TERMS OF REFERENCE
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
Layanan Pengendalian Penyakit TB
(Workshop Peningkatan SDM TB)
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949 Tahun 2004 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini KLB
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501 Tahun 2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1479 Tahun 1479
Tentang Penyelengaraan Sistem Surevilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu
f. Permenkes No 556/Menkes/Per/III/2011 tentang Strategi Nasional Pengendalian
Tuberkolosis Tahun 2011-2014
g. Permenkes No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
2. Gambaran Umum
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi
tantangan global dan nasional, Indonesia masih merupakan salah satu dari negara
dengan beban TB tertinggi. Berdasarkan hasil Survei Prevalensi TB Indonesia tahn
2013-2014, diperkirakan prevalensi TB sebanyak 100.000 kasus sedangkan insiden
TB sebanyak 1.000.000 kasus dan mortalitas TB 100.000 kasus. Dengan angka
notifikasi kasus tahun 2014 sebanyak 324.000 kasus maka case detection TB di
Indonesia hanya sekitar 32%.
Di Kalimantan Tengah, penanggulangan TB dengan strategi DOTS sudah
dilaksanakan sejak tahun 1995/1996 hingga sekarang, berdasarkan laporan tahun
2016 angka penemuan kasus baru BTA Positif (CDR) dengan cakupan sebesar 24 %,
sementara untuk tahun 2017 sendiri target Nasional Penemuan kasus TB
mengalami akselerasi dengantarget cakupan sebesar 40%, CNR tahun 2016 berada
di angka 1117/100.000 penduduk meningkat dari angka CNR tahun 2015 yaitu
103/100.000 penduduk, namun masih cukup jauh dari target Nasional yang
dibebankan Kepada Kalimantan Tengah yaitu sebesar 30% dari CDR. Succes Rate
(SR) sebesar 70% masih jauh di bawah target Nasional yaitu 85 %, sementata
Treatment Succes Rate (TSR) sebesar 82 % masih sedikit di bawah target Nasional
90%. Ilmu penatalaksanaan TB dan TB resisten obat semakin berkembang dengan
ditemukanya Short term regiment (STR) Untuk pengobatan TB sehingga di masa
yang akan datang pengobatan TB bisa semakin pendek dan peluang angka
kesembuhan pun semakin tinggi,oleh karena itu diperlukan sebuah kegiatan
workshop untuk menunjang perkembangan ilmu dan teknologi di sektor
penanggulangan TB provinsi Kalimantan Tengah
B. Penerima Manfaat
1. Pimpinan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
2. Pengelola perencanaan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
3. Pengelola program di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
4. Tenaga Kesehatan
5. Pasien dan Masyarakat
2. Tahapan
a. Workshop Peningkatan Kapasitas SDM TB
1. Target
Tenaga Kesehatan yang sudah dilatih TB
2. Sasaran
Fasilitas pelayanan Kesehatan jejaring P2TB Kalteng
3. Lokasi
Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Peserta
Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari :
a. Wasor Kabupaten
b. Tenaga Kesehatan
c. Narasumber Provinsi : 6 orang
d. Narasumber Pusat : 1 orang
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan Kegiatan tahun 2018 di Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rekoordinasi persiapan kegiatan
2 Surat menyurat
3 Persiapan kegiatan
4 Pelaksanaan
5 Laporan Hasil Kegiatan
Biaya yang digunakan untuk Kegiatan ini dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019 untuk kegiatan :
Workshop Peningkatan Kapasitas SDM TB sebesar Rp 96.0713.000,-(Sembilan puluh enam juta
tujuh puluh tiga ribu rupiah)