Anda di halaman 1dari 8

Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga

NIM : 1504405031
Kelas : B
Matkul : Transmisi & Distribusi

TUGAS

1. A3CS / AAACS (All Alumunium Alloy Conductor Solasi)

Lokasi : Jln. Dr. Goris Belakang Padma Teknik UNUD


Komentar :
AAACS (All Alumunium Alloy Conductor Solasi) yaitu kawat penghantar
alumunium yang berisolasi. Kabel AAACS merupakan penghantar AAAC yang
berisolasi dengan ketahanan hingga 6 KV.
Kabel A3CS memiliki ketahanan islolasi, sampai dengan 6 KV. Pada
AAACS tidak terdapat vaselin. Tentu hal ini menimbulkan masalah bagi kabel
AAACS, terutama terjadinya korosi di dalam kabel. Dalam upaya menunjang
pemasangan dan perlakuan AAACS sesuai dengan spesifikasi bahan, saat ini
sudah ada sebuah produk asesoris AAACS yang diberi nama Tekep Isolator.
Tekep Isolator merupakan sebuah asesoris AAACS yang berfungsi menggantikan
distribution tee (bending wire).

2. A3C / AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor)


Lokasi : Jln. Dr. Goris Belakang Padma Teknik UNUD
Komentar :
AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang
seluruhnya terbuat dari campuran alumunium. Secara struktur kabel A3C dengan
A3CS hampir sama, perbedaan berada pada isolasinya, pada kabel A3C tidak
terdapat isolasi sehingga disebut kawat telanjang, walaupun tidak dilingkupi oleh
isolasi kabel ini tahan terhadap karat karena dilapis vaselin. Untuk melakukan
perbaikan sistem jaringan dilakukan pergantian jaringan SUTM kabel A3C
dengan kabel A3CS. Dengan tujuan menjaga kontiunitas pasokan energi listrik.

3. MVITIC (Medium Voltage Twisted Insulated Cable)

Lokasi : Jl. PB Sudirman, Denpasar


Komentar :
MVTIC adalah singkatan dari Medium Voltage Twisted Insulated Cable .
Kabel MVTIC berfungsi untuk menghantar aliran listrik. Jenis penghantar ini
merupakan jenis kawat yang digunakan untuk saluran kabel udara tegangan
menengah (SKUTM) Hampir sama dengan AAACS pada Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM), namun MVTIC mempunyai kelebihan yaitu mempunyai
isolasi yang full. Jadi, setiap jaringan yang rawan pohon atau bangunan yang
memakai kabel MVTIC yang paling bagus, karena memiliki full isolasi.

4. CT (Current Transformer)

Lokasi : Jln. PB Sudirman Depan SMAK Santo Yoseph


Komentar :
Current Transformer atau CT adalah salah satu type trafo instrumentasi
yang menghasilkan arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus
primernya. Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang
kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi
arus untuk sistem pengukuran dan proteksi. Ada 2 standart yang paling banyak
diikuti pada CT yaitu : IEC 60044-1 (BSEN 60044-1) & IEEE C57.13 (ANSI),
meskipun ada juga standart Australia dan Canada.

5. PT (Potensial Transformer)
Lokasi : Jalan Dr. Goris, Sudirman
Komentar :
Potential Transformer atau disebut juga dengan trafo distribusi merupakan
suatu komponen yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu
distribusi ke konsumen. Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari
tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik
pada sistem tenaga listrik, menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan
proteksi.
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan
jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator
diharapkan dapat beroperasi secara maksimal. Pemeliharaan tranformator harus
dipelihara dengan menggunakan system dan peralatan yang baik, benar dan tepat.
Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian tranformator dan
bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian lainnya.

6. LBS (Load Break Switch)


Lokasi : Jln. PB Sudirman, Depan SMAK Santo Yoseph
Komentar :
Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau
pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang
dikendalikan secara elektronis. Switch dengan penempatan di atas tiang pancang
ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi. Swich
pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang
terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. Sistem
kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang
sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah.
Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali
yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi
lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala kondisi cuaca.
Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa
perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).

7. Recloser
Lokasi : Jalan Diponegoro
Komentar :
Recloser (Penutup Balik Otomatis / PBO) pada dasarnya adalah pemutus tenaga
yang dilengkapi dengan peralatan kontrol. Peralatan ini dapat merasakan arus
gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus tenaga.
Recloser berfungsi memisahkan daerah atau jaringan yang terganggu sistemnya
secara cepat sehingga dapat memperkecil daerah yang terganggu pada gangguan
sesaat, recloser akan memisahkan daerah gangguan secara sesaat sampai
gangguan tersebut akan dianggap hilang, dengan demikian recloser akan masuk
kembali sesuai settingannya sehingga jaringan akan aktif kembali secara otomatis.
Untuk jaringan yang panjang (>20 km) perlu dipasang 2 atau lebih PBO pada
jarak tertentu dengan koordinasi yang baik, agar gangguan yang terjadi dapat
segera dibebaskan

8. FCO (Fuse Cut Out)


Lokasi : Jl Dr. Goris, Denpasar. (Belakang Padmasana Teknik UNUD)
Komentar :
Fuse Cut Out (FCO atau sekring) adalah suatu alat pengaman yang
melindungi jaringan terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir
melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat (short
circuit) atau beban lebih (over load). Prinsip kerjanya adalah ketika terjadi
gangguan arus maka fuse pada cut out akan putus, dan tabung ini akan lepas dari
pegangan atas, dan menggantung di udara, sehingga tidak ada arus yang mengalir
ke system. Cut out biasanya digunakan pada jaringan distribusi 20 kV untuk
proteksi trafo distribusi dari arus lebih akibat hubung singkat,dan juga diletakkan
pada percabangan untuk proteksi jaringan.

9. Lightning Arrester
Lokasi : Jl Dr Goris, Denpasar. (Belakang Padmasana Teknik UNUD)
Komentar :
Arrester adalah sejenis alat yang memiliki fungsi untuk menstabilkan
tegangan arus listrik. LA dipasang pada jaringan distribusi sebagai pelindung
kenaikan tegangan peralatan akibat surja petir. Lightning Arrester dipasang pada
tiang awal/tiang akhir, kabel TeeOff (TO) pada jaringan dan gardu transformator
serta pada isolator tumpu. Dengan kata laian yaitu memproteksi perangkat
elektronik dari lonjakan tegangan listrik akibat sambaran petir.

Anda mungkin juga menyukai