ANGGARAN DASAR
KARANG TARUNA SENTANA SAKTI
P E M B U K AAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyadari sepenuhnya tugas dan tanggung
jawab kami sebagai pemuda yang berada ditengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, kami bertekad untuk
tetap mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu terciptanya suatu tatanan
masyarakat yang aman, gotong-royong dan bertoleransi kepada sesama.
Sebagai Pemuda Indonesia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berjiwa sosial,
kami bertekad untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
didalamnya terselenggara masyarakat Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di
bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan, maka dengan ini kami menyusun
suatu organisasi KARANG TARUNA SENTANA SAKTI.
Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu organisasi sebagai alat pendidikan kader
bangsa dan alat perjuangan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur sesuai dengan
tujuan revolusi berdasarkan cita-cita proklamasi, maka dibentuklah susunan organisasi yang
berkedaulatan dan berkeadilan agar didalamnya terselenggara suatu tatanan organisasi yang
progresif revolusioner serta berkemampuan dalam menjalankan tugas-tugas
kemasyarakatannya.
Untuk itu disusunlah ANGGARAN DASAR KARANG TARUNA SENTANA SAKTI,
sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
2. Organisasi ini didirikan pada tanggal 13 Mei 2015 untuk waktu 3 tahun.
BAB II
AZ AS
Pasal 2
BAB III
TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 3
BAB IV
MOTTO
Pasal 4
BAB V
U SAHA
Pasal 5
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 6
2. Syarat-syarat yang dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN KEANGGOTAAN
1. Hak-hak anggota :
a. Hak bicara dan Hak suara
b. Hak memilih dan Hak dipilih
c. Hak membela diri.
d. Hak mendapat perlindungan dari organisasi
e. Hak mendapatkan fasilitas seragam dari organisasi
2. Kewajiban anggota:
a. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan serta Disiplin
Organisasi
b. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi
c. Aktif melaksanakan program dan kegiatan organisasi.
d. Wajib hadir di dalam rapat rutin organisasi 1 kali dalam seminggu
e. Wajib hadir dalam rapat pleno atau komisi organisasi
f. Wajib menggunakan pakaian (seragam kebesaran) yang rapi dan sopan
g. Wajib menghormati keputusan musyawarah
h. Wajib mentaati ketua organisasi
i. Wajib mengadakan PERSAMI setiap tahun
BAB VII
SUSUNAN ORGANISASI, PENGURUS DAN WEWENANG
Pasal 8
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 9
KETUA
2. Memimpin seluruh kegiatan organisasi Desa dan mewakili organisasi keluar serta
kedalam
5. Pelaksana administratif kebijakan ketua adalah Sekretariat yang dipimpin oleh Ketua
Tugas dan wewenang Sekretariat ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
6. Tata cara pengambilan keputusan dalam Rapat ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 10
KOORDINATOR WILAYAH
1. Badan Koordinatif tertinggi di tingkat wilayah yang bersifat kolektif dan bertugas
menjalankan kebijakan ketua di Wilayah masing-masing
Pasal 11
PENGURUS HARIAN
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 12
Pasal 13
RAPAT PLENO
3. Dapat mengadakan perubahan terhadap Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 14
RAPAT KOORDINASI DESA
1. Jika dipandang perlu dapat diadakan Rapat dengan Kepala Desa, Perangkat Desa dan
BPD
Pasal 15
RAPAT PENGURUS HARIAN
3. Dapat membuat rekomendasi dan keputusan yang menyangkut program yang akan di
lakukan
4. Tata cara penyelenggaraan Rapat pengurus harian ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 16
RAPAT KOORDINASI ANTAR SEKSI-SEKSI
3. Memberikan program kepada ketua tentang kebijakan yang sedang dan akan
ditempuhnya
Pasal 17
RAPAT KOORDINASI ANTAR WILAYAH
4. Tata cara penyelenggaraan Rapat Koordinasi Antar wilayah diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui rapat pleno dengan mendapat
persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta yang hadir
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga, Peraturan dan Kebijakan Organisasi lainnya
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
1. Anggaran Dasar ini disertai Anggaran Rumah Tangga dan lampiran penjelasannya
yang merupakan bagian tak terpisahkan
2. Anggaran Dasar ini disempurnakan dalam rapat pleno di Balai Desa Pundenarum Kec
Karangawen. pada tanggal 2 Mei 2015 jam 08.00-selesai
BAB I
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 1
6. Setiap anggota yang akan berhenti dari keorganisasian Wajib konfirmasi kepada
pengurus organisasi
Pasal 2
HAK-HAK ANGGOTA
1. Hak suara dan Hak bicara dalam rapat-rapat dan permusyawaratan organisasi
2. Anggota mempunyai hak-hak Memilih dan dipilih dalam segala jabatan organisasi
Pasal 3
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan dan Keputusan serta
ketentuan lainnya dalam organisasi
Pasal 4
KEHILANGAN KEANGGOTAAN
3. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis kepada pengurus harian serta
mendapat persetujuan ketua KARANG TARUNA SENTANA SAKTI
4. Meninggal dunia
BAB II
PENGURUS
Pasal 5
Dewan Pembina ( DP )
1.Dewan Pembina beranggotakan mantan pengurus dan pembina Karang Taruna SENTANA
SAKTI Desa Pundenarum.
2.Tugas dan wewenang :
a. Memberikan pertimbangan tentang pelaksanaan program dan aktivitas lembaga.
b. Menampung aspirasi masyarakat dan anggota dan menyampaikan kepada pengurus.
c. Menjalankan fungsi litbang dan kontrol.
Pasal 6
KETUA
4. Kepengurusan ketua maksimal 1 (satu) kali masa kepengurusan dan setelah itu tidak
dapat dipilih kembali
Pasal 6
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 7
SEKRETARIAT
4. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dapat membentuk Staf-staf, yang diangkat dan
diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pleno
Pasal 8
RAPAT
2. Setiap keputusan dalam Rapat pada dasarnya diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
3. Apabila ayat (2) tidak dapat dilaksanakan dan keputusan yang diambil menyangkut
keselamatan/eksistensi organisasi, maka dapat dilakukan penetapan berdasarkan suara
terbanyak
4. Apabila diantara keputusan yang akan diambil berada diluar ketetapan Rapat terlebih
dahulu perlu mendapat permufakatan RAKORMUS
5. Rapat hanya sah jika dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah Pengurus Harian dan
Anggota
6. Untuk kepentingan keselamatan/eksisitensi organisasi yang mendesak dimana ayat (2)
diatas tidak terpenuhi, maka rapat ditunda 3 x 60 menit. Apabila penundaan tersebut
ternyata tidak memenuhi ayat (2), maka Rapat Pleno dianggap sah bila dihadiri +1
dari jumlah Pengurus harian dan Anggota dan hasil-hasil tersebut dilaporkan pada
Rapat Pleno berikutnya
Pasal 9
KOORDINATOR WILAYAH
Pasal 10
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 11
PENGURUS HARIAN
1. Pengurus harian dapat dibentuk Rapat Pleno yang memiliki anggota minimal 10 orang
3. Pengurus Harian dipilih oleh Rapat Pleno dan di sahkan oleh Anggota
4. Susunan Pengurus harian terdiri dari seorang Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris,
seorang Bendahara, Koordinasi wilayah beberapa seksi-seksi
Pasal 12
TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS HARIAN
2. Mengkoordinasikan anggota, Mengelola Uang dari Desa dan menarik uang iuran
arisan, Melaksanakan Program harian
BAB III
PERMUSYAWARATAN
Pasal 13
RAPAT PLENO
1. Diselenggarakan Pengurus Harian dengan dibantu oleh kepanitiaan Rapat Pleno yang
dibentuk oleh ketua
2. Rancangan Materi, Acara dan Tata Tertib Rapat Pleno dipersiapkan oleh Ketua untuk
selanjutnya dibahas dan ditetapkan oleh sidang-sidang Rapat Pleno
3. Pembahasan Acara dan Tata Tertib dipimpin oleh Ketua dan selanjutnya dipimpin
oleh pimpinan sidang terpilih
4. Rapat Umum sah jika dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Anggota definitif
Pasal 14
PESERTA RAPAT PLENO
1. Peserta Rapat Pleno adalah utusan Koordinator Wilayah definitif yang jumlahnya
ditetapkan dalam keputusan Ketua
2. Peninjau Rapat Pleno adalah Ketua, Pengurus Lembaga Tingkat Desa, Sekretariat Dan
Koordinator Wilayah masing-masing
Pasal 15
PENGAMBILAN KETETAPAN-KETETAPAN RAPAT PLENO
3. Apabila ayat (1) dan (2) tidak dapat dipenuhi, ketetapan dapat diambil berdasarkan
suara terbanyak. Ketetapan sah jika disetujui oleh minimal 1/2+1 peserta yang
mempunyai hak suara.
Pasal 16
RAPAT LUAR BIASA
1. Kongres Luar Biasa hanya dapat diselenggarakan dalam keadaan darurat yang dinilai
dapat mengancam eksistensi dan keutuhan organisasi, setelah mendapat persetujuan
minimal 2/3 Pengurus Harian dan korwil Definitif
2. Rancangan Materi, Acara, dan Tata Tertib Rapat Luar Biasa, disiapkan oleh Ketua
untuk selanjutnya ditetapkan dalam Rapat Luar Biasa
3. Pembahasan Acara dan Tata Tertib dipimpin oleh Ketua, dan selanjutnya dipimpin
oleh Pimpinan Sidang Terpilih
Pasal 17
RAPAT KOORDINASI DESA
2. Apabila ayat (1) tidak dapat diselenggarakan sesuai dengan Anggaran Dasar pasal 15
ayat 1, maka Pengurus harian dapat menyelenggarakan Rapat Koordinasi Musyawara
bila disetujui minimal 2/3 pengurus Harian Definitif
3. Rancangan Materi, Acara dan Tata Tertib disiapkan oleh Panitia RAKORMUS
4. Pembahasan Acara dan Tata Tertib dipimpin oleh Ketua, dan selanjutnya dipimpimpin
oleh Pimpinan Sidang Terpilih
5. Rapat Koordinasi Desa sah jika dihadiri oleh 2/3 Pengurus Harian Definitif
7. Apabila ayat (7) tidak dapat dilakukan, maka ketetapan Rapat Koordinasi Desa sah
apabila disetujui oleh minimal +1 peserta yang hadir
Pasal 18
FORUM KOORDINASI ANTAR WILAYAH
1. Diselenggarakan oleh Koordinator Wilayah Desa, dengan membentuk Kepanitiaan
yang dibentuk dalam Rapat Antar Korwil
2. Rancangan Materi, Acara dan Tata Tertib disiapkan oleh Panitia Forum Koordinasi
Antar Wilayah
Pasal 19
RAPAT KOORDINASI ANTAR KORWIL
2. Apabila ayat (1) tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar pasal (20)
ayat (1), maka Pengurus Korwil dapat menyelenggarakan Rapat Koordinasi Antar
pengurus Korwil bila disetujui oleh minimal +1 jumlah Korwil definitif diwilayah
yang bersangkutan.
3. Rapat Koordinasi Antar Korwil sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
Korwil definitif
4. Rancangan Materi, Acara dan Tata Tertib Rapat Koordinasi Antar Korwil disiapkan
oleh Pengurus harian
7. Jika ayat (6) tidak dapat terpenuhi maka Ketetapan Rapat Koordinasi Antar Korwil
sah apabila disetujui oleh minimal +1 jumlah peserta yang hadir
Pasal 20
RAPAT ANGGOTA HARIAN
2. Rapat harian sah jika dihadiri oleh 2/3 jumlah anggota Pengurus Harian yang
bersangkutan
3. Rancangan Materi, Acara dan Tata Tertib Rapat Angoota harian, disiapkan oleh
Pengurus Harian, untuk selanjutnya ditetapkan dalam Rapat Harian
5. Jika ayat (4) tidak dapat dilakukan, maka ketetapan Rapat Harian sah bila disetujui
oleh minimal +1 peserta yang hadir
6. Korwil hadir dalam Rapat Harian sebagai Peninjau, Pengurus Harian sebagai Peserta
Kehormatan, dan utusan Harian lainnya sebagai undangan
BAB IV
PENTAHAPAN KADERISASI
Pasal 21
2. Setiap anggota adalah kader berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan oleh rapat
Pleno
BAB V
DISIPLIN ORGANISASI
Pasal 22
3. Dilarang menyebar luaskan paham, isu serta fitnah yang dapat menimbulkan
permusuhan diantara anggota dan masyarakat pada umumnya.
4. Larangan sebagaiman dalam ayat (1), (2) dan (3) tersebut diatas berlaku bagi seluruh
anggota tanpa membeda-bedakan jenjang jabatan dalam organisasi.
Pasal 23
PENILAIAN PELANGGARAN DISIPLIN
2. Penilaian pelanggaran disiplin oleh Pengurus Harian dilakukan oleh Ketua dengan
memperhatikan pandangan anggota.
4. Penilaian pelanggaran disiplin oleh ketua dilakukan oleh Rapat Umum, dibahas dan
disahkan dalam Rapat Koordinasi Musyawarah.
BAB VI
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 24
1. Yang dimaksud dengan sengketa dalam hal ini adalah perselisihan diantara anggota
yang membahayakan keutuhan organisasi.
Pasal 25
PELAKSANAAN PENYELESAIAN SENGKETA
2. Apabila dipandang perlu, dapat dibentuk tim khusus yang disetujui oleh pihak-pihak
yang bersengketa.
B A B VII
KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 26
1. Yang dimaksud dengan kekayaan organisasi adalah seluruh harta benda yang dimiliki
oleh organisasi.
B A B VIII
KEUANGAN
Pasal 27
1. Keuangan organisasi diperoleh dari Biaya operasional dari desa (ADD), Kas Arisan,
Parlo Project, Kelompok Usaha KARANG TARUNA SENTANA SAKTI
PUNDENARUM, sumbangan yang tidak mengikat dan usaha- usaha lain yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
B A B IX
HIRARKI PERATURAN ORGANISASI
Pasal 28
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur
dalam Peraturan dan Kebijakan Organisasi lainnya
B A B XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Anggaran Desa
2. Anggaran Rumah Tangga ini, disempurnakan kembali dalam Rapat Pleno, sekaligus
sebagai Rapat Persatuan KARANG TARUNA SENTANA SAKTI pada tanggal 20
Mei 2015 dan berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan Di : Pundenarum,
Tanggal : 20 Mei 2015
ANGGARAN DASAR
KARANG TARUNA AJI
DESA RAMAN AJI
BAB I
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama karang taruna aji yang selanjutnya disingkat KT Aji.
Pasal 2
WAKTU
KT Aji didirikan di desa raman aji pada tanggal untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Pasal 3
KEDUDUKAN
BAB II
Pasal 4
ASAS
Pasal 5
PRINSIP
KT Aji adalah:
BAB III
Pasal 6
VISI
Mempererat tali persaudaraan antar pemuda untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam
kegiatan kegiatan yang bermanfaat di masyarakat guna meningkatkan peran organisasi
kepemudaan.
Pasal 7
MISI
TUJUAN
Pasal 9
USAHA
1. Menghimpun dan membina anggota sesuai dengan asas dan tujuan KT Aji serta
peraturan perundang-undangan KT Aji yang berlaku.
Presidium sidang
Pertama Kedua
Ketiga
(Nela Rantika Dewi)
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
ANGGOTA
Anggota KT Aji adalah seluruh pemuda-pemudi Desa Raman Aji yang bersedia
mendedikasikan diri untuk desa Ranman Aji.
Pasal 2
PENERIMAAN ANGGOTA
1. Seluruh Pemuda dan pemudi desa raman aji yang sudah tergabung dalam karang
taruna dusun atau risma yang telah di ajukan oleh pengurus masing-masing.
2. Calon anggota KT Aji dinyatakan syah menjadi anggota setelah disetujui oleh
pengurus harian KT Aji.
3. Dalam hal-hal yang sangat diperlukan, pengurus dapat mengambil kebijakan lain
yang tidak menyimpang dari ayat 1 dan 2.
Pasal 3
MASA KEANGGOTAAN
Pasal 4
HAK ANGGOTA
Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA
Kewajiban anggota:
BAB II
USAHA
Pasal 6
2. Memperdalam pengetahuan.
3. Meningkatkan kualitas pemuda melalui kegiatan kegiatan kemasyarakatan.
4. Membina pemuda desa Raman Aji menjadi pribadi yang kreatif, cerdas, terampil dan
bertanggung jawab terhadap desa Raman Aji.
BAB III
Pasal 7
STRUKTUR ORGANISASI
1. Pelindung
2. Penasihat
5. Anggota
Pasal 8
SUSUNAN PENGURUS
1. Ketua umum
2. Wakil ketua
3. Sekretaris umum
4. Wakil sekretaris
5. Bendahara umum
Pasal 9
BAB IV
Pasal 10
PELINDUNG
Pasal 11
PEMBINA
1. Pembina adalah mereka yang dipilih dalam Majelis Permusyawaratan Karang Taruna
(MPKT)
BAB V
BIDANG
1. Bidang adalah sub sub organisasi yang bekerja sesuai tugas dan fungsi nya.
2. Bidang ditentukan oleh pengurus.
3. Bidang kerohanian
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 13
1. Pertemuan mingguan
Pasal 14
4. MUSTA syah jika dihadiri 2/3 dari jumlah anggota yang aktif.
Pasal 15
3. MUSTA-Ka diselenggarakan atas usulan 2/3 dari jumlah anggota yang aktif.
4. Apabila poin 2 dan 3 terpenuhi, kepengurusan KT Aji diambil alih oleh pembina dan
anggota KT Aji.
BAB VII
LAMBANG
Pasal 16
Lambang KT Aji sebagaimana terlampir dalam lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB VIII
PENUTUP
Hal hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini akan diatur oleh pengurus
dalam peraturan lain sejauh tidak menyimpang dari AD/ART.
Pertama Kedua
Ketiga