PENDAHULUAN
tentunya akan melahirkan standar nilai ataupun norma yang kemudian menjadi
untuk mengindari berbagai macam masalah atau konflik dan dapat juga dijadinya
atau disebut juga sebagai norma sosial berkaitan dengan apa yang diterima oleh
masyarakat dan apa yang tidak diterima atau kurang pantas untuk dilakukan,
sehingga apa bila terjadi hal-hal yang kurang pantas atau tidak sesuai dengan
norma maka individu yang melakukannya akan mendapatkan sanksi sosial. Hal
ini bisa dilihat pada fenomena sosial yang terjadi di Indonesia yaitu perilaku
menyimpang pada kaum homoseksual seperti gay. (Vol. 02, No.02, Januari 2014)
lelaki sebagai partner seksual, serta memiliki ketertarikan baik secara perasaan
atau erotik, baik secara dominan maupun eksklusif dan juga dengan ataupun tanpa
merupakan hal yang tabuh, bukan merupakan sesuatu yang dianggap menyimpang
dan bahkan di negara-negara tersebut sudah melegalkan bagi para kaum gay untuk
menikah sesama jenis layaknya pernikahan yang terjadi antara perempuan dan
1
laki-laki. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum gay negara barat tersebut, bebas
ketika berpacaran, berciuman hinggal hal yang lebih ekstrim adalah melakukan
proses pertunangan di tempat umum yang dihadiri oleh sanak keluarga dan teman-
teman dekat. Perilaku yang ditunjukkan oleh kaum gay tersebut merupakan suatu
yang kemudian menjadi kebiasaan atau budaya mereka. Dalam hal ini, kita juga
bagian barat tidak malu untuk menyatakan diri mereka sebagai seorang gay,
seperti artis Hollywood terkenal yaitu Mark Westlife Feehily, Ricky Martin,
menurut mereka sebagai sesuatu yang sah (legal) tentunya sangat berbanding
terbalik dengan perilaku budaya masyarakat di negara Indonesia. Tidak ada satu
aturanpun baik tertulis dan tidak tertulis yang membenarkan bahwa gay
suatu hal yang sangat menyimpang dan tentunya bisa merugikan diri sendiri serta
orang lain. Tidak hanya berkaitan dengan aturan, berdasarkan cara pandang
agama, bahwa tidak ada satupun agama di Indonesia yang melegalkan hubungan
kaum gay. Artinya bahwa dari segi negara dan agama semua menolak dan tidak
Mengapa perilaku gay bisa merugikan diri sendiri dan orang lain?
2
memalukan dan mengenaskan yaitu adanya pembunuhan yang dilakukan oleh
pasangan sesama jenis terhadap kekasihnya. Dalam sebuah jurnal nasional tahun
2014 menjelaskan bahwa terdapat kasus yang mencuat di media masa yang
dilakukan oleh kaum gay, dua diantaranya yaitu Ryan dan Mujianto, mereka
merupakan orang- orang yang memiliki ketertarikan dengan sesama jenis, dalam
hal ini laki- laki yang menyukai sesama laki-laki atau sering kita kenal dengan
sebutan gay.
Pada kasus Ryan, Ryan membunuh korbannya yang bernama Heri Santoso
(40), salah satu dari 11 orang korbannya ini adalah seorang manager penjualan
sebuah perusaah swasta di Jakarta. Ryan membunuh Heri atas dasar tersinggung
karena Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacar Ryan
yang juga seorang laki-laki yang bernama Noval. Pada hasil pemeriksaan
memiliki sifat yang sensitif, mudah tersinggung, impulsif dan agresif (Dede,
sama dengan Ryan, yaitu karena rasa cemburu ketika mengetahui bahwa
banyak lagi dan bervariatif. Namun walaupun demikian, masih banyak ditemukan
para lelaki yang masih bertahan menjadi seorang gay disebabkan alasan
kenyamanan hati dan pikiran. Selain itu, penyebab banyaknya perilaku gay yang
3
penjelasan dari sebuah jurnal nasional tahun 2014 bahwa seiring dengan
Indonesia, masih merupakan hal yang tabu dan sangat sulit diterima oleh
masyarakat. Budaya timur yang melekat di masyarakat membuat hal ini menjadi
Diakui ataupun tidak diakui, di Indonesia laki-lai yang menjadi gay sudah
perilaku menyampang yang mereka miliki dan tentunya tidak akan mendapatkan
cemohan. Menurut Akbar dan Sihabudin (2011), kaum homoseksual atau gay
termasuk dalam kaum deviant, atau disebut juga dengan kelompok yang
interaksi yang kompleks antara faktor lingkungan, kognitif, dan biologis. Pada
sebagian besar individu, orientasi seksual terbentuk sejak masa kecil. Hasil
4
Oleh karena itu, untuk menghindari berbagai pernyataan negatif dari
masyarakat tentang diri mereka sebagai kaum gay, maka dalam perilaku sosialnya
mereka sangat berhati-hati, tidak gampang terbuka dengan orang lain dalam
gay yang sedikitnya bisa memberikan pesan bahwa dirinya memiliki perilaku
lelaki gay tidak akan mudah mengakui dirinya dihadapan umum baik keluarga
atau teman bahwa dirinya adalah seorang gay, meskipun kondisinya saat itu lelaki
merupakan seorang laki-laki. Terkait dengan kejujuran atau keterbukaan diri, hal
hampir sama dengan kekasih normal pada umumnya. Mereka bisa saling
cemburu terhadap pasangan dan bahkan sampai pada hal yang lebih dekat yaitu
tinggal satu rumah atau kos layaknya seperti pasangan suami isteri. Hal inilah
yang juga peneliti temukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Banyak kaum gay
karena pada dasarnya mereka saling mencintai satu sama lainnya serta tidak
Dalam menjalani hubungan tersebut, kaum gay di Kota Palu sangat rapi
dalam menjaga perilaku mereka, karena mereka juga menyadari bahwa privasi diri
itu sangat penting untuk dijaga. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa, dalam
5
hubungan berpacaran yang dilakukan oleh kaum gay di Kota Palu tentunya juga
akan mengalami berbagai macam masalah, oleh karena itu, untuk mencegah hal-
terjadinya masalah, namun dapat membuat kaum gay yang berpacaran merasa
lebih nyaman, semakin sayang terhadap pasangan serta dapat membuat hubungan
kaum gay di Kota Palu pada hubungan berpacaran masuk dalam level komunikasi
6
1.4. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Penelitian ini dilakukan agar dapat menjadi referensi untuk memahami
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
2.1.1. Definisi Komunikasi Antarpribadi
cakrawala manusia menjadi makin luas. Sehingga dapat menyelimuti segala yang
kita lakukan pada saat berinteraksi demi tujuan yang diinginkan. Komunikasi
adalah alat (instrument) yang dipakai manusia untuk melakukan interaksi sosial,
jalur-jalur informasinya. Ini artinya, komunikasi sebagai suatu proses sosial yang
tetap hidup, sedangkan tidak adanya kemampuan ini pada seseorang individu
8
umumnya dianggap sebagai suatu bentuk patologi kepribadian yang serius.
reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini (baik secara perorangan,
baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata baik lisan dan/atau tulisan) ataupun
non-verbal (tidak dalam bentuk kata, misalnya gestura, sikap, tingkah laku,
2002:13).
verbal dan non-verbal ke dalam pikiran orang lain, (McCroskey, 1998) (dalam
Liliweri, 2011:35).
9
Komunikasi terbagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal.
a. Komunikasi Verbal
adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Suatu sisten
symbol dengan aturannya yang telah dipahami dan disepakati oleh suatu
perasaan, dan maksud kita (Mulyana, 2008 : 261). Kita sering tidak menyadari
akan terasa apabila kita menemukan jalan buntu dalam menggunakan bahasa.
bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, subjek dan
peristiwa.
penemuan-penemuan baru atau era baru. Hal tersebut yang menjadikan bahasa
remaja kini sering membuat kosakata yang telah disepakatai bersama dan tersebar
dikalangannya atau yang biasa disebut bahasa gaul. Sejumlah kata atau istilah
punya arti khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang
10
Maraknya gay yang kini telah memiliki komunitas sendiri di ruang publik
komunitasnya. Bahasa yang digunakan dibilang bahasa gay atau mirip dengan
bahasa kaum waria, misalnya binaginus yang berarti bagus, linak (laki-laki),
komunikasi verbal, dalam kenyataannya kedua jenis komunikasi itu jalin menjalin
struktur pasti, tetap, dan dapat diramalkan mengenai hubungan antara komunikasi
verbal
Jika terdapat pertentangan antara pesan verbal dan pesan non verbal, kita
sebenarnya, karena pesan nonverbal lebih sulit dikendalikan dari pada pesan
verbal.
11
Menurut Ray L. Birdwhistell 65% komunikasi tatap muka didominasi oleh
dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu bahasa tanda, bahasa tindakan dan bahasa
objek.
Bahasa tubuh merupakan salah satu yang tak terlepaskan dari komunikasi
non verbal tatap muka. Karena anggota tubuh kita seperti mata, tangan, kaki,
semua bergerak dan menciptakan isyarat simbolik. Dalam bahasa tubuh terdiri
dari:
1) Isyarat tangan
2) Gerakan kepala
3) Postur tubuh dan posisi kaki
4) Ekspresi wajah dan tatapan muka
Selain isyarat tubuh, ada juga aspek-aspek yang tidak terlepas dari
makna dari tanda. Syntactics mengacu pada cara tanda-tanda tersebut yang akan
disusun dalam sistem dengan tanda-tanda lainnya. Berikut isyarat, tanda vokal
(tertawa), ekspresi wajah, dan bahasa yang bergabung untuk menciptakan sebuah
12
memungkinkan komunikator untuk menggabungkan hal yang relatif sedikit tanda-
tanda ke berbagai bagian yang hampir tak terbatas dari ekspresi kompleks yang
ada.
tiga komponen yakni komponen kognisi yang berhubungan dengan belief, ide,
pemahaman dan konsep; komponen afeksi yang menyangkut emosi dan perasaan
biasanya berlangsung di antara dua orang yang terlibat interaksi tatap muka,
13
yang disampaikan oleh Trenholm dan Jensen (2008) menyatakan bahwa:
individuals, sharing the roles of sender and receiver, become connected through
berhubungan sebagai peran sosial, bukan sebagai orang-orang yang berbeda, dan
interaktan yang lain lebih didasarkan pada pengetahuan budaya dan sosiologis
ciri masing-masing dan prediksi interaktan tentang opsi pesan didasarkan pada
kontinum: ketika baru pertama kali bertemu orang hanya melakukan komunikasi
impersonal, tetapi jika interaksi berlanjut dan peserta mengungkapkan dan saling
bertukar informasi yang lebih personal, karakter hubungan dan interaksi mereka
menjadi lebih interpersonal secara lebih progresif. Roloff dan Anastosiou (2001)
14
Perspektif interaksional berfokus pada mengungkapkan bentuk dan
perilaku orang lain, yang teramati relatif terhadap pola tipikal atau pola
standarnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Cappella bahwa semua pertemuan yang
yaitu :
penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan
1997:7)
15
Dalam komunikasi diadik, bahkan ketika komunikasi terjadi dalam suatu
minat yang sama satu sama lain. Belum tentu ketiga orang tersebut menguasai
1997:231)
a. Berdasarkan data psikologis
Dalam interaksi interpersonal, orang mendasarkan prediksinya berdasar
Misalnya kita menanggapi dosen seperti hanya kita bersikap pada dosen-
menjadi lebih pribadi, kedua pihak mulai menanggapi satu sama lain tidak
16
menjadi penjelasan atas suatu tingkah laku. Dalam hubungan impersonal,
Kalau kita mengenal orang itu lebih baik lagi, kita akan mampu
menjelaskan perilakunya.
c. Berdasarkan aturan yang ditetapkan secara personal
Dalam suatu hubungan yang impersonal, aturan dalam berinteraksi
dan mahasiswa berperilaku satu sama lain berdasarkan norma sosial yang
berinteraksi karena kini mereka memandang satu sama lain lebih sebagai
Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap,
mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau
tidak, jika tidak, ia dapat member kesempatan kepada komunikasi untuk bertanya
17
bahwa komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara
dua orang atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat
Menurut Barnlund (1968) ada beberapa ciri yang bisa diberikan untuk
lain sehingga kita bisa berinteraksi dengan individu secara lebih efektif.
18
mengidentifikasi tiga kebutuhan: inklusi, kontrol dan afeksi. Inklusi adalah
adalah cara dua orang atau dua kelompok merasakan satu dengan yang lainnya.
Littlejohn dan Foss menyatakan bahwa banyak orang tertarik dengan topik
namun tidak jarang orang memiliki hubungan yang sulit sehingga hubungan itu
tampak aneh dan tidak menarik. Hubungan merupakan topik yang menarik karena
dramatis. Hal yang menarik dalam hubungan adalah orang yang sering
bernegosiasi dengan dirinya mengenai topik apa saja yang dapat dibicarakan
dengan orang lain dan berapa banyak informasi yang dapat disampaikannya.
yang dilakukan oleh dua orang dalam melakukan pengungkapan diri melibatkan
bentuk pesan baik verbal ataupun non verbal. Pernyataan yang terkait dengan
komunikasi antarpribadi tersebut yaitu dapat berlangsung diantara dua orang yang
mempunyai hubungan yang mantap dan jelas, terjadi dalam konteks satu
19
komunikator dengan satu komunikan yang disebut komunikasi diadik, yaitu
proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka.
dan sebaliknya.Pesan dikirim dan diterima secara simultan dan spontan, relatif
kurang terstruktur, demikian pula halnya dengan umpan balik yang dapat diterima
yang disampaikan oleh R. Wayne Pace (dalam Adrian, 2016) mengatakan bahwa
dalam hubungan antarpribadi cenderung lebih baik bila kedua belah pihak
dan ekspresif.
pengertian.
20
5 Selalu menyampaikan pandangan positif tanpa syarat terhadap satu
ramah.
hubungan antar pribadi berlangsung melalui beberapa tahap, mulai dari tahap
keterbukaan, dan dinamisme juga terungkap pada tahap ini. Jika anda
ketika kita mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan
21
3. Keakraban. Pada tahap keakraban anda mengikat diri anda lebih jauh
Teori yang disusun oleh Howard Giles (1991) ini merupakan salah satu teori
perilaku komunikasi kita dengan perilaku komunikasi orang lain.Dalam teori ini,
proses adaptasi gaya komunikasi agar menjadi lebih mirip dengan gaya
gaya komunikasi agar menjadi lebih berbeda daripada gaya komunikasi orang lain
atau kelompok.
atau perbedaan dalam hal intonasi suara, kecepatan, aksen, volume suara, kata-
22
kata, tata bahasa, gerak tubuh, dan lain-lain. Baik antara konvergensi dan
sebagian partial atau lengkap (complete). Misal dengan berbicara sedikit lebih
cepat agar dapat mendekati tingkat kecepatan lawan bicara, atau berbicara secepat
Dalam bukunya Little John dan Foss (2011, 183-184) dijelaskan bahwa
memberikan respon positif kepada orang lain yang berupaya mengikuti atau
meniru gaya biacara atau pilihan kata-katanya, tetapi orang tidak menyukai terlalu
banyak konvergensi, khususnya jika hal itu tidak sesuai atau tidak pantas. Dalam
hal ini, seseorang yang tidak meniru gaya bicara lawan bicaranya tetapi meniru
hal lain yang dianggap sama dengan lawan bicara (stereotype) dapat menimbulkan
masalah.
1. Kovergensi
sama lain (West & Turner, 2008: 222). Konvergensi bersifat dinamis, karena di
23
dalamnya selalu terbentuk gerak yang berorientasi pada tujuan dan kegunaan,
yang menghendaki studi mengenai arah dan tingkat perubahan, serta jaringan
antara dua orang atau lebih yang saling bertukar informasi (Suprapto, 2009: 83).
suatu gaya yang mirip dengan komunikannya (West & Turner, 2008: 225).
dimengerti (Littlejohn& Foss, 2008: 153). Namun, selain menuju pada hal positif
ternyata konvergensi juga dapat terjadi secara negatif jika dilakukan untuk
konvergen yang membuat lawan bicara tidak suka, karena dilakukan secara tidak
wajar dengan bahasa verbal atau nonverbal yang tidak diinginkan (Littlejohn &
2. Divergensi
non verbal diantara diri mereka sendiri dan orang lain, ini disebut divergensi
(West & Turner, 2008: 226). Lawan dari konvergensi adalah divergensi
Divergensi tidak dapat disalahartikan sebagai satu cara tidak sepakat atau
tidak memberikan respon pada lawan bicara, divergensi juga tidak sama dengan
24
ketidakpedulian, namun mereka memutuskan untuk mendisosiasikan atau memilih
untuk menjauhkan diri untuk tidak berkomunikasi dengan alasan yang bervariasi
(West & Turner, 2008: 227). Terdapat beberapa alasan orang melakukan
sama lain dalam rangka ingin selalu mempertahankan budaya mereka sendiri
diahadapan komunikator lain ketika berkomunikasi (West & Turner, 2008: 227).
2.4. Homoseksualitas
2.4.1. Definisi Homoseksualitas
dengan orang lain dari jenis kelamin yang sama tetapi juga menyangkut individu
seseorang dengan jenis kelamin yang sama (Kendall & Hammer, 1998, dalam
sebagai orientasi atau pilihan seks yang diarahkan pada ketertarikan dari jenis
kelamin yang sama (Oetomo, dalam Ilham, 2012). Sehingga dapat dikatakan
kecenderungan yang kuat akan daya tarik eritis seseorang justru terhadap jenis
kelamin yang sama. Istilah homoseksual lebih lazim digunakan bagi pria yang
menderita penyimpangan ini, sedang bagi wanita, keadaan yang sama lebih lazim
25
Homoseksual sendiri terdiri dari dua golongan, yaitu lesbian dan gay.
wanita homoseksual (Rahman, 2013). Sedangkan gay adalah pria yang mencintai
pria baik secara fisik, seksual, emosional, atau pun secara spiritual. Mereka juga
yang terjadi pada pasangannya (Ilham, 2012). Dapat disimpulkan bahwa seorang
pengaruh ibu yang dominan dan terlalu melindungi sedangkan ayah cenderung
seseorang yaitu karena faktor belajar (Master & Johnston, dalam Feldmen, 1999).
terganggu dengan orientasi seksualnya, tidak ada konflik bawah sadar yang
26
yang bukan homoseksual, bahkan kadang kadang lebih berhasil. Wanita
sedikit sekali terangsang oleh lain jenis dan hal itu menghambatnya untuk
Gambar 1
Komunikasi
Antarpribadi gay di
Kota Palu
27
Interpersonal
Relationship
Maintenance relationship
Teori Akomodasi :
a. Kovergensi
b. Divergensi
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu keadaan yang ada pada wakti penelitian dilakukan dan menjelajahi
yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-
proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita
28
dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secaar kronologis, menilai
penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Dan lagi data kualitatif lebih
baru, data tersebut membantu peneliti untuk melangkah lebih jauh dari
menjelajahi suatu kasus atau beberapa kasus dalam jangka waktu tertentu,
dokumen dan laporan), dan melaporkan deskripsi suatu kasus dan tema-
tema berbasis kasus. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa kasus yang
untuk mengantisipasi hal negatif tersebut yang nantinya akan terjadi, maka
29
dapat diamati dan diukur. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam melakukan
baik secara verbal dan nonverbal yang dilakukan oleh sesama gay di Kota
pemeliharaan hubungan.
Dipilihnya daerah ini karena merupakan ibu kota dari provinsi Sulawesi Tengah
kepadatan dan perkembangan daerah Kota Palu, secara tidak langsung akan
30
garis besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil
Informan adalah bagian dari populasi yang dianggap penting oleh peneliti
untuk dapat mewakili dan menjawab permasalahan dalam penelitian, yang juga
Dalam penelitian ini, terdapat satu informan kunci dan empat informan
mereka merupakan gay yang sudah pernah menjalin hubungan berpacaran dengan
sesama jenis dalam waktu yang lama hingga tinggal dalam satu rumah layaknya
1. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama
penelitian ini, data primer akan diperoleh secara langsung dari hasil
sebelumnya.
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau
31
dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan
1. Observasi
Observasi langsung dalam sebuah studi kasus terjadi ketika
bahwa terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu : reduksi
32
data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berikut penjelasan
33
longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah
34