Anda di halaman 1dari 26

BAB II TEORI SINGKAT

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu atau lebih
pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong. Benda kerja dipegang
dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat pemegang khusus yang dijepit
atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja dikontakkan dengan pemotong yang bergerak
maju mundur. Mesin frais merupakan mesin potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam
operasi seperti pengoperasian benda datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan,
roda gigi dan kepala baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam
pekerjaan membuat mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam bengkel kerja.

2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais


Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah
motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk
menghasilkan gerakan putar padaspindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk
memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan
terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini
dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .

Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut :

1. Mesin frais horizontal

Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan sangat teliti.
Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya
dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja berputar secara horizontal yang
dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat berputar pada
mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat pada penggurdi,
pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi

2. Mesin frais vertikal

Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan kepada
pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat berputar yang
memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari vertikal samapi horizontal.
Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk memudahkan pengfraisan bertingkat.
Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat putar tambahan atau meja kerja putar untuk
memungkinkan memfrais alur melingkar atau memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil.
Pemotongnya adalah semua jenis frais ujung.

3. Mesin frais universal.


Gambar 2 Gambar Mesin Frais
2.2. Bagian-bagian Mesin Frais
Uraian selengkapnya dari bagian-bagian utama dari sebuah mesin frais adalah sebagai
berikut :

Gambar 3 Mesin Frais Lutut


Keterangan gambar :

A. Lengan untuk menyokong arbor.

B. Penyokong arbor.

C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.

D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.

E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.

F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.

G. Tuas untuk mengunci maja.

H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.

I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.

J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.

K. Tuas untuk mengunci meja.

L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.

M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.

N. Tuas untuk mengunci sadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.

P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.

Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.

S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.

T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.

U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.

V. Tuas untuk menjalankan spindel.

1. Badan (machine column).

Badan adalah bagian yang menahan seluruh bagian-bagian mesin itu, di dalamnya terdapat
motor penggerak, susunan roda-roda gigi pengatur kecepatan putar, tempat minyak pelumas untuk
melumasi bagian-bagian yang berputar.

2. Alas

Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin, cairan pendingin ini
dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau frais melalui pipa atau selang untuk
mendinginkan pisau penyayat, cairan ini apabila sudah dipakai akan kembali lagi ke tempat semula
melalui suatu saluran.

3. Lengan

Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat kedudukan penopang atau
penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada bagian paling atas mesin tersebut.Kedudukan
lengan ini dapat diatur atau digeser, pada suatu pengerjaan tertentu lengan ini kadang-kadang tidak
dipakai karena menghalangi perlengkapan yang dipakai.

4. Paksi atau spindel (main spindle).

Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi sebagai tempat kedudukan
poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke dalam lubang paksi dan diikat dengan baut
pengikat yang letaknya di ujung lubang paksi, jika mesin dijalankan paksi akan membawa poros ikut
berputar.

5. Lutut

Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini ditahan oleh eretan
yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros berulir sebagai poros penggerak naik
turunnya lutut tersebut.

6. Sadel

Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan terpasang di atas lutut,
bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung yang menghubungkan bagian atas lutut,
bagian atasnya terdapat bantalan penahan meja dan mempunyai sambungan ekor burung yang
bentuknya memanjang, meja tersebut diikat dengan baut yang terpasang pada salurannya.

7. Meja
Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat kedudukan benda kerja
yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan beralur dengan bentuk , gunanya disamping
tempat kedudukan baut-baut pengikat juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan pendingin yang
sudah terpakai ke tempat bak penampungan.

Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan tersebut dikaitkan dengan
keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut klasifikasi proses frais secara umum adalah:

Gambar 4. Klasifikasi Proses Frais

1. Slab milling

Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak
pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang
sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2. Face milling
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap
permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan
selubung pisau.
3. End milling cutters

Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja.
Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut.
2.3.Alat Bantu Pada Mesin Frais
Alat bantu pada mesin frais pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian yaitu
perlengkapan yang kedudukannya pada paksi mesin misalnya poros frais, kolet dan alat-alat lain yang
digunakan untuk pemasangan pisau frais, perlengkapan kedua ialah perlengkapan yang berfungsi
sebagai alat penjepit misalnya catok, pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja dan lain-lain.
Perlengkapan berikutnya adalah kepala pembagi, meja silinder, kepala lepas.

1. Poros mesin (Arbor).

Poros mesin frais adalah perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai tempat kedudukan
pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin, alat ini bentuknya bulat panjang dan sepanjang
badannya beralur spi, bagian ujung bentuknya tirus dan ujungnya berulir dan ditempatkan pada lubang
paksi dan diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini selalu dilengkapi dengan cincin ( collar) yang
beralur spi dan terpasang sepanjang poros, dimana cincin ini berguna untuk mengikat pisau frais yang
terpasang diantara cincin-cincin tersebut.

Cincin akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih besar dari pada cincin-cincin yang
lainnya dan dikerjakan dengan sangat hati-hati sehingga halus dan ukurannya tepat sama dengan
lubang penahan poros, jika kedudukan cincin dan poros longgar maka akibatnya penyayatan pisau
frais akan bergetar, putaran pisau tidak sentris, hasil penyayatan tidak rata dan lambat laun poros akan
bengkok.

2. Kepala Lepas (tail-stock)

Kepala lepas pada mesin frais fungsinya sama dengan pada mesin bubut hanya konstruksinya
yang berbeda, dimana kedudukan sumbu senternya dapat diatur dalam arah memutar vertikal dan
dapat dinaik turunkan sesuai tinggi sumbu benda kerja yang dibutuhkan. Kepala lepas dipasang di atas
meja mesin dengan kedudukan segaris dengan kepala pembagi.

3. Ragum.

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja; karena bentuk dan ukuran benda kerja berbeda-
beda maka ragum yang ada juga bermacam-macam.

Jenis ragum ada beberapa macam, diantaranya adalah :

a. Ragum datar, dipakai untuk pekerjaan yang ringan.

b. Ragum pelat, dipakai untuk pekerjaan berat pada mesin yang besar,

c. Ragum busur, pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut rahang benda kerja dapat disetel
dalam arah horizontal sebesar sudut yang dikehendaki.

d. Ragum universal, sudut rahang dapat disetel dalam arah horizontal dan vertikal sebesar sudut yang
dikehendaki.

4. Kepala Pembagi (dividing head)

Kepala pembagi sering dipakai pada mesin frais untuk memegang dan mengatur letak benda
kerja selama proses pengefraisan.

Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar :

a. Kepala pembagi langsung.

Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, spindel untuk memegang dan memutar
benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindel dan pengunci. Benda kerja diputar
langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai lubang yang terletak melingkar
yang memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60
dari benda kerja.

b. Kepala pembagi datar.

Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang lebih Iuas pada
suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari spindel (untuk memegang dan memutar
benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing ke suatu batang penunjuk. Roda gigi
cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi 40 : 1 oleh karenanya untuk memutar benda kerja
satu kali diperlukan 40 kali putaran poros penunjuk.

c. Kepala pembagi universal.


Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung, sederhana
dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan membentuk suatu sudut
yang dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.

Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difrais sehingga menghasilkan
pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat sesuatu segi yang sama
sisi pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur beraturan segi banyak beraturan,
alur sekrup.

Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan chuk dan
ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus
pada spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda gigi
misalnya untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.

Contoh perhitungan :

a. Jika akan difrais suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan
setelah diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.

b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah :

1) Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difrais.

2) Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21, aturlah batang
pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran yang
berangka 21.

3) 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian batang pemutar
tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.

Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi kekeliruan
setiap pergantian bagian yang di frais maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua kaki tersebut 8
lubang, setiap pergantian bagian yang difrais, kaki jangka ini diputar sehingga kedudukan puncak
selalu tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

5. Meja putar keliling

Meja putar keliling dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai pada mesin frais tegak
(vertikal), meja ini terdiri dari rumah tetap yang di dalamnya terdapat mekanik penggerak dan sebuah
pelat putar, dalam pelat ini terdapat alur T untuk menambatkan benda kerja atau perkakas dengan
bantuan baut pengikat.

Di tengah pelat putar dibubut sebuah lubang pemusat atau kortis pemusat yang di dalamnya
dapat ditempatkan perkakas pemusat dan perkakas penambat. Pelat itu dapat dikuatkan pada tiap
kedudukan dengan bantuan suatu lengkapan jepit. Meja putar keliling dapat dikuatkan di alas meja
pengikat mesin frais dengan bantuan baut pengikat, melalui bagian tengah pelat dasar dapat diadakan
sebuah aluran untuk keperluan blok-blok pengarah yang sesuai dalam aluran tambat meja penambat.

Pada beberapa petaksana meja putar keliling dalam pinggiran pelat putar terdapat kemungkinan
untuk memasang tumpuan pembatas yang dipergunakan untuk pembuatan pekerjaan seri, dengan
demikian pelat putar akan selalu berputar sama jauhnya sehingga tiap benda kerja memperoleh
pengerjaan yang serupa, tepat pada tempat yang sama.

Proses pengerjaan benda kerja pada mesin frais disebut dengan mengefrais, antar lain
mengefrais datar, mengefrais tegak, mengefrais alur, mengefrais gigi dan lain-lainnya. Untuk
melakukan proses penyayatan benda kerja dipasang pada meja, kemudian meja dinaikkan sehingga
benda kerja pada posisi penyayatan oleh pisau yang berputar kemudian meja digerakkan sesuai
kebutuhannya untuk memberi penyayatan yang terus menerus.

Hasil serta bentuk pekerjaan mesin frais tergantung dari bentuk utama mata frais (tidak berubah
walau diasah), jadi tidak seperti pahat bubut yang disesuaikan menurut kebutuhannya dan disamping
bentuk-bentuk yang sudah tetap frais itu sekelilingnya mempunyai gigi-gigi yang berperanan sebagai
mata pemotongnya. Sehingga keuntungan dari pada mesin frais terhadap mesin bubut antara lain tiap-
tiap sisi potong memulai pekerjaan secara teratur dan oleh beberapa sisi potong dilakukan
pemotongan serempak.

Pisau frais dipasang pada sumbu (arbor) mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor,
jikaarbor mesin diputar oleh motor maka pisau frais ikut berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan
atau ke kiri sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhannya.

Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais terbagi atas jenis sebagai berikut :

a. mesin frais datar (slab milling) di mana sumbu pisau penyayatnya horizontal.

b. mesin frais tegak (face milling) di mana sumbu pisau penyayatnya terletak vertikal.

2.4. Jenis Mesin Frais


Banyak macam-macam mesin frais yang digunakan saat ini, tetapi pada garis besarnya mesin
fresis dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Mesin Frais Universal.

Dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur baji, untuk memfrais alur-alur yang berbentuk
sekrup dalam gurdi pilin, pelengkang-pelengkang, tap-tap pengulir frais-frais giling, roda ulir serta gigi-
gigi lurus dan roda sekrup. Benda kerja dipasang atau langsung atau dengan perantara sebuah sekrup
jepit sejajar pada meja atau dibentangkan diantara center-center kepala pembagi termasuk kepala
lepasnya. Gerak penjalan dilakukan oleh meja, yang untuk ini digerakkan sendiri oleh batang sekrup.
Dalam pada itu dihantarkan melalui bagian yang dapat berputar melingkari sebuah paksi tegak dan
disangga oleh sebuah eretan.

Eretan ini dapat digeserkan pada sebuah console yang dapat dipindahkan vertikal, gerak dari
bagian putar, eretan dan console pada mesin ini hanya dipergunakan untuk menyetel tepat benda kerja
yang dilakukan secara manual.

2. Mesin Frais Horizontal (mendatar)


Mesin frais ini banyak menyerupai mesin frais universal, hanya mejanya tak dapat melaku-kan
gerak putar dan kepala pembagi tidak ada. Oleh karena itu mesin-mesin ini hanya dipergunakan untuk
memfrais rata, profil dan alur-alur baji. Dengan menempatkan alat bantu pada paksi utama, sehingga
frais cakra dapat disetel tepat dalam kedudukan miring, maka dapat pula memfrais alur-alur spiral.

Meja pemasang pada mesin frais universal yang dilengkapi dengan kepala pembagi dan center,
disetel miring untuk keperluan ini. Pelananya (lutut) merupakan sebuah lemari yang tertutup
seluruhnya dengan pompa untuk pelumasan dari semua bagian yang bergerak di dalamnya,
kesemuanya merupakan suatu bagian yang dapat dibongkar, penggeraknya dilakukan melalui poros-
poros baji tegak mulai dari pemindahan motor.

Berkenaan dengan ini maka roda-roda gigi digerakkan secara hidrolik dan suatu lengkapan
palang memblokir pergeseran ini selama paksi belum berhenti. Untuk semua gerak meja dapat
dipergunakan gerak jalan cepat. Tumpuan yang dapat disetel membatasi gerak dalam arah
memanjang. Bidang-bidang tegak juga dapat dikerjakan dengan mesin frais mendatar dengan
menggunakan sebuah kepala frais. Untuk memfrais rata benda-benda kerja yang lebih panjang, yang
seharusnya diketam, dibuat mesin-mesin frais panjang. Bentuknya sama dengan mesin ketam meja,
akan tetapi meja bersama-sama benda kerja bukan melakukan gerak utama melainkan gerak penjalan.

3. Mesin Frais Vertikal (tegak).

Mesin ini mampunyai sebuah paksi tegak, apabila meja pemasang dibuat dapat berputar maka
dengan sebuah mantel frais dapat dikerjakan banda-benda yang sebagian dari sekelilingnya adalah
bulat.

Dalam pada itu benda kerja melakukan gerak penjalan yang berbentuk lingkaran. Pada mesin-
mesin frais alur baji khusus, frais jari-jari yang berdiri tegak berjalan mondar mandir melalui jarak yang
ditetapkan terhadap benda kerja yang tak bergerak dan pada tiap-tiap titiknya di ujung diberikan
penggerakan secara otomatis.

4. Mesin Frais Copy

Mekanik mesin ini pada dasarnya sesuai dengan peralatan reduksi jajaran genjang pada
mesin-mesin uap, supaya pemindahan langkah tersebut pada tromol kertas pesawat indikator dapat
diperkecilkan.

Dengan menggunakan lebih dahulu sebuah jarum penghantar lebih tebal dan sebuah frais
lebih kuat, yang mengambil geram-geram lebih berat maka terlebih dahulu bentuk yang mendekati
bentuk yang dikehendaki, kemudian dengan geram dan frais yang lebih halus diperoleh bentuk
terakhir.

Dalam mesin-mesin ini, frais dan jarum pengantar itu dapat ditukar sehingga dapat
memungkinkan untuk membuat suatu contoh yang lebih besar dari bahan yang lebih lunak misalnya :
aluminium, kayu keras dan lain-lain.

Meja dan support lintang dengan kepala frais digerakkan secara hidrolik dan dalam pada itu
dikemudikan dengan roda tangan atau otomatik. Untuk ini hanya digunakan dua buah tuas, masing-
masing dengan lima kedudukan, kecepatan penjalan dan kelajuan cepat mesin ini dapat ditetapkan
ke kanan dan ke kiri. Untuk eretan lintang adalah sedemikian pula, yakni masing masing maju atau
mundur.

5. Mesin Frais Perkakas Universal.

Mesin ini dipergunakan untuk pekerjaan frais yang sulit pada perkakas dan stempel-stempel
dari bermacam-macam bentuk.

Dengan menggantikan kepala frais tegak oleh sebuah kepala frais yang mempunyai paksi
mendatar atau dengan menempatkan suatu mekanik bangku tusuk terdapat kemungkinan untuk
dapat mengerjakan pekerjaan itu.

Sebuah sekrup perenggang dapat dipergunakan pada meja yang tidak dapat disetel, yakni
untuk menjepit benda kerja dalam tiap-tiap kedudukan yang diingini. Benda kerja dan mal dipasang
pada meja setelah mana mal tersebut digerakkan dengan kelilingnya melalui sebuah jarum
pengantar yang tidak bergerak.

Paksi frais yang juga tidak bergerak memfrais benda kerja menurut bentuk yang dikehendaki.
Dengan demikian dapat dibuat pekerjaan-pekerjaan yang dibuat oleh mesin frais copy pada sebuah
mesin frais tegak, asal saja kita membuat bagian pemasangan untuk jarum dan mengeratkannya
pada kepala frais.

2.5. Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais


1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)

2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)

3. Memfrais Sisi (Side Milling)

4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)

5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)

2.6. Jenis Pahat Potong pada Mesin Frais

1. Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk memotong atau menghasilkan
permukaan yang rata.

2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.

3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan kemiringan tertentu.

4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.

5. Slotting, untuk membuat alur.

6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.

7. T-slot Mill, untuk membuat celah

8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut 45 o, 60o, 90o.
2.7. Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
a. Pisau mantel
b. Pisau sudut tunggal dan sudut ganda
c. Pisau roda gerigi
d. Pisau alur
e. Pisau sisi muka
f. Pisau gergaji
g. Pisau alur T
h. Pisau Jari

Gambar 5. Bentuk-bentuk Pisau Frais

2.8 Macam-macam alat Frais


Alat frais adalah alat perkakas dari mesin frais, suatu benda yang berbentuk bulat dengan dilengkapi
mata-mata penyayat, hingga merupakan gigi yang tajam. Bekerja alat faris untuk menyayat atau
memotong benda-benda pekerjaan dengan cara berputar. Bermacam-macam alat frais itu antara lain:

1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.

2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.

3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.

4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.

5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.

6. Frais gergaji, untuk memotong.

7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.

8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu dan memfrais profil.

9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang tertentu.

10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan alat frais mantel dengan
ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais bidang-bidang datar dan bertingkat.

2.9 Jenis-jenis Pemotong Frais


Mesin frais mampu melakukan banyak tugas karena tersedia keaneka ragaman yang luas dari
pemotong. Pemotong ini biasanya dikelompokkan menurut bentuk umumnya, meskipun dalam beberapa
kasus mereka dikelompokkan menurut cara penggunannya, bahan yang dipakai dalam giginya, atau
metode yang digunakan dalam menggerinda giginya.
Terdapat tiga desain umum dari pemotong:

1. Pemotong arbor, pemotong ini mempunyai lubang dipusatnya untuk pemasangan pada arbor.

2. Pemotong tangkai, pemotong jenis ini mempunyai tangkai lurus atau tirus yang menjadi satu dengan
badan pemotong. Ketika digunakan, pemotong ini dipasangkan pada spindle.

3. Pemotong muka, pemotong ini dibaut atau dipegang pada ujung arbor pendek dan biasanya dipakai
untuk memfrais permukaan rata.

Pengelompokkan menurut bahannya adalah mengikuti cara pengelompokkan pada perkakas


pemotong yang lain. Pemotong frais terbuat dari baja karbon tinggi, berbagai baja kecepatan tinggi, atau
yang berujung karbida disinter atau paduan cor bukan besi tertentu. Pemotong baja karbon tinggi
mempunyai batas pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat kalau digunakan kecepatan potong dan
hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna pada umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi yang
mempertahankan mata potong tajam, keras dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600 derajat.

Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari yang dianjurkan
untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya stelit, cobalt atau rexalloy, dan pemotong
berujung karbida, memiliki tahanan panas lebih tinggi dan khususnya sesuai untuk pemotongan berat dan
kecepatan potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai sisipan yang dipegang pada badan pemotong atau
dipatrikan langsung pada ujung giginya. Kecepatan potong dari pemotong bahan cor bukan besi dan
karbida berkisar dari dua sampai lima kali daripada yang dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.

Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda yang digunakan pada
pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda sebuah tepi kecil dibelakang mata potong
dari gigi. Ini juga memberikan pengaman yang diperlukan pada punggung mata potong. Pemotong yang
dibentuk dibuat dengan pengaman (di punggung mata potong) yang bentuk kelilingnya sama seperti
mata potongnya. Untuk mengasah pemotong ini, mukanya digerinda sedemikian shingga tidak merusak
bentuk keliling dari gigi.

Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut bentuk umumnya atau
jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.

1. Pemotong frais biasa

Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya memiliki gigi pada kelilingnya.
Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya lebih dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan
untuk pekerjaan meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya untuk mematahkan serpihan
dan memudahkan pengeluarannya.

2. Pemotong frais samping

Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di samping. Kalau dua pemotong
beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar pada satu sisi dan memiliki gigi pada sisi yang lain.
Pemotong frais samping mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.

3. Pemotong gergaji pembelah logam


Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali bahwa pembuatannya sangat tipis,
biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar dari jenis ini diberi pengaman dengan menggerinda sisinya
untuk menghasilkan ruang bebas bagi pemotonnya.

4. Pemotong frais sudut

Semua pemotong bentuk sudut termasuk dalam kelompok ini. Mereka dibuat menjadi pemotong sudut
tunggal maupun sudut ganda.

5. Pemotong sudut tunggal

Pemotong ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan pemotong sudut ganda bergigi pada dua
permukaan kerucut.Pemotong sudut digunakan untuk memotong lidah rata, tanggem, galur pada
pemotong frais, dan pelebar lubang.

6. Pemotong Frais bentuk

Gigi pada pemotong ini diberikan suatu bentuk khusus. Termasuk didalamnya adalah pemotong cekung
dan cembung, pemotong roda gigi, pemotong alur, pemotong pembulat sudut dan sebagainya.

7. Pemotong frais ujung

Pemotong ini mempunyai proses integral untuk menggerakkan dan mempunyai gigi di keliling dan
ujungnya. Galurnya dapat lurus ataupun heliks. Pemotong besar yang disebut frais cangkang mempnyai
bagian pemotong terpisah yang dipegangkan pada arbor batang. Karena mahalnya baja kecepatan
tinggi, maka konstruksi ini menghasilkan banyak penghematan dalam biaya bahan. Frais ujung
digunakan untuk proyeksi permukaan, membujur sangkarkan ujung, memotong celah dan dalam
pekerjaan pencerukkan misalnya pembuatan cetakan.

8. Pemotong celah T

Pemotong jenis ini menyerupai pemotong datar kecil atau frais samping yang memiliki poros integral lurus
atau tirus untuk penggerakan. Penggunaannya untuk memfrais celah T. Bentuk yang khusus adalah
pemotong dudukan Woodruff, yang dibuat dalam ukuran standar untuk memotong dudukan bulat bagi
pasak Woodruff.

9. Pemotong gigi sisipan

Dengan meningkatnya ukuran pemotong, adalah ekonomis untuk menyisipkan gigi yang terbuat dari
bahan mahal ke dalam baja yang lebih murah. Gigi pada pemotong semacam ini dapat diganti kalau aus
atau patah.

2.10 Teknik teknik Frais

1. Memfrais roda-roda gigi

Untuk memfrais roda gigi, maka bahan roda gigi itu harus dijepit pada suatu as, dan as dengan
bahan roda gigi dipasang diantara kepala pembagi dan kepala lepas.Kepala pembagi dan kepala lepas
dipasang pada meja faris. Dalam pekerjaan memfrais membuat roda-roda gigi diperlukan suatu alat yang
dapat membagi bahan roda gigi dalam jumlah yang sama dan teliti. Artinya sesudah setiap kali memfrais
satu parit gigi, bahan roda gigi dapat diputarkan sedemikian rupa banyaknya sehingga pada keliling
bahan roda gigi dapat difrais dengan suatu pembagi gigi, seperti yang direncanakan.

Alat itu disebut kepala pembagi, juga berguna untuk merencanakan benda pekerjaan yang akan
difrais dengan mempergunakan kepala lepas.

Yang dimaksudkan memfrais roda gigi dengan memakai metoda pembagian adalah memfrais
dengan memakai alat frais profil atau alat frais roda gigi.

Memfrais roda gigi dengan metoda urai adalah memfrais benda pekerjaan dengan memakai alat
frais urai roda gigi dari alat tersebut dapat dibuat roda-roda gigi dari modul yang sama.

a. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi yang lurus.

Alat frais urai roda gigi harus dipasang miring terhadap bidang sisi mendatar bahan baku roda gigi yang
akan difrais itu. Jadi sudut batang as frais sama besarnya dari sudut miring gigi-gigi alat frais urai itu.

b. Untuk memfrais suatu roda gigi dengan gigi-gigi yang miring.

Maka kedudukan batang as frais harus membentuk suatu sudut yang sama dengan sudut miring gigi alat
frais urai.

c. Untuk memfrais roda-roda gigi cacing.

Alat frais urai roda gigi cacing pada batang as frais tidak perlu diatur pada kedudukan miring terhadap
roda gigi cacing yang akan difrais, karena sudut miring dari roda gigi cacing adalah sama dengan sudut
kemiringan gigi dari alat frais urai roda gigi cacing.

2. Memfaris alur-alur dengan bentuk spiral

Alur bentuk spiral adalah merupakan garis ulir atau spiral pada suatu bidang silinder, bentuk
spiral banyak digunakan pada: bor spiral, alat peluas, alat faris mantel, roda gigi ulir dan lain-lain.

Dalam memfrais alur dengan bentuk lurus, maka alat frais mengadakan gerakan putar sedang
benda kerja membuat gerakan garis lurus, apabila suatu benda kerja diberikan suatu gerakan berputar
dalam gerakan yang lambat, maka akan terbentuk alur-alaur dalam bentuk spiral. Maka untuk memfrais
benda kerja berbentuk spiral, harus dipasang miring dibawah as utama mesin frais, dan kemiringannya
tergantung dari pada jarak puncak ulir.
BAB III JURNAL PRAKTIKUM
3.1 Tujuan

1. Mahasiswa dapat menyebutkan alat alat yang digunakan pada praktik mesin frais.

2. Mahasiswa dapat menegtahui langkah langkah praktik mesin frais yang baik dan benar.

3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses praktikum mesin frais.

4. Melatih keuletan dalam penggunaan mesin frais.

3.2 Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin frais

2. Tang

3. Jangka sorong

4. Kunci pas

5. Cak Frais

Bahan:

1. Alumunium dengan ukuran

Diameter luar : 72 mm

Diameter dalam : 44 mm

Tebal : 5 mm
3.3 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Lakukan pengukuran benda kerja.

3. Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan mesin frais

4. Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.

5. Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.

6. Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi dengan cutter kira kira 1 mm lalu atur
roda tangan engkol arah vertikal ke titik nol. Setelah cocok, hidupkan mesin dengan menekan tombol
forward (gerakan searah jarum jam).

7. Putar engkol melingkar menggunakn tangan kiri dengan arah bolak bali secara lebih cepat dari putaran
engkol vertikal tersebut berfungsi mengatur kedalaman gerigi yang dibuat.

8. Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal berlawanan arah jarum jam untuk
menjauhkan jarak antara roda gigi dengan cutter. Kemudian atur ulang piring pembagi untuk menentukan
jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan gunakan cara sebelumnya untuk menentukan jarak roda
gigi selnjutnya sesuai dengan keinginan. Jangan lupa untuk memberikan cairan pendingin saat cutter dan
roda gigi sedang bekerja agar roda gigi tidak mengeluarkan asap akibat terlalu panas.

9. Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi hingga sekrup dan roda gigi dapat
dikeluarkan dari mandrel. Kemudian matikan mesin dengan switch off

10. Bersihkan sisa sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin frais.
3.4 Perhitungan

Diketahui :

Do (diameter luar) :69 mm

Di (diameter dalam) :44 mm

Mr (kedalaman gigi frais) :3,8 mm

M (Modus) :3 mm

b(Tebal plat) :5 mm

Ditanyakan :

Z (jumlah profil gigi dalam satu lingkaran)

Jawaban:

Dk = Do + 2M

= 69 + 2 (3)

= 69 + 6

= 75 mm

Hf = 1.25 x M

= 1.25 x 3

= 3.75 mm

Putaran kepala pembagi


3.6 Kesimpulan

Laporan ini berisi tentang mesin frais dan alat-alat pendukung lainnya, praktikum ini bertujuan
untuk mengenalkan kegunaan mesin frais di bidang industri. Salah satu kegunan mesin frais yaitu untuk
pembuatan profil gigi roda.

BAB IV JAWABAN PERTANYAAN

4.1 Pertanyaan

1. Buat skema dari mesin frais yang sederhana dan tulis nama nama bagiannya serta ceritakan cara
kerjanya.

2. Sebutkan macam macam pengerjaan yang dapat dilakukan pada mesin frais.

3. Ada berapa jenis pahat potong untuk mesin frais dan ceritakan cara kerjanya dan kegunaannya.

4. Apa yang dimaksud Kepala Pembagi (dividing head).

5. Hitunglah:

a. Bila suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat

b. Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi agar hasil frais relatif baik.

7. Apa saja yang menentukan kecepatan potong mesin frais

4.2 Jawaban
Gambar 4 Gambar mesin frais

Keterangan gambar :

A. Lengan untuk menyokong arbor.

B. Penyokong arbor.

C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.

D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.

E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin

F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.

G. Tuas untuk mengunci maja:

H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.

I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.

J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.

K. Tuas untuk mengunci meja.

L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.

M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.

N. Tuas untuk mengunci sadel.

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja

P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.

Q. Engkol meja.

R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.

S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau freis.

T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.

U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau freis.


V. Tuas untuk menjalankan spindel.

Cara kerja mesin frais :

Pada mesin freis, terdapat dua jenis utama pahat yaitu pahat freis selubung dan pahat freis
muka. Pahat freis dengan diameter tertentu dipasangkan pada poros utama ( spindle ) mesin freis
dengan perantaraan poros pemegang ( untuk pahat freis selubung ) atau langsung melalui hubungan
poros dan lubang konis ( untuk pahat freis muka yang mempunyai poros konis ). Pisau freis dpasang
pada sumbu ( arbor ) mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin diputar oleh
motor maka pisau freis ikut berputar. Arbor mesin ikut berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan
banyaknya putaran diatur sesuai dengan kebutuhannya. Benda kerja yang dipasangkan pada meja dapat
diatur kecepatan makannya tergantung pada harga gerak makan per gigi yang diinginkan.

2. Dalam proses mengfreis dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ) macam cara, yaitu :

a. Mengfreis turun ( down milling )

Proses freis turun akan menyebabkan benda kerja lebih tertekan ke meja dan meja terdorong
oleh pahat yang mungkin suatu saat (secara periodic) gaya dorongnya akan melebihi gaya dorong ulir
(roda gigi) penggerak meja

b. Mengfreis naik ( up milling / conventional milling )

Proses frais naik lebih banyak dipilih karena lasan diatas sehingga dinamakan cara konvensional.
Akan tetapi mengefreis naik akan mempercepat keausan pahat karena mata potong lebih banyak
menggesek benda kerja yaitu pada saat mulai memotong dan selain itu permukaan benda akan lebih
kasar.

3. Jenis-jenis pahat potong untuk mesin frais, cara kerjanya dan kegunaannya yaitu:

a. Pahat freis selubung / mantel ( slab milling cutter )

b. Pahat freis muka ( face milling cutter )

Mekanisme Gerak Makan Pada Mesin Frais

Gambar 5 Mekanisme gerak makan pada mesin frais

4. Kepala Pembagi (dividing head).


Dividing Head adalah suatu alat pembagi dengan susunan roda gigi. Pembagian itu diatur
dengan memutar poros yang dilengkapi plat pembagi. Berapa jumlah lubang-lubang yang harus
dipindahkan maka harus dihitung. Misalnya untuk pembuatan roda gigi atau pembuatan segi banyak.

Kepala pembagi sering dipakai pada mesin freis untuk memegang dan mengatur letak benda
kerja selama proses pengefraisan.

Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar:

a. Kepala pembagi langsung.

Komponen kepala pembagi langsung terhadap badan, pindle untuk memegang dan memutar
benda kerja, suatu alat penunjuk yang terpasang pada spindle dan pengunci. Benda kerja diputar
langsung dengan menggunakan tangan. Pelat penunjuk mempunyai lubang yang terletak melingkar yang
memungkinkan pin (pasak) untuk dipasang pada posisi 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,10,15, 24, 30, dan 60 dari benda
kerja.

b. Kepala pembagi datar.

Kepala pembagi datar (tidak langsung) memungkinkan diperolehnya posisi yang lebih Iuas pada
suatu pembagi yang terletak disisi. Bagian kepala terdiri dari pindle (untuk memegang dan memutar
benda kerja) yang dihubungkan dengan melalui roda gigi cacing ke suatu batang penunjuk. Roda gigi
cacing umumnya mempunyai perbanding-an reduksi 40:1 oleh karenanya untuk memutar benda kerja
satu kali diperlukan 40 kali putaran poros penunjuk.

c. Kepala pembagi universal

Kepala pembagi universal dapat dipergunakan sebagai kepala pembagi langsung, sederhana
dan kepala pembegi bersudut. Spindel kepala pembagi dapat dimiringkan membentuk suatu sudut yang
dipergunakan untuk pembukaan permukaan bersudut.

Kepala pembagi berguna untuk membagi sudut dari benda yang difreis sehingga menghasilkan
pembagian yang sama, alat ini sangat penting khususnya diwaktu membuat sesuatu segi yang sama sisi
pada suatu batang bulat misalnya segi 4, 6, 8, roda gigi, alur-alur beraturan segi banyak beraturan, alur
sekrup.

Benda kerja dapat dijepit antara dua senter atau salah satu ujungnya dijepit dengan chuk dan
ujung lain didukung dengan menggunakan arbor penjepit yang dimasukkan ke dalam lubang tirus pada
spindel. Kepala pembagi dapat juga dihubungkan ke poros meja mesin melalui roda-roda gigi misalnya
untuk mengefrais alur spiral, kam dan lain-lain.

5. Contoh perhitungan:

1) Jika akan difreis suatu batang bulat panjang sehingga menjadi segi empat sama sisi maka batang
pemutar kepala pembagi harus diputar 40 : 4 = 10 putaran setiap pergantian pengefresan, karena
hasilnya genap yaitu 10 maka ujung puncak dapat ditempatkan pada lubang mana saja, asalkan setelah
diputar 10 kali harus ditempatkan kembali pada lubang semula.
2) Bila batang tersebut akan difrais menjadi segi 12 sama sisi maka caranya adalah:

a. Batang tersebut harus diputar 40 : 12 = 3 1/3 putaran setiap pergantian bagian yang difreis.

b. Carilah salah satu angka pada piring pembagi yang dapat dibagi dengan 3 misalnya 21, aturlah batang
pemutar itu sehingga ujung puncak masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran yang
berangka 21.

c. 1/3 putaran = 1/3 x 21 = 7 bagian atau 8 lubang (selalu ditambah 1), dengan demikian batang pemutar
tersebut harus diputar 3 kali ditambah 8 lubang.

Agar kelebihan putaran ini (8 lubang) tidak selalu harus dihitung atau tidak terjadi kekeliruan
setiap pergantian bagian yang di freis maka kaki jangka diatur sehingga jarak kedua kaki tersebut 8
lubang, setiap pergantian bagian yang difreis, kaki jangka ini diputar sehingga kedudukan puncak selalu
tetap pada jarak putaran yang telah ditentukan.

6. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Agar Hasil Frais Relatif Baik

Mesin-mesin frais dibuat untuk berjenis-jenis pekerjaan dalam bentuk bermacam-macam pula.
Keuntungan dari frais dibandingkan pahat bubut dan ketam antara lain tiap-tiap sisi potong memulai
pekerjaannnya secara teratur dan oleh beberapa sisi potong dilakukan pemotongan serentak. Tetapi
terutama untuk pekerjaan serentak dari bidang-bidang yang lebih lebar, tidak adanya langkah balik
dibandingkan dengan pahat ketam dan kemungkinan untuk pengerjaan profil-profil merupakan sebab-
sebab bahwa pekerjaan yang dahulu diketam kini dilakukan dengan mesin frais. Akan tetapi tiap-tiap
benda kerja harus ditinjau secara tersendiri. Bidang-bidang lebar dan pendek lebih bermanfaat apabila
difrais dan bidang-bidang sempit, panjang dan lurus lebih bila diketam. Sebaliknya permukaan-
permukaan dimana kecepatan merupakan syarat yang sangat penting terlebih dahulu difrais untuk
kemudian disekrap sampai rata benar, karena yang timbul pada waktu memfrais membahayakan bagi
ketepatan permukaan tadi.

Bahan pemotong, kecepatan potong umumnya diberikan dalam nilai untuk pemotong baja
kecepatan tinggi. Nilai ini adalah dua kali lipat daripada untuk pemotong baja karbon dan seperempat dari
yang dianjurkan untuk pemotong berujung karbida.

a. Jenis bahan yang harus dipotong, kekerasan brinell dari suatu bahan adalah suatu pemandu untuk
memesin dengan mudah. Bahan lunak seperti magnesium dan aluminium dapat di freis dengan
kecepatan yang lebih tinggi daripada bahan yang lebih keras.

b. Jenis penyelesaian yang diperlukan. Penyelesaian yang paling baik diperoleh dengan hantaran sedikit
dan kecepatan potong tinggi. Secara umum, kecepatan potong dari pemotongan penyelesaian harus
sekitar 20% lebih tinggi daripada pemotongan kasar.

c. Umur pahat, pemotongan berat yang menumpukkan panas dengan cepat, harus dilakukan secara lebih
lambat daripada pemotongan ringan. Kecepatan potong rendah perlu digunakan agar pemotong awet.
d. Penggunaan media pendingin. Kecepatan potong tinggi menimbulkan panas banyak yang harus
disebarkan untuk melindungi pemotong dan benda kerja. Perkakas dan benda kerja harus dibanjiri
dengan media pendingin seperti minyak larutan, minyak tersulfurisasi, atau minyak mineral lemak
binatang. Pengecualiannya adalah baja cor, yang sering difreis kering karena aksi pelumasan dari grafit.
Kerosin dan minyak larut air sering digunakan sebagai media pendingin untuk aluminium. Karena
campuran air mendatangkan bahaya api dalam memesin magnesium, maka hanya minyak pemotong
yang tidak tercampur air yang boleh dipakai.

7. Menentukan Kecepatan Potong Mesin Frais

Kecepatan potong dari sebuah pemotong frais ditentukan oleh kecepatan keliling atau
permukaan dari pemotong. Gerakan benda kerja melintasi pemotong tidak ditinjau dalam perhitungan ini.
Kecepatan potong dinyatakan dengan persamaan berikut:

dengan
CS = kecepatan potong, m/menit

D = diameter pemotong, mm

N = putaran tiap menit

Karena kecepatan potong jarang tidak diketahui, maka biasanya persamaan dinyatakan dalam
putaran spindel

Kalau diameter pemotong dan kecepatan potong dari bahan yang diberikan telah diketahui, maka
persamaan ini memberikan kecepatan putar yang layak dari spindel. Stabilitas yang harus dimiliki oleh
mesin mencakup pasan dari bantalan, dapat membatasi kecepatan potong yang harus digunakan.

Rumus yang digunakan dan berlaku bagi kedua cara mengefreis adalah sebagai berikut:

a. Benda Kerja:

w = lebar pemotongan pada benda kerja [mm]

Lw = panjang pemotongan [mm]

a = kedalaman pemotongan [mm]

b. Pahat

d = diameter luar [mm]


Z = jumlah gigi (mata potong)

r = sudut potong utama [o]

= 90o untuk pahat frais selubung

c. Mesin Sekrap:

n = putaran poros utama [rpm]

vr = kecepatan makan [mm/min]

Elemen dasar bagi proses sekrap adalah:

1) Kecepatan potong

2) Gerak makan pergigi

3) Waktu pemotongan

dimana:

lt = lv + lw + ln [mm]

lv a (d a) ; untuk mengefreis datar

lv 0 ; untuk mengefreis tegak

lv 0 ; untuk mengefreis datar

lv (d/2) ; untuk mengefresi tegak

4) Kecepatan penghasilan geram


BAB V PENUTUP
Dalam pengoperasian mesin frais/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin frais dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan dalam
membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut pisau dari mesin frais beragam yaitu:

Pisau mantel

Pisau roda gigi

Pisau sisi muka

Pisau alur T

Pisau sudut tunggal

Pisau alur

Pisau gergaji

Pisau jari

Dalam praktikum kami mencoba membuat sebuah benda berupa roda gigi, dengan
menggunakan mesin frais maka kita bisa menghitung jumlah gigi yang akan dibuat, modul dan tinggi gigi
juga jarak antar gigi yang sama dengan cara mengatur dividing plate sesuai dengan hitungan.

DAFTAR PUSTAKA

Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 1.


Amstead, B.H.dkk. 1991. Teknolgi Mekanik, Jakarta : Erlangga, Jilid 2.
Anonimus. 2005. Proses Pemesinan, Jakarta
Mulyanto, Tri. 2007. Proses Manufaktur II (Metal Cutting Process) Edisi 2. Penerbit Universitas Pancasila. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai