PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan
Goals / MDGs) adalah menurunkan AKI sebanyak tiga perempat dari angka
nasional pada tahun 2015. Selain itu, kesepakatan MDGs menargetkan AKI di
Indonesia dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015, sedangkan untuk AKB adalah 23 per 100.000 (Kemenkes RI, 2014).
Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang
obstetri yang rendah pula. Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak
itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri
dan merupakan salah satu dari kriteria 4 terlalu, yaitu terlalu tua pada saat
melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu
banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun)
2012, angka kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan
nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi
apalagi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga seperti Malaysia dan
dari 307 per 100.000 KH menjadi 263 per 100 KH, diharapkan pada tahun 2015
AKI ditekan hingga 125 per 100.000 KH. AKI di Indonesia bervariasi dari angka
paling rendah yaitu 103 per 100.000 KH di Yogyakarta, 409 per 100.000
kelahiran hidup di Jawa Barat, sampai paling tinggi 1.340 per 100.000 KH di
2007, yaitu dari 390 menjadi 228. Namun demikian, SDKI tahun 2012
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk
kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu Sumatera
Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Dasar pemilihan provinsi tersebut disebabkan 52,6% dari jumlah total kejadian
tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 228 per 100.000 KH. AKI di
perdarahan (28%), infeksi (11%), komplikasi abortus (5%) dan partus macet
Tabel Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 sebesar 748.00 per
100.000 KH. Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2014 sebesar
neonatal adalah asfiksia, komplikasi pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR),
tetanus neonatorum, dan trauma kelahiran, serta akibat kelainan kongenital yang
persalinan yang aman dan bersih, serta penanganan yang adekuat terhadap bayi
baru lahir terutama pada bayi yang beresiko tinggi. Sedangkan penelitian
bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat
bahkan kematian.
Penyebab utama kematian maternal adalah disebabkan oleh 3 hal yang
dokter kebidanan yang banyak maka kasus tersebut diatas telah menurun, tetapi
kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 terlalu, yaitu
terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan
(<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas
sebenarnya dapat terjadi bukan saja pada masa kehamilan tetapi dapat juga pada
masa persalinan maupun pada masa nifas. Penatalaksanaan dan prognosa kasus
banyaknya perdarahan, keadaan dari fetus dan sebab dari perdarahan. Setiap
dan serius dengan resiko tinggi karena dapat menimbulkan kematian ibu dan
janin.
yang tepat, dan terlambat memperoleh pelayanan dari tenaga kesehatan yang tepat/
ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang
pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Faktor
resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan
beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung
menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah
keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20037/Chapter
peningkatan kesehatan ibu dan anak sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB
pemantauan kesehatan kepada ibu dan bayi dapat dilakukan mulai saat awal
masa kehamilan ibu hingga masa nifas selesai. Pelayanan yang dapat dilakukan
bidan tidak akan mungkin bekerja sendiri, namun membutuhkan bantuan pihak
kepada ibu dan bayi, maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan
komperhensif kepada Ny. H yang akan peneliti pantau mulai dari masa
kehamilan usia 34 minggu hingga usia nifas 40 hari. Alasan penulis mengambil
klien ini karena menurut penulis klien ini memiliki kriteria yang sesuai dengan
yang dicari oleh penulis, dimana Ny. H masih berusia 35 tahun sehingga Ny. H
tidak memiliki faktor resiko terhadap umur, serta ini adalah kehamilan kedua
Ny. H anak pertamanya sudah berusia 11 tahun yang berarti klien tidak
gemeli pada tahun 2005, saat itu usia kehamilan klien 26 minggu, dan
berat badan 2000 gr dan 1200 gr dengan panjang badan kedua anaknya 46 cm,
bersalin secara normal ditolong oleh Bidan Jojor di BPM. Setelah melahirkan
tetap mengeluh dengan bertambah berat badannya, sudah 3 tahun 6 bulan Ny. H
pil dan memutuskan berkeinginan memiliki momongan lagi. Saat ini Ny. H
Klinik & RB Paramitra Medika 1 saat itu usia kehamilannya 34 minggu, HPHT
4 Agustus 2016, TP 11 Mei 2017, dengan keadaan umum baik dan tidak ada
dilakukan mulai dari usia kehamilan 34 minggu yang akan dilanjutkan hingga
nanti 40 masa nifas untuk pemantauan nifas, bayi, dan pemakaian alat
kontrasepsi.
B. Tujuan Umum
Ny. H 35 tahun G2P1A0 di Klinik & RB Paramitra Medika 1 dari usia kehamilan
C. Tujuan Khusus
di Klinik & RB Paramitra Medika 1 selama masa nifas mulai dari 2 jam
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Dalam melakukan penelitian diharapkan dapat meningkatkan
dengan kebutuhan. Mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir. Serta dapat meningkatkan kualitas hidup khususnya pada klien dan
bayi.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambahkan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan serta wawasan yang dimiliki peneliti atau sebagai sumber
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Filosofi Kebidanan
oleh karena itu dia berpartisipasi secara aktif dalam asuhannya selama
unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual, dan budayanya. Wanita
(pengambilan keputusan).
c. Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya
Menurut Elisabeth (2016 : 7) mengatakan bahwa fungsi utama
antara ibu, keluarganya dan bidan. Ibu sebagai penentu utama dalam
konseling.
e. Keyakinan tentang asuhan
Menurut Elisabeth (2016 : 8) mengatakan bahwa bidan yakin
kematian dan kesakitan ibu dan bayi. Bidan yakin bahwa kesehatan
disediakan.
f. Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan
Menurut Elisabeth (2016 : 8-9) mengatakan bahwa bidan adalah
lainnya.
Bidan yakin dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan,
baik aspek social, emosi, budaya, spiritual, psikologi, dan fisik serta
pengalaman reproduksinya.
Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama mengembangkan
secara kesinambungan.
B. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
sampai lahirnya janin, lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minggu atau
lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang yang kita kenal dengan
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Periode ini adalah awal
kekuatan sendiri.
2) Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan
fertilisasi.
3) Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba.
4) Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta
hialuronidase.
5) Melalui stomata spermatozoa memasuki ovum.
6) Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas
zigot.
badan dan pengukuran tiggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus
komplikasi.
a. Kebijakan program
Menurut Saifuddin (2002) dalam buku Rukiyah, A. Y, dkk
profesi.
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti
berikut ini :
normal.
3) Standar 3 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama
ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain
hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada klien hamil,
besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan
awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada
tanda-tanda anemia.
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
Menurut PPIBI (2008) dalam buku Rukiyah, A. Y, dkk
IMS.
atau terapi.
b. Sebelum terapi ditawarkan untuk diberitahukan tentang manfaat, risiko,
tidak langsung.
d. Jika dianjurkan Sectio secaria, berhak untuk diberitahu tentang
pemberian obat.
e. Sebelum pemberian obat atau terapi untuk diberitahu jika ada
kebimbangan.
f. Info tentang macam-macam, nama-nama obat generic yang mungkin
penelitian).
j. Berhak untuk memperoleh catatan medis Rumah Sakit yang lengkap,
bidan adalah :
a. Membantu klien dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
nifas yang normal serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis,
dan sosial.
e. Menrima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
(20116 : 19) adalah parktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti
adalah :
a. Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan. :
asam folat 500 g sebanyak 1 tablet / hari setelah segera rasa mual
penyerapan.
c. Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) 0,5 cc
Tabel 2 : Imunisasi TT
nanti akan lahir abnormal, terkait persalinan dan pelarian (nyeri, kehilangan
kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa
ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah
luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat
tendanagan bayi.
makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.
kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir
normal.
sesuai dengan situasinya, janin bertumbuh terus dan pergerakannya tidak lagi
lembut : mendorong-menyodok-menendang-merupakan ekspresi gangguan
bayi terhadap kondisi sesak dan aktivitas meningkat. Rasa cemas dan takut
rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatan bayinya, kemampuan menjadi ibu
suami, ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang proses persalinan dan
kelahiran sejelas-jelasnya agar timbul kepercayaan diri pada klien bahwa dia
yang baik dengan klien, memasuki trimester ketiga, wanita kembali akan
bulan.
Contoh : HPHT : 8-06-07
terutama kalau wanita hamil itu tidak ingat tanggalnya, baru saja
bulan dari waktu ibu merasakan gerakan janin hidup feeling life.
3) Tinggi fundus
Menurut Farrer (2001) dalam buku Rukiah, A. Y, dkk (2013 :
kehamilan :
22-28 minggu : 24-25 cm di atas simfisis
28 minggu : 26,7 cm di atas simfisis
30 minggu : 29,5-30 cm di atas simfisi
32 minggu : 29,5-30 cm di atas simfisi
34 minggu : 31 cm di atas simfisis
36 minggu : 32 cm di atas simfisis
38 minggu : 33 cm di atas simfisis
40 minggu : 37,7 cm di atas simfisi
Menurut Saifuddin (2006) dalam buku Rukiah, A. Y, dkk (2013 :
kehamilan.
penunjuk-penunjuk
badan
Teraba di atas simpisis
12 minggu -
pubis
Di tengah antara
umbilikus
20 minggu 20 cm (2 cm) Pada umbilikus
Usia kehamilan
(2 cm)
Di tengah antara
sifoideus
Usia kehamilan
-
29-35 minggu dalam minggu = cm
(2 cm)
36 minggu 36 cm (2 cm) Pada prosesus sifoideus
4) Pemeriksaan Radiologi
Menurut Farrer (2001) dalam buku Rukiah, A. Y, dkk (2013 :
dapat ditimbulkannya.
5) Pemeriksaan USG
Menurut Farrer (2001) dalam buku Rukiah, A. Y, dkk (2013 :
kehamilan 6-7 minggu dan kepala janin dapat diukur pada usia 13
minggu dengan menggunakan USG (ultrasonografi). USG
a. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum haid sesudah melahirkan.
b. Ibu hamil karena berhenti mengonsumsi pil KB dan belum haid.
keselamatan jiwa, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi
klien.
Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebagi
berikut :
Tabel 4 : Ketidanyamanan selama kehamilan di trimester III
NO
Ketidaknyamanan Cara Mengatasi
.
1. Sembelit/Konstipasi Tingkatkan diet asupan cairan.
a. Minum cairan dingin atau hangat.
b. Istirahat cukup.
c. Senam hamil.
d. Membiasakan BAB secara teratur.
BAB setelah ada dorongan.
2. Napas sesak a. Jelaskan penyebab fisiologisnya.
Atur pernapasan sehingga tetap dalam
keadaan normal, berdiri dengan tangan
direntangkan diatas kepala kemudian ambil
napas panjang, berusaha untuk napas
diantara rusuk.
3. Sering buang air
a. Berikan penjelasan mengenai penyabab
kecil sering buang air kecil, karena kepala bayi
yang sudah mulai memasuki rongga
panggul.
Memberi tahukan ibu ini merupakan hal
yang fisiologis dan cara mengatasinya yaitu
dengan cara mengurangi minum sebelum
tidur.
4. Hemoroid a. Hindari konstipasi.
b. Makan makanan yang berserat dan banyak
minum.
c. Gunakan kompres panas dan dingin.
d. Mandi sitz.
Dengan perlahan masukkan kembali ke
dalam rectum seperlunya.
5. Keputihan a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap
hari.
b. Sering mengganti celana dalam dan gunakan
bahan katun yang menyerap keringat.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan
buah dan sayur.
6. Perut kembung a. Hindari makan yang mengandung gas.
b. Mengunyah makanan secara sempurna.
c. Senam secara teratur.
Pertahankan kebiasaan BAB.
7. Pusing Disebabkan karena ketika rahim membesar
akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah
menurun.
a. Bangun secara perlahan dan posisi istirahat.
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesak.
Hindari berbaring dalam posisi terlentang.
8. Sakit punggung atas
a. Gunakan posisi tubuh yang baik.
dan bawah b. Gunakan bra yang pas dan menopang.
c. Berlatih dengan mengangkat panggul.
d. Hindari menggunakan sepatu berhak tinggi.
e. Gunakan kasur keras untuk tidur.
Gunakan bantal untuk meluruskan
punggung.
9. Varises pada kaki a. Meninggikan kaki sewaktu berbaring.
b. Berbaring pada posisi tegak lurus.
c. Kaki tidak bersilangan.
d. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama.
e. Istirahat dalam posisi berbaring miring ke
kiri.
f. Senam untuk melancarkan peredaran darah.
Hindari pakaian ketat.
10. Keringat bertambahg. Sering mandi dan menggunakan pakaian
yang menyerap keringat.
11. Mati rasa dan geli h. Perhatikan postur tubuh yang benar.
i. Rebahkan diri.
pada jari tangan dan
kaki
12. Nyeri ligamentumj. Tekuk lutut ke arah abdomen.
bundar k. Mandi air hangat.
l. Pakai bantalan pemanas pada daerah yang
sakit.
m. Topang uterus dengan bantal di bawahnya.
13. Panas dalam n. Makan sedikit tapi sering.
o. Hindari makanan berlemak.
p. Kunyah permen karet.
14. Edema dependen q. Hindari posisi berbaring.
r. Hindari posisi tegak untuk waktu lama.
s. Masa istirahat dalam posisi terlentang
samping kiri dengan kaki agak diangkat.
t. Angkat kaki ketika duduk atau istirahat.
u. Latihan kaki ditekuk.
v. Hindari kaos kaki ketat.
15. Tekanan pada vagina Disebabkan posisi janin yang menekan ke bawah
secara berlebihan biasanya menyebabkan nyeri
pada vagina.
Relaksasi dan beristirahat.
Sumber : Rukiah, A. Y, dkk (2013 : 137-139)
a. Kebutuhan Oksigen
Menurut Rukiyah, A. Y, dkk (2013 : 102) mengatakan kebutuhan
payudara.
b. Kebutuhan Nutrisi
Menurut Elisabeth (2016 : 92) mengatakan bahwa secara
300 kali dari 2200 kalori yang dianjurkan. Jumlah lebih besar lagi bagi
PH vagina menjadi asam berubah dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibat vagina
mudah terkena infeksi; stimulus Oestrogen menyebabkan adanya Flour
depan kebelakang.
d. Kebutuhan akan pakaian
Menurut Rukiyah, A. Y, dkk (2013 : 105) mengatakan bahwa baju
biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
pengeluaran keringet.
f. Kebutuhan seksual
Menurut Elisabeth (2016 : 90) mengatakan bahwa selama
menurun.
g. Kebutuhan istirahat/tidur
Menurut Elisabeth (2016 : 87) mengatakan bahwa selama
selalu tudur paling sedikit 8 jam semalam. Beberapa upaya agar ibu
hamil dapat tidur yaitu dengan minum susu panas sebelum tidur, mandi
dengan air hangat sebelum tidur agar otot-otot menjadi rileks, biasakan
tidur dalam posisi miring dan atur senyaman mungkin, dengarkan music
hangat sebelum tidur, tidur dalam posisi miring ke kiri, letakan beberapa
tablet hal ini dilakukan untuk mencegah anemia pada ibu hamil.
2) Asam folat
Menurut Elisabeth (2016 : 93) mengatakan bahwa
a. Perdarahan vagina.
b. Sakit kepala yang hebat.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja).
d. Nyeri abdomen yang hebat.
e. Bengkak pada muka atau tangan.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa.
a. Pengertian
Menurut Elisabeth (2016 : 110) mengatakan bahwa kunjungan
bahaya.
c) Mendapatkan informasi tentang keluhan-keluhan dalam
kehamilan.
d) Menanyakan apakah klien mempunyai kekhawatira-
kekhawatiran lain.
e) Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan
minggu)
e) Manuver leopod untuk mendeteksi kedudukan abnormal
setelah 36 minggu
f) DJJ (setelah 18 minggu)
Menurut Elisabeth (2016 : 111) mengatakan bahwa penelitian
mendapatkannya.
c) Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per
yang dialaminya.
f) Menjelaskan pada klien mengenai status nutrisi, suplemen zat
diantaranya seperti :
(1) Perdarahan pervaginam
(2) Sakit kepala lebih dari biasanya
(3) Gangguan penglihatan
(4) Pembengkakan pada wajah/tangan
(5) Nyeri abdomen (epigastrik)
(6) Janin tidak bergerak sebayak biasanya
k) Petunjuk dini untuk mencegah keterlambatan dalam
C. Kehamilan Ganda
kehamilan ganda ialah kehamilan dengan 2 janin atau lebih. Pada kehamilan
ganda karena pengurangan janin (reduced twin), secara bermakna mempunyai
resiko yang lebih tinggi terjadinya kelahiran preterm, berat badan lahir rendah,
dan sondrom gawat napas dibandingkan dengan hamil kembar biasa. Sebesar
80% zigositas dapat ditentukan pada saat lahir atau segera setelah lahir, yaiut
sebagai berikut :
kembar dizigotik dengan jenis kelamin sama (plasenta terpisah atau berfusi).
Untuk memastikan, maka diperlukan lebih lanjut yaitu dengan kultur
7.
a. Kembar Dizigotik
Menurut Fadlun dan Feryanto, A (2013 : 98-99) mengatakan bahwa
kadar FSH dan LH yang lebih tinggi daripada wanita dengan hamil tungga.
Faktor keturunan dan lingkungan merupakan predisposisi kehamilan
besar apabila diturunkan dari pihak ibu. Apabila ibunya sendiri kembar
ialah 1:116.
Faktor lain yang mempunyai pengaruhi terhadap terjadinya hamil
kembar dizigotik ialah nutrisi, umur ibu, fertilits, dan paritas. Wanita yang
(manjadi satu atau terpisah) sehingga tidak terjadi hubungan pembuluh darah
kedua janin dan tidak akan terjadi sindrom transfusi janin. Oleh karena
kembar dizigotik mungkin akan kelihatan lebih identik pada saat lahir
saat fase blastomer dini, pada saat pembentukan inner cell mass, dan pada
dibuahi ini terjadi pada fase blastomer dini atau 72 jam pertama dimana
blastomer dalam fase 2-4 sel dan akan berkembang menjajdi morula,
4-8 setelah konsepsi, yaitu pada waktu perkembangan inner cel mass, maka
akan terjadi kembar monozigotik dengan 2 amnion dan 1 korion. Pada saat
itu, lapisan trofoblas yang akan menjadi plasenta dan korion telah terbentuk
yaitu sebelum pemisahan inner cel mass. Amnion dan rongga amnion belum
Anastomosis pembeluh darah ini lebih sering terdiri atas arteri dengan arteri
pembukuh darah besar tersebut mempunyai arti klinis yang sangan penting
pembuluh darah janin kembarpertama pecah atau apabila tali pusat janin
METODE PENULISAN
A. Desain
yang dibuat sebelum menerbitkan suatu jurnal (Siregar, 2009). Desain yang
digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA) ini adalah Studi Kasus
meliputi: (1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen; (2) sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu
adalah suatu metode proses berfikir logis dan sistematis. Oleh karena itu
manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan dan memberikan
pengkajian, dimana kita akan melakukan asuhan kepada klien atau pasien
B. Subjek
seorang wanita berumur 35 tahun. Ny. H mempunyai suami bernama Tn. J yang
Ny. H lahir pada tahun 1981. Ibu mengatakan pertama haid/ Menarche
usia 14 tahun dan selalu mendapatkan haid secara teratur dengan siklus 28
hari dan lama haid 5-7 hari. Saat haid Ny. H biasa mengganti pembalut 2x
sehari, konsistensi darah yang keluar adalah encer dan bewarna merah segar
berbau khas. Ny. H mengatakan pada saat haid tidak mengalami nyeri pada
bagian perut bagian bawah. Ny. H menikah dengan Tn. J usia 23 tahun dan
mengandung anak pertama pada tahun 2005. Saat ini Ny. H sedang
dengan berat badan 2000 gr dan 1200 gr, panjang badan kedua anaknya 46
cm dan bayi tidak ada kelainan. Bayi Ny. H langsung mendapatkan tindakan
3. Riwayat Kontrasepsi
seperti mual-muntah dan terlambat haid. Saat ini usia Ny. H 35 tahun hal ini
tidak memiliki faktor resiko terhadap umur. Ny. H mengatakan haid terakhir
yaitu pada tanggal 11 Mei 2017, kemudian penulis menyampaikan pada ibu
usia kehamilan Ny. H 34 minggu 1 hari, pada saat itu penulis melakukan
sama sekali tidak direncanakan dan diketahuinya, dalam pikiran pribadi Ny.
H sudah cukup memiliki 2 anak, ibu tidak mengetahui sama sekali mengenai
mengalami mual dan muntah namun tidak berlebihan dan hal itu bisa diatasi
dengan baik. Ny. H mulai merasakan pergerakan janinnya pada usia
lebih dari 5x/hari gerakannya. Semenjak hamil tidak ada perubahan pola
makan sama saja, makan buah-buahan segar, sehari Ny. H makan 3x/hari.
Berat badan Ny. H sebelum hamil adalah 61 kg berat badan saat ini 74 kg.
Ny. H mengatakan istirahat pada siang hari 1 jam dan pada malam hari
yaitu 6 jam. Setiap harinya Ny. H melakukan pekerjaan rumah tangga biasa
Ny. H hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik begitupun janin, TD
157 cm, Lila 27 cm, TFU 32 cm, puki, kepala belum masuk PAP, pergerakan
janin >5 kali, DJJ 138 x/m, usia kehamilan 34 minggu 1 hari, keluhan yang
di rasakan adalah merasa ada tekanan didaerah vagina dan membuat ibu
adalah hal yang fisiologis sebab pada usia kehamilan trimester III posisi
nyeri pada vagina. Hal ini dapat dikurangi atau dicegah dengan relaksasi dan
beristirahat.
Suhu 36,5C, RR 22x/m, BB 74 kg, TB 157 cm, Lila 27 cm, TFU 32 cm,
puki, kepala belum masuk PAP, pergerakan janin >5 kali, DJJ 141 x/m, usia
kehamilan 34 minggu 4 hari, keluhan yang di rasakan pusing. Penulis
memberitahu bahwa keluhan yang dirasakan adalah hal yang fisiologis dari
darah menurun hal ini dapat dikurangi atau dicegah dengan bangun perlahan,
Suhu 36,5C, RR 22x/m, BB 74 kg, TB 157 cm, Lila 27 cm, TFU 33 cm,
puki, kepala sudah masuk PAP, pergerakan janin 10 kali, DJJ 140x/m, usia
pinggang, merasa ada tekanan didaerah vagina dan membuat ibu susah untuk
tidur. Penulis memberitahu bahwa keluhan yang dirasakan adalah semua hal
yang fisiologis sebab pada usia kehamilan trimester III karena bentuk tulang
berlebihan biasanya menyebabkan nyeri pada vagina hal ini dapat dikurangi
lendir darah dari vagina, mulas yang semakin sering dan semakin lama,
keluar air-air bukan air pipis dari vagina (ketuban). Memberitahu pada ibu
untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau segera datang jika ada
reaksi ibu, suami, dan keluarganya sangat senang atas kehamilannya saat ini.
Selama hamil Ny. H tidak memiliki kepercayaan atau tradisi apapun seperti
membawa peniti, gunting, dll. Ny. H juga tidak merasakan kecemasan dan
persalinannya nanti.
6. Riwayat Kesehatan
keturunan. Selama hamil juga Ny. H tidak pernah mengalami demam yang
adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud, atau tentang apa yang
harus dilakukan untuk memunculkan fenomena atau keadaan seperti apa yang
dimaksud. Adapun definisi operasional dari asuhan yang diberikan sesuai dengan
persalinan dalam batas normal, beresiko rendah sejak awal persalinan hingga
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini, dan
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bagi yang baru mengalami proses
kehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan
baik.
a IMD selama 1 jam
b Pemantauan selama 2-24 jam
c Pemeriksaan fisik untuk bayi
d Memandikan bayi (6 jam)
e Kunjungan rumah
D. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Klinik Paramitra Medika
karena disesuaikan dengan lahan praktek dinas PKK III sekaligus penulis
E. Waktu Penelitian
Waktu penulisan terdiri dari waktu persiapan pada tanggal 31 Maret 2017
pelaksanaan pada tangal 31 April 2017 sampai dengan 16 April 2017, yaitu
F. Ruang Lingkup
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, penulis membatasi masalah pada
pengolahan data pengkajian dan asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. H
usia 35 tahun G2P1A0 yang dimulai pada usia kehamilan 34 minggu, bersalin,
nifas 40 hari, bayi baru lahir di wilayah kerja Klinik & RB Paramitra Medika
G. Tahap-tahap
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini sudah dimulai sejak awal pengumuman tempat
dinas PKK III serta pada saat pertemuan yang membahas tentang bagaimana
alur dan proses dari Laporan Tugas Akhir (LTA) yaitu dimulai pada tanggal
31 Maret 2017.
Tahap demi tahap yang dilakukan kepada klien LTA sesuai dengan
manajemen kebidanan.
Menentukan Subyek
Konsul Sidang
LTA hasil
Inform Consent
Pengkajian
( wawancara
mendalam dan Sidang proposal
Pemantauan
observasi) hingga 40 hari
Pendokumentasia
n (Merumuskan Penyususnan dan
diagnose, konsul
masalah, dan
masalah
potensial,
Perencanaan
asuhan yang
2. diberikan
akan Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini dimulai dari awal pertama bertemu dengan
terkait dengan
klien dan klien bersedia untuk dijadikan klien kelolaan oleh penulis dan telah
1. Data Primer
a. Wawancara (Interview)
Menurut Notoatmojo (2012 : 139) mengatakan bahwa
wawancara mendalam
Pada langkah pertama dari manajemen kebidanan adalah
klien.
2 Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
b. Observasi
adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena social dan
diagnosis yang akan ditegakkan serta rencana asuhan dan asuhan apa
menetukan maslah dan masalah potensial yang kan terjadi bila masalah
selanjutnya.
Kemudian, bidan mengidentifikasi kebutuhan segera yang
segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisis klien.
segala hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
konseling dan apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah
lain, asuha terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang
berkaitan dengan semua aspek asuan kesehatan dan suda disetujui oleh
kedua belah pihak yaitu idan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara
efektif.
Pada tahap keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan
efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
pemeriksaan ultrasonografi.
I. Alat Bant
Alat bantu yang digunakan untuk memeriksa kondisi dari klien ataupun
responden. Dalam pemeriksaan kehamilan dan bayi tentu saja alat yang
spigmomanometer, stetoskop, doopler atau leanec, delee atau bola karet, dan alat
penunjang lainnya.
Selain itu pemeriksaan tersebut, untuk melengkapi data klien dapat dilakukan
pengkajian sesuai dengan kebutuhan klien sekaligus kertas HVS untuk penulisan
26. Gel
6 Doppler
Laporan Tugas Akhir ini dapat dianggap sah apabila penulis sudah
mendapatkan tanda tangan klien pada lembar persetujuan atau informed consent,
diberikan lengkap dengan tanda tangan dari penulis, klien, bidan lahan dan dosen
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-
kesehatan-indonesia-2012.pdf diunduh 25 April 2017
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf Diunduh 27 April 2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48389/Chapter%20I.pdf?sequence=5
Diunduh 25 April 2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2062/anatomi djakobus3.pdf?
sequence=1 Diunduh 19 April 2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/20037/Chapter%20II.pdf?
sequence=4 diunduh 19 april 2017)
A. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
KUNJUNGAN PERTAMA
I. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas
Nama Ibu : Ny. H Nama Suami : Tn. J
Umur : 35 Tahun Umur : 36 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kp. Jati Bulak RT 02/01 No. 14 Kec. Tambun Selatan Kab.
Bekasi
Minum
Frekuensi : 3-4 kali
Komposisi : 2 gelas mineral (500ml)
c Makan Malam
Pukul : 19.00 WIB
Frekuensi : 1 Kali
bayam.
Minum
Frekuensi : 2 Kali
Komposisi : 1 gelas air mineral (250ml).
f. Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil
a Frekuensi : 8-10 kali/hari
b Warna Urin : Jernih
c Yang dirasa saat berkemih : tidak ada
2) Buang Air Besar
a Frekuensi : 1 kali/hari
b Warna Feses : kecoklatan
c Yang dirasakan saat buang air besar : tidak sakit dan keluar lunak.
g. Perilaku Kesehatan
1) Pola Tidur
Tidur Siang : jam
Tidur Malam : 6 Jam, dari pukul 02.00 - 05.00 WIB
dilanjut tidur pukul 05.30 08.00 WIB
2) Pekerjaan rutin sehari hari
Menyapu, mengepel, mencuci pakaian, menggosok pakaian, dan
memasak
3) Penggunaan Alkohol
Tidak mengkonsumsi alkohol
4) Kebiasaan Merokok
Tidak merokok
5) Penggunaan jamu-jamuan
Tidak mengonsumsi jamu-jamuan
6) Keluhan saat berhubungan suami istri
Tidak berhubungan suami istri karena tidak mau
h. Pemeriksaan kehamilan
1) Frekuensi : 3x pemeriksaan
2) Tempat pemeriksaan : Klinik Paramitra Medika 1
3) Imunisasi TT : Sudah diberikan imunisasi TT2
4) Tablet Fe : Meminum tablet Fe sejak usia kehamilan awal
trimester 3 sampai sekarang. sebanyak 70
tablet
i. Riwayat kontrasepsi
1 Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik 3 bulan, KB suntik 1
bulan, dan KB pil.
2 Keluhan terhadap alat kontrasepsi : Pada saat menggunakan KB suntik 3
bulan & 1 bulan berat badannya
mual.
j. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Sesak Nafas : Tidak ada
2) Riwayat Penyakit Kuning : Tidak ada
3) Riwayat Penyakit TBC : Tidak ada
4) Riwayat Penyakit DM : Tidak ada
5) Riwayat Penyakit Malaria : Tidak ada
6) Riwayat Penyakit Jantung : Tidak ada
7) Riwayat Penyakit Ginjal : Tidak ada
8) Riwayat Penyakit Keturunan : Tidak ada
9) Riwayat Penyakit Menular Seksual : Tidak ada
k. Cidera Selama Hamil
1) Terjatuh : Tidak pernah
2) Terbakar : Tidak pernah
2005 hamil dengan riwayat gemeli usia kehamilan 26 minggu lahir premature
badan 2000 gr dan 1200 gr, panjang badan kedua anaknya 46 cm dan bayi
tidak ada kelainan. Bayi Ny. H langsung mendapatkan tindakan segera yaitu
m. Riwayat Sosial
1) Perkawinan
a) Status Perkawinan : Sah
b) Jumlah Perkawinan : 1 Kali
c) Lama Menikah : 11 Tahun
d) Usia Menikah Pertama Kali : 23 Tahun
2) Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan
Tidak ada
3) Psikologis
a) Alasan Kehamilan ini
Kehamilan anak keduanya sama sekali tidak direncanakan dan
Tidak ada
c) Tuntutan terhadap jenis kelamin
Perempuan
d) Kondisi hubungan ibu dengan suami saat ini
Harmonis dan reaksi ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan ini
dikandungnya.
e) Riwayat pengetahuan
(+).
e. Hidung : Simetris antara lubang hidung kanan dan kiri, tidak ada cairan
dari lubang hidung, tidak ada polip dan tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut : Bibir lembab, lidah bersih, tidak ada caries gigi dan tidak ada
pembesaran tonsil.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyrold, kelenjar limfe dan
vena jugu laris.
h. Aksila : Bersih, tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
i. Dada
1) Inspeksi : Tidak ada pembesaran dinding dada, tidak ada oedema dan
tidak ada retraksi dinding dada.
2) Auskultasi
Jantung : Reguler
Paru paru : Tidak ada bunyi bising pernafasan saat inspirasi dan
ekspirasi.
j. Payudara
Pembesaran : Ada
Puting susu : Menonjol
Areola : Hiperpigmentasi
Pengeluaran kolostum : Belum ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
k. Abdomen
Inspeksi
1). Hiperpigmentasi : Ada
2). Kulit Abdomen : Ada linea nigra dan striae
3). Bekas Luka Operasi : Tidak ada
4). Kontraksi Rahim : Belum ada
5). Konsistensi : Tegang
6). TFU : 32 cm
Palpasi
a) Leopold I : Teraba bagian bulat lunak dan tidak melenting
(bokong)
b) Leopold II : Kanan : Teraba bagian terkecil janin
(ekstermitas)
(punggung)
III. ASSASMENT
IV. PLAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu saat ini baik dan
janin saat ini dalam kondisi baik dan sehat. TD : 110/80 mmHg, Rr : 22 x/m,
mengetahuinya)
2. Memberitahu ibu akan dipantau dari kehamilan sekarang sampai 40 hari
ada tekanan didaerah vagina dan membuat ibu susah untuk tidur adalah hal
biasanya menyebabkan nyeri pada vagina hal ini dapat dikurangi dengan
relaksasi dan beristirahat. (Ibu sudah mengerti dan akan mengikuti anjuran
vagina).
6. Menganjurkan pada ibu untuk tetap mempertahankan pola makannya seperti
selama ini yang ibu lakukan. (ibu sudah mengerti dan akan tetap
melakukannya)
7. Menganjurkan pada ibu untuk meningkan pola istirahatnya tidur siang 1-2
jam, tidur malam 7-8 jam. (Ibu mengerti dan akan melakukannya)
8. Menginformasikan pada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu
seperti keluar darah tiba-tiba dari vagina atau kemaluan, sakit kepala yang
bergerak seperti biasa, keluar cairan atau lendir dari vagina atau kemaluan
itu berarti ketubannya sudah pecah ( ketuban pecah dini ), kejang, selaput
kelopak mata pucat, demam tinggi, dan nyeri perut yang hebat. Maka jika
keluarnya lendir darah dari vagina, mulas yang semakin sering dan semakin
lama, keluar air-air bukan air pipis dari vagina ( ketuban ). (Ibu sudah
sudah mempersiapkannya)
11. Menganjurkan ibu tetap teratur minum tablet Fe (zat besi) setiap hari 1x1
pada malam hari sesudah makan diminum dengan air putih dan hindari
minum tablet zat besi menggunakan air teh, susu dan kopi, karena akan
menghambat proses penyerapan absorpsi zat besi, dan minum tablet kalk
(kalsium) setiap hari 1x1 pada pagi hari diminum dengan air putih/susu agar
dapat membantu proses penyerapan tablet kalk. (ibu mengerti dan sudah
melakukannya)
12. Menganjurkan ibu untuk control ulang 1 minggu kemudian dan jika merasa
ada keluhan yang dapat mengganggu aktifitas untuk segera datang ketenaga
I SUBJEKTIF
Yang dirasakan : ibu merasa pusing. Keluhan tekanan didaerah vagina yang ibu
rasakan pada kunjungan 1 sudah teratasi dan ibu tidak khawatir lagi.
II OBJEKTIF
(+)
b. Payudara : Puting susu menonjol, tidak ada benjolan pada puting susu
c. Abdomen
1) Palpasi
a) TFU : 32 cm
b) Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
c) Leopold II : Kanan : teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas)
IIIASSESMENT
IV PLANN
ibu saat ini baik dan janin saat ini dalam kondisi baik dan sehat, TD : 110/80
mmHg, Rr : 22 x/menit, N : 80 x/menit, S : 36,5C, DJJ 141/m UK 34 minggu
ibu rasakan mengenai pusing adalah hal wajar karena ketika rahim membesar
menurun hal ini dapat dikurangi atau dicegah dengan bangun perlahan, hindari
berdiri terlalu lama, hindari berbaring dalam posisi terlentang. (Ibu sudah
mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan yang sudah diberikan untuk
mempertahankan pola makannya seperti selama ini yang ibu lakukan. (ibu
pola tidurnya seperti selama ini yang sudah diberikan. (ibu sudah mengerti)
5. Mengingatkan kembali pada ibu tanda bahaya
mengkonsumsi tablet Fe (zat besi) & tablet kalk (kalsium) setiap hari. (ibu
sudah melakukannya)
9. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu
kemudian dan jika merasa ada keluhan yang dapat mengganggu aktifitas
I. SUBJEKTIF
Yang dirasakan : ibu merasa pegal pada bagian pinggang, merasa ada tekanan
didaerah vagina dan membuat ibu susah untuk tidur. Keluhan pusing yang ibu
rasakan pada kunjungan 2 sudah teratasi dan ibu tidak khawatir lagi.
II. OBJEKTIF
(+)
b. Payudara : Puting susu menonjol, tidak ada benjolan pada puting susu
dan air susu belum keluar.
c. Abdomen
1) Palpasi
a) TFU : 33 cm
b) Leopold I : Bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
c) Leopold II : Kanan : teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas)
(punggung)
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : tidak dilakukan
b. Golongan Darah: tidak dilakukan
c. Protein Urine : tidak di lakukan
d. Redaksi Urine : tidak dilakukan
III. ASSESMENT
IV. PLAN
bahwa keadaan umum ibu saat ini baik dan janin saat ini dalam kondisi baik
mengenai keluhan yang ibu rasakan mengenai pegal pada bagian pinggang
adalah hal wajar karena bentuk tulang punggung kedepan (lordosis) karena
sudah mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan yang sudah diberikan
mengenai keluhan yang ibu rasakan mengenai merasa ada tekanan didaerah
vagina dan membuat ibu susah untuk tidur adalah hal wajar karena posisi
nyeri pada vagina hal ini dapat dikurangi dengan relaksasi dan beristirahat.
(Ibu sudah mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan yang sudah diberikan
meningkatkan pola makannya seperti selama ini yang ibu lakukan. (ibu
untuk meningkatkan pola tidurnya seperti selama ini yang sudah diberikan.
untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe (zat besi) & tablet kalk (kalsium) setiap
ulang 1 minggu kemudian dan jika merasa ada keluhan yang dapat
mengerti)