Manajemen perioperatif dimulai sejak evaluasi prabedah, selama operasi
dan dilanjutkan sampai periode pasca bedah. Evaluasi prabedah sekaligus optimalisasi keadaan penderita sangat penting dilakukan untuk meminimalkan terjadinya komplikasi intraoperatif maupun pasca operatif. Gangguan hemodinamik mudah terjadi, baik berupa hipertensi maupun berupa hipotensi, yang bisa menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi. Hal ini harus diantisipasi dengan perlunya pemahaman tentang teknik anestesia yang benar, manajemen cairan perioperatif, pengetahuan farmakologi obat-obat yang digunakan, baik obat-obatan anti hipertensi maupun obat-obatan anestesia serta penanganan nyeri akut yang adekuat. Dengan manajemen perioperatif yang benar terhadap penderita hipertensi yang akan menjalani pembedahan, diharapkan bisa menurunkan atau meminimalkan angka morbiditas maupun mortalitas. Pasien laki laki berusia 71 tahun dengan berat badan 45 kg ini didiagnosis Polip Nasal Dextra , dilakukan tindakan Polipektomi dengan teknik anestesi yang digunakan adalah General Anestesia (GA) dengan Intubasi menggunakan ETT No. 7,5. Operasi berlangsung selama 45 menit. Status fisik pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA 2 karena memiliki penyakit tekanan darah tinggi dan usianya sudah tua. Secara umum pelaksanaan dan penanganan anestesi pada pasien ini berlangsung dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.