Bahaya Radon
Bahaya Radon
RADIASI LINGKUNGAN
GAS RADON
Oleh :
2012
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua menyatakan bahwa
radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga
melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan perambatan gelombang
elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga
radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari,
dll. Banyak orang beranggapan bahwa radiasi hanya terkait dengan reaktor nuklir
atau bom nuklir.
Yang tidak banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam ini juga
merupakan pemancar radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi
orang yang tidak bekerja dengan reaktor nuklir, atau tidak terkena radiasi dari
tindakan medis. Dalam hal radiasi nuklir, ketidakstabilan atom atau inti atomlah
yang menyebabkan terjadinya pancaran radiasinya. Radiasi alam adalah radiasi
yang sudah ada sejak terbentuknya alam semesta dan akan lenyap bersamaan
dengan lenyapnya alam semesta. Radiasi alam memberikan kontribusi dosis
radiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan radiasi buatan, yaitu sekitar 87 %.
Radiasi merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang (foton) dari sumber radiasi.
Radiasi yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu radiasi kosmis, radiasi terestrial, dan radiasi internal. Radiasi kosmik beradal
dari sumber radiasi yang berada pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk
partikel berenergi tinggi (sinar kosmis); dan sumber radiasi yang berasal dari
unsur radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentuk sejak terjadinya
bumi.Radiasi internal adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh
manusia sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan, minuman atau udara.
Disini, saya akan menjelaskan mengenai Radiasi yang dipancarkan oleh
alam dari jenis radiasi internal. Radiasi internal adalah radiasi yang diterima dari
dalam tubuh manusia sendiri. Unsur radioaktif ini kebanyakan berasal dari sumber
kerak bumi yang masuk melalui udara yang dihirup, air yang diminum ataupun
makanan. Unsur yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa
tritium, karbon-14, kalium-40, timah Hitam (Pb-210) dan polonium-210. Radiasi
internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima seseorang.
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, radionuklida akan menetap dalam tubuh
manusia, sehingga di dalam tubuh manusia juga terdapat radiasi alam. Penduduk
paling utara di bumi menerima radiasi internal dari Polonium-210 kira-kira 35 kali
nilai rata-rata dengan sumber daging kijang yang mereka makan. Penduduk di
daerah Australia Barat yang kaya dengan uranium menerima radiasi internal kira-
kira 75 kali nilai rata-rata dari daging domba, kangguru dan offal yang mereka
konsumsi. Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima
radiasi dari sumber yang ada dalam bahan bangunan.
Sumber radiasi yang terutama adalah radon. Radon merupakan gas turunan
peluruhan Uranium-238 dan Thorium-232. Paparan radiasi pada bahan bangunan
berupa gas radon yang merupakan hasil peluruhan radium di dalam bahan
bangunan. Gas radon memberikan kontribusi dosis radiasi alam yang terbesar,
sekitar 53% dari dosis total per tahun (1300 Sv/thn). Perlu diketahui informasi
mengenai laju lepasan dari beton dan perkiraan dosis internal dari inhalasi gas
radon, karena material yang digunakan untuk membuat bangunan (rumah/gedung)
ternyata turut menyumbang konsentrasi gas radon. Nilai laju lepasan dan
perkiraan dosis internal inhalasi gas radon dari beton ringan Hebel belum diteliti
di Indonesia, sehingga perlu dilakukan studi. Menurut International Commission
on Radiation Protection (ICRP;1981), konsentrasi gas radon rata-rata di dunia di
dalam rumah (40 Bq/m3) lebih tinggi dibandingkan dengan tempat terbuka (10
Bq/m3), sehingga radionuklida alami radon merupakan komponen terbesar dari
polusi udara di dalam ruangan (UNSCEAR 2000). Saat ini mulai disadari bahwa
gas radon di dalam ruangan merupakan sumber terpenting pemaparan radiasi.
Dosis efektif dari radon diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dosis dari
seluruh sumber-sumber radiasi alamiah lainnya digabung menjadi satu, lebih
besar dari dosis yang diterima pasien yang mengalami penyinaran medis termasuk
pemeriksaan dengan sinar-X, dan jauh lebih besar dibandingkan dengan dosis
radiasi dari kegiatan industri nuklir. Dari hal inilah maka perlu kita ketahui lebih
lanjut mengenai gas radon.
B. Sejarah Radon
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton
(dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya,
menentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas
paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini
disebut Radon.
C. Radon
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa persentase terbesar dosis radiasi
adalah gas Radon. Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86 yang
dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnya merupakan gas mulia
yang memiliki berat sekitar 7,5 kali berat udara. Disebut gas mulia karena unsur
ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya. Kontribusi dosis
radiasi alam yang terbesar dari kerak bumi berasal dari Radon. Besarnya 1300 uSv
(53 %) dari total dosis yang diterima dari alam per tahun.
Radon adalah unsur berupa gas yang tak dapat dirasa (nir-rasa), tak berbau
(nir-bau) dan tak terlihat (nir-warna) tetapi apabila didinginkan hingga membeku,
radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga.
Radon merupakan gas. Menurut perkiraan UNSCEAR, radon dan hasil
luruhannya memberi kontribusi sekitar tiga per empat dari dosis ekivalen efektif
tahunan yang diterima manusia dari radiasi alam. Gas radon memiliki dua
radionuklida, yaitu radon-222 (Ra-222) dan radon220 (Ra-220), kemudian anak
luruh radon berupa atom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya
pada apapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu.. Radon biasanya terhirup
melalui saluran pernapasan manusia, sebagian kecil anak luruh radon bersama
debu akan tertinggal dalam paru-paru dan mengendap. Jika sudah mengendap,
radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dari radon tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan pada jaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paru-
paru. Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnya bibit kanker oleh
radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatu kondisi yang dapat diamati secara
klinis. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
D. Kegunaan
G. Tindakan Pencegahan
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan harus
ditangai secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur ini
karena Radon menghasilkan partikel alpha.
Radon juga menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat, dan akibatnya,
cenderung membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur udara dan melekat
permanen dalam jaringan paru-paru, menghasilkan paparan lokal yang parah.
Ruang di mana radium, aktinium, atau thorium disimpan perlu diangin-anginkan
dengan baik agar tidak terakumulasi dalam udara. Akumulai radon berpontensi
mengancam kesehatan dalam tambang uranium dan timah hitam. Pengumpulan
radon dalam rumah juga merupakan suatu penemuan yang cukup baru dan
kebanyakan penyakit kanker paru-paru dikaitkan dengan pengumpulan radon
setiap tahun. Radon dalam rumah dianggarkan menyebabkan kematian akibat
kanker paru-paru sekitar 21,000 orang setiap tahun di U.S. Radon adalah
penyebab utama kanker paru-paru di U.S. hari ini.
http://49-radiasi-alam.html
http://Waspadai Gas Radon Penyebab Kanker di Rumah Anda _kabar24.com.htm
http://Radon.htm
http://Radiasi_alam.htm
http://Mewaspadai Gas Radon di Rumah Kita _ Building Indonesia _ Building
Indonesia.htm
http://gejala-gas-radon.html
http://46343.htm
http://2-2.htm
Dewi, Poetri Amalia, 2006, Perkiraan Paparan Radiasi Internal Gas Radon Dari
Pemakaian Beton Ringan Aerasi Hebel Untuk Bahan Bangunan, Institut Pertanian,
Bogor.