02 Magnetik PDF
02 Magnetik PDF
02 Magnetik PDF
Intisari
Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode magnetic di Gunung Bujil . pada
tanggal 17 23 Agustus 2005. yang berlokasi di dusun Baniara lor, Banyu Urip, Karangsambung,
Kebumen, Jawa Tengah. Secara Geografis daerah penelitian terletak pada 70 33 LS dan 1100 41 BT
Dari hasil pengolahan data yang diperoleh, diinterpretasikan bahwa Gunung Bujil merupakan intrusi
diabas yang berasal dari zona Selatan dan Barat yang menerobos batulempung yang berada di
sekitarnya.
VII-1
APPLICATION OF GEOMAGNETIC METHOD FOR ESTIMATING
INTRUSION DIRECTION AT GUNUNG BUJIL,
KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, CENTRAL JAVA
Abstract
A research had been done by using magnetic method on Gunung Bujil which is located in
dusun Baniara lor, Banyu Urip, Karangsambung, Central Java. Geographically, it's located on 70 33
Latitude and 1100 41 longitude . From the surveyed magnetic data , it is interpreted that Bujil mount
is a North and West zone diabase intrusion which intrudes clay surround it.
VII-2
BAB I
PENDAHULUAN
VII-3
I.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memetakan harga anomali medan magnet total.
2. Menafsirkan kondisi bawah permukaan daerah penelitian berdasarkan kontur
anomali medan magnetik total.
VII-4
BAB II
DASAR TEORI
m1m2
F= r (dyne) (3.1)
o r 2
dengan,
F : gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak antara dua kutub
magnetik m1 dan m2
m1, m2 : besarnya muatan masing-masing kutub
Kuat medan magnet (H) pada suatu titik yang berjarak r dari m1
didefinisikan sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet, dapat dituliskan
sebagai :
m1
H = F/ m2 = r (oersted) (3.2)
o r 2
dengan,
H : kuat medan magnet pada suatu titik
VII-5
m1 : besarnya muatan pada suatu titik tertentu
r : jarak antara muatan terhadap medan tersebut
0 : permeabilitas medium dalam ruang hampa.
VII-6
Besaran k yang tidak berdimensi ini merupakan parameter dasar yang
dipergunakan dalam metode magnetik. Harga k pada batuan semakin besar
apabila dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral yang
bersifat magnetik.
VII-7
merupakan hasil integral sumbangan momen dwikutub persatuan volume dan
dapat dituliskan sebagai :
1
A(ro) = - M
v
r0 r
dV (3.10)
dan medan magnet suatu benda penyebab timbulnya anomali dapat dituliskan
sebagai:
1
H(ro) =
v
M(r)
r0 r
dV (3.11)
VII-8
terletak di Utara ekuator mempunyai intensitas 40.000 nT, sedangkan yang di
Selatan ekuator 45.000 nT.
VII-9
Beberapa sumber medan luar antara lain : (a) perubahan konduktivitas
listrik lapisan atmosfer dengan siklus 11 tahun, (b) variasi harian dengan
periode 24 jam yang berhubungan dengan pasang surut matahari dan
mempunyai jangkau 30 nT, (c) variasi harian dengan periode 25 jam yang
berhubungan dengan pasang surut bulan dan mempunyai jangkau 2 nT,
(d) badai magnetik yang bersifat acak dan mempunyai jangkau sampai
dengan 1000 nT.
HT = HM + HA (3.12)
dengan,
HT : medan magnetik total bumi
HM : medan magnetik utama bumi
HA : medan anomali magnetik
VII-10
FM FA
FT
Bila besar HA << HT dan arah HA hampir sama dengan arah HT maka
anomali magnetik totalnya adalah :
T = HT HM (3.13)
VII-11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri dari :
1. PPM
2. Kompas dan peta
3. GPS Single Station (Garmin)
4. Log book, alat tulis dan jam
5. Satu set komputer dengan software antara lain MagMap, Surfer versi 8.0,
Magpick, Mag2DC for Windows.
VII-12
Setelah itu dilakukan pengkonturan dengan surver dengan sumbu X dan Y adalah
northing dan easting (UTM) yang didapat dari pengukuran GPS Garmin, dan sumbu
z adalah anomali medan magnet total.
Selanjutnya dilakukan kontinuasi ke atas dengan menggunakan program Magpick.
Tujuan dari kontinuasi keatas ini adalah untuk menghilangkan anomali lokal. Data
hasil kontinuasi direduksi ke kutub dengan mengubah parameter inklinasi dan
deklinasi menjadi 90 dan 0. Proses reduksi ke kutub ini dilakukan dengan program
Magpick. Setelah dureduksi ke kutub kemudian dilakukan permodelan dengan
program mag2dc.
Data Lapangan
Kontinuasi ke atas
Reduksi ke kutub
Pemodelan
Interpretasi
Kesimpulan
VII-13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9165600 1000
950
900
850
800
9165400 750
700
650
600
9165200 550
500
450
400
350
9165000
300
250
200
150
9164800 100
50
0
-50
9164600 -100
-150
-200
-250
-300
9164400
353800 354000 354200 354400 354600 354800 355000 355200 355400
VII-14
9165600 120
110
100
90
9165400 80
70
60
50
9165200 40
30
20
10
0
9165000
-10
-20
-30
-40
9164800
-50
-60
-70
-80
9164600 -90
-100
-110
-120
9164400
353800 354000 354200 354400 354600 354800 355000 355200 355400
Gambar IV.2 menunjukkan nilai gradient vertical medan magnet total daerah
penelitian. Pola konturnya hampir sama dengan pola kontur anomali medan magnetic
total. Klosur-klosur kontur banyak terdapat di sekitar Gunung Bujil dan sekitarnya
(terutama ke arah Barat dari Gunung Bujil).
VII-15
9165600 1000
950
900
850
800
9165400 750
700
650
600
9165200 550
500
450
400
350
9165000
300
250
200
150
9164800 100
50
0
-50
9164600 -100
-150
-200
-250
-300
9164400
353800 354000 354200 354400 354600 354800 355000 355200 355400
Gambar IV.3 Peta kontur anomali medan magnetic total di bidang datar
VII-16
9165600 190
180
170
160
150
9165400 140
130
120
110
9165200 100
90
80
70
60
9165000
50
40
30
20
9164800 10
0
-10
-20
9164600 -30
-40
-50
-60
-70
9164400
353800 354000 354200 354400 354600 354800 355000 355200 355400
Gambar IV.4 Peta kontur anomali medan magntik total setalah dikontinuasi ke atas
100 m
9165600
200
N 170
9165400
140
110
9165200 80
50
M M'
9165000 20
-10
9164800 -40
-70
'
-100
9164600
-130
-160
9164400
N'
353800 354000 354200 354400 354600 354800 355000 355200 355400
Gambar IV.5 Peta kontur medan anomali total setelah direduksi ke kutub
VII-17
Gambar IV.5 memperlihatkan peta kontur medan magnetic total setelah
direduksi ke kutub. Pola kontur menunjukkan daerah di tepi Selatan Gunung Bujil
mempunyai nilai anomali positif sedangkan di tepi Utara, Barat dan Timur Gunung
Bujil mempunyai nilai anomali negatif. Peta kontur anomali medan magnet hasil
reduksi kutub ini kemudian disayat untuk dimodelkan.
IV.2 Pembahasan
IV.2.1 Interpretasi Kualitatif
Interpretasi kualitatatif dilakukan dengan menganalisa peta kontur gradien
vertikal medan magnet total, kontur anomali medan magnet total hasil reduksi ke
kutub dan kontur hasil transformasi pseudo gravitasi dengan didasari pertimbangan
geologi.
Peta kontur gradien vertikal medan magnet total terdapat klosur-klosur kontur
dengan nilai anomali maksimum di Gunung Bujil. Di sebelah Barat Gunung Bujil
banyak terdapat klosur-klosur anomali medan magnetik.
Peta kontur anomali medan magnet total hasil reduksi ke kutub menunjukkan
pola kontur dengan harga anomali medan magnet maksimum terdapat di Gunung
Bujil. Pada kontur hasil reduksi ke kutub ditemui pola harga anomali tinggi di Barat
Gunung Bujil dan harga anomali rendah di Timur Gunung Bujil. Banyaknya klosur
di sebelah Barat Gunung Bujil pada peta kontur gradient vertical medan magnet juga
mendukung hasil dari dua peta kontur yang lain yaitu bahwa benda penyebab
anomali berasal dari arah Barat Gunung Bujil.
Secara geologi, daerah Gunung Bujil dikontrol oleh intrusi diabas. Diabas ini
mengintrusi formasi Karangsambung. Jika dihubungkan dengan hasil pengolahan
data magnetic didefinisikan bahwa intrusi diabas berasal dari arah Selatan dan Barat.
Dimana berdasarkan hasil pengolahan tidak ditemui adanya kemenerusan diabas
pada arah Utara dan Timur. Sehingga, dengan demikian disimpulkan bahwa secara
umum intrusi diabas berasal dari zona Selatan-Barat.
VII-18
IV.2.2 Interpretasi kuantitatif
Interpretasi kuantitatif dilakukan dengan permodelan. Data masukan untuk
proses permodelan diambil dari data sayatan peta kontur anomali medan magnetic
total setelah di reduksi ke kutub. Dalam melakukan permodelan digunakan dua harga
suseptibilitas perkiraan yaitu susebtibilitas diabas 0.0487 emu dan suseptibilitas
batulempung 0.01 emu(Telford).
VII-19
Model Sayatan M-M
Sayatan M-M berarah Barat-Timur. Pada gambar IV.6 terdapat intrusi yang
berarah ke Timur, dimana intrusi diabas ini tidak hanya menembus batulempung
yang berada disekitarnya, namun juga terus ke Timur di bawah batulempung.
VII-20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran dengan metode geomagnetik dalam penelitian ini, dapat
ditarik keismpulan sebagai berikut.
1. Dari interpretasi secara kualitatif (peta kontur gradient vertical medan magnet
total, peta kontur anomali medan total setelah direduksi ke kutub ) nampak
bahwa Gunung Bujil mempunyai harga anomali tinggi yang dikelilingi oleh
anomali rendah di sebelah Barat, Utara dan Timur. Pada daerah penelitian
bagian tengah-tepi barat terdapat anomali positif sedangkan daerah sebelah
Timur Gunung Bujil ke arah Timur terdapat anomali negatif .
2. Berdasarkan interpretasi kuantitatif keberadaan Gunung Bujil dikontrol oleh
intrusi diabas yang berasal dari arah Barat Daya. Suseptibilitas diabas adalah
0.0487 emu dan batulempung adalah 0.01 emu.
V.2 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memperbanyak pengukuran ke arah
Timur Laut terutama di daerah Gunung Tumpeng yang dalam workshop 2005
belum terliput.
2. Dalam melakukan permodelan diusahakan mencapai tingkat error serendah
mungkin dengan tetap memperhatikan aspek-aspek geologi daerah penelitian.
VII-21
DAFTAR PUSTAKA
VII-22