370 views 4 1
DAFTAR ISI
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHUL
PENDAHULUAN
UAN.........................................................................
.........................................................................
BAB II PEMODELAN
PEMODELAN STRUKTUR PLATFORM..............
....... ..............
..............
...........
...........
.......
BAB IV MENDEFINISKAN
MENDEFINISKAN MEMBER PROPERTIES...............
....... ...............
..............
..........
...
BAB V MENDEFINISIKAN
MENDEFINISIKAN SPESIFIKASI PADA STRUKTUR
STRUKTUR ..............
....... ...............
........
BAB X MENDESAIN
MENDESAIN STRUKTUR
STRUKTUR............................................................
............................................................
BAB XI ANALISA
ANALISA DAN DESAIN
DESAIN .............................................................
.............................................................
DAFTAR PUSTAKA
RELATED TITLES
370 views 4 1
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Banyaknya lulusan teknik sipil yang dihasilkan setiap tahun dari perguruan ting
Indonesia terbilang cukup banyak. Hal ini akan mengakibatkan semakin bes
persaingan
persaingan dalam memperoleh
memperoleh suatu posisi pekerjaan
pekerjaan yang sesuai dengan latar bel
sebagai insinyur teknik sipil. Selain kematangan secara sikap, emosi dan akad
kemampuan soft skill juga akan memberikan suatu nilai tambah bagi seorang lu
teknik sipil dalam mencapai peluang kerja di suatu perusahaan yang diidamkan.
Banyak bidang kerja yang dapat dilakukan dari seorang lulusan teknik sipil, dia
umumnya adalah bekerja sebagai konsultan perencana, konsultan Manajemen Konst
kontraktor umum, ataupun di sisi pemilik proyek untuk proyek bangunan gedung
area kerja lain yang cukup menarik untuk digeluti yaitu proyek untuk bangunan ind
seperti pembuatan fasilitas oil and gas, petrochemical, ataupun fasilitas mining
seorang teknik sipil akan banyak terlibat mulai dari perencanaan lokasi proyek, ber
macam tipe struktur bawah (diantaranya pondasi bangungan gedung, struktur Baja, m
jembatan dan
dan sebagainy
sebagainya)
a) serta struktur
struktur atas (diantaranya
(diantaranya beton bertulang,
bertulang, struktur b
Buku edisi 1 (awal) ini sebenarnya adalah merupakan salah satu materi yang disamp
penulis dalam kegiatan workshop
workshop 1 hari untuk contoh
contoh aplikasi penggunaan
penggunaan pro
aplikasi dengan perencanaan struktur atas (baja) dan struktur bawah (pondasi). De
contoh yang cukup sederhana dan gaya penulisan yang cukup ringan dihar
pembaca/pengg
pembaca/pengguna
una buku ini dapat mengikuti
mengikuti semua langkah yang ada dan mena
kemampuan awal dalam menjalankan program tersebut.
Amal jariyah buku ini penulis tujukan kepada orang tua penulis, aya
alm.H.Achmad bin H. Sulaiman, ibunda Hj. Heru Nurhayati , H.Moch. N
Hj.Siti Birhanah, semoga buku ini dapat diterima dan berguna sebagai ilmu
bermanfaat.
bermanfaat. Penghargaan
Penghargaan penulis berikan kepada istri (Nurma Febriana)
Febriana) dan ketiga
(Mumtaz Alif P.S, Seruni Candrawilasita Z, dan Dimas Haidar.Y) dan juga pe
mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja, D. H. Yumantoko dan Wisnu Andy
kerja sama yang telah diberikan serta semua rekan-rekan sejawat yang ikut membe
RELATED TITLES
370 views 4 1
BAB I PENDAHULUAN
Trik sederhana yang selalu penulis tekankan kepada pengguna baru pro
STAAD.Pro dalam menggunakan aplikasi ini adalah selalu usahakan
langkah pengisian input data pada Page Menu program dilakukan dan dim
secara berurutan dari Page menu teratas diisikan secara berurutan untuk
sub-menu yang ada (juga diisi dari atas kebawah dengan cara berurutan),
dilanjutkan ke Page menu berikutnya untuk menghindari error / ada bagian
yang tertinggal.
x = sumbu batang
x, y = sistem koordinat lokal elemen
ui,j = displacement aksial pada titik nodal i, nodal j
vi = displacement arah tegak lurus sb. batang pada Titik noda
fi = gaya aksial pada titik nodal i yang sesuai ui.
gi = gaya tegak lurus sb. batang di titik nodal i yang sesuai
L = panjang batang
Z
Y
x
z
(e
y
i
RELATED TITLES
370 views 4 1
w j ; h j
y
wi ; hi yj ,myj
yi ,myi
x
xi ,mxi xj ,mxj
L
y
wi , hi w j , h j
vi , gi v j , g j
x
i u , f j u j , f j
i i
x = sumbu batang
x, y = sistem koordinat lokal elemen
RELATED TITLES
370 views 4 1
fi = gaya
gaya aksial pada titik nodal i, nodal j
gi = gaya
gaya arah sumbu lokal y di titik nodal i, nodal j
hi,j = gaya
gaya arah sumbu local y di titik nodal i, nodal j
i (e)
x, y = system koordinat
koord inat lokal elemen
ui,j = translasi arah sumbu x pada titik nodal i, nodal j
vi,j = translasi arah sumbu y pada titik nodal i, nodal j
wi,j = translasi arah sumbu z pada titiknodali, j
xi, j = rotasi torsi terhadap sumbu x di titik nodal i, j
yi, j = rotasi lentur terhadap sumbu y di titik nodal i, j
zi, j = rotasi lentur terhadap sumbu y di titik nodal i, j
mxi,j = momen torsi dengan sumbu putar sumbu x dinodal i, j
myi,j = momen lentur dengan sumbu putar sumbu y dinodal
dinoda l i
mzi,j = momen lentur dengan sumbu putar sumbu z dinodal
dinoda l i
fi, j = komponen
komponen gaya arah sumbu x pada titik nodal i, nodal
gi,j = komponen
komponen gaya arah sumbu y pada titik nodal i, nodal
hi,j = komponen
komponen gaya arah sumbu z pada titik nodal i, nodal
c. Bila Lb > Lu
≤ .
, maka
−
=
.
.
. atau
=
.
.
(Ambil Fb
besar)
Nilai Fb awal berdasarkan nilai terbesar dari kedua persa
diatas dan tidak lebih besar dari :
Fb = 0.6 Fy
d. Bila Lb > Lc
≤ .
, maka:
=
.
, atau
=
.
.
(Ambil Fb yang besar)
=
2 .
.
, dimana
=
− ≥
+
. .
dan juga ≤
b. Untuk Kl / r > Cc, maka
=
.
Diharapkan fa / Fa ≤ 1.0
+ + 1.0 , dimana
=
(nilai lb dan rb sesuai dengan orientasi arah yang dit
.
a. Beban Tetap
Beban tetap merupakan beban yang ada dalam struktur tersebut pada
struktur tersebut digunakan ataupun pada saat pemasangannya
diakibatkan oleh gravitasi bumi . Beban jenis ini diantaranya adalah se
berikut:
Beban Mati (berat handrail, berat ladder )
Beban hidup
Beban sendiri struktur
b. Beban Sementara
Beban sementara merupakan beban yang membebani suatu struktur
terjadi dengan batasan waktu tertentu. Dikarenakan beban ini ad
sementara biasannya dalam suatu analisa struktur, kekuatannya
ditingkatkan sampai 1/3 dari kekuatan batasnya . Beban yang termasuk b
sementara diantaranya adalah sebagai berikut:
Beban angin
Beban gempa
2. Pilih kursor select node – pilih node 2 pada kotak dialog Nodes – sesua
nilai koordinat Y dari elevasi 4.00 menjadi elevasi 4.37 pada informasi di d
tabel koordinat yang berada di sisi kanan layar monitor.
Tabel Nodes
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
Lakukan hal yang sama seperti pada langkah berikutnya untuk mempe
geometri awal sebanyak 4 member kolom sesuai gambar design hingga se
gambar dibawah:
Y
X
Z
5. Geometri – Add beam – Add beam from point to point , mulai mengga
beam dari sisi kiri ke kanan dan konsisten serta lakukan dari lantai elevasi b
sebagaimana pada gambar berikut.
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
6. Lengkapi untuk member joist seperti pada gambar berikut, dengan mem
balok paling tepi lalu pilih Geometri-Translational Repeat ke arah X dan is
no.of steps = 1, lalu OK
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
Y
X
Z
8. Select semua beam bagian bawah yang telah dibuat, lalu pilih Geom
Translational Repeat
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
Y
X
Z
10. Untuk menambahkan balok baru yang terletak pada geometri yang telah
dapat menggunakan icon add beam dan gambarkan secara manual ke arah n
yang baru kita buat.
12. Gambar elemen vertical brace secara konsisten dari bawah ke atas de
menggunalkan icon “add beam”.
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
13. Untuk menyimpan file Staad yang telah kita buat, pilih File – Save
tentukan directori file lokasi file yang akan disimpan – beri nama file (con
Operating Platform_Rev A) – Save.
Pada bab ini kita akan mendefinisikan member properties yang akan diguna
Urutan garis besar langkah yang dilakukan adalah dengan mendefini
(define) terlebih dahulu nama profil yang akan digunakan dan dilanju
dengan mengalokasikan (assign) nama profil yang telah kita definisikan ter
ke dalam elemen geometri yang telah kita gambar.
Kolom : H 200x100x5.5
Balok : H 200x100x5.5
Joist : Channel 150x75x6.5
Bracing : L 100x100x10 ( Angle)
Lakukan hal yang sama untuk profil balok ( H Shape), joist (Channel), bra
( Angle) sehingga akan muncul definisi R1, R2, R3 dan R4 pada kotak d
properties sebagaimana pada gambar dibawah.
2. Pilih nama profil H200x100x5.5 (R1) pada kotak dialog Properties, lalu
semua elemen kolom sesuai gambar design sehingga adanya indikator w
merah pada elemen garis yang dipilih – Assign to selected beams – Assign –
RELATED TITLES
370 views 4 1
3. Pilih nama profil H200x100x5.5 (R2) pada kotak dialog Properties, lalu
semua elemen balok utama sesuai gambar design sehingga adanya indi
warna merah pada elemen garis yang dipilih – Assign to selected beams – A
– Yes.
4. Pilih nama profil C150x75x6.5 (R3) pada kotak dialog Properties, lalu
semua elemen joist dan balok cantilever sesuai gambar design sehingga ad
indikator warna merah pada elemen garis yang dipilih – Assign to selected b
– Assign – Yes.
RELATED TITLES
370 views 4 1
5. Pilih nama profil L100x100x10 (R4) pada kotak dialog Properties, lalu
semua elemen bracing sesuai gambar design sehingga adanya indikator w
merah pada elemen garis yang dipilih – Assign to selected beams
beams – Assign –
RELATED TITLES
370 views 4 1
6. Cek Orientasi kolom apakah sudah sesuai dengan desain orientasi yang
harapkan atau belum, untuk melihat orientasi kolom bisa dilakukan dengan
kanan pada mouse pilih labels, aktifkan beam orientation dan OK.
Akan muncul orientasi sumbu kuat dari masing-masing profil pada geo
model seperti pada gambar di bawah.
RELATED TITLES
370 views 4 1
Orientasi sumbu kuat ke-4 kolom masih belum sesuai dengan desain
dimana sistem bracing akan dipasang searah sumbu lemah kolom. U
memutar kolom tersebut pilih/select ke
ke semua kolom yang ada, masuk ke m
Commands, Geometry Constant dan
dan pilih Beta Angle.
R2
R2
R2
R2
R2 R2
R3
R3
R2 R2
R1:ß 90.00
R4 R2
R2
R2
R4
R1:ß 90.00
R1:ß 90.00
R4
R2
R2 R4
R2
R1:ß 90.00
R2 R2
R3
R3
R2 R1:ß 90.00
R2
R4 R2
R2
R4 R2
R1:ß 90.00
R1:ß 90.00
R4
R4
R1:ß 90.00
Y
X
Z
7. Untuk me-non aktifkan beam orientation klik kanan mouse pilih labels
aktifkan beam orientation dan OK.
RELATED TITLES
370 views 4 1
Tabel Specification
Tabel Beam Release
Tabel Specification
Tabel Specifications
Y
X
Z
Y
X
Z
Pada bab ini kita akan memodelkan tumpuan (kondisi batas) pada stru
Tumpuan yang sering digunakan adalah pinned (sendi), fixed (jepit) atau
but (jepit terbatas), tentunya penentuan model tumpuan yang digunakan
sangat bergantung dengan pertimbangan dari tipe arangement anchor bo
base plate yang akan kita gunakan dalam perencanaan .
1. Masuk kedalam Submenu Support-Create
Akan muncul definisi Pin support pada sisi layar kanan seperti pada ga
dibawah
RELATED TITLES
370 views 4 1
Perhatikan tabel Load & Definition di sisi kanan layar monitor, akan te
definisi jenis beban yang baru saja kita inputkan yaitu SEISMIC LOAD X
(SX)
Pastikan di tabel Load & Definition di sisi kanan layar akan terlihat defini
enam jenis beban yang telah kita inputkan
RELATED TITLES
370 views 4 1
Pada tabel Load & Definition akan terlihat definisi selfweight Y -1.1 seb
mana pada gambar dibawah, sebagai catatan informasi lambang ? (tanda ta
yang berarti definisi beban belum di definisikan kedalam geometri struktur
ada.
RELATED TITLES
370 views 4 1
Pada tabel Load & Definition akan terlihat definisi beban merata se
-0.075t/m.
RELATED TITLES
370 views 4 1
4. Mendefinisikan berat lantai pada Load case DEAD LOAD (DL) sebesa
kg/m2 dengan memilih load case DEAD LOAD (DL), Add,Floor
Definiskan besarnya beban lantai dengan mendefinisikan beban pada k
dialog Floor Load pada
pada YRANGE sebagai berikut :
Lalu Add dan
dan close.
RELATED TITLES
370 views 4 1
Secara otomatis beban lantai akan terdistribusi pada kedua elevasi lantai seb
berikut :
Y
X
Z
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
kantilever yang berada pada sisi luar platform di kedua elevasi lantai – Assi
selected beam – Assign – Yes.
Y
X
Z
Y
X
Z
Pada kotak dialog “ Add New : Load items” pilih Floor Load , Definis
besarnya beban lantai dengan mendefinisikan beban pada kotak dialog
Load pada YRANGE sebagai berikut :
Pressure = -0.5 t/m2
Direction = Global Y
Arah distribusi beban = One Way Direction
RELATED TITLES
370 views 4 1
Secara otomatis beban lantai akan terdistribusi pada kedua elevasi lantai se
pada gambar sebagai berikut :
RELATED TITLES
370 views 4 1
Akan terlihat distribusi beban titik akibat beban hidup pada ladder seb
berikut
Y
X
Z
Y
X
Z
RELATED TITLES
370 views 4 1
Akan muncul kotak dialog ASCE-7:Wind Load , untuk contoh soal ini digun
basis wind speed sebesar 85 Mph (besarannya akan bergantung dengan d
spesifikasi dari masing-masing proyek).
Isikan informasi design wind load sebagaimana data dibawah :
ASCE-7 = 2010
Building Classification Category = II
Basic Wind Speed = 85 Mph
Exposure category = Exposure B
Structure type = Lattice Framework
RELATED TITLES
370 views 4 1
Akan muncul kotak dialog Load Items, pilih Wind Load dan definisikan
beban angin ke arah X global dengan factor 1 - aktifkan pilihan Open Struct
Add - Close
RELATED TITLES
370 views 4 1
Y
X
Z
3. Kembali pada table Load & definition di sisi kanan layar kerja dan pilih
Case Wind Load Z Dir. (WZ) - Add
RELATED TITLES
370 views 4 1
Akan muncul kotak dialog Load Items, pilih Wind Load dan definisikan
beban angin ke arah X global dengan factor 1 - aktifkan pilihan Open Struct
Add - Close
Untuk berat dari ladder totol pilih loading type Con – weight : 0.325
Starting Distance : 0.15 – Add
Untuk berat dari ladder pada titik berikutnya, pilih loading type Con – wei
0.325 ton- Starting Distance : 0.65 – Add
RELATED TITLES
370 views 4 1
7. Memasukan definisi faktor berat struktur yang telah dibuat kedalam geo
struktur.
Pilih besar beban ladder yang telah didefinisikan - pilih beam dimana b
bekerja – Assign to selected beam – Assign.
RELATED TITLES
370 views 4 1
8. Pilih kembali Load Case:Seismic Load X Dir (SX) pada tabel Loa
Definition disisi kanan layar monitor – Add
RELATED TITLES
370 views 4 1
Pada kotak dialog Load Items, pilih Seismic Loads – Factor & Directi
Direction : X – Factor : 1 - Add
Pada kotak dialog Load Items, pilih Seismic Loads – Factor & Directi
Direction : Z – Factor : 1 - Add
7.6 LOAD COMBINATION
Untuk contoh kasus ini akan dipertimbankan kombinasi pembebanan (
Combination) yang akan digunakan untuk memperhitungkan Stress Ratio
dari desain struktur baja sebagai berikut (AISC-ASD) :
Load Combination 11. DL+LL
Load Combination 12. DL+0.75(LL+WX)
Load Combination 13. DL+0.75(LL+WZ)
Load Combination 14. DL+0.75(LL+SX) + 0.225SZ
Load Combination 15. DL+0.75(LL+SZ) + 0.225SX
RELATED TITLES
370 views 4 1
2. Pada tabel Material (sisi kanan layar kerja) pilih Steel-Assign to view-As
Yes
RELATED TITLES
370 views 4 1
Tabel Material
RELATED TITLES
370 views 4 1
Pada tahapan ini kita akan mendefinisikan Code Design yang akan digun
dalam melakukan perhitungan Stress Ratio (SR) dari Struktur beserta param
desain yang akan digunakan oleh program saat menganalisa nilai SR tersebu
4. Definisikan nilai LY & nilai LZ sesuai geometri struktur yang perlu dikor
Define Parameter-pilih LY-masukan nilai LY sesuai koreksi bentangan
lokal batang Y- Add (Nilai koreksi LZ pada contoh kasus yang sedang dikerj
ini akan didefinisikan pada langkah terakhir bab ini)
11. Pilih kesemua balok yang akan kita koreksi nilai Lz-nya dan pilih param
desain Lz, lalu assign to selected beams- assign.
Tahap ini adalah tahap Processing dan Post Processing, dimana program
melakukan perhitungan struktur dari semua tahapan diawal yang telah
lakukan (tahap Pre-Processing)
1. Untuk menjalankan analisa struktur dari menu Analyze – Run Analysis – D
untuk melihat hasil analisa struktur dan desain struktur.
Pastikan tidak terdapat error pada kotak dialog Staad Analysis and Design.
0.368
0.105
0.117
0.109
0.098 0.2
0.124
0.124
0.0893 0.386 0.0976
0.097 0.111 0.11
0.0971
0.018
0.0532
0.268 0.222
0.0552
0.0552
0.07370.0369
0.0695
0.0519 0.11
0.459
0.124
0.124
0.196 0.441 0.0482
0.0858 0.0835
0.0819
0.0327 0.0462
0.132
0.482
0.0588
0.0348
0.209
Y
X
Z
Akan muncul tampilan output program Staad Pro yang berisikan text
hingga output design dari perhitungan struktur.
3. Untuk melihat gaya dalam yang terjadi pada balok dapat diperoleh de
melakukan double click di salah satu member /balok, akan muncul kotak d
beam yang isinya menjelaskan baik dari dimensi member properti, pembeb
yang bekerja, gaya dalam yang terjadi (shear bending), defleksi hingga
RELATED TITLES
370 views 4 1
4. Jika diperlukan output data dalam bentuk tabel yang akan diolah d
program lain (misal : spread sheet excel), maka pilih semua member/
dengan memblok semua batang lalu pada menu Report , pilih section Force.
Sesuaikan tipe beban apa saja yang akan di keluarkan pada output r
nantinya, sebagai contoh ingin dimunculkan keluaran gaya dalam untuk L
hinggal LC15 dan OK .
Akan muncul list tabel gaya dalam dalam layar monitor seperti pada ga
dibawah. Untuk meng-copy data dapat anda lakukan dilayar langsung
salin/ paste di dalam layar excel yang telah anda buka.
RELATED TITLES
370 views 4 1
3. Simpan file melalui menu File – Save – tentukan lokasi file akan disimp
beri nama file – Save.
Tabel Main Navigator
Tabel Main Navigator
RELATED TITLES
370 views 4 1
7. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Load & Factors –
Selfweight and Dead Weight Factor – Select all pada kotak dialog Add
Weight – OK.
RELATED TITLES
370 views 4 1
8. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Load & Factors
Safety Factor Table – isikan nilai faktor pada tabel Applied load Safety
disisi kanan layar kerja.
Tabel Main Navigator
Isikan informasi faktor pada tabel Applied Load Safety factor sebagai beriku
- Load case 1 hingga load case 5, isikan serviceability factor = 0
design factor = 0
- Load comb.11 hingga load comb.15, isikan serviceability factor = 1
design factor = 0
- Load comb.11 hingga load comb.15, isikan serviceability factor = 1
design factor = 0
RELATED TITLES
370 views 4 1
Tabel Main Navigator
RELATED TITLES
370 views 4 1
10. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Job Setup – Create a
Job
RELATED TITLES
370 views 4 1
Tabel Job Info
11. Pada tabel Available Load Case, pilih semua load combination yang
digunakan dalam perhitungan analisa dan design yaitu load comb.11 hingga
comb.15, load comb.101 hingga load comb.106 dan pindahkan ke tabel Sel
Load Cases.
RELATED TITLES
370 views 4 1
12. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Isolated Footing
Design Parameters – Concrete & Rebar .
Tabel Main Navigator
isikan informasi beton dan tulangan pada tabel Concrete and Rebar seb
berikut :
Unit weight of concrete : 24 kN/m2
RELATED TITLES
370 views 4 1
14. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Isolated Footing
Design Parameters – Footing Geometry .
Tabel Main Navigator
Thickness increment : 50 mm
Length/Width ratio :1
15. Pada tabel Main Navigator (sisi kiri layar kerja) – Isolated Footing
Design Parameters – Sliding & Overtuning .
RELATED TITLES
370 views 4 1
16. Tahap ini kita meminta program untuk melakukan analisa perhitu
(stabilitas internal dan stabilitas eksternal). Pada tabel Main Navigator (sis
layar kerja) – Isolated Footing Job – Design Parameters – Design.
Tabel Main Navigator
Akan muncul kotak dialog yang menanyakan “ Do you want to analyze/des
RELATED TITLES
370 views 4 1
17. Jika analisa perhitungan berhasil dilakukan maka tampilan layar kerja
nampak seperti pada gambar di bawah.
Akan diperoleh detil laporan yang garis besar isinya adalah sebagai berikut :
a. dapat diperoleh maximum tegangan tanah di ke-empat sudut pondasi
RELATED TITLES
370 views 4 1
b. Angka aman Geser dari pondasi telapak untuk kedua arah.
19. Pada menu Detail and Schedule Drawing, dapat diperoleh gambar otom
RELATED TITLES
370 views 4 1
20. Pada menu GA Drawing, kita dapat melihat layout pondasi yang telah
desain secara keseluruhan.
RELATED TITLES
370 views 4 1
DAFTAR PUSTAKA
Rutinitas penulis saat ini adalah aktif sebagai seorang Lead Disc. Civil/Structural Engin
pada salah satu perusahaan Oil & Gas Producer di Indonesia, bertanggung jawab untuk de
perencanaan & konstruksi pada Major Project (AFE) untuk surface facilities & Pro
Modifikasi (AFA) serta untuk semua aktifitas yang melibatkan kegiatan sipil dan struk
Kegiatan akademisi yang dijalani adalah sebagai staf pengajar pada mata kuliah Stabil
Lereng & Perbaikan Tanah serta mata kuliah Teknik Gempa di Universitas Muhammadi
Jakarta. Penulis juga aktif sebagai training coordinator serta pembicara untuk trainin
workshop untuk materi aplikasi program komputer sipil pada proyek fasilitas Onshore Oil a
Gas di lembaga training ”Engineering Training For Oil and Gas Projet” (ETOG), Jaka
dengan beberapa aplikasi materi untuk On-shore project. Keterlibatan awal penulis un
Industrial project dimulai saat penulis bekerja di PT.IKPT (2007) pada proyek Terminal Tra
Utama Tuban dan Pipeline East Java milik PT.Pertamina dimana penulis terlibat mulai d
persiapan lahan, soil investigation test , perencanaan struktur baja, struktur beton bertula
jembatan pipa, desain berbagai macam fasilitas pondasi seperti pondasi mesin (rota
equipment dan static equipment) di industri Oil and Gas diantaranya pondasi Large Stor
Tank (analisa stabilitas pondasi hingga studi penurunan pondasi menggunakan perhitun
klasik maupun menggunakan aplikasi Elemen Hingga) serta analisa stabilitas pipa bawah
(subsea pipeline).
Untuk keterlibatan di Industrial Project , penulis telah banyak terlibat baik sebagai origina
reviewer & checker mulai disisi kontraktor EPC, konsultan, maupun dari sisi sebagai
Buku yang pernah ditulis sebelumnya adalah Memanfaatkan Primavera Project Planner dal
Mengelola Proyek Konstruksi. Penulis dapat dihubungi di e-mail: budi_sat_s2ts03@yahoo.co
engineering_jkt@yahoo.com dan blog di https://www.engineeringforoilandgas.blogpsot.co
linkedin : ETOG (Training).
RELATED TITLES
370 views 4 1
TESTIMONI
“E-Book ini sangat bagus untuk dibaca, karena memberikan banyak tips baik untuk pemula ata
mereka yang menginginkan tambahan pengetahuan tentang penggunaan software STAAD.Pr
STAAD.foundation. Dengan konsep step by step tentunya mudah dipahami pembaca. Terima
kepada penulis Budi Satiawan atas kebesaran hati untuk memperbolehkan siapapun
mengunduh E-Book ini untuk pembelajaran, patut kita hargai. Saya yakin akan mendap
sambutan positif dari pembaca. Semoga dengan hadirnya E-Book ini dapat meningk
keterampilan para civil engineer muda di tanah air kita.”
Agustian, Civil Engineer di PT. Wijaya Karya (Persero) tbk
“Setelah membaca, cukup lengkap dari awal sampai akhir dijelaskan cara merangkai permo
struktur menggunakan perangkat lunak STAAD Pro dari nol, lanjut ke pembebanan, perhit
gaya gaya dalam, dan yang terakir perhitungan kapasitas struktur terhadap peraturan struktur
berlaku. Sangat membantu untuk pemula yang tidak memiliki latar belakang STAAD Pro
sekali. Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dipakai sebagai panduan di laborat
komputer universitas, pelatihan STAAD Pro dan kantor-kantor konsultan juga kantor-k
kontraktor. Untuk ke depannya saya menyarankan penulis juga membuat buku tentang a
pondasi dinamik menggunakan STAAD Pro. Juga tentang analisa struktur non-linear
permodelan tiang pancang dengan menggunakan nilai-nilai pegas tanah hasil riset Matloc
Reese dan analisa push over.”
Didi H Rianto, Sr. Structural Engineer di PT. PBB
“Apresiasi saya kepada pak Budi Satiawan yang telah berusaha untuk menerbitkan buku ini
yang sangat membantu untuk memahami penggunaan Staad Pro khususnya untuk desain
industri. Tentunya buku ini akan menambah khasanah pengetahuan bagi para praktisis dib
teknik sipil.”
Badaruddin, Dosen Teknik Sipil UMJ
“Materi yang disampaikan sangat bagus dan sangat mudah dipahami, dimana kita dituntun
memahami konsep dasar dari staad pro dan langkah-langkah dalam permodelan, pembeb
analisa hingga penggunaan Staad foundation. Recommended dan sangat membantu untuk
Engineer yang ingin menguasai Staad Pro dengan baik dan benar sehingga tidak hanya
operator .”
Bondan Satria , Civil Engineer di Black & Veatch
“Penulis adalah seorang civil engineer yang professional, ide-ide design beliau yang kreat
berkualitas dalam perencanaan civil/structure mebuat saya tahu bahwa beliau adalah seorang
ahli dibidangnya.”
Ir. Muhammad. M, MT, Director di Adhidayaindonesia, www.adhidayaindonesia.com
“Impressive adalah kata pertama yang muncul ketika melihat buku ini, akan sangat mem
memahami tata cara design structure secara benar dan user friendly, Mas Budi mampu menje