Anda di halaman 1dari 4

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri darat

sekitar 17.508 pulau dengan total panjang garis pantai 81.000 km. Indonesia

sebagai negara kepulauan telah diakui dunia secara internasional (UNCLOS

1982). Luas lautan Indonesia wilayah daratan. Beradasarkan UNCLOS 1982,

total luas wilayah laut Indonesia terdiri dari 5,9 juta km2 terdiri dari 3,2 juta km2

perairan territorial dan 2,7 km2 perairan Zona Ekonomi Eksklusif, luas tersebut

belum termasuk landasan kontinen. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara

kepulauan terbesar di duni ( the biggest Archipelago in the World). Indonesia

memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan

sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar

pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi

laut serta fokus pada keamanan maritim.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang selanjutnya disebut

dengan BMKG adalah Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang mempunyai

tugas yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi

dan geofisika. BMKG mempunyai fungsi memberikan informasi mengenai cuaca

dan iklim. Tugas dari badan ini adalah perumusan kebijakan nasional dan

kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika; pelaksanaan,

pembinaan dan pengendalian observasi, pengolahan data dan informasi di bidang

meteorologi, klimatologi dan geofisika serta pelayanan data dan informasi di

bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. BMKG menyediakan banyak


2

sekali informasi penting mengenai cuaca seperti prakiraan cuaca, prakiraan angin,

cuaca penerbangan, cuaca pelayaran. Badan ini secara konsisten memberikan

informasi dan peningkatan pelayanann.

Perubahan iklim secara signifikan yang terjadi pada periode waktu

tertentu. Perubahan iklim juga bisa diartikan sebagai perubahan suhu yang drastis,

curah hujan, pola angin, dan lain sebagainya. Terjadinya peristiwa perubahan

iklim bukan terjadi secara tiba-tiba, ini dikarenakan ada faktor-faktor

penyababnya baik itu karena fenomena alam maupun karena tingkah laku

manusia. Penyebabnya antara lain yaitu, aktivitas manusia penebangan secara liar,

pemanasan global, efek rumah kaca serta liannya. Dampak dari perubahan iklim

dapat mengancam kehidupan manusia. Dampak dari perubahan iklim antara lain

yaitu merebak wabah penyakit pernafasan, terjadinya bencana alam dimana-mana,

serta udara menjadi kotor.

Meteorologi maritim atau laut sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu

perikanan terutama bidang penangkapan. Meteorologi laut mempelajari cuaca dan

iklim yang berada di permukaan bumi yang dapat berguna dalam menetukan

seluruh kegiatan penangkapan peikanan. Penangkapan perikanan menjadikan

meteorologi sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan penangkapan. Cuaca

yang buruk akan membuat keadaan di laut tidak aman sehingga kegiatan

penangkapan dibatalkan. Pola keadaan cuaca dan iklim yang berubah secara

ekstrim akan mempengaruhi kehidupan yang ada dibawah permukaan laut,

misalnya kenaiakan suhu yang signifikan di perairan membuat ikan-ikan pergi

untuk mencari dari daerahnya untuk mencari daerah yang memiliki suhu yang
3

sesuai sehingga daerah penangkapan ikan ikut berpindah. Hal ini yang nanti akan

mempengaruhi kegiatan penangkapan perikanan.

Manfaat dari praktikum meteorologi secara umum adalah dapat mengenal

parameter-parameter yang mempengaruhi cuaca. Mengetahui gejala-gejala cuaca

saaat sedang cerah serta cuaca buruk. Meningkatkan kewaspadaan terhadap

akibat-akibat negatif yang dapat ditimbulkan oleh keadaan cuaca/iklim yang

ekstrem misalnya kekeringan, banjir serta angin kencang. Menyesuaikan diri atau

berusaha untuk menyelnggarakan kegiatan dan usaha yang serasi dengan sifat

cuaca dan iklim sehingga terhindar dari hambatan atau kerugian yang

diakibatkannya. Manfaat untuk bidang perikanan dapat menetukan kapan

penangkapan terjadi.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui nama dan fungsi alat di taman alat BMKG Kemaaritiman

2. Melatih mahasiswa dalam memperoleh data primer dengan memberikan

metode pengamatan, pengukuran, cara analisis parameter meteorologi laut,

dan aplikasi Meteorologi Laut dala Pemanfaatan Sumberdaya perikanan.

3. Mengetahui data primer dari setiap parameter meteorologi laut, dan

4. Mengetahui aplikasi meteorlogi laut bagi pemanfaatan sumberdaya

perikanan.

1.3. Manfaat

Manfaat dari praktikum Meteorologi Laut adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal fungsi alat-alat yang berada di


4

taman alat dan mengimpelmentasikan ilmu meteorologi di lapangan.

2. Pemerintah dapat memberian dan meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat mengenai cuaca dan iklim terutaman yang berada di laut

3. Masyarakat dapat mengetahui parameter-parameter cuaca, prakiraan cuaca

sehingga dapat menentukan aktivitas yang dilakukan

1.4. Waktu dan Tempat

Praktikum Meteorologi Laut dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Oktober

2016 yang bertempat di BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika)

Kemaritiman Semarang, Jawa Tengah dan pada hari Jumat sampai hari Minggu

tanggal 4 November sampai 6 November 2016 di BBPBAP (Balai Besar

Pengembangan Budidaya Air Payau) dan LPWP (Laboratorium Pengambangan

Wilayah Pantai) di perairan Jepara, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai