetapan yang jelas tentang peran pemerintah pusat dan pemerintah
daerah di bidang kesehatan, upaya kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh daerah,
dan pengembangan serta pemberdayaan SDM daerah.
19
Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan pemulihan
kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan prinsip kemitraan
antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Pembiayaan kesehatan yang berasal dari berbagai sumber, baik dari pemerintah,
masyarakat, dan swasta harus mencukupi bagi penyelenggaraan upaya kesehatan,
dan dikelola secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Jaminan kesehatan untuk
menjamin terpelihara dan terlindunginya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan, diselenggarakan secara nasional dengan prinsip asuransi sosial dan
prinsip ekuitas.
Peran swasta dalam upaya kesehatan perlu terus dikembangkan secara strategis
dalam konteks pembangunan kesehatan secara keseluruhan. Interaksi upaya publik
dan sektor swasta penting untuk ditingkatkan secara bertahap.
20
d) Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(Profesionalisme)
Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan ter-jangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan profesional, yaitu sumber daya manusia
kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan
etika profesi yang tinggi. Semua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung
tinggi sumpah dan kode etik profesi.
21
Indonesia Sehat 2010 dicapai dengan terciptanya provinsi sehat, kota/kabupaten
sehat, dan desa/kawasan sehat, serta lebih jauh lagi melalui tatanan sehat (keluarga
sehat, sekolah sehat, tempat kerja sehat, tempat umum sehat).
22
ketahanan mental dan fisik penduduk, dan bermuara pada terciptanya SDM yang
berkualitas yang sangat diperlukan untuk melaksanakan pembangunan.
Upaya pelayanan kesehatan yang menekankan pada Upaya Kuratif-
Rehabilitatif kurang menguntungkan karena :
a. Intervensi yang dilakukan pada orang sakit tidak menguntungkan karena :
1. Penderita telah kehilangan produktifitas,
2. Yang bersangkutan harus berobat,
3. Untuk kembali pada keadaan sehat produktif memerlukan waktu lama.
b. Upaya Kuratif Rehabilitatif dalam jangka panjang tidak menguntungkan
karena, permintaan terhadap jenis pelayanan kuratif akan terus meningkat,
sementara itu pelayanan kuratif cenderung terkumpul pada tempat-tempat yang
tersedia banyak uang, yaitu di kota kota besar saja.
c. Dari segi Ekonomi, investasi pada orang yang tidak atau belum Sakit. Sehat
lebih Cost Effective dan lebih Produktif daripada terhadap orang sakit.
d. Untuk meningkatkan kesehatan penduduk, lebih baik tidak melalui
penyediaan banyak obat.
23
poliklinik atau puskesmas, melainkan di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan
juga gedung DPR. Pergeseran paradigma dari pelayanan medis ke pembangunan
kesehatan dengan paradigma sehat memerlukan pembaharuan komitmen politik dari
pemerintah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi
banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan
pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada
upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Dasar Pemikiran Paradigma Sehat Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya
sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu
dipertahankan dan dipelihara.
Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata
tidak efektif
b. Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehata dimasukkan
unsur sehat produktif sosial ekonomis.
c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik
degeneratif
d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan
penangan khusus
e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan
penduduk
Visi Indonesia Sehat 2015, Yaitu:
1. Pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang
ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
hidup sehat.
2. Memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata
3. Serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic
Indonesia.
24
4. Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai,
indonesia sehat 2015
Indikator utama Indonesia sehat, yaitu :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Derajat kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Sasaran Pembanguan Kesehatan
1. Perilaku hidup sehat
2. Lingkungan sehat
3. Upaya kesehatan
4. Derajat kesehatan
5. Pelayana Kesehatan
3.2. Saran
Saran yang penulis sampaikan hendaklah makalah ini dapat bermanfaat secara
teoritis dan praktis sesuai dengan tujuan makalah ini terutama bagi pembaca.
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyampaian isi,
maupun penyajian makalah oleh karna itu, diharapkan kepada Penulis lain yang ingin
membahas materi yang sama, agar lebih baik dan lebih detail lagi dalam membuat
makalah ini, karena masih ada bahkan masih banyak pembahasan tentang makalah
kami ini yang belum penulis sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
25
Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung : Citra Aditya Bakti
26