Kelompok 6 Neurologis
Kelompok 6 Neurologis
PENDAHULUAN
Keterampilan medik adalah keterampilan motorik yang harus dikuasai oleh seorang
tenaga medik agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Melalui fasilitas berupa
skill lab mahasiswa dapat berlatih keterampilan keterampilan medik yang mereka perlukan
dalam situasi latihan di laboratorium, bukan dalam suasana kontak antara dokter-pasien di rumah
sakit. Latihan keterampilan klinik ini mengajar mahasiswa agar dapat berlatih secara trial and
error, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama (dengan kadang-kadang
melakukan kekeliruan) sampai betul-betul terampil. Keadaan seperti ini hampir tidak mungkin
dilakukan pada penderita yang sedang dirawat di rumah sakit. ( artikel dr.ashari bahar)
Apabila keterampilan motorik sudah dikuasai, dilanjutkan dengan latihan yang
mengandung unsur emosi. Latihan ini diteruskan sampai menjadi suatu rangkaian keterampilan
medik yang kompleks. (artikel dr.bahar)
Karena mahasiswa telah menguasai keterampilan dalam melakukan penatalaksanaan, rasa
percaya diri menjadi lebih besar, dan mahasiswa dapat bersikap lebih baik terhadap pasien, serta
mengurangi kendala-kendala emosional antara mahasiswa dengan pasien pada waktu koass harus
kontak dengan pasien.(artikel dr. Bahar)
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Refleks Tendon adalah peregangan mendadak suatu otot dideteksi oleh kumparan
otot(musclespindle), yang memicu suatu lengkung reflex sederhana dua neuron dan
menyebabkan otot tersebut berkontraksi. Tendon diketuk dengan palu reflek(menyebabkan
peregangan mendadak otot), dan kontraksi yang ditimbulkannya diamati. Pada lesi LMN atau
miopati, reflex berkurang atau tidak ada, tetapi meningkat atau kuat pada lesi UMN. ( lyin, 2008)
2.2 Teknik
Tendon diketuk dengan sebuah palu reflex. Untuk setiap reflex periksa sisi kanan lalu kiri
dan bandingkan. Palu harus dipegang dibagian ujung pegangannya dan digunakan gerakan
mengayun bebas dari pergelangan tangan. Pasien harus dalam keadaan rileks.(lyin,2008)
2.3 Pemeriksaan
Biseps: (C5-C6) dengan pasien dalam posisi duduk letakkan kedua lengan mereka diatas
abdomen. Letakkan jempol anda diatas tendon biseps dan ketuklah dengan palu reflex.
Perhatukan ada tidaknya kontraksi biseps.(lyin,2008)
Supinators: (C5-C6) otot yang diperiksa sebenarnya adalah brakeoradialis. Dengan
lengan pasien bergangtung bebas siatas abdomen, letakkan jarijari tangan anda
dituberositasradii dan ketuklah dengan palu reflex. Lengan akan mengalami reflex
disiku.jika kuat jarijari tangan juga dapat mengalami fleksi.
Triseps: (C7) dengan memegang pergelangan tangan pasien fleksikan lengan mereka
sebesar 90 derajat. Ketuk tendon triseps sekitar 5cm superior dari prosesus olekranon
ulna. Perhatikan triseps.
Jari tangan: ( C8) hal ini hanya ada jika tonus secara patologis meningkat dengan
telapak tangan anda keatas dan lengan pasien pronasi. Letakkan jari jari tangan mereka
pada anda, ketuk pada punggung jari tangan anda. Jari tangan pasien akan mengalami
reflex.
Lutut :(L3,L4)dengan tungkai pasien pasien ekstensi, gunakan satu tangan dibelakang
lutut mereka untuk mengankat tungkai sekitar 60 derajat. Ketuk tendon patella dan
perhatikan otot-otot kuadriseps. Jika reflex kuat maka lanjutkan pemeriksaan dengan test
untuk klonus disini:
Klonus lutut: dengan tungkai pasien dalam posisi ekstensi, letakkan jempol dan
telunjuk tangan anda diatas tepi superior patella. Buatlah suatu gerakan
mendadak kebawah(kearah kaki) dan tahan.perhatikan kuadriseps. Setiap
kontraksi klonus disini berarti abnormal.
Pergelangan kaki ;(S1`,S2) dengan paha fleksi dan terotasi eksternal serta lutut flekssi
sekitar 90 derajat pegang kaki dan ketuk tendon aciles. Perhatikan otot-otot betis untuk
kontraksi/pergelangan kaki. Cara lain dengan tungkai ekstensi dan melemas, letakkan
tangan anda ditelapak kaki bagian depan dan ketuk tangan anda dengan palu reflex.
Plantar :(L5,S1) normalnya fleksor. Periksa klonus bila refleksi tampak hiperaktif.
Abdominal: ( atas T8,T9,T10;bawah T10,T11, T12) refleks mungkin tidak dijumpai pada
lesi neuron bagian atas atau bawah.
Asteriksis : mintan pasien merentangkan kedua tangan kedepan,tangan menahan keatas
dan jari jari direnggangkan. Perhatikan selama satu sampai dua menit.
Membentangkan skapula: minta pasien mendorong dinding atau tangan anda dengan
menggunakan sebagian kekuatan lengan. Inspeksi skapula. Skapula harus tetap dekat
dengan dinding dada.
Tanda meningeal : dengan posisi pasien terlentang fleksikan kepala dan leher kearah
dada.perhatikan adanya tahanan atau nyeri serta awasi bila timbul fleksi lutut serta
pinggul(tanda brudzinski). Fleksikan salah satu tungkai pasien pada pinggul dan lutut
kemudian luruskan lutut.perhatikan adanya tahanan atau nyeri( tanda kernik).(lyin,2008)
Pemeriksaan Fisik pada Refleks Tendon
a. Pemeriksaan reflex biseps
DAFTAR PUSTAKA
SISTEM PERSYARAFAN
PEMERIKSAAN FISIK KEDALAMAN TENDON
D
N
OLEH:
KELOMPOK 6:
17.
18.