Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN II

SISTEM PNEUMATIK

2.1 Tujuan
1. Mengenal sistem pengaturan dengan komponen pneumatik
2. Mengetahui cara kerja dari sistem pneumatik

2.2 Alat dan Bahan


1. Kabel jumper (biru, hitam, putih) Secukupnya
2. Selang 4 mm Secukupnya
3. Avometer 1 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Silinder Ganda 2 buah
6. Silinder Tunggal 1 buah
7. Relay 24V/4W 1 buah
8. Katup kontrol arah aliran 3/2 2 buah
9. Katup kontrol arah aliran 5/2 1 buah
10. Katup kontrol arah aliran 5/3 1 buah
11. Katup kontrol arah aliran OR 1 buah
12. Katup kontrol arah aliran AND 1 buah
13. DC power supply 24V 1 buah
14. Compressor 1 buah
15. Meja kerja 1 buah

2.3 Dasar Teori


2.3.1 Prinsip Kerja Pneumatik
Sistem pneumatik prinsip kerjanya tergantung pada kompresi udara. Piranti
yang digunakan pada sistem ini berdasarkan hukum fisika dasar. Pengaturan pada
sistem pneumatik dilakukan padengan mengatur tekanan udara dan arah aliran
udara, yang diatur dengan valve. Prinsip ini akan berbeda dalam sistem hidraulik.
Dalam hidraulik berdasarkan hukum pascal. Jadi intake pompa akan
memindahkan atau menggerakkan minyak dalam sistem yang berasal dalam
tangki atau resevoir. Jika pompa digerakkan,maka minyak akan terdorong oleh
gaya dari tekanan yang terjadi maka diatur dengan menggunakan valve. Ada tiga
cara yang digunakan untuk mengatur dalam sistem hidraulik, yaitu : mengatur
terkanan minyak, mengatur rate aliran minyak dan mengatur arah aliran minyak.

2.3.2 Bagian-bagian Kerja Pneumatik


1. Silinder Penggerak Tunggal
Pada silinder ini udara bertekanan yang diberikan pada silinder hanya satu
arah saja, sehingga jenis ini menghasilkan kerja hanya dalam satu arah. Untuk
mengembalikan kedudukan torak pada posisi awalnya dengan kecepatan yang
tinggi maka dipasang pegas. Panjang langkah pegas yang dipasang kurang lebih
10 cm. Karena gerakannya yang hanya satu arah saja, jenis ini biasanya digunakan
untuk pencekaman, pengungkit, pengepresan, pengangkatan, penggerak
pemakanan dan lainnya.

Gambar 2.1 Silinder Penggerak Tunggal

Keterangan:
1. Ruang silinder
2. Nomor masuk udara bertekanan
3. Silinder
4. Batang silinder
5. Pegas pengembali
2. Silinder Penggerak Ganda
Gaya dorong yang ditimbulkan oleh udara bertekanan akan menggerakkan
torak pada silinder penggerak ganda dalam dua arah yaitu gerakan maju dan
gerakan mundur. Pada prinsipnya panjang langkah silinder tidak terbatas,
walaupun demikian tekukan dan bengkokan dari perpanjangan torak harus
diperhitungkan.
Silinder penggerak ganda meliputi: silinder dengan bantalan pelindung,
silinder penggerak ganda khusus, silinder tandem, silinder banyak posisi, silinder
impact, silinder kawat dan silinder rotari. Pada silinder dengan bantalan
pelindung, bantalan pelindung digunakan untuk menahan adanya hentakan yang
keras pada bagian ujung sehingga kerusakan pada bagian ujung silinder dapat
dicegah .prinsip kerja dari bantalan pelindung ini adalah sebelum torak mencapai
pada posisi akhir, tekanan udara yang mendorong torak dikurangi maka akan
terjadi perlambatan sehingga benturan yang keras dapat dicegah.

Gambar 2.2 Silinder Penggerak Ganda

Keterangan:
1. Ruang silinder
2. Nomor masuk udara bertekanan (membuat tuas menjadi pendek)
3. Nomor masuk udara bertekanan (membuat tuas menjadi panjang)
4. Batang silinder
5. Silinder
2.3.3 Katup (valve)
1. Katup Kontrol Aliran dan Posisi
Komponen katup pneumatik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok
katup kontrol aliran, yaitu :
a. Katup kontrol arah aliran dan posisi
b. Katup kontrol aliran
c. Katup tekanan
Katup kontrol arah aliran dan posisi untuk mengontrol arah aliran yang
masuk atau keluar. Macam-macam simbol katup kontrol arah aliran dan posisi,
antara lain sebagai berikut:
a. Katup kontrol arah aliran 2/2.

Gambar 2.3 Katup Kontrol Arah Aliran 2/2

b. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup.

Gambar 2.4 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Posisi Normal Tertutup

c. Katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal terbuka.

R
Gambar 2.5 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Posisi Normal Terbuka
d. Katup kontrol arah aliran 4/2.

R
Gambar 2.6 Katup Kontrol Arah Aliran 4/2

e. Katup kontrol arah aliran 5/2.

P R
Gambar 2.7 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2

f. Katup kontrol arah aliran 5/3 posisi normal tengah tertutup.

Gambar 2.8 Katup Kontrol Arah Aliran 5/3 Posisi Normal Tengah Tertutup

Pengembangan dari berbagai kombinasi komponen, ditemukan katup


kontrol arah aliran lainnya, antara lain sebagai berikut.
a. Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)
Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk
menghambat arah aliran untuk satu arah aliran.

Gambar 2.9 Katup Kontrol Penghambat Arah Aliran


b. Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)
Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)
berfungsi untuk mengontrol arah aliran satu arah atau dua sumber tekanan yang
masuk.

Gambar 2.10 Katup Kontrol Balik Fungsi Arah Aliran/Fungsi ATAU

c. Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve) Katup
kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve) berfungsi
untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang masuk.

Gambar 2.11 Katup Kontrol Balik Fungsi Arah Aliran/Fungsi AND

2. Katup Kontrol Aliran


Katup kontrol aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran).
Macam-macam katup kontrol aliran antara lain;
a. Katup kontrol dua arah aliran
Katup kontrol dua arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran
(kecepatan atau laju aliran) dari dua arah aliran.

Gambar 2.12 Katup Kontrol Dua Arah Aliran


b. Katup kontrol satu arah aliran
Katup satu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau
laju aliran) hanya dari satu arah aliran.

Gambar 2.13 Katup Kontrol Satu Arah Aliran

c. Katup kontrol penunda waktu arah aliran.


Katup kontrol penunda waktu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran
(kecepatan atau laju aliran) terhadap fungsi waktu atau menunda waktu arah
aliran.

Gambar 2.14 Katup Kontrol Penunda Waktu Arah Aliran

Simbol-simbol pada komponen pneumatik, antara lain:


A,B,.. : menyatakan garis kerja aliran udara
P: menyatakan hubungan tekanan udara dengan kompresor
R,T,.. : menyatakan saluran buang udara
Z,X,Y,. : menyatakan saluran pengontrol arah aliran.

3. Katup Kontrol Tekanan


Katup kontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk
atau keluar.
Macam-macam katup kontrol tekanan antara lain
a. Katup kontrol tekanan jenis relief
Gambar 2.15 Katup Kontrol Tekanan Jenis Relatif
b. Katup kontrol tekanan jenis non relief.

Gambar 2.16 Katup Kontrol Tekanan Jenis Non-Relatif

2.3.4 Mekanisme Pengontrol Pada Komponen Pneumatik


Mekanisme pengontrol pada komponen pneumatik dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu :
a. Digerakkan dengan manual mekanik
b. Digerakkan dengan tekanan udara

1. Kelompok yang digerakkan dengan operasi manual mekanik adalah:


a) Operasi manual

Gambar 2.17 Operasi Manual

b) Operasi push button

Gambar 2.18 Operasi Push button

c) Operasi tuas

Gambar 2.19 Operasi Tuas


d) Operasi pedal

Gambar 2.20 Operasi Pedal

e) Operasi pegas

Gambar 2.21 Operasi Pegas

f) Operasi rol

Gambar 2.22 Operasi Rol

g) Operasi rol dan idle

Gambar 2.23 Operasi Rol dan Idle

2. Kelompok yang digerakkan dengan pneumatik, yaitu:


a) Operasi pneumatik

Gambar 2.24 Operasi Pneumatik

b) Operasi pilot
Gambar 2.25 Operasi Pilot

2.3.5 Peralatan Pendukung Sistem Pneumatik


Peralatan pendukung pneumatik, antara lain:
a) Kompresor
Kompresor berfungsi sebagai pengadaan dan penyaluran udara
bertekanan.

Gambar 2.26 Kompresor

b) Unit pemeliharaan udara bertekanan

Gambar 2.27 Unit Pemeliharaan Udara Bertekanan

Unit udara bertekanan terdiri dari :


1. Penyaring udara bertekanan berfungsi untuk memisahkan partikel-
partikel debu dan kandungan uap air disalurkan ke luar.
2. Pengatur tekanan udara berfungsi untuk mengatur tekanan kerja yang
akan digunakan relatif tetap.
3. Pelumas udara bertekanan berfungsi untuk menyalurkan pelumas yang
dikabutkan dan dialirkan ke sistem distribusi udara dari sistem kontrol
komponen pneumatik yang akan digunakan untuk mencegah
terjadinya korosi pada komponen pneumatik.
2.3.6 Relay
Relay dapat didefinisikan sebagai suatu alat atau komponen elektro mekanik
yang digunakan untuk mengoperasikan seperangkat kontak saklar, dengan
memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Dengan memanfaatkan
lilitan atau koil berintikan besi yang dialiri arus listrik, tentunya akan
menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi apa bila koil dialiri arus listrik.
Medan magnet atau energi magnet tersebut yang digunakan untuk mengerjakan
saklar nantinya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common bagian yang tersambung dengan NC.
2. Koil (kumparan) Merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk
menciptakan medan magnet.
3. Kontak terdiri dari NC dan NO Normally Closed (NC).
a. Normally Closed (NC) merupakan bagian sakelar relay yang dalam
keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
b. Normally Open (NO) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan
normal (relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.
Tetapi Normally Open akan terhubung dengan common apabila relay diberi
tegangan.
Fungsi atau kegunaan relay dalam dunia elektronika sebenarnya juga sama
seperti dalam teknik listrik. Hanya saja kebanyakan relay yang digunakan dalam
teknik elektronik adalah relay dengan voltase kecil seperti 6 volt, 12 volt, 24 volt
berbeda dengan teknik listrik yang memakai relay 220 volt, 110 volt. Namun ada
juga dalam teknik elektronik yg memakai relay dengan voltase tinggi. Walau ada
perbedaan pemakaian voltase pada relay, sebenarnya relay memiliki fungsi atau
kegunaan yg sama yakni sebagai alat pengganti saklar yang bekerja untuk
mengontrol atau membagi arus listrik ataupun sinyal lain ke sirkuit (circuit)
rangkaian lainnya.
Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk
menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja
relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang
mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini
kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada
kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga
pegas akan menarik saklar ke kontak NC.

2.3.7 Solenoida Elektrik


Solenoida elektrik merupakan katup yang dikendalikan denga arus listrik
AC dan DC melalui kumparan atau solenoida. Solenoida elektrik ini merupakan
elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada
sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun sistem kontrol mesin yang
membutuhkan yang membutuhkan elemen kontrol otomatis.
Prinsip kerja dari solenoid katup/valve solenoida yaitu katup listrik yang
mempunyai koil sebagai penggerak dimana ketika koil mendapatkan supply
tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan manet sehingga
menggerakkan pluger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi
maka pada lubang keluaran olenoid valve pneumatik akan mengeluarkan udara
bertekanan yang berasal dari kompresor. Pada umumnya solenoid ini memiliki
tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja
DC.
2.4 Cara Kerja Percobaan
2.4.1 Sistem Kontrol terhadap Silinder Kerja Tunggal
2.4.1.1 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung
a. Permasalahan

Penjepit bekerja, dengan kondisi selama push buttonditekan alat silinder


dalam keadaan memanjang. Jika push button dilepas, maka alat silinder menjadi
pendek.
b. Pemecahan permasalahan
Alat penjepit digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi push
button.

1 3

Gambar 2.28 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung

c. Tugas rangkaian sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai dengan rangkaian Gambar 2.28
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.1

Tabel 2.1 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Langsung


No Push button Keadaan Silinder Kerja Tunggal
1 0
2 1
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa push button ditekan.
0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.28 Rangkaian Katup kontrol arah aliran
3/2 secara langsung).

2.4.1.2 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung


a. Pemasalahan
Pencekaman benda kerja dengan beban besar, dengan kondisi selama
push button yang digunakan ditekan alat pencekam dalam keadaan mencekam.
Jika push button dilepas, maka alat pencekam terbuka.

b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal. Katup kontrol yang
digunakan harus dengan ukuran yang besar, dan tidak mungkin dilakukan
pengontrolan secara manual, sehingga harus digunakan katup kontrol arah aliran
3/2 kedua posisi normal tertutup operasi push buttondan pegas.

1 3

1 3

Gambar 2.29 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai dengan rangkaian Gambar 2.29
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.2
Tabel. 2.2 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Secara Tidak Langsung
No Push button Keadaan Silinder Kerja Tunggal
1 0
2 1

Keterangan:

1 = menyatakan bahwa push button ditekan.


0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal

4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat


dari latihan pada (Gambar 2.29 Katup kontrol arah aliran 3/2 secara
tidak langsung).

2.4.1.3 Katup Kontrol Balik Fungsi Aliran


a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
salah satu atau dua katup kontrol arah aliran, maka alat pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan.
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup push buttondan
pegas. Penghubung katup kontrol arah aliran digunakan katup arah balik fungsi
arah aliran.

2
1 1

2
2

1 3
1 3

Gambar 2.30 Rangkaian Katup Kontrol Balik Fungsi Aliran


c. Tugas rangkaian sebagai berikut :
1. Susunlah rangkaian sesuai dengan Gambar 2.30
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.3
Tabel 2.3 Katup Kontrol Balik Fungsi Aliran
No Push Push Keadaan Silinder Kerja Tunggal
button A button B
1 0 0
2 0 1
3 1 0
4 1 1
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa push button ditekan.
0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal

4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat


dari latihan pada (Gambar 2.30 Katup kontrol balik fungsi aliran).

2.4.1.4 Katup Kontrol Tekanan Ganda Arah Aliran


a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
dua katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika push buttondilepas, maka alat
pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi push
buttondan pegas. Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah
aliran.
2
1 1

2
2

1 3
1 3

Gambar 2.31 Rangkaian Katup Kontrol Tekanan Ganda Arah Aliran

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.31
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.4
Tabel 2.4 Katup Kontrol Balik Fungsi Aliran
No Push button Push button Keadaan Silinder Kerja Tunggal
A B
1 0 0
2 0 1
3 1 0
4 1 1
Keterangan:
1 = menyatakan bahwa push button ditekan.
0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.31 Katup kontrol tekanan ganda arah
aliran).
2.3.1.5 Katup Kontrol Satu Arah Aliran
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika push buttondilepas, maka alat
pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi push
buttondan pegas. Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah
aliran.

1 3

Gambar 2.32 Rangkaian Katup Kontrol Satu Arah Aliran

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.32
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.5
Tabel 2.5 Katup Kontrol Satu Arah Aliran
No Push Keadaan Silinder Ganda
button Tertutup Setengah Full
1 0
2 1
Keterangan.
1 = menyatakan bahwa push button ditekan.
0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja tunggal
4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.32 Katup kontrol satu arah aliran).

2.3.2 Sistem Kontrol Terhadap Silinder Kerja Ganda


2.3.2.1 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
dua katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika push buttondilepas, maka alat
pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi push
buttondan pegas. Untuk mengontrol gerakan digunakan katup kontrol arah aliran
5/2 operasi pneumatik.
4 2

5 3
1

2 2

1 3 1 3

Gambar 2.33 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 5/2

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.33
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.6
Tabel 2.6 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2
No Push Push Keadaan Silinder Kerja Ganda
button A button B
1 0 0
2 0 1
3 1 0
4 1 1

Keterangan

1 = menyatakan bahwa push button ditekan.


0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda
4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat
dari latihan pada (Gambar 2.33 Katup kontrol arah aliran 5/2).

2.3.2.2 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
dua katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika push buttondilepas, maka alat
pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan

Alat pencekam digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol arah
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi push
buttondan pegas. Pengaturan kecepatan gerakan digunakan katup kontrol satu arah
aliran 5/2 operasi pneumatik.

4 2

5 3
1

2 2

1 3 1 3

Gambar 2.34 Rangkaian Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut:


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.34
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.7

Tabel 2.7 Katup Kontrol Satu Arah Aliran Menggunakan Silinder Kerja Ganda
Push Push Keadaan Silinder Kerja Ganda
No butto button Tertutup Setengah Full
nA B
1 0 0
2 0 1
3 1 0
4 1 1

Keterangan

1 = menyatakan bahwa push button ditekan.


0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda

4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat


dari latihan pada (Gambar 2.34 Katup kontrol satu arah aliran
menggunakan silinder kerja ganda).

2.3.2.3.1 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay


a. Permasalahan
Penjepit bekerja, dengan kondisi selama push buttonditekan alat silinder
dalam keadaan memanjang. Jika push buttondilepas, maka alat silinder menjadi
pendek.
b. Pemecahan permasalahan
Alat penjepit digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi listrik
dengan dikontrol sebuah push bottom dan menggunakan sebuah relay 24 V untuk
mengaktifkan sebuah katup untuk dikontrol.
+24V 1 2

A1 2 4

L1 L1

A2 1 2

3 S1
S1 1 3
PB

0V 4

2 2

Gambar 2.35 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut :


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.35
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.8

Tabel 2.8 Katup Kontrol Arah Aliran 3/2 Menggunakan Relay

Push
No Keadaan Silinder Kerja Ganda
button
1 0
2 1

Keterangan:
1 = menyatakan bahwa push button ditekan.
0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda

4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat


dari latihan pada (Gambar 2.32 Katup kontrol arah aliran 3/2
menggunakan relay).
2.3.2.4 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2 Menggunakan Relay
a. Permasalahan
Pencekaman benda kerja, dengan kondisi selama push buttonditekan dari
dua katup kontrol arah aliran dengan pengaturan kecepatan gerakan, maka alat
pencekam dalam keadaan mencekam. Jika push buttondilepas, maka alat
pencekam terbuka.
b. Pemecahan permasalahan
Alat penjepit digunakan silinder kerja tunggal dan katup kontrol
digunakan katup kontrol arah aliran 3/2 posisi normal tertutup operasi listrik.
Untuk mengontrol gerakan digunakan katup kontrol arah aliran 5/2 operasi listrik.
+24V 1 2

A1 2 4 2 4

L1 L1 L1 3

A2 1 1

3 4 2
S1 S2
PB
S1 S2
0V 4 5 3
1

2 2
3 3

Gambar 2.36 Rangkaian Katup Kontrol Arah Aliran 5/2 Menggunakan Relay

c. Prinsip kerja diagram rangkaian adalah sebagai berikut :


1. Susunlah rangkaian sesuai pada Gambar 2.36
2. Foto dan videokan hasil dari pratikum pada latihan ini.
3. Catatlah hasil pratikum kedalam tabel 2.9
Tabel 2.9 Katup Kontrol Arah Aliran 5/2 Menggunakan Relay
No Push Push Keadaan Silinder Kerja Ganda
button A button B
1 0 0
2 0 1
3 1 0
4 1 1
Keterangan:

1 = menyatakan bahwa push button ditekan.


0 = menyatakan bahwa push button tidak ditekan.
*)berikan keterangan pada keadaan silinder kerja ganda

4. Analisa prinsip kerja dari rangkaian sistem pneumatik yang dibuat dari
latihan pada (Gambar 2.36 Katup kontrol arah aliran 5/2 menggunakan
relay).

Anda mungkin juga menyukai