Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Hemangioma, merupakan tumor jinak endotel vascular, penyebab hemangioma belum pasti,
lokasi tersering adalah daerah kepala dan leher; prevalensinya mencapai 60%. Terkait lokasi, lesi
ini dapat mengakibatkan distorsi struktur wajah (mulut, hidung, dan palpebra) dan dapat juga
timbul di orga visera, terutama hati.

KLASIFIKASI

Hemangioma yang merupakan lesi jinak, bercirikan proliferasi endotel pembuluh darah dan
diklasifikasikan berdasarkan saat muncul dan penampilan fisik lesi. Lesi yang merupakan tumor
sel endotel imatur ini dapat beregresi spontan setelah melalui fase involusi. Pada dasarnya,
hemangioma memiliki pola perjalanan penyakit yang mengikuti dua fase, yaitu fase proliferasi
dan fase involusi. Fase proliferasi ditandai dengan pertumbuhan membesar dan meluas yang
biasanya berlangsung pada tahun pertama kehidupan penderitanya. Fase yang progresif ini
berlangsung hingga usia 9-12 bulan (terutama 4-8 bulan pertama), tetapi kadang-kadang
mencapai 18 bulan. Selanjutnya lesi segera memasuki fase involusi biasanya ditandai
penampilan statis (lebih tepat seolah-olah statis) selama beberapa waktu sebelum mengalami
regresi, fase ini dapat berlangsung cepat tetapi lebih sering berlangsung lambat hingga lebih dari
5 tahun dan berakhir dengan jaringan parut atrofik atau hipotrofik.

Hemangioma dapat dibagi dalam dua kelompok berdasarkan saat muncul yaitu hemangioma
infantil dan kongenital. Hemangioma infantil jumlahnya mencapai 70% dari semua lesi dan baru
muncul 4 minggu pertama setelah lahir, dan biasanya berawal bercak merah yang timbul lebih
tinggi dari kulit normal disekitarnya atau sebagai bidang kecil datar yang kebiruan. Lesi infatil
tumbuh cepat dalam beberapa bulan kemudian, dan berhenti tumbuh setelah usia satu tahun
hingga akhirnya terjadi involusi. Hemangioma infantil secara umum dibagi ke dalam fase
proliferasi (0-1 tahun), fase involusi (1-5 tahun), dan fase sembuh (5-10 tahun). Hemangioma
kongenital jumlahnya mencapai 30% dari seluruh lesi yang terbentuk secara lengkap setelah lahir
dan bisa terjadi involusi atau noninvolusi (menetap).

Berdasarkan penampilan fisik lesi, hemangioma bisa hanya mengenai bagian superfisial
(capillary) pada 50-60% kasus, dalam (profundus) pada 15% kasus, atau campuran
(capillaryprofundus) pada 25-35% kasus. Hemangioma jenis capillary yang biasa dikenal sebagai
hemangioma stroberi yang tampak warna merah segar. Lesi ini umumnya muncul pada kulit dan
jarang pada organ viseral. Bentuknya bervariasi mulai dari yang lunak, nodul merah-terang
hingga ungu atau berbentuk plak yang sudah kelihatan sejak lahir, atau segera setelah lahir,
tumbuh dengan cepat, dan terjadi involusi spontan biasanya pada usia 5 tahun. Hemangioma
dalam (profundus) berlokasi dibawah kulit dan muncul dalam berbagai bentuk, bisa keras, lentur
dan bisa muncul sebagai suatu massa subkutan berwarna biru atau keunguan tanpa ada bagian
yang menonjol ke permukaaan. Hemangioma campuran muncul sebagai tumor kulit berwarna
merah, dengan dasar biru, dan massa subkutan yang berwarna kemerahan (25-35% kasus).
Beberapa ahli lain membagi hemangioma menjadi 5 tipe (table 1).

Klasifikasi hemangioma
Tipe 1 : Neonatal staining Tipe
Tipe 2 : Intradermal capillary hemangiomas
A. Salmon patch B. Port wine stain C. Spider angiomas
Tipe 3 : Juvenile hemangiomas
A. Strawberry mark B. Stawberry capillary hemangioma C. Capillary cavernous hemangioma
Tipe 4 : Arteriovenous fistulae
A. Arterial hemangiomas B. Hemangiomas giantism
Tipe 5 : Cirsoid angioma (racemose aneurysm)

Tabel 1

PATOGENESIS

Patogenesis hemangioma belum diketahui dengan pasti. Diperkirakan bahwa hemangioma terjadi
akibat gangguan proses angiogenesis dan vaskulogenesis yang menyebabkan terjadinya
proliferasi elemen vaskuler yang tidak terkontrol. Vaskulogenesis ialah proses terjadinya
prekursor sel endotelial menjadi pembuluh darah, sedangkan angiogenesis ialah perkembangan
pembuluh darah baru dari sistem pembuluh darah yang sudah ada. Dilaporkan bahwa progenitor
sel endotelial mempunyai kontribusi terhadap terjadinya penyebaran awal hemangioma.
Manifestasi klinis Gambaran klinis sangat bervariasi tergantung ukuran tumor, lokasi, kedalaman
dan stadium klinis. Tanda yang paling dini suatu hemangioma adalah terlihatnya warna lila pada
bagian kulit yang terkena. Hemangioma jarang menimbulkan rasa sakit kecuali jika terdapat
ulserasi. Kebanyakan, terutama yang berukuran ukuran besar hangat jika diraba, bahkan kadang-
kadang pada daerah yang banyak aliran darah bisa terdengar suara (bruit). Kondisi seperti ini
merupakan petunjuk bagi kita sedang terjadi fase involusi. Secara morfologi hemangioma dapat
dikelompokkan menjadi localized, segmental, intermediate, dan multifocal. Tipe localized
ditujukan pada jenis hemangioma yang tumbuh dari satu titik atau terlokalisir pada suatu area
tanpa perkembangan konfigurasi linier yang jelas. Hemangioma segmental merupakan
hemangioma yang berkelompok membentuk suatu konfigurasi. Sedangkan tipe intermediate
adalah hemangioma yang tidak dapat dikelompokkan pada jenis localized maupun segmental,
dan disebut hemangioma multifocal jika terdapat 10 hemangioma kutis.

DIAGNOSIS
Hampir pada seluruh kasus, diagnosis dapat ditegakkan secara ekslusif berdasarkan pemeriksaan
fisis dan riwayat penyakit. Namun demikian, beberapa jenis hemangioma dapat disalahartikan
sebagai malformasi vaskular atau jenis tumor lain, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang
sebagai berikut :
1. USG
Ultrasonografi berguna untuk membedakan hemangioma dari struktur dermis yang dalam
ataupun subkutan, seperti kista atau kelenjar limfe. USG secara umum mempunyai keterbatasan
untuk mengevaluasi ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga bahwa USG doppler
(2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang tinggi (lebih dari 5 pembuluh
darah/ m2) dan perubahan puncak arteri. Pemeriksaan menggunakan alat ini merupakan
pemeriksaan yang sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu hemangioma infantil dan
membedakannya dari massa jaringan lunak lain.
2. MRI
MRI merupakan modalitas imaging pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan
penyebaran baik hemangioma kutan dan ekstrakutan. MRI juga dapat membantu membedakan
hemangioma yang sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran tinggi yang lain (misalnya
malformasi arteriovenus). Hemangioma dalam fase involusi memberikan gambaran seperti pada
lesi vaskuler aliran rendah (misalnya malformasi vena)
3. CT scan
Pada sentra yang tidak mempunyai fasilitas MRI, dapat merggunakan CT scan walaupun
cara ini kurang mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan kontras
dapat membantu membedakan hemangioma dari penyakit keganasan atau massa lain yang
menyerupai hemangioma.
4. Foto polos
Pemeriksaan foto polos seperti foto sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah
hemangioma mengganggu jalan nafas.
5. Biopsi kulit
Biopsi diperlukan bila ada keraguan diagnosis ataupun untuk menyingkirkan
hemangioendotelioma kaposiformis atau penyakit keganasan. Pemeriksaan immunohistokimia
dapat membantu menegakkan diagnosis. Komplikasi yang dapat terjadi pada tindakan biopsi
ialah perdarahan.

SUMBER : 1.Sari Pediatri, Vol. 12, No. 3, Oktober 2010


2. BUKU AJAR ILMU BEDAH EDISI 3 OLEH SJAMSUHIDAJAT DE JONH PENERBIT
EGC TH 2007

Anda mungkin juga menyukai

  • TIM_MFK
    TIM_MFK
    Dokumen1 halaman
    TIM_MFK
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Granuloma
    Granuloma
    Dokumen18 halaman
    Granuloma
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Fbty
    Fbty
    Dokumen12 halaman
    Fbty
    mutiaratunggadewi
    Belum ada peringkat
  • Peng Antar
    Peng Antar
    Dokumen1 halaman
    Peng Antar
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Lapsus
    Lapsus
    Dokumen9 halaman
    Lapsus
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • 196
    196
    Dokumen19 halaman
    196
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Vina
    Vina
    Dokumen3 halaman
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Anggaran Dasar Postdaya
    Anggaran Dasar Postdaya
    Dokumen3 halaman
    Anggaran Dasar Postdaya
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Vina
    Vina
    Dokumen3 halaman
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Capsul
    Capsul
    Dokumen23 halaman
    Capsul
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Flabby Tissue Meme 1
    Flabby Tissue Meme 1
    Dokumen1 halaman
    Flabby Tissue Meme 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Dokumen16 halaman
    Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Dental Waxs
    Dental Waxs
    Dokumen18 halaman
    Dental Waxs
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Imtkg
    Imtkg
    Dokumen10 halaman
    Imtkg
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Etiologi Caranza
    Etiologi Caranza
    Dokumen5 halaman
    Etiologi Caranza
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Bhan
    Bhan
    Dokumen3 halaman
    Bhan
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Vina
    Vina
    Dokumen6 halaman
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Froz
    Froz
    Dokumen7 halaman
    Froz
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • SK 1 Vina Etika
    SK 1 Vina Etika
    Dokumen5 halaman
    SK 1 Vina Etika
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Flabby Tissue Meme 1
    Flabby Tissue Meme 1
    Dokumen1 halaman
    Flabby Tissue Meme 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Caranza
    Caranza
    Dokumen2 halaman
    Caranza
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • SK 1 Vina Etika
    SK 1 Vina Etika
    Dokumen5 halaman
    SK 1 Vina Etika
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Vina
    Vina
    Dokumen6 halaman
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Sken 5
    Sken 5
    Dokumen9 halaman
    Sken 5
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Lo 2
    Lo 2
    Dokumen3 halaman
    Lo 2
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Vina
    Vina
    Dokumen6 halaman
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Dokumen5 halaman
    Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Page 1
    Page 1
    Dokumen17 halaman
    Page 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat
  • Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Dokumen4 halaman
    Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Vinanti N. Chumairhoh
    Belum ada peringkat