1.1
1.2
BUCK CONVERTER
TUJUAN
1.
2.
DASAR TEORI
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan
Buck
Konverter
PWM
Gambar 3.1 Blok Diagram Buck Konverter
Load
Cara kerja rangkaian dapat dibagi menjadi dua mode. Mode 1 dimulai pada saat mosfet
Q1 di-on-kan pada t=0, arus masukan, yang meningkat, mengalir melalui filter induktor L, filter
kapasitor C dan beban resistor R. Mode 2 dimulai pada saat transistor Q1 di-off-kan pada t=t1.
Dioda freewheeling Dm terhubung karena energi yang tersimpan pada induktor dan arus induktor
tetap mengalir melalui L,C, beban dan dioda Dm. Arus induktor turun sampai mosfet Q1 di-onkan kembali pada siklus berikutnya. Rangkaian ekuivalen untuk kerja mode-mode ditunjukan
pada Gambar 3 .3 saat mode on dan Gambar 3 .4. Bentuk gelombang untuk arus dan tegangan
dapat dilihat pada Gambar 3 .5 dan Gambar 3 .6. Untuk arus tetap yang mengalir pada induktor
L, bergantung pada frekuensi pensakelaran, induktansi filter dan kapasitansi, arus induktor dapat
menjadi tidak kontinyu.
Dengan mengasumsikan arus induktor naik secara linier dari I1 ke I2 pada waktu t1.
Atau
Atau
Dimana I adalah arus riple puncak ke puncak induktor L. Dengan menyamakan nilai I pada
persamaan menghasilkan,
Atau
Bila kita asumsikan bahwa arus ripple beban io sangat kecil dan bisa diabaikan, CL ii = .
Arus kapasitor rata rata yang mengalir selama t/2+t/2=T/2 adalah,
Atau
Regulator buck hanya memerlukan sebuah mosfet, sangat sederhana, dan memiliki efisiensi yang
tinggi dari 90%. di/dt atau arus beban dibatsasi oleh induktor L. Namun demikain, arus masukan
tidak kontinyu dan filter masukan biasanya dibutuhkan. Regulator buck memiliki satu polaritas
tegangan keluaran dan arus keluaran yang unidirectional dan memerlukan rangkaian pelindung
untuk kemungkinan adanya hubung singkat pada bila arus yang mengalir pada dioda.
D = duty cycle
Voff = V in
T=
Untuk pemasangan resistor snubber maka digunakan nilai setengah (1/2) dari nilai perhitungan
resistansi snubber
1.3
RANGKAIAN PERCOBAAN
1.4
DESAIN RANGKAIAN
Vin-min = 15 Volt
Io = 0.5 A
Vin-max = 18 Volt
Vo = 10 Volt
Duty Cycle :
D
Vo
Vin - min
10
100% 66,67%
15
Vo
Vin - max
10
100% 55%
18
Vo
Io
R
iL
10
20
Vo 10
20
Io
0.5
i L 0 .5 A
Nilai Induktor :
Vo V f
1
* Vin _ max Vo *
V
f
in _ max V f
* 1
i
L
Ic rms D .T
Vo
Dimana :
C adalah nilai kapasitor
Irms adalah arus rms kapasitor
Vo adalah ripple tegangan
D adalah duty cycle
T adalah periode
ID peak = Io/D = 0.5/0.5 = 1 ampere
ID rms = ID peak x D = 0.707 ampere
Ic rms = ( ID rms2 Io2)
= (0.7072-0.52)
= 0.25 ampere
Vo 0,013% * Vo
0,00013 * Vo
0,00013 * 10
0,0013
C 3846 F
1.5
1.6
2.
Power Supply DC
3.
Amperemeter digital
4.
Amperemeter analog
5.
Multitester digital
6.
Osiloskop
LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian, atur tegangan input 18 volt frekwensi
switching=50,5 kHz, danatur duty cycle sesuai table, kemudian ukur tegangan output,
arus output danarus input.
3. Amati bentuk pulsa PWM dan tegangan output dengan osiloskop.Gambar di kertas
millimeter.
4. Amati tegangan VDS (drain-source) dan VGS (gate-source)
5. Bandingkan hasil pengukuran untuk beberapa data.
6. Tentukan prosentasi perbedaan hasil pengukuran dengan teori.
1.7
DATA PENGUKURAN
Vin (Volt)
Iin
Duty Cycle
Vo (exp)
Vo(cal)
Io
(A)
D(%)
(volt)
(Volt)
(A)
(%)
18
20
18
30
18
40
18
45
18
50
18
60