5.2.2 pencucian
Pencucian I bertujuan utuk menghilangkn kotoran atau lendir yang melekat ada tubuh ikan.
Pencucian dilakukan dengan menyikat tubuh, kepala dan insang lalu menyiramnya dengan
larutan khlorin dingin 50 ppm, suhu air pencucian berkisar antara 0-3c. Air mempunyai
kemampuan lebih besar Dri pada es untuk bersingguan atau melakukan kontak langsung
dengan seluruh permukaan tubuh ikan. Media air dingin dapat menyerap panas lebih besar,
sehingga suhu tubuh ikan lebih cepat dingin( Junianto, 2003). Pencucian dengan larutan
khlorin 50 ppm bertujuan untuk mengurangi kontaminasi bakteri dari kotoran darah yang
melekat pada tubuh ikan.
Pencucian bahan baku dengan larutan khlorin dingin ini sangat baik guna mereduksi bakteri
dalam ikan dan yang mungkin masih terdapat pada kemasan bahan baku, dimana khlorin
berfungsi mereduksi bakteri. Menurut Ilyas (1993), tujuan dari pencucian adalah untuk
membebaskan ikan dari bahan yang memberatkan dan mencemari dengan cara
mengenyahkan lendir, bakteri pada permukaan kulit, darah, kotoran, dan lain-lain.
5.2.4 perapihan I
Perapihan I bertujuan untuk membuang daging hitam dan sisa-sisa tulang yang masih
menempel pada daging Tuna. Perapihan dilakukan menggunakan isau berukuran sedang, tipis
dan panjang, diusahakan psau selalu tajam untuk mendapatkan hasil perapiha dan tidak
banyak menguragi jumlah rendemen.
Setiap selesai mengerjkan perapihan satu ekor ikan yang terbagi menjadi empat buah loin
Tuns. Pembersihan talenan di atas meja produksi menggunakan larutan khlorin 100 ppm
untuk mebersihkan talenan dan membunuh bakteri penyebab kontaminasi, kemudian
keringkn dengan karet kosong hingga kering. Daging hitam harus dibuang karena akan
menyebabkan penampakkan daging Tuna menjadi tidak menarik.