Anda di halaman 1dari 19

Konsep Administrasi Rumah Sakit

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Administrasi RS dan Puskesmas
yang dibina oleh Ibu Nurnaningsih Herya Ulfah, S.KM , M.Kes

Oleh
Hanida Hanik Wahyunijati 130612607829
Suci Nur Ramadhani 130612607879
Syahyudi Aditya 130612607831
Tahani Ratna Adiba 130612607854

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
2014
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Daftar Isi.....................................................................................................................i
Daftar Tabel...............................................................................................................ii
Daftar Gambar...........................................................................................................iii
Daftar Pustaka............................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................................1
Bab II Pembahasan
2.1 Sejarah Rumah Sakit...........................................................................................2
2.2 Landasan Hukum Rumah Sakit...........................................................................3
2.3 Konsep Administrasi Rumah Sakit
2.3.1 Definisi Administrasi Rumah Sakit..............................................................4
2.3.2 Unsur Administrasi Rumah Sakit.................................................................5
2.3.3 Manfaat Administrasi Rumah Sakit.............................................................6
2.3.4 Ruang lingkup Administrasi Rumah Sakit...................................................6
2.3.5 Perbedaan Administrasi Rumah Sakit dan Manajemen................................7
2.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit.........................................................................7
2.5 Penyelenggaraan Administrasi Rumah Sakit
2.5.1 Administrasi Tata Usaha............................................................................11
2.5.2 Administrasi Keuangan..............................................................................11
2.5.3 Administrasi Kepegawaian.........................................................................12
2.5.4 Administrasi Logistik.................................................................................14

i
Daftar Tabel
Tabel 2.4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit...........................................................9
Tabel 2.5.1 Anggaran................................................................................................10
Tabel 2.5.2 Komponen Anggaran.............................................................................11

ii
Daftar Gambar
Gambar 2.3.1 Bagan Hubungan Unsur Administrasi.................................................5
Gambar 2.3.2 Ruang Lingkup AdministrasiRS..........................................................6
Gambar 2.5.1 Dokter dan Rumah Sakit.....................................................................13
Gambar 2.5.2 Alur dan Tujuan Logistik....................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep Rumah Sakit telah bermula sejak jaman Arab kuno, juga pada sejarah
Islam, rumah sakir Budha di India, dan semacam rumah sakit di Israel. Evolusi
konsep rumah sakit modern bermula atas dasar pemikiran keimanan, kemanusiaan
dan sosial.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan memiliki peran yang strategis
dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran strategis ini harus berjalan
sesuai dengan perkembangan jaman dan untuk mengantisipasi persaingan tingkat
dunia.
Persaingan antara rumah sakit atau berkembangnya ilmu kedokteran harus
diimbangi dengan sistem Administrasi Rumah Sakit yang baik untuk tercapainya
tujuan dari pelayan kesehatan yaitu pemerataaan kesehatan dan peningkatan derajat
kesehatan dalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Rumah Sakit?
2. Apa landasan hukum Rumah Sakit di Indonesia?
3. Apa konsep dasar dari Administrasi Rumah Sakit?
4. Bagaimana pola struktur organisasi Rumah Sakit?
5. Bagaimana proses penyelenggaraan administrasi Rumah Sakit?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah perkembangan Rumah Sakit.
2. Mengetahui landasan hukum tentang Rumah Sakit di Indonesia.
3. Memahami definisi, fungsi, ruang lingkup, jenis dan klasifikasi Rumah Sakit.
4. Mengetahui bagian dan struktur dalam organisasi Rumah Sakit.
5. Memahami proses penyelenggaraan administrasi Rumah Sakit.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Rumah Sakit
Konsep Rumah Sakit telah bermula sejak jaman Arab kuno, juga pada sejarah
Islam, rumah sakir Budha di India, dan semacam rumah sakit di Israel. Evolusi
konsep rumah sakit modern bermula atas dasar pemikiran keimanan, kemanusiaan
dan sosial. Di tahun 325 sudah dimulai membangun rumah sakit dibeberapa lokasi.
Pada era 1200-an berkembang beberapa rumah sakit khususnya di Eropa. Dan tahun
1929 dilakukanlah kongres rumah sakit yang pertama, The International Hospital
Federation (IHF) yang berdiri pada 1947 dan kini memiliki anggota sekitar 90
negara. (Tjandra, 2004)
Sedangkan ilmu kedokteran sudah berkembang terlebih dahulu 4000tahun lalu
di daerah Mesopotamia sudah menemukan resep obat pertama di dunia dari catatan
sejarah pada dinasti Hamurabi (1728-1686 SM). Pada aturan Hamurabis code of
law mengatur tentang bagaimana dokter berpraktek dan bagaimana merarik
pembayaran dari pasien. (Tjandra, 2004)
Sekitar 400 SM tahun yang lalu di Yunani telah dikenal konsep umum penyebab
penyakit dan metode rasional untuk mengobatinya. Dan konsep mengenai fisiologi
anatomi manusia dari Hipocrates sudah mulai diperhatikan pada 480 SM. (Tjandra,
2004)
Catatan menunjukkan bahwa Rumah Sakit yang cukup efisien telah didirikan di
India pada 600SM. Pada masa kejayaan Asoka (273-233SM) dimana rumah sakit
sudah menunjukkan kaidah modern. Mereka menganut prinsip sanitasi dan
penyelamatan ibu dan bayi dengan teknik yang seksama. Dokter-dokter juga telah
diatur penempatannya. (Tjandra, 2004)
Pada abad 7, Islam sudah menunjukkan perkembangan teknologi dan peradaban
tinggi. Rumah sakit di kalangan Islam memberikan sumbangan yang besar dalam
perumah sakitan modern dengan organisasi yang lebih baik dan penanganan yang
cepat daripada rumah sakit yang sebelumnya. (Tjandra, 2004)

2
3

2.2 Landasan Hukum Rumah Sakit di Indonesia


Pada Pancasila sila ke 5 yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Mencerminkan bahwa keadilan itu untuk semua warga Indonesia tanpa
melihat status masing-masing. Begitu juga dalam pelayanan kesehatan, seharusnya
semua mendapatkan jenis pelayanan yang sama, merata dan sesuai kebutuhaan
pasien. Dan hal ini diperjelas pada UUD 1945 PASAL 28 yang isinya adalah
kesamaan Hak Asasi Manusia, diperjelas pada pasal 28H ayat 1 yaitu setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat dan berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang dimaksudkan adalah sarana yang bisa menunjang
individu untuk meningkatkan derajat kesehatan, baik individu maupun sekitarnya.
Pelayan kesehatan salah satunya adalah Rumah Sakit. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/XI/1992, rumah sakit
merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur, tempat pencegahan dan
penyembuhan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan penderita yang
dilakukan secara multidisiplin oleh berbagai kelompok profesional terdidik dan
terlatih, yang menggunakan prasarana dan sarana fisik. Rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, dan
subspesialistik disebut rumah sakit umum. (Tjandra, 2004)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
983/MenKes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan. (Tjandra,
2004)
4

2.3 Konsep Rumah Sakit


2.3.1 Definisi Administrasi Rumah Sakit
Rumah sakit itu adalah sebuah fasilitas, sebuah institusi dan sebuah organisasi.
Untuk mengatur sebuah rumah sakit dengan baik maka seseorang harus
mendefinisikan dengan tepat, mengetahui fungsi dan tujuan, mengetahui ruang
lingkup serta administrasi yang dijalankan dan hambatan yang dilalui sebuah rumah
sakit. (Tjandra, 2004)
Sementara itu, SK Menteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992
menyebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik.
Administrasi berasal dari kata administrare (latin : ad = pada, ministrare =
melayani). Dengan demikian administrasi ditijau dari asal kata adalah memberikan
pelayanan kepada. Untuk mengerti beberapa pengertian administrasi, beberapa
diantaranya adalah (Azrul, 2010) :
1. Administrasi adalah kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada
pengelompokan kegiatan menurut fungsi yang dilakukan (Dwight Waldo)
2. Administrasi adalah kombinasi antara pengambil keputusan dengan pelaksanaan
dari keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetaokan (Robert D.
Calkins)
3. Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
mempergunakan orang lain (George R.Terry)

Dari penjabaran diatas jelas apa yang dimaksud dengan administrasi Rumah
Sakit adalah yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai keadaan
sehat bagi masyarakat. Dan memerlukan atau membutuhkan beberapa pihak untuk
pencapaian tujuan masing-masing rumah sakit.

Administrasi rumah sakit adalah suatu proses kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, pengawasan , pengkoordinasian dan penilaian
terhadap sumber , tatacara, dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhituntutan
terhadap kesehatan, perawatan serta lingkungan yang sehat dengan jalan
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan yang ditujukan
kepada perseorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat (Azrul, 2010)
5

2.3.2 Unsur Administrasi Rumah Sakit


Dari pengertian mengenai administrasi rumah sakit setidaknya ada lima unsur
dalam penentuan berhasil tidaknya suatu pelaksanaan administrasi (Azrul, 2010):
1. Masukan (input)
Yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan administrasi. Masukan atau perangkat banyak macamnya. Beberapa
diantaranya yang terpenting (Azrul, 2010):
a) Komisi pendidikan administrasi kesehatan amerika serikat membagi atas 3
macam, yaitu sumber, tata cara dan kesanggupan
b) Koontz dan Donnels, membedakan masukan atas empat jenis yaitu manusia
(man), modal (capital), manajerial dan teknologi.
2. Proses
Dalam proses administrasi ini adalah mengenai langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang yang diharapkan (Azrul, 2010).
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari pekerjaan
administrasi. Dan keluaran yang dimaksud mengenai pelayanan kesehatan baik
pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat (Azrul, 2010).
4. Sasaran
Sasaran atau target dimaksudkan kepada siapa keluaran yang dihasilkan atau
ditujukan. Pada administrasi rumah sakit sasaran yang dimaksudkan adalah
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung (Azrul, 2010).
5. Dampak
Mengenai akibat yang ditimbulkan luaran, untuk dampak yang diharapkan
adalah meningkatnya derajat kesehatan . peningkatan derajat kesehatan bisa
dicapai apabila antara kebutuhan dan tuntutan bisa dipenuhi dengan baik (Azrul,
2010).

Masukan Proses Keluaran Sasaran Dampak

2.3.1 Bagan Hubungan Unsur Administrasi


Sumber : Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar, 2010
6

2.3.3 Manfaat Administrasi Rumah Sakit


Secara umum manfaat yang diberikan ada tiga macam yaitu (Azrul, 2010):
1. Dapat mengelola sumber, tata cara dan kesanggupan dalam menjalankan
administrasi di dalam Rumah Sakit secara efektif dan efisien dan dapat dikelola
dengan sebaik-baiknya.
2. Dapat memenuhi kebutuahn dan tuntutan pengguna layanan kesehatan baik
perseorangan, keluarga, kelompok dand masyarakat secara tepat dan sesuai
kebutuhan, untuk memebuhi kebutuhan dan tuntutan diperlukan keterampilan
untuk memenuhi hal tersebut.
3. Dapat menyediakan dan terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan sebaik-
baiknya demi peningkatan dearajat kesehatan masyarakat.

2.3.4. Ruang Lingkup Administrasi Rumah Sakit

Administrasi

Kegiatan Obyek dan Subyek

Fungsi Administrasi Sistem Kesehatan

Gambar 2.3.2 Ruang Lingkup Administrasi


Sumber: Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar, 2010

1. Kegiatan administrasi
Kegiatan utama dengan fungsi administrasi itu sendiri mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan sampat pengawasan. Maka pekerjaan administrasi
tidak sebatas mengetik, mencatat atau surat menyurat. (Azrul, 2010)
2. Obyek dan subyek administrasi
Obyek dan subyek administrasi adalah sistem kesehatan, ini menyangkut
kumpulan faktor kompleks yang berkesinambungan yang terdapat di suatu negara
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan baik pelayanan
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
7

2.3.5 Perbedaan Administrasi Rumah Sakit dan Manajemen


Dalam membahas tentang administrasi sering dengan manajemen, yang
berasal dari kata managie (latin: manus = tangan, agere = melakukan,
melaksanakan), yang berrarti melakukan dengan tangan. Untuk ini ada dua
pendapat yang diketahui, yakni (Azrul, 2010) :
1. Administrasi berbeda dengan manajemen
Membedakan administrasi dengan manajemen. Ada dua pendapat yang
diterterakan, yaitu:
a. Administrasi lebih rendah dari manajemen
Dikemukakan oleh Samuel Levey dan Paul Loomba yang menyebutkan
pekerjaan administrasi hanya melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan
kebijakan tersebut.
b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
Dikemukakan oleh Herman Finer yang menyebutkan administrasi
adalah seni manajemen, sedangkan manajemen hanyalah mengelola hal-
hal yang berhubungan dengan smber saja, yang pada dasarnya hanya
merupakan bagian dari pekerjaan administrasi.
2. Administrasi sama dengan manajemen
Kedua istilah tersebut yaitu administrasi dan manajemen sering dipakai
secara bergantian untuk kegiatan yang sama. Berarti tidak membedakan
antara administrasi dan manajemen.
8

2.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit


Pada dasarnya Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang kompleks karena
adana keterlibatan sumber kekuasaan otonomi dari berbagai bidang (Boy, 2004).
1. Pemerintah
Karena menyangkut kepentingan masyarakat yang dasar, maka peran
pemerintah dalam mengendalikannya cukup besar.
2. Pemilik rumah sakit
Pemilik rumah sakit memiliki misi yang mulia, sehingga penerapannya akan
hati-hati dan menjaga nama baik.
3. Profesional
Secara faktual historis, profesional seperti dokter, mempunyai otonomi dan cara
panadang terhadap kesehatan yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan
penderita.
4. Direksi rumah sakit
Tuntutan situasi yang profesionalisme dan efisien membutuhkan pola
manajemen yang lebih rasional.
5. Masyarakat
Baik perorangan maupun organisasi kemasyarakatan, sekarang menuntut
pelayanan kesehatan ynag lebih memuaskan dan memenuhi standar.
6. Dunia bisnis
Dunia bisnis alat kesehatan, obat, alat kantot dan lainnya, secara pasti mendorong
penggunaan barang modal yang harus dikelola secara hati-hati dan dihitung untung
ruginya.
Dari enam aspek itu, organisasi rumah sakit selama ini lebih berorientasi pada
pelayanan. Artinya bagaimana pelayanan itu diorganisasi agar bisa berjalan dan
mengutamakan efisiensi. Serta harus berorientasi pengembangan secara terus-
menerus. Dan pembagian model organisasi yang di pilih harus yang efektif dan
pembagian struktur organisasi juga bergantung pada situasi, sejarah organisasi, pola
pengambilan keputusan dan kemampuan manajer tingkat bawah (Boy, 2004).
9

Dalam penyusunan rancangan struktur organisasi rumah sakit harus atas dasar
(Boy, 2004):
a. Acuan teoritis yang ada
b. Pertimbangan kekuatan dalam rumah sakit
c. Rumah sakit harus pada pengembangan orientasi terus menerus
Komponen yang penting dalam organisasi rumah sakit (Boy, 2004):
1. Pemilik ( yayasan atau pemerintah)
Merupakan pemilik rumah sakit yang berperan sebagai pengarah
2. Direksi
Sebagai pelaksana operasional medis yang mengatur fungsi pelayanan medis dan
mutu pelayanan medis.
3. Dewan medis
Sebagai pelaksana operasional yang melakukan kegiatan pelayanan rumah sakit
4. Dewan penasehat (gabungan dari)
a) Pengawas harian dari pemilik rumah sakit
b) Wakil dari pemerintah (dinas Kesehatan)
c) Wakil organisasi masyarakat
d) Tokok masyarakat
Sebagai pemberi nasehat tentang situasi lingkungan rumah sakit, agar bisa
mengasntisipasi kebutuhan masyarakat yang berkembang.
5. Konsultan manajemen
Merupakan komponen yang akan membimbing secara manajerial agar rumah sakit
bisa berkembang terus menerus. Selain itu akan memberi bantuan agar situsi rumah
sakit bisa berjalan wajar.
6. Jajaran direksi
Dengan pola yang lebih desentralisasi dan pola matriks akan memberikan
kesempatan luas untuk berkembang
10

Jajaran direksi meliputi


Tabel 2.4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit
No Wk.Direktur Unit Pelayanan Keterangan
1 Pelayanan Medis Rawat jalan, rawat inap, Pelayanan
gawat darurat, langsung pada
ambulance + mobil pasien
jenazah, ICU, kamar
operasi, administrasi
Penunjang Medis Radiologi, Pelayanan
laboraturium, penunjang pasien
gizi+dapur+kantin,
farmasi, laundry,
keberhasilah,
keindahan, keamanan,
catatan medis
2 Administrasi Tata usaha , Pelayanan
keuangan, administrasi
kepegawaian, logistik
3 Pengembangan Pemasaran , pelatihan,
penelitian, peningkatan
program, sistem
informasi

Sumber : Organisasi Manajemen RS, Boy : 2004


11

2.5 Penyelenggaraan Administrasi Rumah Sakit


2.5.1 Administrasi Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan penyusunan rencana


program, keuangan, umum, kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan dan
pelaporan serta rekam medis pasien. (Kepmenkes, 983/MenKes/SK/XI/1992)
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana semestinya Tata Usaha mempuyai
fungsi :
a) Melaksanakan tugas umum ketata usahaan, pengelolaan perlengkapan,
pengadaan humas dan protokol;
b) Mengkoordinir pelaporan dan rekam medis pasien;
c) Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian dan pembinaan pegawai;
d) Memberikan informasi kepada direktur dan kepada seksi dalam rangka
peningkatan pelayanan Rumah Sakit.
2.5.2 Administrasi Keuangan
Anggaran ada bermacam-macam sesuai dengan kepentingannya maka akan
banyak jenis anggarannya, macam anggaran yang sering ditemui. (Boy, 2004)
Tabel 2.5.1 Macam Anggaran
No Penggolongan Jenis Anggaran
1. Proses 1. Statistik
2. Operasional
3. Uang tunai
4. Kapital
2 Sifat 1. Tetap
2. Fleksibel
3 Tujuan 1. Penerimaan
2. Pengeluaran
4 Pola 1. Pola tertentu (RS Pemerintah)
2. Zero
Sumber : Organisasi Manajemen RS, Boy : 2004

Pentingnya perencanaan anggaran:


1. Persiapan petugas dalam menjadwalkan sumber daya yang ada
2. Pengendalian kegiatan, apakah sesuai dengan perencanaan
3. Evaluasi, sejauh mana ketercapaian yang diperoleh
12

Anggaran penerimaan akan menggambarkan target yang harus diperoleh untuk


keberlangsungan RS maka pengendalian dan evaluasi diperlukan (Boy, 2004).
Tabel 2.5.2 Komponen Anggaran
No Jenis Uraian
1 Kelompok Anggaran Anggaran penerimaan
pelayanan kesehatan
2 Mata Anggaran Kode tertentu
3 Nilai Anggaran Berapa rupiah masing-
masing
Sumber : Organisasi Manajemen RS, Boy : 2004

Pembuatan sistem anggaran bisa dilakukan dalam bentuk (Boy, 2004):


1. Tahunan, nilai dalam beberapa tahun
2. Bulanan, nilai dalam beberapa bulan dalam satu tahun
3. Harian , nilai dalam sebulan atau setahun.

2.5.3 Administrasi Kepegawaian


Meliputi bagaimana proses penerimaan pegawai, penempatan pegawai,
kompensasi pegawai, pengembangan mutudan karier pegawai sampai akhirnya
dipecat. Menurut SK Menteri Kesehatan RI No.983 / Menkes/SK/1992 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum memang telah ditetapkan adanya sub
bagian kepegawaian yang berapa di bawah bagian sekertariat. Bagian ini
mempunyai tugas menyiapkan analisis kebutuhan pegawai, pengadaan pegawai,
mutasi pegawai, tata usaha kepegawaian, analisis jabatan, analisis organisasi dan
ketatalaksanaan. (Tjandra, 2004)
Di pihak lain dalam struktur organisasi terdapat seksi ketenagakerjaan dan
pengembangan mutu layanan medis serta profesi keperawatan. Mengenai tenaga
kerja di rumah sakit sering menjadi masalah, dan upaya untuk menanggulanginya
dengan mencoba menarik pegawai baru dan memperbaiki kondisi lingkungan
pekerjaan yang ada. (Tjandra, 2004)
Mengenai tenaga medis seperti dokter memiliki interdependensi antara dokter
dan rumah sakit. Antara keduanya harus ada kerja sama yang menguntungkan antara
2 pihak. Massie dalam bukunya Essensial of Management (1987), menyebutkan
13

bahwa pelayan kesehatan di rumah sakit dipengaruhi oleh para profesional


didalamnya termasuk dokter. (Tjandra, 2004)

Kegiatan
tim

Cost
Malpraktek Spesialisasi sotainent

Moral tinggi Kemandirian Tidak sadar


biaya

DOKTER
Manajemen
mutu Otonomi
&otokratik

Peranan Konsumen
Hubungan
dominan intern
interdependesi
i

Gambar 2.5.1 Dokter Dan Rumah Sakit


Sumber Manajemen Administrasi RS, Tjandra : 2004

Mengenai perawat dan rumah sakit, perawat beetugas membantu individu,


keluarga dan kelompok untuk mencapai potensi optimalnya di bidang fisik, mental
dan sosial dalam ruang lingkup kehidupan dan pekerjaannya. Perawat harus mampu
untuk melakukan upaya promosi dan pemeliharaan kesehatan serta mencegah
terjadinya penyakit. Pelayanan keperawatan mempunyai lima tugas( Tjandra : 2004):
a. Melakukan kegiatan promosi kesehatan, termasuk kesehatan emosional dan
sosial
b. Melakukan upaya pencegahan penyakit dan kecacatan
c. Menciptakan keadaan lingkungan, fisik, kognitif dan emosional untuk proses
penyembuhan penyakit
d. Berupaya meminilamisi akibat uruk penyakit.
e. Mengupayakan kegiatam rehabilitasi.
14

2.5.4 Administrasi Logistik


Logistik dalam bagian rumah sakit tugasnya menyediakan barang / bahan yang
dibutuhkan untuk operasional rumah sakit, kualitas dan pada waktu yan tepat dan
mutu yang memadai. Kegiatan logistik memiliki tiga tujuan yaitu tujuan operasional
agar tersedinya barang, tujuan keuangan meliputi upaya kesehatan operasional
dengan biaya serendah-rendahnya. Sementara itu tujuan pengaman bermaksud agar
persediaan tidak terganggu karena kerusakan, pemborosan, serta penggunaan yang
tidak wajar. Ada lima komponen penting dalam sistem logistik yaitu struktur lokaso
fasilitas, transportasi, persdiaan, komunikasi dan penyimpanan. (Tjandra, 2004)
Gambar 2.5.2 Alur dan tujuan logistik

Penghapusan

Pemeliaharaan

Penyaluran

Penyimpanan
n

Pengadaan

Perencanaan

Tujuan LOGISTIK Tujuan


Keuangan pengamanan

Tujuan operasional

Sumber Manajemen Administrasi RS, Tjandra : 2004


DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra Yoga. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI-
Press
Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan.Jakarta : PT Bina Rupa
Aksara
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/MenKes/SK/XI/1992
tentang Pelaksanaan Rumah Sakit
Sabarguna, Boy. Organisasi Manajemen Rumah Sakit.Yogyakarta : Konsorsium.
2004
UUD 1945 tentang Hak Mendapat Pelayanan Kesehatan

iv

Anda mungkin juga menyukai