Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN GANGGUAN PROSES FIKIR: WAHAM


DI RSJD DR. RM. SOEDJARWADI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:
RESDIYAN DHIWANTARI
20154030079

Pendidikan Profesi Ners


Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2016
WAHAM

A. Pengertian

Menurut (Depkes RI, 2000) waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak
sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis
oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan
kontrol (Direja, 2011).

Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok orang berusaha


merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan (Kelliat, 2009).

Gangguan isi pikir adalah ketidakmampuan individu memproses stimulus internal


dan eksternal secara akurat.Gangguannya adalah berupa waham yaitu keyakinan
individu yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan realitas.Keyakinan
individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budayanya, serta tidak dapat diubah dengan alasan yang logis.Selain itu keyakinan
tersebut diucapkan berulang kali (Kusumawati, 2010).

Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan menilai dan berespons pada


realitas.Klien tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul
perilaku yang sukar untuk dimengerti dan menakutkan. Gangguan ini biasanya
ditemukan pada pasien skizofrenia dan psikotik lain. Waham merupakan bagian dari
gangguan orientasi realita pada isi pikir dan pasien skizofrenia menggunakan waham
untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya yang tidak terpenuhi oleh kenyataan dalam
hidupnya.Misalnya : harga diri, rasa aman, hukuman yang terkait dengan perasaan
bersalah atau perasaan takut mereka tidak dapat mengoreksi dengan alasan atau logika
(Kusumawati, 2010).

B. Klasifikasi Waham
Waham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, menurut Direja (2011)
yaitu :

Jenis
Pengertian Perilaku klien
Waham

Keyakinan secara berlebihan bahawa dirinya memiliki


Saya ini pejabat di kementrian
Waham kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang
semarang! Saya punya perusahaan
kebesaran lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan
paling besar lho .
kenyataan
Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, Saya adalah tuhan yang bisa
Waham
diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan menguasai dan mengendalikan
agama
kenyataan. semua makhluk.

Keyakinan seseorang atau sekelompok orang yang mau Saya tahu mereka mau
Waham
merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang- menghancurkan saya, karena iri
curiga
ulang tetapai tidak sesuai dengan kenyataan. dengan kesuksesan saya.

Keyakinan seseorang bahwa

tubuh
tubuhnya
penyakit, Saya menderita kanker. Padahal
Waham
berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. hasil pemeriksaan lab tidak ada sel
somatik
kanker pada tubuhnya.
atau

sebagian terserang diucapkan

Keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah meninggal dunia, ini saya berada di alam kubur ya,
Waham
diucapkan berulang- ulang tetapi tidak sesuai dengan semua yang ada disini adalah roh-roh
nihlistik
kenyataan. nya

C. Etiologi

Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak
Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :

1. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan menilai dan


menilik terganggu.

2. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan kemampuan


berespons terganggu, tampak dari perilaku nonverbal (ekspresi dan gerakan
tubuh) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial).

3. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.

4. Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi, efek,


ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.

5. Gejala sekunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat.

D. Rentang Respon Neurobiologi


E. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan
dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar
biasa, klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok
orang, klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya,
menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa
curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara
memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak
percaya kepada orang lain, gelisah.
Menurut Kaplan dan shadok (1997):
1. Status Mental
a) Pada pemeriksaan status mental, menunjukkan hasil yang sangat normal,
kecuali bila ada sistem waham abnormal yang jelas.
b) Mood klien konsisten dengan isi wahamnya.
c) Pada waham curiga didapatkannya perilaku pencuriga
d) Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang peningkatan identitas
diri, mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal
e) Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya kualitas
depresi ringan.
Klien dengan waham, tidak memiliki halusinasi yang menonjol/menetap., kecuali
pada klien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa klien kemungkinan
ditemukan halusinasi dengar.
2. Sensorium dan kognisi
a) Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali yang memiliki
wham spesifik tentang waktu, tempat, dan situasi.
b) Daya ingat dan proses kognitif klien dengan intak (utuh)
c) Klien waham hampir seluruh memiliki insight (daya tilik diri) yang jelek.
d) Klien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika membahayakan dirinya,
keputusan yang terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi klien adalah
dengan menilai perilaku masa lalu, masa sekarang dan yang direncanakan.
Tanda dan gejala waham berdasarkan jenis waham menurut Keliat (2009):
1. Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan
khusus dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, saya
ini pejabat departemen kesehatan lho! atau, saya punya tambang emas.
2. Waham curiga: Individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/menceerai dirinya dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai kenyataan. Contoh, saya tahu seluruh saudara saya ingin menghancurka
hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.
3. Waham agama: Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Contoh, kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian putih
setip hari.
4. Waham somatic: Individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu
atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan. Contoh, saya sakit kanker. (Kenyataannya pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengataka
bahwa ia sakit kanker.)
5. Waham nihilistic : Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada
didunia/meniggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan kadaan
nyata. Misalnya, Ini kana lam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.
F. Pengkajian
1) Faktor predisposisi
a. Biologi
Waham dari bagian dari manifestasi psikologi dimana abnormalitas otak
yang menyebabkan respon neurologis yang maladaptif yang baru mulai
dipahami, ini termasuk hal-hal berikut :
1. Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan otak yang
luas dan dalam perkermbangan skizofrenia. Lesi pada area frontal, temporal
dan limbik paling berhubungan dengan perilaku psikotik.
2. Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia. Hasil penelitian sangat
menunjukkan hal-hal berikut ini :
a) Dopamin neurotransmitter yang berlebihan
b) Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lain
c) Masalah-masalah pada sistem respon dopamin
Penelitian pada keluarga yang melibatkan anak kembar dan anak yang
diadopsi telah diupayakan untuk mengidentifikasikan penyebab genetik pada
skizofrenia.Sudah ditemukan bahwa kembar identik yang dibesarkan secara
terpisah mempunyai angka kejadian yang tinggi pada skizofrenia dari pada
pasangan saudara kandung yang tidak identik penelitian genetik terakhir
memfokuskan pada pemotongan gen dalam keluarga dimana terdapat angka
kejadian skizofrenia yang tinggi.
b. Psikologi
Teori psikodinamika untuk terjadinya respon neurobiologik yang maladaptif
belum didukung oleh penelitian.Sayangnya teori psikologik terdahulu
menyalahkan keluarga sebagai penyebab gangguan ini sehingga menimbulkan
kurangnya rasa percaya (keluarga terhadap tenaga kesehatan jiwa profesional).
c. Sosial budaya
Stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan skizofrenia dan
gangguan psikotik tetapi tidak diyakini sebagai penyebab utama
gangguan.Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan
timbulnya waham (Direja, 2011).
2) Faktor Presipitasi
a. Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang maladaptif
termasuk:
1) Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses informasi
2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.
3) Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi
dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
4) Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan
episode baru suatu penyakit.Pemicu yang biasa terdapat pada respon
neurobiologik yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan.Lingkungan,
sikap dan perilaku individu (Direja, 2011).
G. ManifestasiKlinik
Perilaku yang dapat ditemukan pada klien dengan Waham antara lain melakukan
percobaan bunuh diri, melakukan tindakan, agresif, destruktif, gelisah, tidak biasa
diam, tidak ada perhatian terhadap kebersihan diri, ada gangguan eliminasi, merasa
cemas, takut. Kadang-kadang panik perasaan bahwa lingkungan sudah berubah pada
klien depersonalisasi (Stuart,2007).
H. Pathway

I. Penatalaksanaan
StrategiPelaksanaanWAHAM:
Problem Pasien Keluarga
Waham SP 1 SP 1
1. Identifikasi tanda dan
gejala waham 1. Diskusikan masalah yg
2. Bantu orientasi realitas: dirasakan dalam merawat pasien
Panggil nama, orientasi 2. Jelaskan pengertian, tanda &
waktu, orang dan gejala, dan proses terjadinya
tempat/lingkungan waham (gunakan booklet)
3. Diskusikan kebutuhan 3. Jelaskan cara merawat: tidak
pasien yang tidak terpenuhi disangkal, tidak diikuti/diterima
4. Bantu pasien memenuhi (netral)
kebutuhannya yang realistis 4. Latih cara mengetahui
5. Masukan pada jadual kebutuhan pasien dan
kegiatan pemenuhan mengetahui kemampuan pasien
kebutuhan 5. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberi
SP 2 pujian
1. Evaluasi kegiatan
pemenuhan kebutuhan SP 2
pasien dan berikan pujian
1. Evaluasi kegiatan keluarga
2. Diskusikan kemampuan
dalam membimbing pasien
yang dimiliki
3. Latih kemampuan yang memenuhi kebutuhannya. Beri
dipilih, berikan pujian pujian
4. Masukkan pada jadual 2. Latih cara memenuhi kebutuhan
pemenuhan kebutuhan dan pasien
kegiatan yang telah dilatih 3. Latih cara melatih kemampuan
yang dimiliki pasien
SP 3 4. Anjurkan membantu pasien
1. Evaluasi kegiatan sesuai jadual dan memberi
pemenuhan kebutuhan pujian
pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan SP 3
berikan pujian
2. Jelaskan tentang obat yang 1. Evaluasi kegiatan keluarga
diminum (6 benar: jenis, dalam membimbing memenuhi
guna, dosis, frekuensi, cara, kebutuhan pasien dan
kontinuitas minum obat) membimbing pasien
dan tanyakan manfaat yang melaksanakan kegiatan yang
dirasakan pasien telah dilatih. Beri pujian
3. Masukkan pada jadual 2. Jelaskan obat yang diminum
pemenuhan kebutuhan, oleh pasien dan cara
kegiatan yang telah dilatih membimbingnya
dan obat 3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan
SP 4 pujian
1. Evaluasi kegiatan
pemenuhan kebutuhan SP 4
pasien,kegiatan yang telah
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dilatih, dan minum obat
dalam membimbing memenuhi
Berikan pujian
kebutuhan pasien, membimbing
2. Diskusikan kebutuhan lain
pasien melaksanakan kegiatan
dan cara memenuhinya
yang telah dilatih dan minum
3. Diskusikan kemampuan
obat. Berikan pujian
yang dimiliki dan memilih
2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,
yang akan dilatih.
tanda kambuh, rujukan
Kemudian latih
3. Anjurkan membantu pasien
4. Masukkan pada jadual
sesuai jadual dan memberikan
pemenuhan kebutuhan,
pujian
kegiatan yang telah dilatih,
minum obat
SP 5
SP 5 1. Evaluasi kegiatan keluarga
1. Evaluasi kegiatan dalam membimbing memenuhi
pemenuhan kebutuhan, kebutuhan pasien, membimbing
kegiatan yang dilatih dan pasien melaksanakan kegiatan
minum obat. Beri pujian yang telah dilatih, minum obat.
2. Nilai kemampuan yang Berikan pujian
telah mandiri 2. Nilai kemampuan keluarga
3. Nilai apakah frekuensi merawat pasien
munculnya waham 3. Nilai kemampuan keluarga
berkurang, apakah waham melakukan kontrol ke RSJ/PKM
terkontrol

J. Evaluasi
Proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien
atau kemampuan, hasil yang diharapkan dari pasien yang mengalami waham setelah
diberikan tindakan keperawatan.
Pasien mampu:
1. Mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan
2. Berkomunikasi sesuai dengan kenyataan
3. Menggunakan obat dengan benar dan patuh (Purba, 2008).

Daftar Pustaka

Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC .


Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi I. Jakarta : EGC
Nita Fitria. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan untuk 7 Diagnosis Keperawatan
Jiwa Berat. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai