Anda di halaman 1dari 20

PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN HIPERTENSI

OLEH :

Co- Ners UMB


Reguler B 2016/2017

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Hipertensi sering di temukan pada usia lanjut. Adapun besarnya angka dari
perkembangan penyakit Hipertensi ini merupakan faktor resiko dari penyakit jantung
dan stroke, dimana menurut para ahli angka kematian akibat penyakit jantung pada
usia lanjut dengan Hipertensi adalah Tiga kali lebih sering dibandingkan usia lanjut
tanpa Hipertensi pada usia yang sama.

B. Berdasarkan hal diatas maka kami merasakan perlu kiranya memberikan suatu
informasi atau pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia di wilayah Dusun 6
Desa Bp1 mengenai penyekit hipertensi. Diharapkan dengan adanya informasi yang
diberikan masyarakat mengerti tentang penyakit Hipertensi sehingga sehingga dapat
mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat mencegah meningkatnya angka
kesakitan dari penderita Hipertensi khususnya di wilayah Desa Bukit Peninjauan 1
kec.Suka raja kab.Seluma Puskesmas Nanggalo Padang .

C. Tema Kegiatan :
Tema kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi.

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan Lansia
tentang hipertensi.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian pernyakit Hipertensi
b. Menyebutkan penyebab penyakit Hipertensi
c. Megetahui tanda dan gejala penyakit Hipertensi
d. Mengetahui cara perawatan penyakit Hipertensi

E. Manfaat Penyuluhan
1) Sebagai sarana pendidikan kesehatan.
2) Memberikan informasi kepada Lansia mengenai penyakit Hipertensi.

F. Metode pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

G. Media dan alat


1. LCD
2. Laptop
3. Lembar balik
4. Leaflet

H. Waktu, tempat dan kegiatan


1. Waktu
Hari / Tanggal : Rabu, 03 Mei 2017
Jam : 19.30 WIB
2. Tempat pelaksanaan :Balai Desa Bukit Peninjauan I Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Seluma
I. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Ns, Deoni vionerry, M.Kep

Ketua Panitia : Muhammad Yunus,S.Kep

Wakil Ketua : Ns.Weti , M.Kep

Sekretaris : Fera Surtini, S.Kep

Bendahara :Sherly Lewlika, S.Kep

Anggota : Septi Vilian Sari, S.Kep

Jiharman, S.Kep
Icha oktafia, S.Kep
Bambang Hermansyah, S.Kep
Desi Indriati, S.Kep

J. Sasaran
Lansia Dusun 6 di Desa Bukit Peninjaun I Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.

K. Susunan acara
No Waktu Kegiatan Kegiatan Audiensi
1 5 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengar dan
b. Memperkenalkan diri memperhatikan
c. Menjelaskankontrak : c. Mendengar dan
waktu,topik,tempat serta memperhatikan
tujuan
2 15 Pemaparan materi Mendengar dan
menit memperhatikan

3 15 Menggali persepsi lansia tentang -Mengemukakan pendapat.


menit pengertian Hipertensi
- Memberikan reinforcement atas - Memperhatikan.
jawaban lansia.
- Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan.
hipertensi.
- Menggali persepsi lansia tentang
Men gemukakan pendapat
penyebab Hipertensi.
- Beri reinforcement atas jawaban Mendengarkan .
yang benar
- Jelaskan lebih lanjut tentang Memperhatikan
penyebab Hipertensi
- Beri reinforcement (+) atas - Mendengarkan
jawaban
- Menggali persepsi - Mengemukakan pendapat
Lansia tentang tanda dari
hipertensi - Mendengarkan .
- Memberikan reinforcement (+)
atas jawaban lansia. - Mengemukakan pendapat
-

4 45 Menggali persepsi Lansia tentang Mendengarkan


menit perawatan dari hipertensi
- Memberi reinforcement atas - Memperhatikan
jawaban yang diberikan
- Meluruskan konsep - Memberikan jawaban
tentang perawatan dari
Hipertensi. - Mendengarkan
- Menjelaskan lebih lanjut tentang
perawatan Hipertensi. -Mendengarkan dan
- Memotivasi Lansia untuk mengemukakan pertanyaa
mengulang penjelasan n
- Memberi kesempatan Lansia
untuk mengajukan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak dipahami. - Mendengarkan
-Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
4 15 Penutup:
Melakukan evaluasi a. Menjawab pertanyaaan
menit
b. Menyimpulkan dan menutup b. Memperhatikan
c. Menjawab salam
diskusi
Mengucapkan salam

L. Setting Rungan
Keterangan :
: Moderator, Pemateri, Peraga, Notulen, pembawa acara

: Fasilitator

: Dosen&perangkat desa

: Anak anak

: Dokumentasi

: LCD

: Observer

M. Jadwal Kegiatan

1. Persiapan

a. Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang Hipertensi.

b. Memasukkan proposal ke pihak UMB

c. Menghubungi atau menginformasikan kepada Ibu - ibu pengajian di Desa


Bukit Peninjaun I Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.

d. Mempersiapkan konsep acara dan media yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan

a. Setelah Ibu - ibu berkumpul, acara dimulai pada pukul 19.30 WIB dilakukan
presentasi

b. Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi serta


cara pencegahan Hipertensi.

c. Memberikan kesempatan Tanya jawab kepada Ibu ibu mengenai Hipertensi.


d. Memberikan reinforcement terhadap jawaban yang diberikan.

e. Acara selesai pada pukul 21.00 WIB.

TABEL KEGIATAN
No HARI KET.
KEGIATAN
. 1 2 3 4 5
A. PERSIAPAN
1. Pengurusan izin
2. Menyusun Rencana
3. Mempersiapkan perlengkapan
B. OPERASIONALISASI
1. Melakukan penyuluhan dan presentasi
2.
Menjelaskan tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, komplikasi
serta cara pencegahan Hipertensi.

3.
Memberikan kesempatan Tanya jawab
kepada Ibu ibu mengenai Hipertensi.

4.
Memberikan reinforcement terhadap
jawaban yang diberikan.

C. PELAPORAN
1. Menyusun draf laporan
2. Laporan kemajuan dan perbaikan
3. Penggandaan laporan

N. Rencana Tindak Lanjut


1) Setiap lansia dapat menerapkan cara hidup sehat dirumah.
2) Lansia dapat melakukan perawatan Hipertensi dirumah.

O. Strategi Kesehatan
1. Peserta
Pesertanya adalah Ibu ibu pengajian Dusun 6 di Desa Bukit Peninjaun I Kecamatan
Sukaraja Kabupaten Seluma.
2. Waktu dan Tempat
Acara dilaksanakan pada tanggal 03 Mei 2017, di Balai Desa Bukit Peninjauan I
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.

3. Susunan Acara

a) Pembukaan oleh Moderator


b) Sambutan Kepala Desa Bukit Peninjauan I.

c) Sambutan dari dosen pembimbing akademik

d) Penyuluhan

e) Menjelaskan tentang Hipertensi

f) Memberikan kesempatan Tanya jawab

g) Memberikan reinforcement

4. Garis Besar Materi :


a) Lansia mampu menerapkan cara hidup sehat dirumah.
b) Lansia mampu memahami tentang Hipertensi.
c) Lansia mampu melakukan perawatan Hipertensi dirumah.

P. Anggaran Kebutuhan ( terlampir)


Q. Susunan Kepanitiaan kegiatan ( terlampir )
R. Evaluasi
Lampiran I

SUSUNAN KEPANITIAN KEGIATAN PENYULUHAN


HIPERTENSI

Penanggung Jawab : Deoni Vioneery, S.Kep,M.Kep

Ketua Panitia : Muhammad Yunus, S.Kep

Wakil Ketua : Ns.Weti, S.Kep., M.Kep

Sekretaris : Fera Surtini, S.Kep

Bendahara : Sherly Lewlika, S.Kep

Anggota : Septi Vilian Sari, S.Kep

Jiharman, S.Kep
Icha oktafia, S.Kep
Bambang Hermansyah, S.Kep
Desi Indriati, S.Kep
Bengkulu, 03 Mei 2017

Ketua Panitia

Muhammad Yunus, S.Kep

Lampiran II

ANGGARAN KEBUTUHAN KEGIATAN PENYULUHAN

No Jenis Jumlah Rupiah


.

1 Perlengkapan

- LCD 1 buah
- Laptop 1 buah

- Lembar Balik 1 buah

- Leaflet 30 lembar

2 Konsumsi
750.000,-

Kue untuk warga 150 kotak


60.000,-

Kue perangkat desa dan dosen 10 orang


DAFTAR HADIR PENYULUHAN

NO. NAMA DUSUN TANDA TANGAN

Materi Penyuluhan

HIPERTENSI

1. Pengertian
Hipertensi
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003 ).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,
2001).
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90
mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi.

Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin
angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
b. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal.
Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

Tanda dan gejala


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala
terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu : Mengeluh sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak
nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun

2. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c.Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung

3. Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat
komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
1. Terapi tanpa Obat Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini
meliputi :
a. Diet
b. Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr
Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
c. Penurunan berat badan
d. Penurunan asupan etanol
e. Menghentikan merokok
f. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu
isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah
raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi
maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 25 menit berada
dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu
i. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
1) Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda
mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri
kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
2) Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan
atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam
tubuh menjadi rileks Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit
hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan
mencegah komplikasi lebih lanjut.

2. Terapi dengan Obat


Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga
mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.
Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita.
Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (JOINT NATIONAL
COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD
PRESSURE, USA, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis
kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan
memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1
Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor
b. Step 2
Alternatif yang bisa diberikan :
1) Dosis obat pertama dinaikkan
2) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3) Ditambah obat ke 2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa
blocker, clonidin, reserphin, vasodilator
c. Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh
1) Obat ke-2 diganti
2) Ditambah obat ke-3 jenis lain
d. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya
1) Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2) Re-evaluasi dan konsultasi
3) Follow Up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan komunikasi yang
baik antara pasien dan petugas kesehatan (perawat, dokter ) dengan cara pemberian
pendidikan kesehatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam interaksi pasien dengan petugas kesehatan adalah
sebagai berikut :
a. Setiap kali penderita periksa, penderita diberitahu hasil pengukuran tekanan darahnya
b. Bicarakan dengan penderita tujuan yang hendak dicapai mengenai tekanan darahnya
c. Diskusikan dengan penderita bahwa hipertensi tidak dapat sembuh, namun bisa dikendalikan
untuk dapat menurunkan morbiditas dan mortilitas
d. Yakinkan penderita bahwa penderita tidak dapat mengatakan tingginya tekanan darah atas
dasar apa yang dirasakannya, tekanan darah hanya dapat diketahui dengan mengukur
memakai alat tensimeter
Penderita tidak boleh menghentikan obat tanpa didiskusikan lebih dahulu
Sedapat mungkin tindakan terapi dimasukkan dalam cara hidup penderita
Ikutsertakan keluarga penderita dalam proses terapi
e. Pada penderita tertentu mungkin menguntungkan bila penderita atau keluarga dapat
mengukur tekanan darahnya di rumah
f. Buatlah sesederhana mungkin pemakaian obat anti hipertensi misal 1 x sehari atau 2 x sehari
g. Diskusikan dengan penderita tentang obat-obat anti hipertensi, efek samping dan masalah-
masalah yang mungkin terjadi
h. Yakinkan penderita kemungkinan perlunya memodifikasi dosis atau mengganti obat untuk
mencapai efek samping minimal dan efektifitas maksimal
i. Usahakan biaya terapi seminimal mungkin
j. Untuk penderita yang kurang patuh, usahakan kunjungan lebih sering
k. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang ditentukan.
l. Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat diperlukan sekali
pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.

4. Perawatan Hipertensi

Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah


kegemukan).
Batasi pemakaian garam.
Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor
keturunan hipertensi dalam keluarga.
Tidak merokok.
Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
Hindari minum kopi yang berlebihan.
Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah
mencapai 40 tahun.

DAFTAR HADIR MAHASISWA


KEGIATAN PENYULUHAN SIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN DI
DESA BUKIT PENINJAUAN I KECAMATAN SUKARAJA
KABUPATEN SELUMA TAHUN 2017

Ket
NO. NAMA NPM Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai