Anda di halaman 1dari 4

Modul Praktikum Instrumentasi

Pengukuran Laju Putaran


Tujuan:
Mampu menggunakan alat ukur putaran (khususnya: Stroboscope, dan Tachometer)

Dasar Teori
Salah satu besaran fisik yang cukup banyak dijumpai dalam bidang keenergian adalah
laju putaran. Misalnya Engine bekerja dengan cara membakar bensin atau diesel untuk
menghasilkan putaran, motor listrik mengubah energi listrik menjadi putaran, generator
listrik menghasilkan listrik karena rotornya diputar, dsb.
Percobaan ini akan dilakukan untuk mengukur laju putaran pada motor listrik. Alat ukur
putaran yang akan dipakai adalah Stroboscope dan tachometer.
Stroboscope
Stroboscope adalah alat ukur dengan memakai prinsip kilatan cahaya yang frekuensi
kilatannya dapat diubah. Frekuensi kilatan ini dapat diatur dan diukur besarnya.
Diketahui bahwa kilatan cahaya tersebut bergantung pada frekuensi sumber cahaya, dan
putaran merupakan gerakan yang mempunyai efek berulang pada ukuran sudutnya yakni
setiap 360 derajat akan kembali ke nol lagi. Semua kegiatan berulang dengan laju yang
tetap akan mempunyai nilai keberulangan terhadap waktu tertentu, hal ini disebut sebagai
frekuensi putaran. Jadi putaran tertentu mempunyai frekuensi keberulangan sudut tertentu
pula, yang perbandingannya adalah berbanding lurus.
Jika dapat dilakukan pensinkronan antara frekuensi kilatan cahaya dengan frekuensi dari
akibat putarn benda maka dapat dilakukan pengukuran laju putaran benda.
Yakni jika frekuensi kilatan = frekuensi akibat putaran
Ciri-ciri untuk untuk mendeteksi bahwa frekuensi keduanya sama adalah jika benda
permutar tersebut diberi tanda missal putih pada satu titik tertentu pada tepianberputar
dan pada tepian tetap-nya, dan jika akibat kilatan cahaya akan dapat terlihat bahwa tanda
tersebut terlihat pada titik yang sama secara terus menerus maka frekuensi kilatan adalah
sama atau kelibatan bulat dari frekuensi putaran.

0300
Rpm

Figure 1 Stoboscope dipakai untuk mengukur kecepatan

1
Sehingga laju putaran akan sebanding dengan frekuensi kilatan cahaya.
Tachometer
Tachometer yang digunakan memakai sensor berupa optokopler, yakni sebuah sensor
yang bekerja berdasarkan pada pengkopelan dari listrik melalui cahaya diubah menjadi
listrik kembali. Jadi terdapat suatu komponen penghasil cahaya dan komponen penerima
cahaya.
Lubang cahaya dapat disalurkan

Figure 2 Optocoupler
Komponen pembangkit cahaya dicatu dengan catu DC sehingga menghasilkan cahaya
secara terus menerus. Komponen pemerima cahaya dengan cara tertentu dapat
menghasilkan perubahan potensial jika cahaya terhalangi. Penghalangan cahaya
dikondisikan agar mengakibatkan tegangan turun menjadi kira-kira sama dengan nol, dan
misalnya jika cahaya tertangkap oleh penerima cahaya misalnya tegangan menjadi 10
volt. Maka jika pada lubang penyalur cahaya diselipkan pada suatu lempengan yang
berputar yang diberi berlubang, akan terjadi pulsa-pulsa cahaya dan pada sisi penerima
cahaya akan terjadi pulsa pulsa tegangan. Pulsa tegangan ini frekuensinya bergantung
pada laju putaran lempengan tersebut. Artinya frekuensi dari pulsa tegangan (yang
dihasilkan akibat putaran benda) akan sebanding dengan putaran lempengan. Makin cepat
frekuensi dari pulsa akan makin tinggi dan begitu pula sebaliknya.

0000
rpm

Figure 3 Sebuah tachometer

Alat yang dipakai


1. Sebuah tachometer
2. Sebuah stroboscope
3. Sebuah mesin listrik
4. Batere senter

2
Praktek Tachometer
1. Rangkai Motor DC yang sudah dipasang, penyearah, outo-trafo dan sumber
tegangan AC; seperti gambar berikut:

A
D
C
V
a
r Reostat
r
00
rpm
00

A
C
3
V A

P
A
N
E
L
Auto
trafo

Figure 4 Rangkaian motor listrik DC untuk percobaan pengukuran putaran memakai tachometer

2. Atur Autotrafo pada posisi minimum


3. Atur reostat pada posisi resistansi tertinggi
4. Periksa apakah rangkaian benar, hidupkan power pada panel
5. Hidupkan power pada panel
6. Atur Reostat agar arus sesuai dengan arus exitasi pada motor listrik (0,56 A)
7. Naikkan tegangan listrik agar pada berbagai posisi dengan cara mengatur
autotrafo dan arus listrik serta putaran yang dihasilkan

3
8. Catat putaran yang dihasilkan dengan cara membaca tachometer untuk setiap
perubahan tegangan yang anda hasilkan
9. Matikan Power.
10. Amati apa yang terjadi jika optokopler disinari dari luar.

Praktek Stroboscope
1. Dengan rangkaian pembangkit yang sama, seperti langkah percobaan tachometer
(dari 1 s-d 6) aktifkan sumber putaran
2. Hidupkan stoboscope
3. Sorotkan stroboscope dan amati titik terang pada lempengan sampai tidak terjadi
pergeseran titik indicator pada lempengan
4. Bandingkan nilai yang didapat dengan stroboscope dengan nilai yang ada pada
tachometer.
5. Ubah nilai tegangan pada rangkaian medan dengan cara mengatur autotrafo.
6. Catat seluruh hasil yang didapatkan
Tambahan, amati symbol-simbol, skala dan banyaknya angka pada display setiap alat
ukur yang ada.
Amati pula nameplate dari mesin listrik DC, Autotrafo dan peralatan yang digunakan.

Laporan
Terangkan arti symbol yang ada pada alat ukur.
Laporkan hasil hubungan perubahan tegangan pada rangkaian medan dengan putaran,
jika menggunakan autotrafo dan tachometer.
Bandingkan hasilnya dan simpulkan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai