Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sendiri tahu bagaimana peran organisasi dikehidupan kita
sehari-hari, dimana organisasi itu merupakan perkumpulan orang-
orang yang memiliki tujuan yang sama. Untuk itu sebelum
berorganisasi harus memahami tentang teori organisasi. Teori
organisasi ini sudah ada sejak dulu yang berkembang di negara barat.
Teori Organisasi merupakan ilmu untuk mempelajari tentang
organisasi.
Berbicara tentang organisasi selalu merupakan pembicaraan yang
menarik, apalagi organisasi kemahasiswaan.
Kenapa? Pertama, kegiatan manajemen organisasi jelas merupakan
kegiatan yang unik, karena perpaduan dari ilmu, ketrampilan, bakat
dan seni.Kedua, pelakunya adalah mahasiswa yang disebut-sebut
sebagai manusia kreatif, inovatif, semangat dan dinamis. Dan
ketiga, organisasi kemahasiwaan jelas berbeda dengan organisasi
pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pengetahuan teori organisasi menurut para
ahli?
2. Mengapa teori organisasi penting untuk dipelajari?
3. Bagaimana cerita pengalaman anda dalam berorganisasi,
gambarkan bagaimana struktur dalam organisasi tersebut
kemudian dimana peran posisi anda, serta jelaskan unsur dan
elemen dalam organisasi tersebut! (output,input,impact,dll).
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah pengetahuan teori organisasi menurut
para ahli.
2. Untuk mengetahui teori organisasi penting untuk dipelajari.
3. Untuk mengetahui pengalaman dalam berorganisasi, gambarkan
bagaimana struktur dalam organisasi tersebut kemudian dimana
peran posisi anda, serta jelaskan unsur dan elemen dalam
organisasi tersebut! (output,input,impact,dll).

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pengetahuan Teori Organisasi Menurut Para Ahli
Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam
sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya
membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi
dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu,
dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme
kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori
untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah
teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi
klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori
tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai
dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi
dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : birokrasi , teori
administrasi, dan manajemen alamiah.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh
para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-
tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga
berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar

2
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama,
yaitu :
a. Teori birokrasi
Dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya The
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Teori ini dikemukakan
secara jelas. Model organisasi birokrasi ini mempunyai
karakteristik - karakteristik structural tertentu yang dapat
dikemukakan di setiap organisasi kompleks dan modern. Weber
mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai
berikut :
1) Pembagian kerja yang jelas.
2) Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
3) Program rasional dalam pencapaian.
4) Sisitem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5) System aturan yang mencangkup hak-hak dan kewajiban-
kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6) Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya
impersonal.
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang
menekankan struktur dalam organisasi.
b. Teori administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi
klasik. Dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan
Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari
Amerika.
1) Henry Fayol
Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada
tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan
administrasi dalam bukunya yang terkenalAdministration
Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum).
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan
industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok :
a) Kegiatan-kegiatan tehnikal
b) Kegiatan-kegiatan komersial
c) Kegiatan-kegiatan financial
d) Kegiatan-kegiatan keamanan

3
e) Kegiatan-kegiatan akutansi
f) Kegiatan-kegiatan manajerial
Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 (empat
belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori administrasi, yaitu :
a) Pembagian kerja (division work)
b) Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility)
c) Disiplin (discipline)
d) Kesatuan perintah (unity of command)
e) Kesatuan pengarahan (unity of direction)
f) Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi (subordination of individual interest to general
interest)
g) Balas jasa (remuneration of personnel)
h) Sentralisasi (centralization)
i) Rantai scalar (scalar chain)
j) Aturan (order)
k) Keadilan (equity)
l) Kelanggengan personalia (stability of tenure of
personnel)
m) Inisiatif (initiative)
n) Semangat korps (esprit de corps)
Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan
administrasi menjadi elemen-elemen manajemen
yang juga dikenal dengan Fayols Functionalism atau teori
fungsionalisme Fayol , yaitu :
a) Perencanaan (planning),
b) Pengorganisasian (organizing),
c) Pemberian perintah (commanding),
d) Pengkoordinasian (coordinating), dan
e) Pengawasan (controlling)
2) Urwick dan Gulick : Mooney dan Reilly
Luther Gulick dan Lydall Urwick , menggunakan
pengalaman manajerial mereka dalam menguraikan prinsip-
prinsip Fayol, yang tercermin dalam dua makalahny A
technical Problem dan The Function of
Administration. Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan
Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan

4
dengan pembagian kerja , koordinasi , penciptaan
departemen-departemen yang disusun atas dasar tujuan.
Proses, personalia, dan tempat dan penggunaan
staff.Urwick terutama melihat kesulitan kesulitan
administrasi ,penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama
birokrasi) dalam praktek, sehingga dia mengembangkan
teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal
dengan Urwicks Technique.
Di Amerika Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly
dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku
mereka, Onward Industry di mana buku ini mempunyai
dampak besar pada praktek manajemen di Amerika. Mereka
menekankan 3(tiga) prinsip organisasi yang mereka teliti
dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi
pemerintahan, agama, militer, dan bisnis. Ketiga prinsip
tersebut adalah :
a) Prinsip Koordinasi
b) Prinsip Skalar
c) Prinsip Fungsional
c. Manajemen ilmiah :
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam
praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku
literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti
pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan masalah-
masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah
adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.
F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah
yaituShop Management , The Principles of Scientific yang
menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus
dilaksanakan dalam organisasi perusahaan , yaitu :
1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan
berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu
pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.

5
2. Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan
para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para
karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan
spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan
pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan,
sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk
,encapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen
dapat menekan biaya produksi menjadi rendah.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu
dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui
pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya
untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
2. Teori Organisasi Neoklasik
Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori
Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan
sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan
bersama. Bila pada teori klasik banyak menitik beratkan
pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal,
factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori
neoklasikbanyak menekankan pentingnya aspek social dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
a. Perkembangan Teori Neoklasik
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta
tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan
juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti
Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan
sebagainya.
b. Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo
Munsterberg menulis bukunya yang paling
menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun

6
1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara manajemen
ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang
berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan
karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.
c. Percobaan-percobaan Hawthone
Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik
Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois,
dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council
(Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan
gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka
dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan
erat . Studi tersebut juga menekankan pentingnya sikap
karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja
phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang
menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne
menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja
kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
d. Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam
organisasi yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.
Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan
social manusia kebutuhan untuk berhungan dengan orang
lain. Factor factor yang dapat menentukan munculnya
organisasi informal antara lain :
1) Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus
mempunyai kontak tatap muka yang ajeg.
2) Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang
melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk
kelompok bersama.
3) Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan
mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil,
di samping satu yang besar.
4) Masalah-masalah khusus.

7
3. Teori Organisasi Modern
Aliran besar ketiga dalam teori organisasi dam manajemen
adalah teori modern atau disebut juga analisa system pada
organisasi. Teori modern melihat semua unsure sebagai satu
kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi
bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan erat dengan
lingkungan yang stabil tetapi organisasi adalah suatusistem
terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungannya.
a. Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan
sejak tahun 1950. Teori modern dengan tekanan pada
perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Teori modern bias disebut sebagai teori organisasi dan
manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik
dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan
memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang
terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan
oleh sruktur.
Teori modern menyebutkan bahwa kerj suatu organisasi
adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional,
multi variable, dan probabilistic. Sebagai suatu system,
organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsure ,yaitu :
1) Unsure struktur yang bersifat makro
2) Unsure proses yang juga bersifat makro
3) Unsure perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Ketiga unsure ditas saling kait-mengait dan sebenarnya tak
terpisahkan satu sama lain.
1) Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis
organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah
umum organisasi yang berlaku universal. Tujuan teori system
umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan

8
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen
dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan.
Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat
system sebagai berikut :
a) Struktur static
b) Sistem dinamik sederhana
c) Sistem sibernetik
d) System terbuka
e) System genetika social
f) System hewani
g) System manusiawi
h) System social
i) System transdental
Konsep system ini menjadi dasar utama analisa organisasi
akan teori organisasi modern. Teori organisasi modern
mempunyai kesamaan dengan teori system umum dalam cara
memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
2) Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-
konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang
studi. Teori modern berusaha untuk memberikan sintesa yang
menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan semua
bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori
organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa
system pada organisasi.
Factor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi
modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual
analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di
atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya.
Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima
sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu
system.
a) Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
(1)Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan
kepada organisasi.

9
(2)Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut
organisasi formal.
(3)Organisasi informal.
(4)Struktur status dan peranan.
(5)Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.
b) Proses-proses hubungan dalam system.
Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses
hubungan universal yang selalu muncul pada system
manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses
tersebut adalah
(1)Komunikasi;
(2)Berusaha untuk mencapai keseimbangan; dan
(3)Pengambilan keputusan.
b. Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling
berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan,
stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan
membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas
yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut
juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan pengembangan
teori system umum.
c. Pendekatan - Pendekatan Manajemen
1) Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut
pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional
atau klasik. Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk
mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan
kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan
manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang
penting adalah 1) kesatuan perintah, 2) persamaan
wewenang dan tanggung jawab, 3) rentang kendali yang
terbatas, dan 4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.
2) Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan
manusiawi (human relation approach). Pendekatan
hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi

10
pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan
sosiologi dan psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas
pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan
secara individual dan kelompok kerja.
3) Pendekatan Kuantitaif
Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering
dinyatakan dengan istilah management science atau
operations research (OR). Pendekatan ini terutama
memandang manajemen dari perspektif model-model
matematis dan proses-proses kuantitaif.
Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah
manajemen dpata dirumuskan dan dijabarkan dalam
berbagai bentuk model matematis dan kemudian dianalisa
serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik
atau metode kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.
4) Pendekatan Sistem
Pendekatan system dalam manajemen merupakan
pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat
dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau
analisis system. Pendekatan system terutama menekankan
saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian
organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan
kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai
keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang
lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka
dan pada hakekatnya merupakan proses transformasi
berbagai masukan yang menghasilkan keluaran.
5) Pendekatan Contingency (Situasional)
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan
atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk
memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori
dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam
lerangka konseptual untuk pendekatan contingency :

11
lingkungan , konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman,
dan hubungan kontingensi antara keduanya.
B. Pentingnya Teori Organisasi
Organisasi adalah media untuk mengungkit dan mengembangkan
potensi manusia. Sama halnya dengan sebuah tanaman bunga,
tumbuh dan berkembangnya tanaman itu sangat tergantung pot
bunga yang menjadi media pengembangannya. Kalau potbunga berisi
tanah yang mengandung air dan mineral yang cukup sebagai
bahanmakanan bagi tanaman itu, maka tanaman dalam pot itu akan
berkembang dengan baik. Sehubungan dengan peranan yang
demikian ini diperlukan pemahaman merancang organisasi yang
mampu mengembangkan seluruh modal manusia yangada di dalam
organisasi.
Alasan mengapa Teori Organisasi itu penting karena dengan
mempelajari teori organisasi, seseorang akan lebih memahami
bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berkecimpung dalam
suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut
terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan
bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Dengan kata
lain, teori organisasi membimbing sekumpulan orang dalam suatu
organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan
program, juga untuk menganalisa dan mengevaluasinya kembali
demi keberhasilan pencapaian tujuan dibentuknya organisasi
tersebut.
Sebagai seorang mahasiswa akan mendapat manfaatnya yang
sangat penting apabila mempelajari tentang teori organisasi serta
bertujuan, sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui pentingnya organisasi dan metode.


2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri, unsur dan teori organisasi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui macam - macam organisasi
niaga,social.

4. Mahasiswa dapat memahami tentang organisasi.

12
5. Mahasiswa dapat memahami tentang dinamika organisasi.
6. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses organisasi.
7. Mahasiswa dapat memahami bagaimana komunikasi dalam
organisasi

8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pendangan baru organisasi.


Dengan adanya pembelajaran soft skill teori organisai ini kita dapat
mengetahui bagaimana harus berorganisasi, memanajemen dan tata
kerja, karena dengan adanya ini memudahkan kita untuk mencapai
tujuan dan cita-cita yang kita impikan. Contohnya saja didalam
pembuatan sebuah program, kita tidak akan bisa hanya
mengerjakannya sendiri, disinilah semua pembelajaran dari teori
organisasi ini sangat berpengaruh, agar kita bisa membuat sebuah
kesatuan dari orang-orang yang berkumpul, kita bisa memanage
program yang akan kita buat dan mngatur sebuah tata kerja yang
baik, supaya memperoleh hasil yang diinginkan.
Maka menurut saya belajar teori organisasi ini penting dan sangat
berpengaruh, agar kita dapat mempelajari skill individu dan skill
kelompok untuk mencapai tujuan yang memuaskan, kita juga bisa
memanage segala sesuatu yang penting, dengan tata kerja yang
seharusnya kita lakukan.
C. Ceritakan Pengalaman Anda Dalam Berorganisasi
Saya akui memang saya secara pribadi belum banyak mempunyai
pengalaman berorganisasi yang formal maupun informal dalam
hidup saya. Tetapi dulu saat masih Sekolah Dasar (SD) saya pernah
mengikuti PRAMUKA. Saya mulai mengikuti PRAMUKA mulai kelas 4
atau sekitar umur 10 tahun. Dan pertamakalinya saya di percayai
menjadi Ketua Regu pada acara perkemahan yang diadakan di
lapangan desa Paleran Kecamatan Umbulsari.
Kemudian pada saat SMP saya mengikuti ekstrakurikuler olahraga,
olahraga yang saya ambil yaitu Bulu Tangkis. Saya mengikuti mulai
kelas 1 sampai kelas 3. Saya juga sering mengikuti perlombaan

13
tetapi sekali saya mendapatkan juara 3 di pertandingan
persahabatan antar sekolah.
Saat ini menjadi mahasiswi di IAIN Jember saya tidak mengikuti
organisasi apapun.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam
sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya
membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi
dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori
organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang. Yaitu:
1. Teori Organisasi Klasik
2. Teori Organisasi Neoklasik
3. Teori Organisasi Modern
Dengan adanya pembelajaran soft skill teori organisai ini kita dapat
mengetahui bagaimana harus berorganisasi, memanajemen dan tata
kerja, karena dengan adanya ini memudahkan kita untuk mencapai
tujuan dan cita-cita yang kita impikan. Maka menurut saya belajar
teori organisasi ini penting dan sangat berpengaruh, agar kita dapat
mempelajari skill individu dan skill kelompok untuk mencapai tujuan
yang memuaskan, kita juga bisa memanage segala sesuatu yang
penting, dengan tata kerja yang seharusnya kita lakukan.

15

Anda mungkin juga menyukai