Anda di halaman 1dari 6

JURNAL READING BLOK EMERGENCY

KEGUGURAN

KELOMPOK A-09

Ketua : Dianta Afina Shabrina 1102010075


Sekretaris : Indah Kusumo Wardani 1102010129
: Almira Rosalie 1102010015
Andhika Hadi Wirawan 1102010020
Desta Murdinia 1102010067

Fennie Budhiarti 1102010100


Lelly Sembodo 1102010150
Hilyatus Shalihat 1102010125
Lisa Chairunnisa 1102010153

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI

1
KEGUGURAN
Definisi
Keguguran atau aborsi spontan adalah keguguran yang terjadi sebelum usia kehamilan 20
minggu. Sering terjadi di 12 minggu pertama kehamilan (trimester pertama). Aborsi spontan
dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Aborsi terancam.
Terjadi perdarahan pada 20 minggu pertama kehamilan dan tidak ada dilatasi serviks.
50% dari aborsi terancam akan terjadi aborsi yang sebenarnya.
2. Aborsi yang pasti terjadi.
Terjadi adanya perdarahan pervaginam disertai dengan dilatasi serviks dan lebih sering
terjadi keguguran daripada aborsi terancam.
3. Aborsi inkomplit (aborsi tidak sempurna).
Adanya perdarahan,dilatasi serviks,keram,terdapat sebagian jaringan uterus keluar tapi
masih terdapat/tertinggal janin dan plasenta.perbedaan inkomplit aborsi dan missed
aborsi, fetusnya sudah mati tapi masih berada di uterus.kondisi ini adalah keadaan
spesifik untuk melakukan aborsi selektif.
4. Aborsi komplit (aborsi sempurna)
Terjadi ketika semua bagian uterus keluar dari vagina.
Status kehamilan disetiap kasus dapat dievaluasi dari gejala klinis dan obstetric ultrasound
imaging.
Penyebab umum aborsi spontan adalah penyakit genetic pada embrio, contohnya abnormalitas
kromosom atau mutasi.
Kalau orang itu pernah melakukan aborsi 3 kali atau lebih disebut aborsi habitual. Itu terjadi dari
1% orang yang mencoba untuk mengandung.faktor genetic seperti translokasi kromosom di
orang tua ini ditemukan 1-2% kasus, tapi tidak diketahui penyababnya. Kemungkinan aborsi itu
terjadi karena penyebab yang berbeda-beda.
Faktor Resiko
Resiko terjadinya keguguran sama disemua ras. Bisa terjadi karena:
1. Penyalahgunaan obat dan alcohol.
2. Paparan toxic lingkungan dan industry.
3. Merekok.
4. Malnutrisi.
5. Tingginya komsumsi kafein.
6. Penggunaan obat NSAID.
7. Mempunyai Riwayat tumor uterus,fibroid,defek uterin,inkompetensi uterus,inkompetensi
serviks,penyakit tiroid yang tidak terkontrol,ketidakseimbangan hormone,penyakit
ginjal,infeksi yang aktif,penyakit kronik (diabetes,polisistik ovary syndrome,lupus
erythematosus,hypertension,and antiphospholipid syndrome).

2
8. Inkompability maternal-fetal
Usia juga mempengaruhi resiko terjadinya keguguran

Umur Resiko terjadinya keguguran


<35 tahun 15%
35-39 20-25%
40-42 35%
>42 50%

Kejadian dan Prevalensi


Rata-rata 10-15% dari semua kehamilan berakhir menjadi aborsi spontan. Dari presentasi
itu,wanita-wanita tersebut tidak mengetahui kalau dirinya mengandung.
Diagnosis
Wanita biasanya mengeluh adanya perdarahan pervaginam,keram,dan keluarnya bekuan darah
serta jaringan. Gejala ini diikuti dengan sakit perut bagian bawah yang menjalar ke belakang,
sekitar bokong dan vagina. Bisa terdapat pula cairan dari kantong ketuban yang pecah. Bila
tanda-tanda diatas terjadi,tidak ada lagi tanda-tanda kehamilan seperti nyeri payudara dan mual.
Dari kehamilan sebelumnya, pernah ada riwayat aborsi spontan,infeksi,penyakit kronis,operasi.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan pelvis untuk menilai sumber dan jumlah perdarahan,serviks yang terbuka atau
tertutup,nyeri serviks,pada serviks bergerak,ukuran dan konsistensi uterus, adanya massa
diuterus atau dekat uterus. Kita bisa mengatakan aborsi, kalau dari pemeriksaan fisik terdapat
dilatasi serviks dan terdapat jaringan diserviks,menunjukan imminent expulsion dalam jaringan.
Pemeriksaan abdomen untuk memeriksa adanya kelainan abdomen yang lain seperti
distensi,pembesaran liver dan lien, area jaringan lunak.
Jadi pemeriksaan ini harus bisa mengatasi kehamilan ektopik dan ruptur kista ovarium dimana
itu dapat dideteksi dari satu sisi abdomen. Pemeriksaan bising usus untuk membedakan akut
abdomen atau kehamilan. Vital sign bisa dipakai untuk bila terjadi adanya perdarahan, karena
perdarahan dapat mengukur cairan dan tekanan darah.
Missed aborsi bisa diduga kalau gejala kehamilannya hilang,gejala yang paling sering adalah
uterusnya lebih kecil dari yang seharusnya.
Test
1. HCG
Untuk mengkonfirmasi perdarahan disebabkan kehamilan atau sebab yang lain.
2. Histopatologi
Untuk menentukan asal fetal
3. CBC (complete blood count)
Untuk melihat jumlah darah yang hilang,penyakit hematologi atau DIC

3
4. WBC (white blood cell)
Untuk melihat adanya infeksi
5. Test koagulasi(Jumalah platelet level fibrinogen,protrombin time, parsial tromboplastin
time)
Dilakukan jika ada perdarahan signifikan
6. Komponen kimia darah
Untuk melihat ketidakseimbangan cairan karena perdarahan fungsi ginjal,fungsi hati.
7. Tipe darah (Screening antibody,cross matching)
Untuk persiapan tranfusi jika dibutuhkan
8. Urinalisis
Untuk melihat infeksi saluran urin
9. Abdominal atau vaginal ultrasound imaging
Untuk mengkonfirmasidan mengevaluasi stadium aborsi,KET, dan masalah ginekologi.
10. X-ray, test genetic,histerosalpingografi.

Diagnosis Banding

Apendicitis akut
Kanker cerviks
Polip serviks
Kehamilan ektopik
Hydatidiform mole
Kista ovarium, rupture kista ovarium
Protruding uterine fibroid
Von willebrand disease

Terapi
1. Untuk aborsi komplit tanpa komplikasi tidak membutuhkan operasi dan medical
treasment yang khusus, tetapi dibutuhkan follow up untuk infeksi atau kehilangan darah
2. Aborsi yang mengancam harus dipantau dan tidak ada terapi medical selain tirah
baring,meningkatkan konsumsi cairan,dan supplement progesterone,walaupun tidak ada
bukti yang mengatakan terapi hormone berguna.
3. Aborsi inkomplit,in evitable atau missed aborsi itu dilakukan pengambilan isi uterus
dengan dilatasi dan kuretase atau section kuret (D&C). kalau ini tidak dilakukan, maka
jaringan bisa terjain infeksi dan pendarahan tertunda.
Alternative dari operasi adalah misoprostol,merupakan obat yang menginduksi aborsi
komplit yang memiliki beberapa komplikasi pada kebanyakan wanita.
Wanita dengan infeksi memerlukan terapi dengan antibiotic, pendarahan berat diberikan
terapi supplement Fe atau tranfusi darah dan dirawat di RS.
Kalau pendarahan berlanjut setelah dilakukan D&C, karena perforasi kapiler darah maka
dilakukan elektrokauterisation pada tempat yang berdarah menggunakan laparoskopiatau
laparotomi untuk mengakses cavum uteri

4
Wanita dengan Rh negative diberikan RHO (D) immunoglobulin untuk mencegah
perkembangan antibody dan komplikasi Rh kedepannya. Terapi sikologi,seperti konseling
atau psikoterapi diindikasikan untuk menolong,mengatasi kehilangan kehamilan. Beberapa
wanita beruntung untuk mendapatkan support dari kelompok wanita yang mengalami
keguguran.
Prognosis
Pemulihan fisik kembali sempurna yang diharapkan oleh orang missed aborsion bisa sampai
aterm.
Komplikasi
1. Infeksi
2. Pendarahan hebat
3. Komplikasi dari dilatasi,kuretase dan tranfusi darah
Kalau sudah D&C kita harus mencegah supaya tidak meninggal. Bisa terjadi
anemia,DIC,shock,depresi
Kembali bekerja
1. hindari banyak bergerak
2. hindari berdiri terlalu lama sampai masa penyembuhan selesai, hindari juga pekerjaan
berat,mengangkat barang berat boleh tapi tetap dibatasi.
Faktor yang Mempengaruhi Durasi Penyembuhan
Aborsi inkomplit,missed aborsi,aborsi dengan infeksi atau perdarahan akan membutuhkan
waktu yang lebih lama daripada yang tidak ada komplikasi. Depresi berat dan reaksi
kesedihan dapat meningkatkan kecacatan yang memanjang.

5
DAFTAR PUSTAKA
Puscheck,Elizabeth E.,and Archana Pradhan.First- trimester Pregnancy
Loss.eMedicine.Eds. Suzanne R. Trupin,et al. 25 Jun.2006. Medscape.16
Sep.2009http://emedicine.medscape.com/article/266317-overview
Porter,Robert S.,et al., eds. spontaneous Abortion. Merck Manual of Diagnosis and therapy.
Eds. Robert S. Porter, et al. Nov. 2005. Merck & Co.,Inc. 16 Sep. 2009
http://www.merck.com/mmpe/sec18/ch263/ch263|.html.

Anda mungkin juga menyukai