Anda di halaman 1dari 10

17

III. MATERI DAN METODE

3.1. Materi

3.1.1. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktikum Meteorologi Laut

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktikum Meteorologi Laut
No. Nama Alat dan Bahan Ketelitian Fungsi

Untuk panduan dalam


1 Buku identifikasi awan -
mengidentifikasi awan

Termometer basah- Untuk mengukur kelembaban


2 -
kering
Untuk mengamati jenis awan
3 Binoculer -

Untuk mendokumentasi jenis


4 Kamera digital -
awan
Untuk mengukur suhu udara
5 Termometer air raksa 0,1 oC
dan air
Untuk mengukur kecepatan
6 Anemometer -
angina
Untuk membantu menentukan
7 Slayer -
arah angin berhembus
Untuk menentukan skala
8 Skala Beaufort -
kecepatan angina
Untuk mengetahui tekanan
9 Barometer 0,1 mbar
udara
Untuk membantu menentukan
10 Kompas baring 10
arah arus
Sumber : Praktikum Meteorologi Laut, 2016.

Lanjutan Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam Praktikum Meteorologi
Laut
No. Nama Alat dan Bahan Ketelitian Fungsi
18

11 Meteran Jahit Untuk mengukur panjang


1 cm
gelombang
12 Tonggal berskala Untuk menngukur tinggi
1 cm
gelombang
13 Line transek Untuk menentukan stasiun
-
pengamatan
14 Stopwatch Untuk mencatat waktu
1 sekon
pengamatan
15 Selang bening Untuk membantu dalam
-
pengamatan pasang surut
16 Senter Untuk membantu pengamatan
-
pasang surut pada malam hari
17 Alat tulis Untuk mencatat hasil
-
pengamatan
18 Kertas polio - Untuk mencatat data
19 Bola arus Untuk mengukur kecepatan
-
arus
20 Psychrometer Untuk mengukur kelembaban
1%
udara
21 Jeruk - Untuk bola arus
22 Aquadest Untuk media dalam mengukur
-
kelembaban udara
Sumber : Praktikum Meteorologi Laut, 2016.

3.2. Metode

3.2.1. Metode praktikum darat

Metode pengumpulan data pada praktikum Meteorologi Laut adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Metode ini biasanya diartikan sebagai bentuk pengamatan dan pencatatan

secara sistematis, tentang fenomena-fenomena lapangan yang diselidiki, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Praktik um darat meteorologi laut objek

yang di observasi adalah penakar hujan obs, penakar hujan tipe hellman, open pan
19

evaporimeter, anemometer, campbell stoke, sangkar meteorologi dan automatic

weather system (AWS).

2. Wawancara

Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering

digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan jika data yang

diperoleh dalam observasi kurang mendalam. Narasumber dalam wawancara

praktikum darat adalah petugas BMKG. Objek yang ditanyakan dalam wawancara

adalah fungi dan spesifikasi dari penakar hujan obs, penakar hujan tipe hellman,

open pan evaporimeter, anemometer, campbell stoke, sangkar meteorologi dan

automatic weather system (AWS).

3. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang mendukung dalam penulisan.

Studi pustaka praktikum darat adalah mengenai penakar hujan obs, penakar hujan

tipe hellman, open pan evaporimeter, anemometer, campbell stoke, sangkar

meteorologi dan automatic weather system (AWS).

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen dapat berupa gambar, foto, tulisan atau karya monumental dari seorang.

Dokumen dalam hal ini adalah foto-foto alat yang berada di taman alat BMKG.

Alat-alatnya adalah penakar hujan obs, penakar hujan tipe hellman, open pan
20

evaporimeter, anemometer, campbell stoke, sangkar meteorologi dan automatic

weather system (AWS).

3.2.2. Keawanan

a. kelembaban

Metode yang digunakan dalam pengamatan kelembaban udara pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran kelembaban;

2. Memasukkan secara perlahan-lahan air tawar ke dalam tempat-tempat

yang telah disediakan;

3. Membiarkan selama 5 menit untuk penyesuaian (pengamat jangan

sampai mengganggu);

4. Membaca skala yang tertera dalam termometer;

5. Mencatat hasil pengamatan.

b. jenis awan

Metode yang digunakan dalam pengamatan jenis-jenis awan pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan titik stasiun pengamatan;

2. Menggunakan binokuler atau kamera digital amati awan yang berada

diatas kepala pengamat;

3. Mengulangi percobaan dengan mengamati seluruh awan;

4. Mengidentifikasi awan dengan bantuan buku identifikasi awan;

5. Mendokumentasikan hasil pengamatan;

6. Mencatat hasil pengamatan.

c. temperatur udara
21

Metode yang digunakan dalam pengamatan temperatur udara pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Mengukur temperatur udara setiap 10 m;

2. Pengukuran dilakukan di atas permukaan air laut dan selama

pengukuran temperatur udara, termometer jangan sampai terkena

langsung radiasi sinar matahari;

3. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian;

4. Mencatat suhu yang tertera pada skala;

5. Menggambar grafik hasil pengukuran.

d. temperatur air laut

Metode yang digunakan dalam pengamatan temperatur air laut pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Mengukur temperatur air laut setiap 10 m;

2. Memasukkan termometer ke dalam air laut;

3. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian;

4. Mencatat suhu yang tertera pada skala;

5. Menggambar grafik hasil pengukuran.

3.2.3. Angin

a. arah angin

Metode yang digunakan dalam pengamatan arah angin pada Praktikum

Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan stasiun pengamatan;


22

2. Membiarkan pengamat berada tepat di atas tempat yang terbuka;

3. Mengibarkan slayer di atas kepala pengamat;

4. Membiarkan slayer bergerak terbawa angin;

5. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian;

6. Mengidentifikasi dari arah mana angin berasal dengan bantuan

kompas baring;

7. Mencatat hasil pengamatan.

b. kecepatan angin

Metode yang digunakan dalam pengamatan kecepatan angin pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan titik awal pengamatan;

2. Menentukan dari mana asal arah angin;

3.Menyalakan anemometer;

4. Membiarkan 3 menit untuk penyesuaian;

5. Mencatat angka yang tertera pada anemometer;

6. Menggambar grafik.

c. tekanan udara

Metode yang digunakan dalam pengamatan tekanan udara pada Praktikum

Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan titik awal stasiun pengamatan;

2.Mencari tempat yang datar;

3. Meletakkan barometer pada tempat yang datar dan terlindungi;

4. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian;

5. Mengamati angka yang tertera pada skala Barometer;

6. Mencatat hasil pengamatan;


23

7. Membuat grafik.

3.2.4. Arus

a. arah arus

Metode yang digunakan dalam pengamatan arah arus pada Praktikum

Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;

2. Mengukur arah arus dari pantai menuju laut bebas setiap 10m

sejauh100m;

3. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran arus laut;

4. Menancapkan tonggak pada lokasi awal bola arus;

5. Menjatuhkan bola arus (jeruk) secara perlahan-lahan pada titik tersebut;

6. Membiarkan selama 3 menit untuk penyesuaian (pengamat jangan

sampai menggangu jalannya bola arus);

7. Menancapkan tonggak pada lokasi akhir bola arus (jeruk);

8. Menggunakan kompas baring untuk mengetahui arah arus setelah waktu

tersebut dengan membaring antar tonggak;

9. Mencatat hasil pengamatan.

b. kecepatan arus

Metode yang digunakan dalam pengamatan kecepatan arus pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;

2. Mengukur kecepatan arus dari pantai menuju laut bebas setiap 10 m

sejauh 100m;

3. Menentukan titik awal (titik stasiun) pengukuran kecepatan arus laut;

4. Menancapkan tonggak pada lokasi awal bola arus;


24

5. Menjatuhkan bola arus (jeruk) secara perlahan-lahan pada titik tersebut;

6. Membiarkan bola arus (jeruk) mengalir hingga tali rafia merenggang;

7. Mencatat waktu (t) yang diperlukan bola arus sampai merenggang;

8. Menghitung kecepatan bola arus dengan rumus V= s/t

c. kedalaman perairan

Metode yang digunakan dalam pengamatan kedalam perairan pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut lepas;

2. Mengukur kedalaman laut dari pantai menuju laut lepas setiap 10 m

sejauh 100 m;

3. Mencatat hasil pengamatan dan menggambar grafik.

3.2.5. Gelombang

a. tinggi gelombang (H)

Metode yang digunakan dalam pengukuran tinggi gelombang (H) pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas

2. Mengukur tinggi gelombang (H) dari pantai menuju laut bebas

setiap10m, 50m dan 100m;

3. Mengukur tinggi gelombang (H) pada saat puncak/ lembah gelombang

mencapai rambu ukur;

4. Mencatat hasil pengukuran.

b. panjang gelombang (L)

Metode yang digunakan dalam pengukuran panjang gelombang (L) pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:


25

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;

2. Mengukur panjang gelombang (L) dari pantai menuju laut bebas

setiap10m, 50m dan 100m;

3. Mengukur panjang gelombang (L) berdasarkan jarak yang ditempuh

oleh suatu gelombang yaitu antara 2 buah puncak atau 2 buah lembah;

4. Mencatat hasil pengukuran.

c. periode gelombang (T)

Metode yang digunakan dalam pengukuran periode gelombang (T) pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;

2. Mengukur periode gelombang (T) dari pantai menuju laut bebas

setiap10m, 50m dan 100m;

3. Mengukur periode gelombang (T) berdasarkan waktu yang terjadi saat

puncak gelombang satu ke puncak gelombang lain;

4. Mencatat hasil pengukuran.

d. cepat rambat gelombang

Metode yang digunakan dalam menghitung cepat rambat gelombang pada

Praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menarik tali tambang sepanjang 100 m ke arah laut bebas;

2. Mengukur cepat rambat gelombang dari pantai menuju laut bebas

setiap10m, 50m dan 100m;

3. Menghitung cepat rambat diukur dengan rumus V= L/T

4. Mencatat hasil pengukuran

3.2.6. Pasang Surut


26

Metode yang digunakan dalam pengamatan pasang surut pada Praktikum

Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan titik awal stasiun pengamatan;

2. Menancapkan tiang berskala ditempat yang telah ditentukan;

3. Mengamati dan mencatat hasil pengamatan setiap 3 jam selama 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai