Anda di halaman 1dari 25

SAP PENYULUHAN SIKLUS KMB I

MOBILISASI DAN PENCEGAHAN STROKE BERULANG DI RUANGAN

SYARAF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

Oleh:

KELOMPOK L 2017

1. Afrilia Safira
2. Amina Yusriati
3. Annisa Fitriani Nst

PRAKTEK PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
Pokok Pembahasan: :Mobilisasi dan pencegahan stroke berulang

Sasaran : Pasien dan Keluarga di Ruangan Syaraf RSUP. DR.

M. Djamil Padang

Hari/tanggal : Jumat/12 April 2017

Tempat : Ruangan Syaraf RSUP.DR. M. Djamil Padang

Pukul : 11.00- 11.45 WIB

Penyuluh : Afrilia Safira

Amina Yusriati

Annisa Fitriani Nst

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh

darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan

maupun pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan

terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Akibatnya timbullah

berbagai macam gejala sesuai dengan daerah otak yang terlibat, seperti wajah lumpuh

sebelah, bicara pelo (cedal), lumpuh anggota gerak, bahkan sampai koma dan dapat

mengancam jiwa (Mediskus, 2013).

Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun.

Saat ini di Indonesia penyakit stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah

penyakit jantung koroner dan kanker. Depkes RI (2007) melaporkan bahwa stroke

merupakan penyebab kematian yang utama di rumah sakit disamping itu stroke juga

merupakan penyebab utama kecacatan nomor satu didunia ( Pinzon & Asanti, 2010).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya serangan

berulang atau kekambuhan pada penderita stroke adalah dengan menjalankan perilaku

hidup sehat sejak dini. Pengendalian faktor-faktor resiko secara optimal harus

dijalankan, melakukan kontrol secara rutin, mengkonsumsi makanan yang sehat serta

konsumsi obat, tidak merokok, dan harus mengenali tanda-tanda dini stroke

(Wardhana, 2011).

Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya stroke berulang maka pengetahuan

keluarga dan pasien perlu ditingkatkan, agar berbagai faktor resiko yang dapat

menimbulkan kejadian stroke berulang dapat dicegah atau dihindari, salah satunya

melalui penyuluhan kesehatan. Sekitar 90 % pasien stroke mengalami kelemahan

pada anggota gerak. Pemulihan pasien stroke dapat dilakukan dengan mobilisasi
sedini mungkin dalam rangka mencegah kekakuan sendi dan mengembalikan

kemampuan klien secara fisik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan

melalui wawancara pada keluarga pasien stroke di ruangan syaraf, dari 10 yang di

wawancarai, 6 diantaranya karena adanya faktor resiko hipertensi, 1 diantaranya

dipicu oleh penyakit diabetes militus, 3 diantaranya karena kebiasaan gaya hidup

seperti merokok. Maka dari itu, kami akan memberikan penyuluhan tentang

Mobilisasi dan Pencegahan Stroke Berulang di ruangan syaraf RSUP Dr. M.

Djamil Padang.

B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang PHBS di rumah sakit

pasien dan keluarga memahami tentang pengenalan sampah, mencuci tangan,

dan tidak merokok selama di lingkungan rumah sakit.


b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan keluarga pasien

mampu :
1. Menjelaskan
2. Mengetahui
3. Menyebutkan
4. Mengetahui
C. Materi (terlampir)
D. Media
a) LCD/Proyektor
b) Leaflet
E. Metode Penyuluhan
a) Ceramah
b) Tanya jawab
F. Setting Tempat

: Penyuluh

: LCD/Proyektor
: Peserta

: Fasilitator

: Moderator

: Observer

G. Waktu dan Tempat

Hari : Jumat/12 April 2017

Jam : 11.00 11.45 WIB

Tempat :Ruangan Syaraf RSUP Dr.M.Djamil Padang

H. Pengorganisasian
a) Moderator : Amina Yusriati
b) Penyuluh : Afirilia Safira
c) Observer : Annisa Fitriani Nst
d) Fasilitator : Annisa Fitriani Nst
Pembagian Tugas
a) Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
b) Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
c) Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
d) Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir

I. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:

Moderator mengucapkan Menjawab salam

salam Memperhatikan

Melakukan perkenalan pengarahan dari

diripanitia moderator

Menyampaikan maksud dan Peserta menjawab

tujuan pertanyaan penyaji

Mengadakan kontrak waktu

Penyaji mengidentifikasi

pengetahuan peserta
2. 10 Pelaksanaan:

menit Menjelaskan tentang Peserta

pengertian stroke. mendengarkan

Menjelaskan penyebab dari penjelasan penyaji

stroke.

Menjelaskan tentang

mobilisasi pasien stroke.

Menjelaskan tentang latihan

ROM

Menjelaskan tentang cara

pencegahan stroke berulang


3 10 Evaluasi:
Moderator mempersilakan Peserta
menit
peserta untuk bertanya diperbolehkan
Penyaji menjawab
mengajukanpertany
pertanyaan dari peserta
Penyaji memberikan aan terkait materi

pertanyaan kepada peserta yang disampaikan

untuk mengevaluasi peserta penyaji


Peserta menjawab

pertanyaan dari

penyaji sesuai

kemampuan
4 5 menit Terminasi:

Men Menjawab salam

gakhiri kontrak

Sala

m penutup

J. EVALUASI ( Rencana Evaluasi )

1. Evaluasi Struktur

Rencana kegiatan dipersiapkan tiga hari sebelum kegiatan dengan

melakukan kontrak sebelumnya dengan keluarga dan informasi

kepengurusan dua hari sebelum kegiatan.Sarana prasarana seperti leaflet,

power point, dan materi penyuluhan disiapkan sehari sebelum

pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan berlangsung tepat waktu


b. Peserta yang hadir 60% dari jumlah

total peserta

c. Peserta yang aktif bertanya 50% dari

total peserta.

3. Evaluasi Hasil

60% dari sasaran penyuluhan mampu:

a. Menjelaskan kembali pengertian stroke.

b. Menyebutkan dan menjelaskan kembali 3 dari 5 penyebab stroke.

c. Mendemonstrasikan kembali melakukan ROM

d. Menyebutkan cara mencegah penyakit stroke berulang

K. LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Materi

2. Leaflet
LAMPIRAN

MATERI

1. Pengertian Stroke

Menurut kriteria WHO stroke secara klinis didefinisikan sebagai gangguan

fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik

fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan

kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak. Stroke adalah

kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah dan oksigen

ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini dikarenakan adanya sumbatan,

penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah di otak (Smeltzer, 2001).

2. Faktor Penyebab Stroke

a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol

Usia

Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya

stroke lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya stroke mulai usia 35 tahun dan

meningkat setiap tahunnya.

Jenis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke dibanding

perempuan.

Ras/suku bangsa

Genetik/keturunan

Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang

yang beresiko tinggi terkena serangan stroke.

b. Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :

Hipertensi

Diabetes mellitus

Penyakit jantung

Riwayat stroke sebelumnya

Merokok

Kolesterol tinggi

Obesitas

Minuman Alkohol

3. Mobilisasi Pada Pasien Stroke

Mobilisasi adalah jalan untuk melatih hampir semua otot tubuh untuk meningkatkan

fleksibilitas sendi atau mencegah terjadinya kekakuan pada sendi.

A. Pelaksanaan mobilisasi dini posisi tidur

Berbaring telentang
- Posisi kepala, leher, dan punggung harus lurus.

- Letakkan bantal dibawah lengan yang lemah/lumpuh secara berhatihati, sehingga

bahu terangkat keatas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar kearah luar, siku

dan pergelangan tangan agak ditinggikan.

- Letakkan pula bantal di bawah paha yang lemah/lumpuh, dengan posisi agak

memutar ke arah dalam, dan lutut agak ditekuk.

Miring kesisi yang sehat

- Bahu yang lumpuh harus menghadap kedepan

- Lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

- Kaki yang lumpuh diletakkan didepan

- Dibawah paha dan tungkai diganjal bantal

- Lutut ditekuk

Miring kesisi yang lumpuh/lemah

- Lengan yang lumpuh menghadap kedepan, pastikan bahu pasien tidak memutar

secara berlebihan

- Tungkai agak ditekuk, tungkai yang sehat menyilang di atas tungkai yang

lumpuh/lemah dengan diganjal bantal.


B. Latihan Gerak Sendi (Range of Motion)

Latihan gerak sendi ini bertujuan untuk mengurangi kekakuan pada sendi dan

kelemahan pada otot yang dapat dilakukan aktif maupun pasif tergantung dengan

keadaan pasien.

Gerakan-Gerakan dalam latihan gerak sendi ini adalah sebagai berikut:

a. Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan

Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan

lengan.

- Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang

pergelangan tangan pasien.

- Tekuk tangan pasien ke depan sejauh mungkin.

Gambar 1. Latihan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku


Cara :

- Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak mengarah ke

tubuhnya.

- Letakkan tangan di atas siku pasien dan pegang tangannya mendekat bahu.

- Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya.

Gambar 2. Latihan fleksi dan ekstensi siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

Cara :

- Atur posisi lengan bawah menjauhi tubuh pasien dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan pasien dan pegang tangan pasien

dengan tangan lainnya.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Putar lengan bawah pasien sehingga telapak tangannya menghadap ke arahnya.


- Kembalikan ke posisi semula.

Gambar 3. Latihan pronasi dan supinasi lengan bawah

d. Pronasi Fleksi Bahu

Cara :

- Atur posisi tangan pasien disisi tubuhnya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan

tangan lainnya.

- Angkat lengan pasien pada posisi semula.


Gambar 4. Latihan pronasi fleksi bahu

e. Abduksi dan Adduksi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien di samping badannya.

- Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien dengan

tangan lainnya.

- Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat (Abduksi).

- Gerakkan lengan pasien mendekati tubuhnya (Adduksi)

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 5. Latihan abduksi dan adduksi bahu

f. Rotasi Bahu

Cara :

- Atur posisi lengan pasien menjauhi tubuh dengan siku menekuk.

- Letakkan satu tangan perawat di lengan atas pasien dekat siku dan pegang tangan

pasien dengan tangan yang lain.

- Gerakkan lengan bawah ke bawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan

menghadap ke bawah.

- Kembalikan posisi lengan ke posisi semula.

- Gerakkan lengan bawah ke belakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan

menghadap ke atas.

- Kembalikan lengan ke posisi semula.


Gambar 6. Latihan rotasi bahu

g. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari

Cara :

- Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan, sementara tang lain memegang

kaki.

- Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki ke bawah

- Luruskan jari-jari kemudian dorong ke belakang.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 7. Latihan fleksi ekstensi jari

h. Infersi dan efersi kaki

Cara :

- Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan satu jari dan pegang pergelangan

kaki dengan tangan satunya.

- Putar kaki ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.

- Kembalikan ke posisi semula

- Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 8. Latihan infersi dan efersi kaki

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan Kaki

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di

atas pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rilek.

- Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.

- Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien.


Gambar 9. Latihan fleksi dan ekstensi kaki

j. Fleksi dan Ekstensi lutut.

Cara :

- Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan

yang lain.

- Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.

- Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada sejauh mungkin.

- Kebawahkan kaki dan luruskan lutut dengan mengangkat kaki ke atas.

- Kembali ke posisi semula.


Gambar 10. Latihan fleksi ekstensi lutut

k. Rotasi pangkal paha

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan yang lain di

atas lutut.

- Putar kaki menjauhi perawat.

- Putar kaki ke arah perawat.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 11. Latihan potasi pangkal paha

l. Abduksi dan Adduksi pangkal paha.

Cara :

- Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.

- Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari tempat tidur,

gerakkan kaki menjauhi badan pasien.

- Gerakkan kaki mendekati badan pasien.

- Kembalikan ke posisi semula.


Gambar 12. Abduksi adduksi pangkal paha

4. Cara Pencegahan Penyakit Stroke Berulang

Stroke merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya

dapat dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko

stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :

a. Konsumsi makanan sehat

Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu

dalam pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak

dalam darah. Kurangi kolesterol "jahat" sehingga dapat meningkatkan kesehatan

jantung dan mengurangi risiko stroke.


b. Kurangi konsumsi garam

Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga

mengurangi risiko stroke.

c. Hindari Kebiasaan buruk seperti : merokok dan minum alkohol

Perokok memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak

pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan

di pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan atherosclerosis

(pengerasan dinding pembuluh darah) dan membuat darah menjadi mudah untuk

menggumpal dan darah menggumpal akan meningkatkan resiko penyakit stroke ini.

d. Hidup aktif dan olahraga yang teratur

Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih

besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan stroke. Olahraga

dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-penyakit

tersebut. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan berolahraga termasuk dalam

salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan tensi darah dan menciptakan

keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

e. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

Para peneliti menemukan risiko stroke bisa berkurang sampai 7 persen untuk

setiap 7 gram penambahan serat yang dikonsumsi setiap hari. Dengan kata lain

mereka yang paling rajin mengonsumsi serat risikonya paling rendah terkena stroke.
DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, Fransisca B.2008.Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


persarafan.Jakarta:Salemba Medika
http://www.scribd.com/doc/99962574/54419951-Sap-Stroke
http://detikhealth.com
http://pengobatanstroke.net/

Anda mungkin juga menyukai