Kapitalis Negara
Versus
Kapitalis "Tulen"
Sebagian tema bahasan pada pertemuan G-20 di Ankara, Turki,
yang berakhir Jumat (4/9), adalah bagaimana mencegah perang kurs.
Satu lagi, bagaimana mencegah gejolak aliran dana global. Dua tema
utama ini merujuk langsung pada langkah Tiongkok mendevaluasi yuan
dan Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga inti.
Devaluasi yuan diikuti gejolak bursa saham Tiongkok dan membuat
kepanikan global terjadi walaupun tak sampai mengakibatkan resesi
besar. Adapun rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga yang
ditiupkan terus-menerus oleh Gubernur Janet Yellen merugikan negara
berkembang dalam dua terakhir. Sejumlah bank sentral negara
berkembang, termasuk Indonesia, kerepotan melakukan intervensi untuk
mencegah efek pelarian modal akibat isu kenaikan suku bunga AS.
Menkeu Kanada Joe Oliver dan para Menkeu G-20 menyindir AS.
Oliver dan komunike menyatakan, kebijakan fiskal (anggaran pemerintah)
yang bertanggung jawab sangat penting untuk menopang pertumbuhan
jangka panjang. AS telah lama menumpuk utang dan kini mencapai 18
triliun dollar AS untuk menutupi anggaran pemerintah yang terus-
menerus defisit. Upaya Presiden Barack Obama mengatasi defisit
anggaran dengan menaikkan pajak gagal total karena ditolak Partai
Republik yang terkenal dengan lobi kuat Wall Street.
Pendapat :