Anda di halaman 1dari 4

INFORMASI

KOMODITAS HORTIKULTURA
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN

No. 01/03/I, 5 Maret 2013

KRISAN
1. Perkembangan Luas Panen Krisan Tahun 2000-2011

Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) 2011 dari Direktorat Jenderal Hortikultura, perkembangan luas
panen krisan di Indonesia selama periode 2000-2011 mengalami peningkatan dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 29,65 % per tahun, walaupun pada tahun 2011 mengalami penurunan
sebesar 18,77 % (Gambar 1). Tahun 2000 luas panen krisan di Indonesia sebesar 1,11 juta m2
meningkat menjadi 8,06 juta m2 pada tahun 2011. Sebesar 94,63 % luas panen krisan di
Indonesia berada di Jawa, sementara di Luar Jawa hanya sebesar 5,37 % dari total luas panen
krisan di Indonesia (rata-rata 2000-2011). Pada periode yang sama, luas panen krisan di Jawa
tumbuh sebesar 28,91 % per tahun, sementara di Luar Jawa sangat pesat hingga mencapai
114,83 % rata-rata per tahun. Pertumbuhan luas panen yang tinggi di Luar Jawa terjadi pada
tahun 2001 hingga mencapai 1005,90 %, menjadi 530.257 m2 dari sebesar 47.948 m2 pada
tahun 2000.

Gambar 1. Perkembangan Luas Panen Krisan, 2000-2011

Informasi Komoditas Hortikultura diterbitkan setiap minggu oleh Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian. Pengarah/Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc.; Penyunting: Ir. Sari Sutiyorini, MM.
Penyunting Pelaksana: Ir. Leli Nuryati, MSc. Penyusun: Ir. Ekanantari. Alamat Redaksi: Bidang Data
Komoditas Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Gedung D Lantai IV Jakarta
Selatan 12550, Telp/Fax (021) 7807601, Email : horbun.pusdatin@deptan.go.id
Homepage: http://www.deptan.go.id

Informasi Komoditas Hortikultura Halaman 1


2. Perkembangan Produksi Krisan Tahun 2000-2011
Perkembangan produksi krisan di Indonesia selama periode 2000-2011 terus mengalami
peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 71,45 % per tahun (Gambar 2). Produksi krisan di
Indonesia pada tahun 2000 hanya sebesar 2,28 juta tangkai meningkat menjadi 305,87 juta
tangkai pada tahun 2011. Kontribusi produksi krisan terbesar rata-rata tahun 2000-2011
diberikan oleh Jawa sebesar 96,37 %, sementara di Luar Jawa hanya memberikan kontribusi
produksi sebesar 3,63 % dari total produksi krisan di Indonesia. Produksi krisan di Jawa rata-
rata tumbuh sebesar 73,85 % per tahun dari 2,12 juta tangkai pada tahun 2000 menjadi 297,61
juta tangkai pada tahun 2011. Di Luar Jawa produksi krisan tumbuh lebih besar dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 96,82 % per tahun menjadi 8,26 juta tangkai pada tahun 2011, dari
hanya sebesar 161 ribu tangkai pada tahun 2000.

Gambar 2. Perkembangan Produksi Krisan, 2000-2011

3. Perkembangan Produktivitas Krisan Tahun 2000-2011

Secara umum perkembangan produktivitas krisan di Indonesia selama periode 2000-2011


mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 44,67 % per tahun (Gambar 3).
Pada tahun 2000 produktivitas krisan di Indonesia sebesar 1,97 tangkai/m2 dan meningkat
menjadi 34,71 tangkai/m2 pada tahun 2011 yang merupakan produktivitas tertinggi selama
periode tersebut. Pada tahun 2005 produktivitas krisan di Indonesia sempat mengalai penurunan
yang sangat drastis hingga mencapai 61,54 % menjadi 6,90 tangkai/m2, dari sebesar 17,94
tangkai/m2 pada tahun 2004.

Gambar 3. Perkembangan Produktivitas Krisan, 2000-2011

Informasi Komoditas Hortikultura Halaman 2


4. Sentra Produksi Krisan Tahun 2011

Berdasarkan data produksi krisan di Indonesia tahun 2011, sebanyak 46,50 % krisan di
Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Barat, disusul Jawa Tengah (33,99 %), Jawa Timur (16,68
%), Sumatera Utara (2,20 %), dan Bali (0,24 %). Sementara sisanya sebesar 0,39 %
merupakan kontribusi dari provinsi lainnya (Gambar 4).

Gambar 4. Provinsi Sentra Produksi Krisan di Indonesia, 2011

Terdapat 11 (sebelas) kabupaten penghasil krisan di Jawa Barat. Kabupaten dengan produksi
krisan terbesar adalah Kabupaten Cianjur dengan produksi sebesar 75,94 juta tangkai krisan
segar atau sebesar 53,39 % dari total produksi krisan di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten
penghasil krisan terbesar lainnya di Jawa Barat adalah Kabupaten Bandung Barat sebesar 32,20
%, lalu Kabupaten Sukabumi sebesar 14,02 %. Sementara ke 8 (delapan) kabupaten lainnya
hanya memberikan kontribusi sebesar 0,39 % (Tabel) 1.

Tabel 1. Kabupaten Sentra Produksi Krisan


Provinsi Jawa Barat, 2011

Produksi Share
No. Kabupaten Provinsi
(Tangkai)
(%)
1 Cianjur 75.940.250 53,39
2 Bandung Barat 45.793.100 32,20
3 Sukabumi 19.935.450 14,02
Kabupaten lainnya 555.684 0,39
JAWA BARAT 142.224.484 100,00
Sumber : Dinas Pertanian TP, Jawa Barat

Provinsi sentra produksi krisan kedua adalah Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2011 terdapat 4
(empat) kabupaten penghasil krisan di Jawa Tengah. Kabupaten Semarang merupakan
kabupaten dengan kontribusi produksi krisan terbesar dari total produksi di Jawa Tengah, yaitu
sebesar 98,73 % atau sebesar 102,63 juta tangkai krisan segar. Tiga kabupaten lainnya adalah
Wonosobo, Karanganyar, dan Temanggung masing-masing memberikan kontribusi hanya
sebesar 1,15 %, 0,10 %, dan 0,02 %. Sebaran ke 4 (empat) kabupaten penghasil krisan di Jawa
Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.

Informasi Komoditas Hortikultura Halaman 3


Tabel 2. Kabupaten Penghasil Produksi Krisan
Provinsi Jawa Tengah, 2011

Produksi Share
No. Kabupaten Provinsi
(Tangkai)
(%)
1 Kab. Semarang 102.630.378 98,73
2 Kab. Wonosobo 1.194.578 1,15
3 Kab. Karanganyar 103.748 0,10
4 Kab. Temanggung 24.798 0,02
JAWA TENGAH 103.953.499 100,00
Sumber : Dinas Pertanian TPH, Jawa Tengah

Provinsi sentra produksi krisan ketiga adalah Provinsi Jawa Timur (Tabel 3). Pada tahun 2011
terdapat 11 (sebelas) kabupaten/kota penghasil krisan di Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan
merupakan kabupaten dengan kontribusi produksi krisan terbesar dari total produksi di Jawa
Timur, yaitu sebesar 45,88 % atau sebesar 23,4 juta tangkai krisan segar. Penghasil krisan
terbesar kedua adalah Kota Batu sebesar 43,21 % atau setara dengan 22,04 juta tangkai. Dan
penghasil krisan terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang sebesar 9,51
% atau sebanyak 4,85 ribu tangkai. Sedangkan ke delapan kabupaten/kota lainnya hanya
memberikan sumbangan sebesar 1,41 %, atau setara dengan 717.385 tangkai krisan segar dari
total produksi krisan di Jawa Timur.

Tabel 3. Kabupaten Sentra Produksi Krisan


Provinsi Jawa Timur, 2011

Produksi Share
No. Kabupaten Provinsi
(Tangkai)
(%)
1 Kab. Pasuruan 23.400.000 45,88
2 Kota Batu 22.037.548 43,21
3 Kab. Malang 4.850.699 9,51
Kab/Kota Lainnya 717.385 1,41
JAWA TIMUR 51.005.632 100,00
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Informasi Komoditas Hortikultura Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai