Berdasarkan hasil perancangan struktur atas jembatan gelagar beton bertulang
non-standar dengan menggunakan peraturan RSNI T-02-2005 dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dimensi struktur seperti pada Standar Jembatan Gelagar Beton Bertulang Balok T Tahun 1997 dapat digunakan dalam perancangan jembatan non- standar dengan mengganti mutu tulangan dari 295 MPa menjadi 390 MPa, sedangkan mutu beton yang digunakan tetap yaitu f c = 25 MPa. 2. Momen perlu (M u ) yang terjadi pada gelagar dan pelat jembatan non-standar bentang 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, dan 25 m lebih kecil dibandingkan momen rencana (M n ), sehingga jembatan memenuhi persyaratan terhadap momen lentur. 3. Gaya geser perlu (V u ) yang terjadi pada gelagar dan pelat jembatan non- standar bentang 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, dan 25 m lebih kecil dibandingkan gaya geser rencana (V n ), sehingga jembatan memenuhi persyaratan terhadap gaya geser. 4. Lendutan yang terjadi pada jembatan non-standar bentang 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, dan 25 m lebih kecil dibandingkan lendutan yang diijinkan, sehingga jembatan memenuhi persyaratan terhadap lendutan.
3.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian mengenai perancangan sambungan antar jembatan,
sehingga jembatan non-standar ini dapat diperlebar menjadi jembatan standar dengan lebar total 9 meter. 2. Perlu dilakukan perancangan untuk bentang yang lebih panjang (lebih dari 25 meter)