Anda di halaman 1dari 4

B.

PASAR KEUANGAN INTERNASIONAL


1. Pengertian Pasar Keuangan Internasional
Pasar keuangan internasional merupakan Pertemuan antara pembeli dan penjual yang subjeknya adalah antarnegara yang
bersangkutan, untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual
dan pembeli (over-the-counter).
2. Globalisasi Pasar Keuangan
Globalisasi berarti perpaduan (integrasi) dari pasar keuangan di seluruh dunia ke dalam suatu pasar keuangan internasional. Karena globalisasi
pasar keuangan, calon investor dan penerbit (issuer) tidak hanya melakukan transaksi dalam ruang lingkup domestic yang terbatas. Faktor-faktor
yang mendorong terciptanya integrasi pasar keuangan adalah;
a) Deregulasi atau liberalisasi pasar dan aktivitas peserta pasar pada pusat keuangan utama,
b) Kemajuan teknologi yang meungkinkan pengawasan pasar dunia, pelaksanaan pesanan dan analisis peluang keuangan,
c) Peningkatan instutisionalisasi pasar keuangan.
3. Pengelompokkan Pasar Modal Dunia
Dari sudut pandang suatu negara, pasar keuangan dapat dikelompokkan sebagai:
a) Pasar internal
Pasar internal disebut juga pasar nasional. Pasar ini dibedakan menjadi pasar domestik dan pasar asing. Pasar domestic merupakan
pasar dimana perusahaan perusahaan penerbit sekuritas berdomisili di negara tersebut.
Pasar asing adalah pasar dimana dilakukan jual beli sekuritas dari perusahaan yang tidak berdomisili di negara tersebut. Sekuritas
asing diatur oleh pihak berwenang di Negara dimana sekuritas tersebut beredar. Misalnya, sekuritas yang diterbitkan di AS oleh perusahaan non
AS harus mengikuti hukum sekuritas AS. Perusahaan non-Jepang yang ingin menerbitkan saham di Jepang harus tunduk kepada peraturan yang
dikeluarkan oleh departemen keuangan Jepang. Nama-nama panggilan telah diberikan terhadap berbagai pasar asing. Antara lain, pasar asing di
AS disebut Yankee market, di Jepang disebut Samurai Market, di Inggris disebut Bulldog Market, di Belanda disebut Rembrandt Market dan di
Spanyol dikenal dengan sebutan Matador Market.
b) Pasar eksternal disebut juga pasar internasional, meliputi sekuritas dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Pada saat ini diterbitkan, sekuritas ini ditawarkan secara terus-menerus kepada investor di berbagai Negara, dan
2. Sekuritas tersebut dikeluarkan di luar yuridikasi satu negara. Pasar eksternal umumnya disebut offshore market, atau lebih popular dengan
sebutan Euromarket (walaupun pasar ini tidak terbatas hanya di Eropa, hanya dimulai di Eropa).
4. Jenis-Jenis Pasar Keuangan Internasional
1. Pasar Eurocurency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank
komersial memakai perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian memanfaatkan dana ini untuk
disalurkan dalam kredit yang berjangka pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori perdagangan besar, dengan nilai transaksi
yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency
dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis internasional dalam area tersebut.
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan
karena banyak perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang berada di dataran Eropa tentu saja mau menerima
deposito dalam dollar karena mereka kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para nasabahnya di eropa karena dollar AS secara luas
digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa. Deposito dalam dolar AS yang
disimpan di bank-bank di Eropa tersebut terkenal dengan sebutan Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang menerima deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang
asing (terutama dollar). Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market) terkonsentrasi khususnya di Hongkong dan Singapura.
Perbedaan antara Pasar Eurocurrency di asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia tumbuh untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang
menggunakan dolar AS (dan mata uang kertas lainnya) sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para pengusaha yang melakukan
bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan bank-bank di Eropa karena jarak dan perbedaan zona waktu. Apalagi pemerintah Singapura
memberikan kemudahan- kemudahan pajak dalam wujud penghapusan 40% withholding tax atas bunga yang dibayar kepada orang asing pada
tahun 1968 dan mengurangi pajak atas laba mereka khususnya Asian dollar offshore loan dari 40% menjadi 10% pada tahun 1973. keringanan
dan penghapusan pajak seperti ini jelas amat berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar dollar Asia.
2. Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutana dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka
menengah biasanya lebih dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama antara kredit di pasar Eurocredit dan
Eurocurrency adalah pada jangka waktu kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency sebagai lembaga
perantara juga dapat bermain di pasar Eurocredit. Perusahaan dan pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya
sering sering terjadi mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk kinerja bank tersebut dalam periode suku bunga yang
meningkat karena mereka mungkin telah meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito yang harus dibayar cenderung meningkat. Untuk
menghindari hal ini banyak Eurobank sekarang menggunakan suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit (floating-rate Eurocredit
loan). Suku bunga mengambang ini sejalan dengan pergerakan suku bunga di beberapa pasar uang, seperti LIBOR (London inter bank offer rate),
yaitu suku bunga yang umumnya dikenakan bagi keamanan antar bank di Eropa. Sebagai contoh, suatu pinjaman Eurocredit bias saja memiliki
suku bunga yang disesuaikan setiap enam bulan sekali adan dipatok pada harga LIBOR ditambah 1%. Satu persen dalam contoh ini merupakan
premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan besar kecilnya tergantung dari resiko kredit si peminjam.
3. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan
kata lain, Pasar Eurobondmengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat diberikan oleh pasar Eurocurrency dan
Eueocredit. Beberapa bank komersial berpartisipasi dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai investasi. Tugas utama bank ini
adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan Eurobond bersama
lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bond mutual funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak persamaan bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh
pemerintah AS pada tahun 1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar negeri. Akibatnya peminjam-peminjam dari luar AS
yang tadinya menjual surat berharga kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya pasar Eurobond.
4. Pasar modal internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam wujud investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan
yang mengesankan dalam transaksi saham internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya international mutual funds. Yang terakhir ini,
selain memiliki lebih banyak informasi mengenai perusahaan-perusahaan asing, juga mempunyai akses yang lebih mudah ke pasar internasional
dibandingkan investor individu. Dengan demikian, mereka dapat mengumpulkan dana dari investor individu untuk menciptakan suatu portofolio
saham internasional.
5. Pasar currency swap, futures, options, dan forward
Transfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah
menderita risiko valas, risiko suku bunga, ataupun risiko suku bunga. Risiko ini, dalam praktik, dapat diminalisasi melalui pasar currency swap,
futures, options, dan forward. Para pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar ini untuk melakukan spekulasi dan berjaga-jaga (hedge). Bank-
bank komersial dan perusahaan sekuritas merupakan perantara utama dalam pasar swap. Perusahaan sekuritas menangani transaksi future dan
option.
5. Motif Melakukan Investasi Internasional
Beberapa motif umum bagi investor dan kreditor untuk memasuki pasar keuangan internasional. Motif ini terbukti telah mendorong
internasionalisasi pasar keuangan.

1. Motif investor melakukan investasi di pasar internasional:


Kondisi perekonomian: perusahaan-perusahaan di Negara tertentu biasanya mengharapkan kinerja lebih menguntungkan dengan beroprasi di
negara lain.
Harapan terhadap kurs valas: kebanyakan investor membeli surat-surat berharga dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami apresiasi
terhadap mata uang Negara si investor. Dari perspektif investor asing, kinerja investasi semacam ini amat tergantung dari pergerakan nilai mata
uang.
Diversifikasi internasional: investor besar kemungkinan memperoleh manfaat dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara internasional.
Bukti empiris menunjukkan bahwa pengurangan risiko dalam jumlah yang substansial dapat terjadi akibat diversivikasi internasional. Manfaat
berupa pengurangan risiko dapat dijelaskan dengan perbedaan kondisi ekonomi antar Negara, sehingga seluruh portofolio seoran investor tidak
hanya semata-mata tergantung pada kondisi perekonomian suatu Negara. Selain itu akses terhadap pasar luar negeri juga memungkinkan investor
untuk menanam modal pada lebih banyak kelompok industri yang mungkin tidak tersedia banyak di dalam negeri.
2. Motif kreditor menyediakan kredit di pasar internasional
Tingginya tingkat suku bunga internasional: banyak Negara mengalani kekurangan dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya
menyebabkan suku bunga domestic relative tinggi. Kondisi semacam ini akan mendorong kreditor asing untuk berupaya memanfaatkannya
dengan menawarkan modal ke pasar Negara tersebut. Suku bunga domestic yang tinggi mencerminkan tingginya harapan inflasi dinegara
tersebut. Karena inflasi dapat menyebabkan depresiasi mata uang local terhadap mata uang asing. Tingginya suku bunga di Negara tersebut
mungkin saja ditutup dengan melemahnya mata uang local selama periode tertentu.
Harapan terhadap kurs valas: kreditor biasanya mempertimbangkan untuk mensuplai modal kepada Negara-negara yang mata uangnya
diharapkan mengalami appresiasi terhadap mata uang Negara si kreditor. Apapun bentuk transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman
internasional, kreditorakan untung bila nilai mata uang yang mendominasi transaksinya menguat disbanding mata uang Negara si kreditor.
Diversifikasi internasional: para kreditor dapat memperoleh keuntungan dari diversifikasi internasional, yang mengurangi kemungkinan
bangkrutnya peminjam pada saat yang bersamaan. Efektifitas dari strategi semacam ini tergantung dari korelasi kegiatan ekonomi antar Negara.
Diversifikasi antar Negara akan kurang efektif bila Negara yang bersangkutan cenderung mengalami siklus bisnis yang kurang lebih sama.
6. Motif Berburu Dana di Pasar Internasional
1. Suku bunga rendah: rendahnya suku bunga di pasar internasional akan menarik para peminjam untuk berupaya meminjam dana dari para kreditor
di Negara tersebut, namun suatu Negara dengan suku bunga relative rendah sering mengalami laju inflasi yang rendah pula. Karena perbedaan
inflasi semacam ini dapat menimbulkan dorongan keatas terhadap nilai uang asing, setiap manfaat bagi peminjam dalam bentuk suku bunga yang
rendah dapat dihilangkan dengan menguatnya suatu mata uang.

2. Harapan kurs valas : peminjam yang mengharapkan suatu kurs mata uang asing akan mengalami depresiasi, kebanyakan mempertimbangkan
untuk meminjam valas tersebut dan menkonversinya ke dalam mata uang local. Tentunya para peminjam itu juga mengharapkan kurs valas ketika
dikonversi ke dalam mata uang local melebihi kurs ketika membeli kembali valas tersebut untuk membayar pinjaman.

Peranan Pasar Modal dalam Perekonomian

Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu :

Pertama, sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).
Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain - lain.

Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain -
lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing -
masing instrumen.

Keberadaan pasar modal dalam perekonomian modern sudah tidak dapat terelakkan lagi bagi seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali di
Indonesia, Tingginya permintaan akan barang dan jasa akibat dari semakin banyaknya umat manusia di dunia ini membuat perusahaan, baik yang
bergerak di bidang jasa dan perdagangan, harus mampu memenuhi semua order yang diinginkan masyarakat dunia secara global. Indonesia,
merupakan negara yang masuk dalam kategori negara berkembang, kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa sangat tinggi. Hal ini dibuktikan
dengan makin banyaknya perusahaan baru yang bermunculan di Indonesia, baik domestik maupun asing, karena pangsa pasar yang potensial ada
di Indonesia.
Pasar modal dapat menjadi salah satu alternatif jitu dalam pengembangan pembangunan ekonomi di Indonesia. Keberadaannya yang semakin
berkembang semakin membuktikan bahwa pasar modal semakin dibutuhkan sebagai bagian dari realisasi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat baik barang maupun jasa. Kebutuhan perusahaan dalam hal modal dapat terealisasikan manakala perusahaan tersebut berkecimpung
di pasar modal.

Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Kemajuan teknologi serta tingginya arus
globalisasi membuat pasar modal Indonesia dapat menjadi icon pasar modal Asia Tenggara. Perkembangan pasar modal tersebut tidak akan dapat
terealisasikan apabila tidak ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat bagi pasar modal Indonesia. Peran pemerintah dapat berupa
menciptakan stabilitas politik dan hukum, stabilitas iklim investasi Indonesia, dan sebagai pelindung dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Sementara masyarakat dapat berpartisipasi dengan menginvestasikan sahamnya di pasar modal.

Peranan pasar modal dalam perekonomian nasional antara lain :


1. Lembaga intermediasi (lembaga perantara) keuangan selain bank.
2. Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada kegiatan bisnis yang menguntungkan (investasi).
3. Memungkinkan kegiatan bisnis mendapat dana dari pihak luar dalam rangka perluasan usaha (ekspansi).
4. Memungkinkan kegiatan bisnis untuk memisahkan operasi bisnis dan ekonomi dari kegiatan keuangan.
5. Memungkinkan para pemegang surat berharga memeroleh likuiditas dengan menjual surat berharga yang dimiliki kepada pihak lain.

.Peran Strategis Pasar Modal


Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara-
negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi,
sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini
merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP).
Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar
modal akan mendorong pula kemjuan ekonomi suatu negara.

Adapun tujuan didirikannya pasar modal yaitu:

1. Menghimpun dan mengerahkan dana dari masyarakat guna membiayai pembangunan dengan jalan mengikutsertakan masyarakat
dalam pemilikan saham maupun obligasi

2. Memperluas dan mempercepat partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham maupun obligasi menuju pemerataan pendapatan.

Tujuan dibentuknya Pasar Modal


Tujuan dibentuknya Pasar Modal untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Pasar Modal mempunyai peranan strategis
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, sedangkan di sisi lain Pasar Modal juga merupakan wahana investasi bagi
masyarakat, termasuk pemodal kecil dan menengah. Pasar Modal di negara maju merupakan salah satu lembaga yang diperhitungkan
bagi perkembangan ekonomi negara tersebut.

Faktor Pendorong Perluasan Pasar Modal


Sekitar 40 tahun yang lalu, pasar modal nasional berfungsi terutama sebagai pasar independen.
Tapi sejak saat itu, jumlah utang, ekuitas, dan mata uang yang diperdagangkan secara internasional telah
meningkat secara dramatis.Pertumbuhan yang cepat itu dapat ditelusuri dengan tiga faktor utama:

Teknologi informasi
Informasi adalah sumber kehidupan dari pasar modal setiap negara karena investor membutuhkan informasi
tentang peluang investasi dan tingkat risiko yang berhubungan. Investasi yang besar dalam teknologi informasi
selama dua dekade terakhir telah secara drastis mengurangi biaya, baik dalam hal waktu dan uang, untuk
berkomunikasi di seluruh dunia. Investor dan peminjam sekarang dapat merespon dalam waktu singkat peristiwa-
peristiwa di pasar modal internasional.

Deregulasi
Deregulasi pasar modal nasional telah berperan dalam perluasan pasar modal internasional. Perlunya
deregulasi menjadi jelas pada awal tahun 1970, ketika negara-negara besar yang pasarnya sangat diatur
menghadapi persaingan ketat dari pasar yang kurang diatur di negara-negara kecil. Deregulasi persaingan
yang meningkat, menurunkan biaya transaksi keuangan, dan membuka banyak pasar nasional untuk
investasi dan pinjaman global. Tapi pendulum kini berayun ke arah lain sebagai legislator menuntut
regulasi yang lebih ketat untuk menghindari krisis keuangan global lain yang terjadi dari 2008-2009.

Instrumen Keuangan
Kompetisi yang lebih besar dalam industry keuangan adalah menciptakan kebutuhan untuk mengembangkan
instrumen keuangan yang inovatif. Salah satu hasil dari kebutuhan untuk jenis baru dari instrumen keuangan
adalah penjaminan (sekuritisasi)

Anda mungkin juga menyukai