Anda di halaman 1dari 53

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 1dari 53 27 Februari 2017

BAHAN AJAR

TEKNIK REAKSI KIMIA


15P02358
3 SKS

JURUSAN TEKNIK KIMIA


TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 2dari 53 27 Februari 2017

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini Selasa, 14 Februari 2017, Bahan Ajar Mata Kuliah Teknik Reaksi
Kimia Bagian 1 Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik telah diverifikasi oleh
Ketua Jurusan Teknik Kimia.

Semarang, 14 Februari 2017


Ketua Jurusan Teknik Kimia Tim Penulis

Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T.Dr. Megawati, S.T., M.T.
NIP. 197405191999032001 NIP. 197211062006042001

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 3dari 53 27 Februari 2017

PRAKATA

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan buku ajar untuk mata kuliah
Teknik Reaksi Kimia Bagian 1 yang berisi mengenai konsep kecepatan reaksi,
kecepatan reaksi Arrhenius,orde reaksi menggunakan cara integral, diferensial,
dan Runge-Kutta, dan mencari orde reaksi.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:


1. Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
3. Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik UNNES

Kami telah berusaha menyajikan yang terbaik dalam penulisan buku ajar
ini. Namun demikian kami masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata, kami berharap penulisan buku ajar ini dapat bermanfaat
dan menjadi acuan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang dalam upaya mencapai pendidikan unggul dan
berkualitas.

Semarang, 14 Februari 2017

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 4dari 53 27 Februari 2017

DESKRIPSI MATAKULIAH

Pembahasan konsep tentang kecepatan reaksi serta penerapannya


dalam penyelesaian masalah kecepatan reaksi di industri. Adapun materi-materi
yang dipelajari dalam matakuliah ini adalah: konsep kecepatan reaksi, kecepatan
reaksi Arrhenius,orde reaksi menggunakan cara integral, diferensial, dan Runge-
Kutta, dan mencari orde reaksi.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 5dari 53 27 Februari 2017

DAFTAR ISI
Prakata i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Bab I Kecepatan Reaksi 1
Deskripsi Singkat 1
Capaian pembelajaran pertemuan 1
A. Definisi Kecepatan Reaksi 1
B. Klasifikasi Reaksi Kimia 4
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Reaksi 4
D. Rangkuman
Pertanyaan 14
Bab II Perhitungan Dasar Reaksi Kimia: Konsep Mol dan Konversi Reaksi 15
Deskripsi Singkat 15
Capaian pembelajaran pertemuan 15
A. Konsep Mol 15
B. Konversi Reaksi 16
C. Rangkuman
Pertanyaan 23
Bab IIIKecepatan Reaksi Arrhenius 94
Deskripsi Singkat
Capaian pembelajaran pertemuan
A. Konstanta Reaksi Arrhenius
B. Pengaruh Katalis
C. Rangkuman
Pertanyaan
Bab IVOrder Reaksi
Deskripsi Singkat
Capaian pembelajaran pertemuan
A. Pengenalan Order Reaksi
B. Order Reaksi dengan Cara Integral

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 6dari 53 27 Februari 2017

C. Order Reaksi dengan Cara Diferensial


D. Rangkuman
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Glosarium

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 7dari 53 27 Februari 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap industri kimia selalu didesain untuk memproduksi suatu produk dari bahan
bakunya secara ekonomis. Bahan baku perlu dilakukan pretreatment sebelum direaksikan
untuk menjadi produk. Produk yang dihasilkan selanjutnya perlu dimurnikan, dipisahkan
untuk menjadi final product yang berkualitas ketika dipasarkan. Proses sederhana dan
singkat diatas memberikan gambaran bahwa reaksi kimia memegang peranan yang cukup
penting, karena merupakan faktor utama untuk mendesain sebuah reaktor kimia, sebagai
tempat untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Kinetika reaksi kimia merupakan bagian yang sangat penting dipelajari dengan
tujuan untuk mengetahui kecepatan reaksi, mekanisme kontak yang tepat antara reaktan,
dan persamaan-persamaan performance yang sesuai untuk suatu melakukan optimasi
kondisi suatu reaksi kimia. Beberapa hal sangat penting untuk disiapkan sebelum
mempelajari tentang kinetika reaksi kimia, diantaranya: menyusun persamaan reaksi,
menyelesaikan persamaan diferensial secara analitis dan numeris, melinearisasi sejumlah
data dan menentukan slope dan intersep, dan dapat melakukan perhitungan interpolasi
dan ekstrapolasi data.
Adapun tinjauan mata kuliah dapat dituliskan sebagai berikut.

A. Deskripsi Singkat Matakuliah


Bagian-bagian yang akan dipelajari meliputi konsep kecepatan reaksi, reaksi homogen,
neraca mol, konversi reaksi, konstanta kecepatan reaksi, order reaksi, reaksi order 1,
reaksi order 2, reaksi seri, dan reaksi paralel.

B. Kegunaan Matakuliah

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 8dari 53 27 Februari 2017

Buju ajar ini berguna sebagai buku panduan mahasiswa dalam mata kuliah Teknik Reaksi
Kimia. Melalui buku ajar ini mahasiswa diharapkan dapat menghitung kecepatan reaksi
dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kimia, khususnya pada reaksi
homogen.

C. Standar Kompetensi Matakuliah


Menyusun persamaan kinetika reaksi pada system homogeny dan menghitung kecepatan
reaksi pada reaksi kimia tertentu.
Bagian-bagian yang akan dipelajari meliputi konsep kecepatan reaksi, reaksi
homogen, neraca mol, konversi reaksi, konstanta kecepatan reaksi, order reaksi, reaksi
order 1, reaksi order 2, reaksi seri, dan reaksi paralel. Bagian-bagian tersebut diatas akan
dikemas untuk mengantarkan mahasiswa menguasai perhitungan kinetika reaksi
homogen. Tidak hanya suatu usaha yang membutuhkan modal dasar, pemahaman materi
kuliah juga memerlukan modal dasar, yang salah satunya adalah memahami materi
sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Berikut ini tersedia
beberapa permasalahan yang dapat mengingatkan dan menggali lagi tingkat penguasaan
materi yang diperlukan untuk mempersiapkan diri mempelajari materi baru.

1. Selesaikan reaksi kimia berikut:


FeS + HCl FeCl2 + H2S
Berapa koefisien reaksi untuk FeS, HCl, FeCl 2, dan H2S?
2. Jika berat FeS = 220 g, berapa mol H2S yang terbentuk? Anggap HCl berlebih
3. Pada kondisi tersebut 1 mol gas H 2S volumenya 20 liter. Berapa liter H 2S yang
dihasilkan?
4. Selesaikan reaksi kimia berikut:
a. C6H12O6 + O2 CO2 + H2O
b. C2H4 + O2 CO2 + H2O
c. C6H12O6 C2H5OH + CO2

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 9dari 53 27 Februari 2017

BAB II
KONSEP KECEPATAN REAKSI

Definisi Kecepatan Reaksi


Kecepatan reaksi didefiniskan sebagai nilai berkurangnya reaktan, atau juga
terbentuknya produk pada suatu reaksi kimia selama waktu tertentu. Definisi ini dapat
dinyatakan dengan formula beriktut:

ri

(1.1)

Jadi nilai berkurangnya A dinyatakan dalam jumlah mol A yang berkurang.


Perhitungan banyaknya reaktan yang berkurang dan produk yang terbentuk pada
suatu reaksi mengacu pada prinsip kesetaraan koefisien reaksi, sebagai contoh pada
reaksi berikut:

aA + bB rR + sS (1.2)

Kecepatan reaksi untuk reaktan A dituliskan seperti persamaan:

- rA

(1.3)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 10dari 53 27 Februari 2017

Hubungan kecepatan reaksi untuk masing-masing komponen diekspresikan seperti


dibawah ini:

(1.4)

Tinjaulah juga reaksi berikut:

H2 + Br2 HBr (1.5)


Reaksi diatas harus disetarakan dulu koefisien reaksinya menjadi pers (1.6).

H2 + Br2 2 HBr (1.6)

Setelah itu, hubungan kecepatan reaksi dapat diselesaikan dalam bentuk:

- rH2 = - rBr2 = rHBr (1.7)

Contoh soal:
Bagaimanakah hubungan kecepatan reaksi antara komponen reaktan dan produk
pada reaksi pembakaran gula? Hal ini dapat diselesaikan dengan menyusun persamaan
reaksi pembakaran gula, sebagai berikut:

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O (1.8)

Hubungan kecepatan reaksi dituliskan seperti dibawah ini:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 11dari 53 27 Februari 2017

-rC6H12O6 = rO2 = rCO2 = rH2O (1.9)

Jadi meskipun reaktan dan produk tidak berfase liquid atau padatan, tetapi berfase gel,
hubungan kecepatan reaksi antara reaktan dan produk dipengaruhi oleh angka koefisien
reaksi.
Secara umum, kecepatan reaksi juga dinyatakan dalam ukuran berkurangnya
konsentrasi reaktan. Dalam hal ini perlu untuk menurunkan bentuk pers. (1.1) dalam
bentuk konsentrasi sebagai berikut. Bentuk ini hanya berlaku untuk nilai volume (V)
konstan.

ri

(1.10)

Klasifikasi Reaksi Kimia


Reaksi kimia dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Berdasarkan fase
masing-masing reaktan, reaksi kimia dibagi menjadi 2, yaitu pada sistem homogen dan
heterogon. Disebut reaksi pada sistem homogen jika masing-masing reaktan bereaksi
pada satu fase yang sama. Sementara itu, disebut reaksi pada sistem heterogen, jika
masing-masing reaktan yang bereaksi memiliki lebih dari 2 fase, reaksi ini biasanya terjadi
pada permukaan antara fase.
Selain itu, reaksi kimia juga diklasifikasikan berdasarkan jenis katalisnya, contoh
reaksi dengan asam sebagai katalis, reaksi dengan basa sebagai katalis, reaksi dengan
mikroorganisme, atau reaksi in situ. Reaksi heterogen juga terjadi untuk reaksi kimia yang

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 12dari 53 27 Februari 2017

tejadi dengan katalisator padat. Contoh reaksi pada sintesis ammonia dan oksidasi SO 2
menjadi SO3.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Reaksi


Banyak variabel yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Pada reaksi homogen,
suhu dan konsentrasi merupakan 2 variabel yang sangat mempengaruhi kecepatan reaksi.
Sedangkan pada reaksi heterogen, kecepatan transfer massa merupakan variabel yang
juga sangat berpengaruh. Pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap kecepatan reaksi
sering dituliskan sebagai berikut:
dipengaruhi oleh konsentrasi

-rA = f (suhu, konsentrasi) = k CA (1.11)

dipengaruhi oleh suhu

nilai a bervariasi, tergantung pada jenis reaksi. Hal ini berarti satuan dari k juga tergantung
pada nilai dari a. Untuk lebih jelasnya, hubungan antara satuan k dengan a dapat
diformulasikan secara matematis sebagai berikut:

-rA (mol/L.waktu) = k CA (mol/L)a (1.12)


mol La mol1 a
.
Satuan k = L.waktu mol
a
L1 a .waktu (1.13)
Bentuk persamaan kecepatan reaksi A tentunya akan mempengaruhi kecepatan
reaksi untuk komponen-komponen yang lain pada reaksi itu. Sebagai contoh pada reaksi
di bawah ini:

2A R+S (1.14)

2
-rA = k (1.15)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 13dari 53 27 Februari 2017

Maka kecepatan reaksi untuk masing-masing A dan B adalah sebagai berikut:

2
rR = 2 rA = 2 k1 (1.16)

2
rS = 2 rA = 2 k1 (1.17)

Bagaimana satuan k untuk reaksi yang memiliki persamaan kecepatan reaksi seperti
(1.14)? Hal ini dapat diselesaikan mengacu pada (1.11) dan (1.12).

-rA (mol/L.waktu) = k CA2 (mol/L)2 (1.18)

mol L2 mol 1 L
. 2
1
Satuan k = L.waktu mol L .waktu mol.waktu (1.19)

Bagaimana jika fase reaktan yang bereaksi adalah gas, seperti contoh berikut:

C6H8 (g) + O2 (g) CO2 (g) + 4H2O (g) (1.20)

Jumlah gas yang bereaksi dan terbentuk diukur tekanannya dan persamaan
kecepatan reaksinya sebagai berikut:

-rA = k pA (1.21)

Dengan cara yang sama untuk pers (1.11) dan (1.12), satuan k dapat dicari.

-rA (mol/L.waktu) = k pA (atm)a (1.22)


mol 1 mol
. a

Satuan k = L.waktu atm L.atma .waktu (1.23)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 14dari 53 27 Februari 2017

Berarti, satuan konstanta kecepatan reaksi sangat tergantung pada jenis reaksi. Reaksi
yang berlangsung menggunakan katalis padat sering kali kecepatan reaksinya dinyatakan
per massa katalis juga per satuan luas katalis. Cara mencari konstanta kecepatan
reaksinya sama dengan langkah-langkah di atas.

Contoh soal:
1. Amonia dibakar menurut reaksi:

4 NH3 (g) + 5 O2 (g) 4 NO (g) + 6 H2O (g)


Jika amonia yang bereaksi pada selang waktu tertentu mempunyai laju = 0,24 mol.dm -
3
.s-1, berapa laju reaksi O2 dan berapa laju H2O yang terjadi?
0,24molNH 3
rNH 3
dm3 .s
0,24molNH 3 5molO2 0,30molO2
rO 2 3
x
dm .s 4molNH 3 dm 3 .s

0,24molNH 3 6molH 2 O 0,36molH 2 O


rH 2 O x
dm3 .s 4molNH 3 dm 3 .s

RINGKASAN
Kecepatan reaksi didefiniskan sebagai nilai berkurangnya reaktan yang bereaksi selama
waktu tertentu.Perhitungan banyaknya reaktan yang berkurang dan produk yang terbentuk
pada suatu reaksi mengacu pada prinsip kesetaraan koefisien reaksi, sebagai contoh pada
reaksi berikut: aA + bB rR + sS
Kecepatan reaksi untuk reaktan A dituliskan seperti persamaan:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 15dari 53 27 Februari 2017

- rA

Hubungan kecepatan reaksi untuk masing-masing komponen diekspresikan seperti


dibawah ini:

Latihan soal:
Bagaimanakah hubungan antara pengurangan masing-masing reaktan dan produk dan
satuan konstanta kecepatan reaksi dari reaksi kimia berikut:
1. A + B 2 R, dengan rumus kecepatan reaksi r A = k CA CB
2. 2 NO2 + O2 N2O5, dengan rumus kecepatan reaksi r NO2 = k CNO2 CO2
3. Reaksi oksidasi dengan katalitis padat terhadap CO menghasilkan CO 2
menurut reaksi berikut:

CO + O2 CO2
katalis padat

mol CO teroksidasi
Dan persamaan kecepatan reaksinya: r CO = det .g katalis

BAB III
PERHITUNGAN DASAR REAKSI KIMIA

KONSEP MOL
Pada suatu reaksi kimia terjadi, jumlah masing-masing reaktan yang bereaksi menjadi
produk mengikuti hukum neraca mol, yang dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 16dari 53 27 Februari 2017

Jumlah mol bereaksi = jumlah mol terbentuk (2.1)

Perhitungan jumlah mol bereaksi dan terbentuk harus didahului dengan


penyetaraan koefisien reaksi. Berikut merupakan contoh penyetaraan reaksi kimia:

H2 + Br2 HBr (2.2)

merupakan reaksi yang belum setara, setelah disetarakan menjadi sebagai berikut:

H2 + Br2 2HBr (2.3)

Setelah suatu reaksi diketahui dan disetarakan, maka dapat dihitung neraca molnya. Misal
pada reaksi berikut:

NaOH + HCl NaCl + H2O (2.4)


30 g 10 g
NaOH yang dimasukkan 30 g dan HCl 10 g, selesaikan neraca mol reaksi (4). Masing-
masing reaktan yang diketahui massanya, maka dikonversi ke mol, yaitu:

massa NaOH = 30 g

BM NaOH = 40

maka mol NaOH = = 0,75 mol

massa mol HCl = 10 g


BM HCl = 36,5

maka mol HCl = = 0,2740 mol

Sehingga neraca mol dapat disusun sebagai berikut:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 17dari 53 27 Februari 2017

NaOH + HCl NaCL + H2O (2.5)

0,75 mol 0,2740 mol

Pada reaksi ini, HCl mempunyai jumlah mol lebih sedikit dibanding NaOH, sehingga HCl
bertindak sebagai Limitting Rectant, jadi jumlah mol HCl akan mengontrol jalannya reaksi
diatas. Bila HCl hasil bereaksi, maka mol masing-masing produk adalah sebagai berikut:
NaOH + HCl NaCl + H20
Mula-mula: 0,75 mol 0,2740 mol
bereaksi: 0,2740 mol 0,2740 mol 0,2740 0,2740
akhir: 0,476 mol - 0,2740 mol 0,2740 mol
Di dalam menyelesaikan neraca massa sekali lagi perlu ditekankan penyetaraan
koefisiennya. Berikut merupakan reaksi yang lebih kompleks.

H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O (2.6)


Reaksi di atas sudah disetarakan koefisien-koefisiennya. Bila diketahui H 2SO4 49 g
dan KOH 40 g, tentunya neraca mol reaksi di atas dapat diselesaikan.
massa H2SO4 = 49 g
BM H2SO4 = 98

mol H2SO4 = = 0,5 mol

massa KOH = 84 g
BM KOH = 56

mol KOH = = 1,5 mol

Masing-masing nilai mol dimasukkan ke dalam persamaan:


H2SO4 + 2KOH K2SO4 + 2H2O

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 18dari 53 27 Februari 2017

mula2 : 0,5 mol 1,5 mol


bereaksi : 0,5 mol 2 x 0,5 mol 0,5 mol 2 x 0,5 mol
sisa: 0 0,5 mol 0,5 mol 1 mol
Neraca mol reaksi di atas:
Reaktan, mol Produk, mol
H2SO4 0,5
KOH 1,5 0,5
K2SO4 0,5
H2O 1
2 2

Bagaimana jika fase reaktan yang bereaksi adalah gas, seperti contoh berikut:

C6H8 (g) + O2 (g) CO2 (g) + 4H2O (g) (2.7)

Jumlah gas yang bereaksi dan terbentuk diukur volumenya (tekanannya), jarang
sekali yang diukur massanya, sehingga perlu dilakukan konversi untuk mengetahui
molnya.
Gas sering diasumsi sebagai gas ideal sehingga hubungan antara volume dengan
mol dapat dituliskan sebagai berikut.
PV = n RT (2.8)
dimana:P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = konstanta gas ideal (0.082 )

T = suhu (kelvin)
Pada suhu reaktor tertentu, masing-masing reaktan tentunya memiliki tekanan (P), volume
(V), dan suhu (T) yang sama, untuk menghitung masing-masing mol perlu dicari dulu
besarnya tekanan parsial masing-masing reaktan. Tekanan parsial dihitung berdasarkan
rasio berat molekul dikalikan tekanan total.

RINGKASAN

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 19dari 53 27 Februari 2017

Konsep neraca mol: Jumlah mol bereaksi = jumlah mol terbentuk


Perhitungan jumlah mol bereaksi dan terbentuk harus didahului dengan penyetaraan
koefisien reaksi

Latihan Soal

1. Diketahui reaksi kimia berikut:

NO2 + O2 N2O5

Sempurnakan persamaan reaksinya dan hitunglah neraca molnya jika mula-mula


massa NO2 = 69 g dan O2 = 48 g.
2. Nitrogen oksida dapat terdekomposisi menjadi nitrogen dan oksigen berdasarkan
reaksi berikut.

N2O N2 +O2
Hitunglah neraca molnya jika mula-mula N 2O = 66 g.
3. Reaksi irreversible sebagai berikut:

H2 + NO N2 + H2O
Susunlah neraca molnya jika H2 mula-mula 6 mol dan NO = 4 mol.
4. Asam sulfat direaksikan dengan dietil sulfat berdasar reaksi berikut:

H2SO4 + (C2H5)2SO4 C2H5SO4H


Konsentrasi awal H2SO4 dan (C2H5)2SO4 sama dengan 500 .

Susunlah neraca mol reaksi tersebut!

Konversi Reaksi

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 20dari 53 27 Februari 2017

Konversi reaksi didefinisikan sebagai perbandingan banyaknya mol suatu reaktan


A yang bereaksi dengan mol reaktan A mula-mula. Jadi pada suatu reaksi:
A + B C +D (3.1)
Persamaan konversi reaksi A, yang sering ditulis X A, dinyatakan sebagai berikut:
XA= =

(3.2)
Pada reaksi yang berlangsung tanpa ada perubahan volume, maka X A dapat dinyatakan
sebagai berikut:
XA= =

(3.3)
=1-

dan perubahan konversi terhadap konsentrasi mula-mula dapat dinyatakan sebagi berikut:
dXA = d .

(3.4)

RINGKASAN
Konversi reaksi didefinisikan sebagai perbandingan banyaknya mol suatu reaktan A yang
bereaksi dengan mol reaktan A mula-mula.
XA= =

Latihan soal: Hitunglah konversi reaksi untuk masing-masing pada reaksi berikut:
1. Diketahui reaksi kimia berikut :

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 21dari 53 27 Februari 2017

NO2 + O2 N2O5
Jika mula-mula massa NO2 = 69 g dan O2 = 48 g.
2. Nitrogen oksida dapat terdekomposisi menjadi nitrogen dan oksigen berdasarkan
reaksi berikut :

N2O N2 +O2
Jika mula-mula N2O = 66 g.
3. Reaksi irreversible sebagai berikut :

H2 + NO N2 + H2O
Jika H2 mula-mula 6 mol dan NO = 4 mol.
4. Asam sulfat direaksikan dengan dietil sulfat berdasar reaksi berikut :

H2SO4 + (C2H5)2SO4 C2H5SO4H


Konsentrasi awal H2SO4 dan (C2H5)2SO4 sama dengan 500 .

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 22dari 53 27 Februari 2017

BAB IV

KECEPATAN REAKSI ARRHENIUS

Konstanta Reaksi Arrhenius

Reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi. Hubungan antara
kecepatan reaksi dengan suhu dan kecepatan dituliskan sebagai berikut:
r = f1 (suhu). f2 (konsentrasi) (4.1)
Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi diekspresikan oleh persamaan
Arrhenius sebagai berikut:
k= (4.2)

di mana: k = konstanta kecepatan reaksi


E = energy aktifasi,

A = faktor frekuensi,
R = konstanta gas ideal, 8,314

Pada suatu bentuk reaksi:

A+BC+D (4.3)

Persamaan kecepatan reaksi dapat ditulis sebagai berikut:

rA=-k fungsi konsentrasi (4.4)

fungsi suhu
Bagaimanakah hubungan konstanta kecepatan reaksi dengan suhu dapat dilihat pada
Gambar 4.1. Sementara itu, tabel hubungan kenaikan kecepatan reaksi karena perubahan
suhu dapat dipelajari dari Tabel 4.1.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 23dari 53 27 Februari 2017

Gambar 4.1. Hubungan Konstanta Kecepatan Reaksi Dengan Suhu

Tabel 4.1. Pengaruh Kenaikan Suhu Terhadap Konstanta Kecepatan Reaksi Pada
Berbagai Energy Aktivasi

Contoh soal:
Pasteurisasi susu dapat dilakukan pada suhu 63 oC selama 30 menit, jika
dilakukan pada suhu 74 oC, waktu yang dibutuhkan selama 15 detik. Hitunglah energi
aktivasi yang dibutuhkan untuk sterilisasi susu tersebut!

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 24dari 53 27 Februari 2017

Pada sterilisasai susu ini, asumsi yang diambil adalah kecepatan reaksi hanya dipengaruhi
oleh suhu dan hubungan antara suhu dengan kecepatan reaksi dapat dituliskan sebagai
berikut.
Pada suhu = 63 oC = 63 + 273 = 336 K, kecepatan reaksi = 30 menit = 30 x 60 = 1800
detik
Pada suhu = 74 oC = 74 + 273 = 347 K, kecepatan reaksi = 15 detik
Persamaan Arrhenius dapat disusun sebagai berikut:

(4.5)

Bila masing-masing nilai kecepatan dan suhu dimasukkan ke dalam persamaan di atas,
maka:

E = 422 000 J/mol


Jadi energi aktivasi untuk sterilisasi susu tersebut 422 000 J/mol.

Pengaruh katalis
Apakah peranan katalis dalam suatu reaksi kimia. Perhatikanlah gambar berikut.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 25dari 53 27 Februari 2017

Gambar 4.2. Katalis dalam reaksi kimia

Jadi katalis dapat menurunan nilai energi aktivasi, akibatnya reaksi dapat berlangsung
lebih cepat. Mekanisme reaksi dengan katalis dapat ditempuh dengan banyak cara, ada
yang auto-catalitic, juga ada yang katalis homogeny atau heterogen.

RINGKASAN

Reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi. Hubungan antara kecepatan
reaksi dengan suhu dan kecepatan dituliskan sebagai berikut:
r = f1 (suhu). f2 (konsentrasi)
Pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi diekspresikan oleh persamaan Arrhenius
sebagai berikut:
k=

Nilai energy aktivasi dapat diturunkan dengan memakai katalis di dalam reaksinya,
sehingga reaksi berjalan lebih cepat.

Latihan soal:
1. Energy aktivasi yang dibutuhkan untuk pirolisis etana sebesar 300 kJ/mol. Berapa
kali lebih cepatkah pirolisis tersebut jika dilakukan pada suhu 650 oC dibandingkan
500 oC?
2. Cracking nonana secara termal pada suhu 1100 K lebih cepat 20 kali daripada
pada suhu 1000 K. Berapakah energi aktivasi pada reaksi tersebut?
3. Kecepatan reaksi peruraian HI menjadi I 2 dan H2 pada masing-masing suhu 356
dan 443 C sebesar 3,02.10 -5 dan 2,53.10-5 dm3/mol.det. Hitunglah faktor frekuensi,
energy aktivasi, dan konstanta Arrhenius untuk reaksi tersebut! Berapakah
kenaikkan kecepatan reaksinya pada suhu tersebut?

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 26dari 53 27 Februari 2017

BAB V

ORDER REAKSI

Pengenalan Order Reaksi

Tinjaulah persamaan reaksi berikut:


aA + bB cC + dD (5.1)
Jika persamaan kecepatan reaksi dinyatakan dengan rumus:
- rA = k CAa CBb (5.2)
maka order reaksi di atas adalah: n = a + b
n = order reaksi
a = koefisien reaksi A
b = koefisien reaksi B
Jadi order reaksi atau disebut juga derajat reaksi adalah bilangan berpangkat dari
konsentrasi reaktan yang bereaksi.
Bilangan berpangkat ini tidak selalu sama dengan koefisien reaksi, sehingga kita
mengenal reaksi elementer dan reaksi non-elementer. Reaksi elementer adalah reaksi
yang memiliki order reaksi sama dengan koefisien reaksinya. Contoh reaksi di atas adalah
reaksi elementer.

Latihan soal

Tentukan reaksi-reaksi berikut yang merupakan reaksi elementer!


1. 2A + B C , -rA = k CA2CB
2. A + 2B C + D , -rA = k CA CB
3. 2N2O5 2N2O4 + O2 , -rN2O5 = kCN2O5
Mencari order reaksi dengan cara integral
Perhatikan reaksi berikut:
A produk (5.3)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 27dari 53 27 Februari 2017

Order dari reaksi ditentukan dari percobaan. Data yang diperoleh diolah untuk mencari
hubungan penurunan berkurangnya konsentrasi reaktan setiap satu satuan waktu.
Formula penurunan berkurangnya konsentrasi reaktan dapat diturunkan secara integrasi
ataupun juga dengan cara diferensial. Formula ini dicoba untuk order reaksi yang paling
mudah terlebih dahulu, yaitu yang paling kecil. Jadi, pertama kali dicoba apakah order nol
cocok, jika tidak dicoba order 1 dan seterusnya. Berarti, penguasaan bagaimana
menurunkan formula hubungan konsentrasi reaktan setiap waktu reaksi sangatlah penting
untuk dipahami.
Reaksi Order Nol
Reaksi order nol terjadi pada suatu reaksi yang kecepatannya tidak dipengaruhi
oleh konsentrasi. Bentuk persamaan reaksi order nol, adalah:
-rA = (5.4)

Integrasi persamaan (5.4) menghasilkan:


-

(5.5)

(5.6)
CA0 CA = CA0XA = kt for t

CA = 0 for t (5.7)

Persamaan (5.7) menghasilkan indikasi bahwa konsentrasi berbanding lurus waktu (lihat
Gambar 5.1.).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 28dari 53 27 Februari 2017

Gambar 5.1. Tes Order Reaksi Nol Dari Persamaan Reaksi A Produk

Reaksi Order 1
A produk
Bentuk persamaan kecepatan reaksinya dituliskan:
-r A =

(5.8)
Setelah diintegrasi menjadi:
-

(5.9)
menghasilkan:
ln (5.10)

Jika dinyatakan dalam bentuk konversi menjadi:

(5.11)
Hasil integrasinya:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 29dari 53 27 Februari 2017

(5.12)
menjadi:
-ln (1- XA) = k t (5.13)
Nilai ln diplot versus t pada persamaan (5.10) dan nilai ln (1 - X A) versus t pada

persamaan (5.13) seperti Gambar 5.2. Masing-masing akan memberikan garis lurus yang
melewati (0,0) dengan slope sebesar k (yaitu konstanta kecepatan reaksi).

Gambar 5.2. Tes Orde Reaksi 1 Untuk Persamaan Reaksi Berbentuk A Produk

Persamaan order satu di atas tidak berlaku jika bentuk persamaan reaksinya
berbeda, sebagai contoh pada reaksi order satu berikut:

=k

(5.14)

Reaksi Orde 2
Ditinjau reaksi:
A + B produk (5.15)
Bentuk prsamaan reaksinya dituliskan:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 30dari 53 27 Februari 2017

-rA = kCACB

(5.16)
Persamaan reaksi (5.16) akan diturunkan dalam bentuk konversi reaksi, XA, yaitu:
-rA = CA0 = k(CA0 CA0XA) (CB0 CA0XA) (5.17)

dan dapat disederhanakan menjadi:


-rA = CA0 =k (1 - XA) (M - XA) (5.18)

dengan

Hasil integarsi menjadi:


= CA0 k

(5.19)

= CAO (M - 1) kt = (CBO CA0) kt, M (5.20)

Hasil dari persamaan (5.20) dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 31dari 53 27 Februari 2017

Gambar 5.3. Tes order reaksi 2 untuk reaksi berbentuk A + B produk

Bentuk lain dari order reaksi 2 dapat dilihat untuk reaksi berikut:

2A produk (5.21)
Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai persamaan:
-rA = k =k (1 - XA)2

(5.22)
dengan cara integrasi yang sama di atas akan didapatkan persamaan:

(5.23)
Sedangkan gambar plotnya ditunjukkan pada Gambar 5.4.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 32dari 53 27 Februari 2017

Gambar 5.4. Tes order reaksi 2 untuk reaksi berbentuk 2A produk

Reaksi Order 3
Bentuk reaksi order 3 dituliskan sebagai berikut:
A + 2B produk (5.24)
Memiliki persamaan kecepatan reaksi:
-rA = = kCACB = k (1 - XA) (M -2XA) (5.25)

Setelah diintegrasikan menjadi:


CA0 (M - 2) kt, M

(5.26)

Untuk M 2, sedangkan untuk M = 2, hasil integrasi dinyatakan dengan persamaan


berikut:
,M=2

(5.27)
Dengan cara yang sama masing-masing persamaan (5.26) dan (5.27) diplot sebagai garis
lurus dengan slope sama dengan k. Dapatkah kalian menentukan bentuk persamaan
sebagai sumbu X dan Y?

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 33dari 53 27 Februari 2017

Selain reaksi (5.24), bentuk reaksi order 3 dapat juga dituliskan:


A + B + D produk (5.28)
Persamaan kecepatan reaksinya:
-rA = = kCACBCD (5.29)

Bentuk persamaan penyelesaiannya:


CA0 =k (1 - XA) ( )( )

(5.30)

(5.31)

Jika CD0>>> CA0 dan CB0, maka bentuk reaksi di atas menjadi reaksi order 2.

Reaksi order n
Untuk bentuk reaksi:
A produk
Bentuk persamaan reaksi dapat dinyatakan sebagai:
-rA = =k (5.32)

melalui proses integrasi akan diperoleh persamaan (5.33) dan hubungan masing-masing
nilai parameter hitung terhadap t dapat dilihat pada Gambar 5.4.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 34dari 53 27 Februari 2017

= (n - 1) kt, n

(5.33)

Gambar 5.4. Hubungan CA/CA0 dengan CA0n-1k(n-1)t pada reaksi order n

Contoh soal:

Tentukan berapa order reaksi yang sesuai untuk data reaksi berikut:
Suatu reaktan A terdekomposisi menjadi produk seperti reaksi berikut:
A produk
Komposisi A dalam reaktor diukur pada variasi waktu tertentu seperti pada tabel berikut.

Tabel 5.3. Data percobaan untuk contoh soal cara integrasi


Waktu (t), detik Konsentrasi (CA), mol/L
0 10
20 8
40 6
60 5
120 3
180 2
300 1
Penyelesaian:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 35dari 53 27 Februari 2017

Pertama-tama, langkah yang ditempuh untuk evaluasi order reaksi dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Analisis order reaksi nol
Reaksi order nol dituliskan sebagai berikut:

dC A
k
dt

Persamaan ini memberi indikasi bahwa besarnya penurunan konsentrasi A akan


sebanding dengan bertambahnya waktu reaksi.
Analisis data:
Pada awal reaksi, konsentrasi awal = 10 mol/L
Pada saat t = 20 detik, konsentrasi menjadi = 8 mol detik, berarti selama 20 detik, reaktan
A yang berukurang sebanyak = 10 8 = 2 mol/L
Jika reaksi order nol, maka setiap waktu reaksi bertambah 20 detik, maka reaktan akan
berkurang 2 mol/L. Apakah demikian?

Analisis data:
Pada t = 40 detik, konsentrasi = 6 mol/L (= 8 2, berarti cocok)
Pada t = 60 detik, konsentrasi = 5 mol/L (# 6 2, berarti tidak cocok)
Pada t = 120 detik (selisih waktu 4 x 20 detik), konsentrasi = 3 mol/L (# 8 4 x 2, berarti
tidak cocok)
Berarti order 0 tidak cocok.
2. Analisis order reaksi satu
Pada reaksi order 1, hubungan antara konsentrasi dengan waktu dapat

CA
ln
diekspresikan dengan grafik hubungan C Ao versus t merupakan garis lurus, oleh

karena itu harus dihitung dulu nilai-nilai seperti contoh tabel berikut.

Tabel 5.4. Pengolahan data untuk contoh soal integrasi (tes order 1)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 36dari 53 27 Februari 2017

Waktu (t), Konsentrasi CA/CAo -ln (CA/CAo)


detik (CA), mol/L
0 10 1 0
20 8 0.8 0.223143551
40 6 0.6 0.510825624
60 5 0.5 0.693147181
120 3 0.3 1.203972804
180 2 0.2 1.609437912
300 1 0.1 2.302585093

Hasil grafiknya sebagai berikut dapat dilihat pada Gambar 5.5.

Gambar 5.5. Hasil plot untuk contoh soal cara integrasi (tes order 1)

Berarti order 1 tidak cocok karena garis linear yang terbentuk tidak dapat mewakili
titik-titik hasil perhitungan dengan benar.

3. Analisis order reaksi 2


Pada reaksi di atas, penyelesaian reaksi order 2 dapat dilakukan dengan
membuat plot antar 1/CA versus t akan membentuk garis lurus dengan intersep pada
1/CAo.Hasil perhitungan dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 5.5. Pengolahan data untuk contoh soal integrasi (tes order 2)
Waktu (t), Konsentrasi (CA), 1/CA
detik mol/L

0 10 0.1
20 8 0.125
40 6 0.166667
60 5 0.2
120 3 0.333333

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 37dari 53 27 Februari 2017

180 2 0.5
300 1 1

Sementara itu, hasil plot sebagai berikut:

Gambar 5.6. Hasil plot untuk contoh soal cara integrasi (tes order 2)

Terlihat bahwa order 0, 1, dan 2 tidak cocok. Selanjutnya perlu dicari berapa order
reaksinya.

4. Analisis order reaksi

Persamaan di atas dibuat dalam bentuk hubungan logaritma sebagai berikut:

(5.34)

y x
intercept slope
Bila diplot akan merupakan garis lurus, sehingga dapat dihitung nilai n (order reaksi)
seperti tampak pada gambar berikut:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 38dari 53 27 Februari 2017

Gambar 5.7. Hasil plot untuk contoh soal cara integrasi (menghitung order
reaksi)

Persamaan yang diperoleh dituliskan seperti di bawah ini:

-rA = - =

Berarti order reaksi yang sesuai ialah 1,43, berarti reaksi A menjadi produk bukan
merupakan reaksi elementer.

Kesimpulan: order reaksi dapat dicari dengan trial-error dari semua bentuk plot
garis lurus yang diturunkan dari masing-masing order reaksi. Yang paling mudah dipilih
terlebih dahulu, jika tidak cocok, maka dipilih bentuk persamaan order reaksi yang
tingkatannya lebih tinggi. Cara di atas dikenal dengan cara intgrasi, sementara itu dikenal

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 39dari 53 27 Februari 2017

cara lain yang lebih mudah sebagai tahap awal di dalam menentukan order reaksi yaitu
cara diferensial.

Mencari Order Reaksi (Cara diferensial)


Cara ini, bentuk persamaan dibiarkan dalam persamaan diferensial (tidak
diintegralkan). Nilai derivatif dicari secara numeris dari data-data percobaan.
Persamaan dasar:

V = - k CAn V (5.35)

= -k CAn

Penyelesaian bentuk persamaan diferensial di atas diselesaikan secara numeris, seperti


berikut.
=

= k CAn

(5.36)

Jadi, data percobaan yang diperoleh dilakukan perhitungan seperti pada pers. (5.36) untuk
memperoleh nilai dCA/dt, kemudian nilai itu diplot terhadap t dan dievaluasi dengan
tahapan sebagai berikut.

Dicoba n = 1: maka = k.CA

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 40dari 53 27 Februari 2017

Dibuat garfik ( ) vs CA, jika membentuk garis lurus, order satu betul dan

nilai k slope, seperti grafik berikut.

CA

Dibuat garfik ( ) vs CA, jika membentuk kurva atau garisnya tidak lurus,

order satu tidak cocok.

CA

Akan dicoba orde reaksi (n) yang lain, misal n = 2 (orde 2), maka = k.CA2

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 41dari 53 27 Februari 2017

Dibuat garfik ( ) vs CA2, jika membentuk garis lurus, order 2 betul dan

k slope

(CA)2

Dibuat garfik ( ) vs CA2, membentuk kurva atau tidak lurus, order 2 tidak

cocok

(CA)2

dicoba n yang lain


Pada contoh di atas, kecocokan order reaksi (n) diuji dengan metode garis lurus
(straight line methode). Persamaan dibuat menjadi bentuk linier:

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 42dari 53 27 Februari 2017

y = ax + b atau y = ax
Jika lurus, n cocok, jika tidak, n kurang cocok. Nilai bisa juga dicari garis

singgung kurva CA vs t.

CA
t

negatif

= tg (dari garis singgung)

(tanda (-) karena )

Contoh soal:
1. Reaksi fasa cair: A produk

Data laboratorium pada kondisi isotermis seperti pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Data percobaan contoh soal 1


t(menit) CA(mol/L)
0 0,60
10 0,42
20 0,28
30 0,19
Ingin dicari 40 0,1 orde reaksi dan tetapan kecepatan (k).

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 43dari 53 27 Februari 2017

Pembahasan
Dibuat tabel untuk menyelesaikan nilai-nilai penyelesaian secara numeris (lihat tabel 5.7).

Tabel 5.7. Perhitungan untuk contoh soal 1 (cara diferensial)


t(menit) CA(mol/L) -dCA/dt CA CA2
0 0,60 0,51 0,2601

10 0,42 0,35 0,1225

20 0,28 0,24 0,0576

30 0,19 0,16 0,0256 Dicoba


n 40 0,1 = 1:

maka = k.CA

Dibuat garfik ( ) vs CA, jika membentuk garis lurus, order satu betul dan

nilai k slope, seperti grafik berikut.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 44dari 53 27 Februari 2017

Berarti order satu sesuai dan k = slope = 27 1/menit.

Bagaimana jika yang diketahui adalah konversi reaksi bukan konsentrasi. Dalam hal ini,
neraca massa perlu disusun dalam bentuk konversi. Persamaan dasar (dari neraca
massa):
= k.CAn

CA = CA0 (1-x)
dCA = -CA0 dx
CA0. =k

= k CA0n-1 (1-x)n

Dicari nilai dengan cara seperti pada contoh 1.

Dicoba order 1 (n =1)


= k (1-x)

Dibuat grafik vs (1-x)

(1-x)

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 45dari 53 27 Februari 2017

Jika hasilnya garisnya lurus, maka n = 1 dan k= slope. Jika membentuk kura/tidak lurus
maka bukan order 1.

(1-x)

Grafik di atas menandakan n (tidak lurus), maka dicoba n lain.

dicoba n = 2:
= k CA0 (1-x)2

Dibuat grafik vs (1-x)2

(1-x)2

Jika garisnya lurus, maka n = 2 k.CA0 = slope, sehingga

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 46dari 53 27 Februari 2017

k=

Jika tidak lurus maka order 2 tidak cocok, maka perlu dicari berapa order reaksinya.

(1-x)2

Grafik di atas ini menandakan bahwa n .

RINGKASAN
Menentukan order reaksi suatu reaksi kimia dapat dilakukan cara integrasi dan diferensial.
1. Cara integral
Persamaan kecepatan reaksi:
= -k CAn

diselesaikan dengan mengitegrasikan kemudian membuat plot dan melakukan analisis


kesesuaian.
2. Cara diferensial

= -k CAn

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 47dari 53 27 Februari 2017

= k CAn

maka = k.CAn , maka plot (dCA/dt) versus CAn akan membentuk garis

lurus dengan slope = k dan order reaksi = n.

Latihan soal:
Carilah order reaksi yang sesuai untuk data percobaan di bawah ini:
1. Reaksi peruraian ClO:
2 ClO Cl2 + O2

t (mili detik) 0,12 0,62 0,96 1,6 3,2 4 5,75


ClO x 106 (mol/dm3) 8,49 8,09 7,1 5,79 5,2 4,77 3,95

2. Reaksi antara atom bromin dan Cl2O dituliskan sebagai berikut:


Br + Cl2O BrCl + ClO

t (mikron detik) 10 20 30 40 50 60 70 80 100


ClO x 106 1,68 2,74 3,6 4,7 5,6 6,19 6,55 7,4 7,84
(mol/dm3) 6

3. Reaksi pada volum tetap: A hasil


Data untuk konversi reaksi dituliskan pada tabel berikut.

t(menit) X (konversi)
0 0
5
Dilarang memperbanyak 0,16 atau seluruh isi dokumen
sebagian
Dibuat oleh : 10 tanpa ijin tertulis
0,28 Diperiksa oleh :
dari BPM UNNES
15 0,36
20 0,42
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 48dari 53 27 Februari 2017

DAFTAR PUSTAKA

Fogler, H. C., 1999, Elements of Chemical Reaction Engineering, 3 rd ed., Prentice-Hall,


Inc., New Jersey, USA.
Westerterp, K. R., Van Swaaij, W. P. M., and Beenackers, A. A. C. M., 1984, Chemical
Reactor Design and Operation, 2nd ed., John Wiley & Sons, Inc., Singapore.
Levenspiel, O., 1999, Chemical Reaction Engineering, 3 rd ed., John Wiley & Sons,
Inc.,Toronto.
Bhaduri, S., and Mukhes, D., 2000, Homogeneous Catalysis, John Wiley & Sons, Inc.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 49dari 53 27 Februari 2017

Fromment, G. F., and Bischoff, K. B., 1979, Chemical Reactor Analysis and Design, John
Wiley & Sons, Inc.,Toronto.
Schmidt, L. D., 1998, The Engineering of Chemical Reactions, Oxford University Press,
Inc., Oxford.

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 50dari 53 27 Februari 2017

GLOSARIUM

A
Aldehida: Senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikatpada
sebuah atau dua buah unsur hidrogen
Amonia(k): Gas tak berwarna, baunya menusuk, terdiri atas unsur nitrogendan
hidrogen(NH3), mudah sekali larut dalam air; senyawaannyabanyak dipakai
dalam pupuk, obat-obatan dan sebagainya
Asam: Zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima
sepasangan elektron
Asam Asetat: Asam berupa zat cair yang jernih berbau sengit (sangat
pentingdalam teknik industri, antara lain sebagai bahan untuk pembuatanaseton
dan selulosa asetat); H3COOH

B
Basa: Senyawa yang menghasilkan ion OH- jika dilarutkan dalam air
Bobot molekul: Jumlah bobot dari atom-atom yang ditunjukkan dalam rumusnya

E
Elektron: Satuan muatan listrik negatif
Enzim: Protein yang kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dandapat
menimbulkan biokimia dalam suhu badan
Etanol: Senyawa organik golongan alkohol primer yang berwujud cairdalam suhu
kamar, tidak berwarna, mudah menguap, mudahterbakar, mudah larut dalam air
dan tembus cahaya

G
Galaktosa: Gula sederhana, karbohidrat yang kadangkala terdapat
secaraalamiah, ditemukan dalam susu, otak dan dalam tumbuhan
Glukan: Polisakarida yang tersusun dari monomer glukosa

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 51dari 53 27 Februari 2017

H
Hidrogenasi: Penggabungan hidrogen dengan zat lain, digunakan untuk
mengubah
minyak (lemak cair) menjadi padat
Hidrokarbon: Senyawa yang terbentuk dari karbon dan hidrogen saja
Hidrolisis: Penguraian senyawa kimia yang disebabkan oleh reaksi denganair

I
Ikatan kimia: Gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu
bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehinggakeadaannya menjadi lebih
stabil
Indikator: Sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan

K
Kadar: Ukuran isi suatu zat
Karbon dioksida: Unsur gas rumah kaca utama yang merupakan salah
satukomposisi alami dalam atmosfer; CO2
Katalis: Suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhutertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksiitu sendiri
Kaustik: Dapat terbakar, berkarat, hancur, atau rusak akibat peristiwa kimia
Keasaman: Konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam pelarut air
Kinetika: Studi tentang laju reaksi, perubahan konsentrasi reaktan (atauproduk)
sebagai fungsi dari waktu
Kinetika reaksi: Cabang ilmu kimia yang mempelajari berlangsungnya
suatureaksi
Koefisien stoikiometri: Koefisien yang ditulis di sebelah kiri rumus kimia sebuah
zat
dalam persamaan reaksi
Konsentrasi: Persentase kandungan bahan di dalam suatu larutan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 52dari 53 27 Februari 2017

M
Metana: Gas yang terbentuk pada pelapukan zat organik dalam rawa danpaya
yang merupakan komponen utama gas alam dan gastambang
Molekul: Bagian terkecil suatu senyawa yang terbentuk dari kumpulanatom yang
terikat secara kimia
Monomer: Senyawa kimia yang molekulnya dapat digabungkan untuk
membentukmolekul lebih besar yang dinamakan polimer
Monosakarida: Gula yang paling sederhana yang apabila mengalami
perubahanakan kehilangan sifatnya sebagai gula

N
Neraca massa: Ilmu yang mempelajari kesetimbangan massa dalam
sebuahsistem
Nitrogen: Gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak
beracun,bebas di udara (dilambangkan dengan N)

O
Orde reaksi: Jumlah eksponen faktor konsentrasi yang terdapat dalam
hukumlaju reaksi

P
Persamaan Arrhenius: Persamaan yang memberikan nilai dasar dari hubungan
antara
energi aktivasi dengan rate proses reaksi
Polimer: Makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari satuan-satuankimia
sederhana yang disebut monomer
Polimerisasi: Proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi
kimiauntuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer

R
Reaksi: Perubahan dan sebagainya yang terjadi karena bekerjanya suatuunsur

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 02 53dari 53 27 Februari 2017

Reaksi heterogen: Reaksi yang berlangsung dalam suatu sistem yang


heterogen,
yaitu di dalamnya terdapat dua fasa atau lebih
Reaksi homogen: Reaksi yang berlangsung dalam suatu sistem yang
homogen,yaitu di dalamnya hanya satu fasa atau diasumsi perpindahanmassa
antar fasa sangat cepat, sehingga seolah-olah hanya satufasa
Reaksi ireversibel: Reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak
dapatbalik
Reaksi katalitik: Penambahan katalis pada suatu reaksi yang mengakibatkan
bertambahnyalaju reaksi
Reaksi kimia: Perubahan materi yang menyangkut struktur dalam molekulsuatu
zat
Reaktor: Alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi berlangsung
Rumus molekul : Rumus senyawa kimia yang mengandung lambang atom-
atomatau radikal yang ada, yang diikuti dengan angka bawah yangmenyatakan
jumlah setiap jenis atom atau radikal dalam molekul

S
Senyawa: Gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksiKimia

Dibuat oleh : Diperiksa oleh :


Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen
tanpa ijin tertulis dari BPM UNNES

Anda mungkin juga menyukai