Anda di halaman 1dari 1

BAB V

KESIMPULAN

Manajemen perioperatif dimulai sejak evaluasi prabedah, selama operasi


dan dilanjutkan sampai periode pasca bedah. Evaluasi prabedah sekaligus
optimalisasi keadaan penderita sangat penting dilakukan untuk meminimalkan
terjadinya komplikasi intraoperatif maupun pasca operatif. Gangguan
hemodinamik mudah terjadi, baik berupa hipertensi maupun berupa hipotensi,
yang bisa menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi. Hal ini harus diantisipasi
dengan perlunya pemahaman tentang teknik anestesia yang benar, manajemen
cairan perioperatif, pengetahuan farmakologi obat-obat yang digunakan, baik
obat-obatan anti hipertensi maupun obat-obatan anestesia serta penanganan nyeri
akut yang adekuat. Dengan manajemen perioperatif yang benar terhadap penderita
hipertensi yang akan menjalani pembedahan, diharapkan bisa menurunkan atau
meminimalkan angka morbiditas maupun mortalitas.
Pasien laki laki berusia 71 tahun dengan berat badan 45 kg ini
didiagnosis Polip Nasal Dextra , dilakukan tindakan Polipektomi dengan teknik
anestesi yang digunakan adalah General Anestesia (GA) dengan Intubasi
menggunakan ETT No. 7,5. Operasi berlangsung selama 45 menit. Status fisik
pada pasien ini dimasukkan ke dalam ASA 2 karena memiliki penyakit tekanan
darah tinggi dan usianya sudah tua. Secara umum pelaksanaan dan penanganan
anestesi pada pasien ini berlangsung dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.

38

Anda mungkin juga menyukai