REVIEW ARTIKEL Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No. 3, Desember 2006, 107 - 116
PEMBENTUKAN AKRILAMIDA
DALAM MAKANAN DAN ANALISISNYA
Yahdiana Harahap
Kelompok Bidang Ilmu Kimia Farmasi
Departemen Farmasi FMIPA-UI, Depok
ABSTRACT
Acrylamide is a chemical substance which derived from acrylonitrile, is the
material used in polyacrylamide production. Recent research has found acrylamide
is contained in some food, especially food is rich in carbohydrate and treated in high
temperature (more than 120°C). Due to its nature, acrylamide is classified as a
hazardous material to be contained in human’s food. The International Agency for
Research on Cancer (IARC) has classified acrylamide into group 2A (probably carci-
nogenic for humans). Many methods that used to analyse the acrylamide in some
foods with sophisticated equipment, and in department of pharmacy FMIPA-UI
there were also develop the method with simple extraction and conventional HPLC.
Keywords : acrylamide, HPLC, carcinogenic.
107
REVIEW ARTIKEL
mamalia belum terdapat data yang an secara oral, topikal, dan intra-
dengan pasti menunjukkan perbe- peritonial akrilamida dapat memicu
daan dari keduanya. kanker kulit. Akrilamida, dimasuk-
kan dalam kategori grup 2A yaitu
3. Efek pada manusia dan hewan senyawa yang hampir dipastikan
(Anonim 1994; 1985; 2002; 2002) menyebabkan kanker pada manusia
Akrilamida bersifat iritan dan (karsinogenik). Hal tersebut di-
toksik. Efek lokal berupa iritasi pada karenakan jumlah peserta yang
kulit, dan membran mukosa. Iritasi diikutsertakan dalam penelitian
lokal pada kulit ditunjukkan dengan masih belum memadai untuk suatu
melepuhnya kulit disertai dengan uji epidemiologik. Berdasarkan data
warna kebiruan pada tangan dan yang ada, belum ada data epide-
kaki, efek sistemik berhubungan miologik yang menunjukkan bahwa
dengan paralisis susunan saraf pusat, paparan akrilamida dapat menyebab-
tepi, dan otonom sehingga dapat kan kanker.
terjadi kelelahan, pusing, mengantuk, FAO dan WHO memberikan
dan kesulitan dalam mengingat. arahan sementara untuk mencegah
Berdasarkan uji klinis, ditunjukkan kemungkinan terjadinya risiko akibat
bahwa paparan akut dosis tinggi akrilamida, meskipun informasi
akrilamida memicu tanda-tanda dan tentang akrilamida dan dampaknya
gejala gangguan saraf pusat, sedang- dalam makanan belum lengkap,
kan paparan akrilamida dalam jangka diantaranya :
waktu yang lama dengan dosis yang a. Pola makan yang seimbang dan
lebih kecil dapat memicu gangguan bervariasi, seperti sayur-mayur
pada sistem saraf tepi. Setelah pa- dan buah-buahan, dan meng-
paran terhadap akrilamida dihenti- hindari atau mengurangi ma-
kan, gangguan-gangguan tersebut kanan yang diduga mengandung
dapat berkurang, tetapi dapat ber- akrilamida.
tahan hingga berbulan-bulan bahkan b. Makanan tidak dimasak dengan
bertahun-tahun. suhu yang terlalu tinggi, hanya
Akrilamida meningkatkan ke- dengan suhu yang cukup untuk
mungkinan terjadinya tumor paru- menghancurkan mikroorganisme
paru pada tikus. Akrilamida dapat patogen.
meningkatkan timbulnya tumor
kelenjar payudara pada tikus betina. 4. Terjadinya Adduct
Pada tikus jantan dapat memicu Akrilamida memiliki suatu sis-
degenerasi tubulus seminiferus dan tem jenuh elektrofil yang dapat
aberasi kromosom spermatosit serta bereaksi dengan pusat nukleofil.
menurunkan kadar testoteron dan Gugus protein dan asam amino
prolaktin. Namum, uji fertilitas menjadi target reaksi utama karena
belum dilaporkan. Dengan pemberi- mempunyai pusat nukleofil. Pengi-
Tabel 1.
Kadar akrilamida dalam beberapa produk makanan dari negara Swedia,
Switzerland serta Amerika berdasarkan
data Food Safety Programme World Health Organization 2002