RADIASI LINGKUNGAN
GAS RADON
Oleh :
Eliya Damayanti
I1A111203
A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua menyatakan bahwa
radiasi adalah pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga
melalui ruang atau antara, misal pemancaran dan perambatan gelombang
elektromagnetik, gelombang bunyi; gelombang lenting; penyinaran. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa radiasi bukan hanya radiasi nuklir, tetapi juga
radiasi lain seperti gelombang radio, gelombang televisi, pancaran sinar matahari,
dll. Banyak orang beranggapan bahwa radiasi hanya terkait dengan reaktor nuklir
atau bom nuklir.
Yang tidak banyak diketahui sesungguhnya adalah bahwa alam ini juga
merupakan pemancar radiasi, bahkan merupakan sumber radiasi satu-satunya bagi
orang yang tidak bekerja dengan reaktor nuklir, atau tidak terkena radiasi dari
tindakan medis. Dalam hal radiasi nuklir, ketidakstabilan atom atau inti atomlah
yang menyebabkan terjadinya pancaran radiasinya. Radiasi alam adalah radiasi
yang sudah ada sejak terbentuknya alam semesta dan akan lenyap bersamaan
dengan lenyapnya alam semesta. Radiasi alam memberikan kontribusi dosis
radiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan radiasi buatan, yaitu sekitar 87 %.
Radiasi merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang (foton) dari sumber radiasi.
Radiasi yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu radiasi kosmis, radiasi terestrial, dan radiasi internal. Radiasi kosmik beradal
dari sumber radiasi yang berada pada benda langit dalam tata surya dalam bentuk
partikel berenergi tinggi (sinar kosmis); dan sumber radiasi yang berasal dari
unsur radioaktif di dalam kerak bumi yang terbentuk sejak terjadinya
bumi.Radiasi internal adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari dalam tubuh
manusia sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan, minuman atau udara.
bangunan. Gas radon memberikan kontribusi dosis radiasi alam yang terbesar,
sekitar 53% dari dosis total per tahun (1300 Sv/thn). Perlu diketahui informasi
mengenai laju lepasan dari beton dan perkiraan dosis internal dari inhalasi gas
radon, karena material yang digunakan untuk membuat bangunan (rumah/gedung)
ternyata turut menyumbang konsentrasi gas radon. Nilai laju lepasan dan
perkiraan dosis internal inhalasi gas radon dari beton ringan Hebel belum diteliti
di Indonesia, sehingga perlu dilakukan studi. Menurut International Commission
on Radiation Protection (ICRP;1981), konsentrasi gas radon rata-rata di dunia di
dalam rumah (40 Bq/m3) lebih tinggi dibandingkan dengan tempat terbuka (10
Bq/m3), sehingga radionuklida alami radon merupakan komponen terbesar dari
polusi udara di dalam ruangan (UNSCEAR 2000). Saat ini mulai disadari bahwa
gas radon di dalam ruangan merupakan sumber terpenting pemaparan radiasi.
Dosis efektif dari radon diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dosis dari
seluruh sumber-sumber radiasi alamiah lainnya digabung menjadi satu, lebih
besar dari dosis yang diterima pasien yang mengalami penyinaran medis termasuk
pemeriksaan dengan sinar-X, dan jauh lebih besar dibandingkan dengan dosis
radiasi dari kegiatan industri nuklir. Dari hal inilah maka perlu kita ketahui lebih
lanjut mengenai gas radon.
B. Sejarah Radon
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton
(dari bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt), mengisolasinya,
menentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon adalah gas
paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923 unsur 87 ini
disebut Radon.
C. Radon
Dari diagram diatas dapat kita lihat bahwa persentase terbesar dosis radiasi
adalah gas Radon. Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86 yang
dalam ilmu kimia diberi lambang Rn. Radon sebetulnya merupakan gas mulia
yang memiliki berat sekitar 7,5 kali berat udara. Disebut gas mulia karena unsur
ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya. Kontribusi dosis
radiasi alam yang terbesar dari kerak bumi berasal dari Radon. Besarnya 1300 uSv
(53 %) dari total dosis yang diterima dari alam per tahun.
Radon adalah unsur berupa gas yang tak dapat dirasa (nir-rasa), tak berbau
(nir-bau) dan tak terlihat (nir-warna) tetapi apabila didinginkan hingga membeku,
radon akan berwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga.
Radon merupakan gas. Menurut perkiraan UNSCEAR, radon dan hasil
luruhannya memberi kontribusi sekitar tiga per empat dari dosis ekivalen efektif
tahunan yang diterima manusia dari radiasi alam. Gas radon memiliki dua
radionuklida, yaitu radon-222 (Ra-222) dan radon220 (Ra-220), kemudian anak
luruh radon berupa atom-atom logam berat yang langsung menempelkan dirinya
pada apapun yang bersentuhan dengan atom-atom itu.. Radon biasanya terhirup
melalui saluran pernapasan manusia, sebagian kecil anak luruh radon bersama
debu akan tertinggal dalam paru-paru dan mengendap. Jika sudah mengendap,
radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dari radon tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan pada jaringan paru-paru yang berakibat pada munculnya kanker paruparu. Dibutuhkan waktu tunda bertahun-tahun antara munculnya bibit kanker oleh
radiasi dengan pertumbuhannya menuju suatu kondisi yang dapat diamati secara
klinis. Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
D. Kegunaan
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium
dan disimpan daloam tabung kecil yang disebut benih atau jarum. Radon
sudah jarang digunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa
mendapatkan benih dari supplier yang menghasilkan benih dengan tingkat
peluruhan yang dikehendaki. biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan
selama beberapa tahun, sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik.
Karena peluruhannya yang cukup depat. radon juga digunakan dalam
penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak
sungai dan sungai. Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan
petunjuk penting bahwa terdapat sumber air bawah tanah.
Radon atau bahan radioaktif yang berasal dari perut bumi dapat lepas dan
terhirup melalui celah-celah tegel atau retakan fondasi rumah. Gas Radon di
dalam rumah terutama berasal dari lantai, dinding, langit-langit dan bahan-bahan
lain di dalam rumah yang berasal dari perut bumi seperti kayu, semen, tawas,
fosfor gip, pasir, batubara, granit batu alam hingga bahan campuran pembuat
beton lainnya. Selain itu, phospogypsum dan bahan silikat bisa menghasilkan
konsentrasi radon hingga mencapai ribuan Bequerel (Bq) per kg.
Kadar gas Radon di dalam ruangan tertutup yang memiliki sedikit ventilasi
udara seperti rumah, apartemen, dan terowongan bawah tanah dinilai beberapa
kali lebih tinggi dibandingkan di dalam udara bebas. Jika gas radon keluar dari
tanah, gas radon akan terdispersi (tersebar) ke udara. Karena itu, konsentrasi
radon di lingkungan udara terbuka akan kecil. Namun, jika gas radon memasuki
ruangan tertutup, khususnya melalui lantai rumah, konsentrasinya akan
meningkat. Pada temperatur ruang, radon selalu berada dalam bentuk gas dan
terlarut dalam udara dengan kerapatan 10 gram/liter. Namun keberadaannya di
udara tidak dapat dikenali oleh sistem panca indera manusia. Satu hal yang perlu
diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalah bahwa radon merupakan gas
radioaktif yang dapat berperan sebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh sebab
itu, keberadaan radon di dalam rumah kita akan berperan sebagai sumber radiasi
bagi seluruh penghuni rumah.
Sehubungan dengan efek negatif yang dapat ditimbulkannya. Efek ini
berkaitan dengan sifat gas radon sebagai salah satu penyebab munculnya kanker
paru-paru. Efek merugikan dari radiasi yang dipancarkan gas radon ini sebetulnya
telah diketahui sejak abad ke-19. Pada saat itu para pekerja tambang di Eropa
menyebabkan
penyembuhan
gejala
penyakit
oksigen
aktif
seperti
DAFTAR PUSTAKA
http://49-radiasi-alam.html
http://Waspadai Gas Radon Penyebab Kanker di Rumah Anda _kabar24.com.htm
http://Radon.htm
http://Radiasi_alam.htm
http://Mewaspadai Gas Radon di Rumah Kita _ Building Indonesia _ Building
Indonesia.htm
http://gejala-gas-radon.html
http://46343.htm
http://2-2.htm
Dewi, Poetri Amalia, 2006, Perkiraan Paparan Radiasi Internal Gas Radon Dari
Pemakaian Beton Ringan Aerasi Hebel Untuk Bahan Bangunan, Institut Pertanian,
Bogor.