PENDAHULUAN
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik
serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula.
Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan
orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa
bersifat implicit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini
konstan mencoba menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk
respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3
domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari pengetahuan,
merupakan hasil dari tabu akibat proses penginderaan terhadap suatu objek.
evaluasi.
karena untuk mengetahui sejauh mana promosi kesehatan yang di berikan berjalan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Tahap Unfreezing
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem.
b. Tahap Moving
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari
diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut.
2. Teori Havelock
menurut Havelock.
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia
seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk
kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang
dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau
secara tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan
lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan
ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.
Secara garis besar perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek yakni :
Aspek fisik
Aspek psikis
Aspek sosial
sebagainya.
2.2.1. Faktor pembentuk perilaku
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok
posyandu dapat disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui
anaknya (enebling factor). Sebab lain, mungkin karena para petugas kesehatan
(reinforcing factors).
2.2.2. Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Perilaku
terletak di dalam individu sendiri yang disebut faktor intern dan sebagian terletak
diluar dirinya yang disebut faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan.Azwar (1995)
evaluasi yang banyak menentukan cara individu bertindak, akan tetapi sikap dan
tindakan seringkali jauh berbeda. Hal ini karena tindakan nyata ditentukan tidak
hanya oleh sikap, akan tetapi oleh berbagai faktor eksternal lainnya. Sikap
tidaklah sama dengan perilaku, dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap
rangsangan (stimulus).
Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran
(learning process).
Materi pembelajaran adalah stimulus.
sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance). Apabila
terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan
(conssonance).
yang seimbang dengan elemen tidak seimbang. Contoh: Seorang ibu hamil
(subyek).
b) Prinsip teori fungsi:
Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan
subyek)
Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan
(marah, senang)
d. Teori Driving forces: Kurt Lewin
a) Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong
kekuatan tersebut.
c) Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku:
Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.
Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
Model perilaku ini dikembangkan pada tahun 50an dan didasarkan atas
perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik
individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi
kesehatannya
a) Ancaman
Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit (atau
sukubangsa)
e) Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan
itu)
individu. Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang
menganggap penyakit itu tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa tidak
akan tertular olehnya karena diantara anggota keluarganya tidak ada riwayat
keputusan bertindak, diperlukan faktor pencetus (berita dari media, ajakan orang
yang dikenal atau ada yang mengingatkan). Jika faktor pencetus itu cukup kuat
dan individu merasa siap, barulah individu itu benar-benar melaksanakan tindakan
(tidak langgeng)
b. Persuasi
Dapat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan argumentasi.
Melalui pesan seperti jangan makan babi karna bisa menimbukkan penyakit
H1N1. Melalui diskusi seperti diskusi tentang abortus yang membahayakan jika
c. Fasilitasi
keyakinan akan menimbulkan aksi dan kemudian hal itu menjadikan perbahan
perilaku.
d. Education :
Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari
lama.
Contoh Kasus:
Sudah sejak kemarin anaknya yang ketiga berumur 1 tahun sakit. Gejalanya
adalah: panas, tidak mau makan, napasnya cepat, dan sesak napas.
Pertanyaan:
Kemungkinan tindakan (perilaku) apa saja yang akan diambil oleh orang tua
ditempuh, yaitu :
1. Dengan Paksaaan.
Ini bisa dengan :
a. Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman huluman kalau tidak
bahwa anaknya bisa mati kalau tidak diberi oralit waktu mencret
2. Dengan memberi imbalan.
lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi bisa juga imbalan
diimunisasi, maka anaknya akan sehat, (ini juga imbalan non materi)
Dalam hal ini orang berbuat sesuatu karena terdorong atau tertarik oleh
dengan kita. Misal: Pak Lurah membuat jamban karena tidak ingin
mengecewakan petugas kesehatan yeng sudah dikenalnya dengan baik Jadi
dan ramah. Selain itu, para petugas juga berperilaku sehat. misalnya tidak
agar orang juga tidak membuang sampah sembarangan. Dengan contoh seperti
ini biasanya orangakan ikut berbuat yang serupa yaitu berperilaku sehat
5. Dengan memberikan kemudahan.
Misalnya kita ingin agar masyarakat memanfaatkan Puskesmas, maka
tidak usah menunggu lama. dan sebagainya. Semua ini merupakan kemudahan
Puskesmas keliling.
6. Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi
Dalam hal ini individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang
langsung ataupun tidak langsung, yaitu misalnya melalui film, slide, photo,
gambar, atau ceritera, bagaimana bahayanya perilaku yang lidak sehat , dan
apa untungnya kalau berperilaku sehat. Hal ini diharapkan akan bisa
sekali berhasil. maka ia akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan cara
cara lainnya.
kelompok akan terdorong untuk berbuat sesuatu kalau di sadari bahwa dengan
berbuat sesuatu kalau sisadari bahwa dengan berbuat sesuatu itu, kebutuhan nya
menjadikan gaya hidup mereka sehat. Kesehatan yang yang dimaksud sebagai
keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan
yang sehat.
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
pengunjung dan pengelola tempat tempat umum agar tahu, mau dan
Untuk mencapai taraf kesehatan bagi semua, maka paling sedikit yang
pemberantasannya
b. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi
c. Penyediaan air minum dan sanitasi dasar
d. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
e. Imunisasi
f. Pengobatan dan pengadaan obat
berdasarkan:
a. Perikemanusiaan
b. Kesehatan sebagai hak asasi
c. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
d. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan preventif
e. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan
f. Dukungan sumber daya kesehatan
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi
pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
1. Baik; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam kondisi baik atau
sebagainya.
3. Rusak Berat; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan
pada komponen pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
4. Rusak Total; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan sudah tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan lagi.
wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di
rendah
Jumlah KK 920 KK
2.8.6. Fasilitas Pendidikan Formal Dan Non Formal Wilayah Kerja Pustu
Lutueng
SD/MIN : 3 Sekolah
SMP/MTSN : 1 Sekolah
SMA/MAN :-
Dayah/Pesantren : 3 Dayah
Visi
Menuju pelayanan kesehatan yang islami dengan meberikan 4s
Mane yakni meliputi usaha-usaha pokok yang dilakukan ada 7 program yaitu
a. Promosi Kesehatan
Tujuan
Sasaran
lain-lain.
Kegiatan
2. Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat didalam kegiatan antara lain
Pengertian
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang
Sasaran
Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.
Tujuan
P2P.
tanggulangi di pustu.
Kegiatan
7. Kursus Dukun.
Pengertian
Tujuan
Sasaran
Kegiatan
usaha terpadu.
KB.
cakupan peserta KB aktif terhadap PUS dan presentase peserta KB baru Metode
kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-
balita.
Definisi
orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung
Sasaran
Tujuan
dan lain-lain.
o Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan
Demam Berdarah.
DT dan TT.
Pustu Lutueng Kecamatan Mane dilaksanakan pengobatan dasar bagi pasien rawat
jalan dan menolong penderita gawat darurat seperti kecelakaan lalu lintas,
Tujuan
Simpang Empat.
Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
Pelaporan
laporan bulanan
Empat meliputi :
triwulan, tahunan.
Pada tahun 2010 kasus penyakit terbanyak adalah penderita rheumatoid arthitris
dengan 931 kasus dan
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
sebagai sebuah alat, dapat digunakan untuk membuat perubahan, baik perubahan
tinggi, niat kuat, ketelatenan, dan kesabaran, karena akan banyak hambatan yang
akan dihadapi, mengingat selama ini promosi kesehatan ini belum mendapatkan
umpan balik yang maksimal dari masyarakat. Sehingga perlu usaha lebih ekstra
4.2. Saran
peningkatan sarana dan prasarana oleh pemerintah dan instantsi terkait demi
KAMAR MANDI
HALAMAN PUSTU SEBELUM DI
TANAM SAWI
PANEN SAWI
PASIEN DILAYANI DI LUAR RUANGAN KARENA POLI UMUM DAN
KIA DI TEMPATI PASIEN BERSALIN
BAYI KURANG GIZI DESA BLANG DALAM
TAHUN 2014
5 BERSAUDARA