Anda di halaman 1dari 8

K E R AC U N AN

I. Identifikasi; dilakukan cepat,singkat, sambil menyiapkan dan melakukan resusitasi A, B, C.


1. Anamnesis cari data jenis racun, jumlah, lamanya, dll.
2. Bau gas/bahan tertentu ( Gas masak / CO, racun serangga, dll ).
3. Warna kulit / mukosa ( cherry red CO ).
4. Pupil mengecil (narkotik ? ).
5. Napas depresi (narkotik ).

II. Penanggulangan Umum :


1. Gagal nafas diatasi dengan menjamin air-way, O2
bantuan ventilasi bila perlu.

2. Shock : Pasang akses vena ( coba perifer dulu, bila gagal boleh vena central ).
Ambil pemeriksaan lab : AGD, DR, Elektrolit, ureum, creatinin, gula darah
dan analisa racun.
Bolus RL : Dewasa 1 2 liter
Anak anak 20 cc / kg /BB, bila belum memadai ulang lagi
20 cc / kg /BB.( lihat BAB penganggulangan shock, waspadai
kemungkinan overload ).
3. Cegah absorpsi racun lebih lanjut, dengan :
a. Pasang NGT dan bilas lambung, bila racun tertelan kurang dari 4 jam. Bila perlu
cairan lambung dikirim ke Lab. Untuk analisa kimia. Kontra indikasi : bahan-bahan
korosif.
b. Pemberian Norit sesudah selesai bilas lambung.
c. Pemberian Luxan untuk mempercepat exkresi.
4. Perbaikan terhadap gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
5. Mempercepat / meningkatkan eliminasi racun dari tubuh :
a. Diuresis paksa : diexkresi melalui ginjal, tidak ada shock dan payah jantung, serta
fungsi ginjal masih lumayan bisa dilakukan loading test, pada anak : 20 cc / kg
BB dalam 1 jam.
b. Dialisis peritoneal dikonsulkan tim ginjal dan pasien dirawat di ruang dialisis.
c. Hemodialisis.

lihat tabel I

III. Penanggulangan Khusus / Pemberian antidotum.


lihat tabel II

1
TABEL II
GEJALA KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal
Alkohol Muntah, delirium dan depresi Simtomatik. Beri kopi
SSP tubruk, emetik dengan
mustard satu sendok
makan dalam air atau
garam dapur.

Anilin ( lain-lain : 6 20 g Akut : methemoglobinemis Vitamin C 1g IV


assetanilid, dengan sianosis. Darah Biru metelin 1 % 1 mg/kg
fenasetin, berwaran coklat, kulit dingin, BB IV perlahan- lahan.
asetaminofen ). tekanan darah tururn, nadi Simtomatik, dengan
lemah, pernafasan cepat, perhatian perhatian
dangkal. terhadap sirkulasi dan
pernafasan.
Dilirium dan perangsangan SSP,
Koma
Kronik : Nefritis menahun, Hentikan obat dan
anemia selanjutnya simtomatik.

Antihistamin Depresi SSP sampai koma. Simtomatik, perhatikan


Kejang disudut dengan depresi pernafasan : Bila kejang
pernafasan. Mulut kering. diberi antikonvulsan,
Takikardi gunakan 3 4 ml tiopental
2 5 %, secara IV luminal
tidak boleh diberikan.
Akut : Tenggorokan tercekik
Arsen trioksida 200 300 mg dan sukar menelan . Kolik usus, Morfin untuk menghilang
dinding perut sakit, dire kan nyeri. Bilas lambung.
berdarah, muntah, oliguria, Beri susu.
kejang, koma dan syok. Berikan BAL 2.5 mg /kg
BB IM, tiap 4 jam sampai
10 mg/ kg /BB.
Kronik : Lemah, mual. Gejal
seperti koriza akut. Stimatitis, Berikan BAL 2.5
salvias, dermatitis, arsenic mg/kg /BB IM, diulangi
melanosis. sampai 4 kal;i. Bila gejala
Udem lokal pada kelopak mata timbul, pengobatan
dan pergelangan kaki. Keratosis diulangi lagi.
palmaris dan plataris,
hepatomegali, sitoris, kerusakan
ginjal dan ensefalopati.

Korosif
Asam dan basa Simtomatik : Beri susu.
kuat ( HCL, Bila tertelan dalam larutan
H2SO4, KOH, pekat, jangan melalukan
NaOH ) bilas lambung.

2
Asam borat 15 g Muntah, diare, sakit kepala, Simtomatik, diuresis
tidak tenang, rash erithemateus. paksa.

Aspirin 20 30 g Hiperventilasi, keringat, Simtomatik (awasi


muntah, delirium dan koma. pernafasan )
Akhirnya depresi nafas. Beri susu. Bilas lambung
dengan Na- bikarbonat 5
%, vitamin K bila ada
perdarahan. Antikonvulsi
tidak boleh diberikan.
Atropin (alkaloid 500-1000 mg Mulut kering, kulit merah dan Simtomatik. Beri susu.
beladona dan anti jumlah lebih kecil nafas mirip beludru pada Bilas lambung dengan air.
kolinergik lain ). mungkin sudah perabaan ; penglihatan kabur Kateter air seni.
berbahaya) dan midriasis ; takikardi, Perhatikan pernafasan dan
retensi urin, delirium, sisitem kardiovaskular.
halusinasi dan koma.
Barbiturat : 5g Refleks berkurang, depresi Bilas lambunag walaupun
Fenobarbital nafas, koma, syok. Pupil kecil, sudah lebih dari 4 jam.
dilatasi pada akhirnya. Tinggalkan 30 g MgSO4
dalam usus. Beri kopi
tubruk.
Fenobarbital dan 3g Sama dengan Fenobarbital, Diuresis paksa hanya
sekobarbital hanya berlangsung lebih pendek. pada keracunan
fenobarbital. Hemodialisis
paling baik. Bila perlu
berikan 2 ml niketamid
untuk memperbaiki
pernafasan.

Bensin Inhalasi atau oral : mual, Simtomatik Epinefrin dan


muntah, sakit kepala, norepinefrin tidak boleh
penglihatan terganggu, mabuk, diberikan karena bisa
koma, depresi sentral dan menimbulkan fibrilasi
depresi nafas. ventrikel.

Kronik : lihat keracunan timbal

Bromida Akut : Jarang karena Bila mungkin beri oral :


(Karbromal, dimuntahkan. NaCL atau NH4CL 6g/
Bromisovalum ) Subkutan atau kronik : hari . HCT 2x 25 Mg
muntah, sakit perut, gelisah,
drlirium dan kelainan mental
serta neurologik lain ; dapat
menjurus ke bunuh diri, koma.
Dipiron 1g Udem Angionsurotik dan Simtomatik : Gejala
kelainan kulit , ekstasi, kadang- gejala kulit dan udem
kadang agranulositosis angioneurotik dapat
diberikan antihistamin dan
0,3 ml epinefrin 1 per mil
subcutan
Fenol 1g Korotif (sel lendir mulut dan Simtomatik : Beri susu.
usus ). Bilas lambung dengan
Sakit hebat, muntah, koma dan hati hati, bila ada
syok, kerusakan ginjal. gunakan oleum olivarum.

3
Insektisida Setiap dosis Keracunan lewat oral, muntah, Bersihkan jalan
Golongan berbahaya diare, hipersalivasi, nafas. Berikan segera
2 mg
organofosfat bronkokonstriksi, keringat atropin sulfat IV diulang
misalnya, DDVP, banyak, miosis, bradikardi tiap 10 15 menit sampai
diazinon, malation (kadang kadang takikardi ) ; terlihat muka merah,
dan paration tensi menurun, kejang atau
paralysis. hipersalivasi berhenti dan
Depresi nafas. bradikardi berubah
menjadi takikardi dan
kulit tidak berkeringat
lagi.
Observasi penderia terus
menerus dan bila gejala
kembali, ulangi
pemberian atropin..
Berikan juga pralidoksim
1000 mg IV perlahan
lahan , bila ada.

Golongan Seperti organofosfat Beri cepat atropin sulfat 2


karbamat mg IV, diulangi tiap 10
( karbaril, 15 menit sampai
baygon ) atropinisasi penuh.

Golongan DDT 15-30 g Kejang , tremor, koma, Simtomatik. Bilas


organoklorin Endrin : 1.5 g kemudian dapat timbul paralisis lambung dan tinggalkan
misalnya : aldrin, larutan MgSO4 30 g
BHC, DDT, Fenobarbital 100 200
dieldrin, endrin, mg IM atau 5 - 10
klordan, tiodan, diazepam IV
dan toksafen.

Jamur Tergantung jenis jamur. Atropin sulfat 2 mg SK


Gejala muskarinik dan simtomatik
Degenerasi sel hepar dan ginjal.

Jengkol Kolik ureter dan renal, Natrium bikarbonat 4 x 2


hematuria, oliguria, kadang g per oral sehari. Bila ada
kadang anuria dengan bahaya anuria pengobatan
uremia tersebut diatas tidak
berguna. Obatilah sebagai
penderita uremia.

Kalium Kristal : bekerja korosif Beri putih telur, susu dan


permanganat ( larutan : tidak berbahaya ), laksan, bilas lambung.
muntah, nadi lemah, kulit Persiapan untuk
dingin, kolopas, udem glottis. trakeostomi.

Kamfer 2 g oral Kejang Simtomatik luminal 100


200 mg IM

4
Karbon- Sakit kepala, koma, depresi Pernafasan buatan dengan
Monoksida nafas dan syok.. O2 murni dibawah tekanan
(oronasal mask )

Mual, muntah, sakit kepala, Simtomatik, pernafasan


Karbontetra- 2-10 ml kulit dingin, kejang, koma, buatan dengan O2, infus
Klorida fibrilasi ventrikel. Gangguan glukosa.
fungsi hati dan ginjal. Kematian Epinefrin dan norepinefrin
karena tidak boleh diberikan.
depresi nafas.

Codein ( opiat Mual, muntah, pusing, kulit Bila ada depresi nafas
lain ) dingin, pupil kecil. Depresi berikan nalokson HCL 5
nafas, koma. 10 mg.
Bila tidak ada depresi
nafas simtomatik saja.

Marihuana Tinggi sekali Menyerupai keracunan atropin Simtomatik. Tidak


dengan perdarahan ( lihat berbahaya kesadaran pulih
atropine) : halusinasi nyata setelah - 1 hari tanpa
sebelum koma, mulut kering amnesia.
tidak begitu hebat ; retensi urin
tidak ada ; midriasis tidak ada.

Metilalkohol 30 ml Setelah periode laten 8 32 jam Diuresis paksa.


(dalam bahan : depresi SSP, asidosis, retinitis, Simtomatik dengan
bakar butra, sakit kepala, sakit perut, memperbaiki asidosis
: 5 - 10 % ) kulit dingin, mengigau, koma. pernafasan diawasi.
Bradikardi menandakan Berikan etilalkohol untuk
prognosis buruk menghambat oksidasi
methanol. Berikan asam
nikotin IV untuk dilatasi
arteri retina sesudah
koma diatasi.

Bilas lambung tidak


120-150 mg Aspirasi dalam paru paru boleh.
Minyak tanah Dua sendok teh paling berbahaya. Iritasi saluran
bila teraspirasi cerna. Simtomatik saja. Berikan
Depresi SSP dengan depresi O2 under pressure bila
nafas. Muntah : aspirasi ada udem paru.
dengan akibat dispnea, asfiksia, Antibiotika.
udem paru, dan pnemunitis, dan
kadang kadang kejang.

Morfin 120-150 mg Seperti kodein Seperti kodein


60 mg
berbahaya
2-5 g

5
Natrium fluorida Kolik usus, muntah, diare, Berikan infus glukosa 5 %
( racun kecoa ) kejang tetaniform (chosteks dan CaCL210 % IV( bisa
sign) ; paralis pernafasan diulang )
Simtomatik, berikan AL-
hidroksida gel secara oral.

Simtomatik, beri susu,


Natrium 30 ml larutan Bila pekat lebih berbahaya, dan putih telur atau Mg O.
hipoklorit 15 % bersifat korosif pada selaput Jangan diberi Na
( pemutih lendir. Perforasi lambung, bikarbonat. Bilas lambung
pakaian, bukan perdarahan, syok dan striktur harus hati hati.
detergan ) (kemudian )

Bilas lambung. Berikan


1 gram Hipotensi, sianosis karena 500 mg vitamin C IV.
Natrium nitrit methemoglobinemia, kejang dan Biru metilen 1 %, 1
koma. mg/kgBB/IV.

Tidak ada antidotum.


Bilas lambung dan laksan
60 mg = 3 btg Sakit kepala pusing, tremor, dengan MgSO4 30 g .
Nikotin sigaret yang kejang, paralysis pernafasan, Pernafasan buatan.
dilarutkan dalam koma.
air Bersihkan jalan nafas.
Berikan O2 dan Prednison
dosis besar.
Sebagai gas menimbulkan iritasi Beri 0,3 ml adrenalin 1 %
Nitrogen dioksida mata dan saluran nafas. Udem subcutan, harus diulangi
paru dispnea, bronkiolitis tiap 7 10 menit sampai
obliterans, koma. ada perbaikan.
Antihistamin.
Deksametason 2 x 1mg
Reaksi obat Bermacam macam reaksi oral selama 4 hari.
kulit: obat, udem
angineurotik, reaksi serum; Beri segera 50 ml Na
reaksi anafilaktik dan lain-lain. tiosulfat 25 % I

Berikan 1 g NaCa2 EDTA


Sianida (singkong Mual, muntah, pernafasan cepat, dalam infus 500 ml
) delirium, sianosis, koma. glucose 5 % dua kali
sehari salama 3 hari.

Timbal Akut : jarang Ca glukonat 2 g IV.


Kronik : sakit kepala, rsa Laksan dengan MgSO4,
logam dalam mulut. Garis biru Luminal 100 - 200 mg
pada gusi, sakit perut ( kolik ), IM bila ada kejang.
diare, anemia, basophilic
stipping dari eritrosit. Paralisis
dan kejang.
Koproporfirin uria, kelainan
radiologik pada tulang.

6
Tingtur yodium
Tingtur yodium 30 60 ml Bila pekat bersifat korosif, Berikan air tajin dan susu
pekat Hipotensi, takikardi, delirium, dengan segera. Bilas
stupor, nefritis lambung dengan larutan
Na tiosulfat 10 %.

Warfarin atau Vitamin K 50 mg IM atau


derivat dikumarol Dosis Perdarahan kulit dan mukosa. 3 kali 50 mg oral
(racun tikus ) Berbahaya 1 2 sehari.
mg/kg BB untuk Fitomenadion, jauh lebih
6 hari poten dan bermanfaat.

Keracunan ( tambahan )
1. Terapi Simptomatik :
a. Airway : Membebaskan jalan nafas
b. Sirkulasi : IVFD atasi shock, kalau perlu digitalis dan diuertik jika ada payah
jantung. Hati-hati ada payah ginjal mendadak.

2. Terapi spesifik :
a. Menghilangkan racun : cuci dengan air dan sabun.
b. Mengeluarkan racun dari saluran pencernaan : bilasan lambung kecuali pada
keracunan bahan korosif, air keras asam/basa pekat.
( minyak tanah )
- Strihnin
- Bila ada kejang

3. Tindakan Detoksikasi :
a. Keracunan sianida : Amiliantrit, Sodium tiosulfat
b. Keracunan meramik/organofosfat : Atropin
c. Keracunan narkotik : Narcan
d. Keracunan garan barin : Sodium sulfat
e. Keracunan alkoloid belladonna : Fisostigmin
f. Keracunan logam berat : BAL
g. Keracunan methegobulinamine : Biru metilin
h. Keracunan Wartorin : Vitamin K
i. Keracunan methanol : Etmol

4. Mempercepat pengeluaran racun :


a. Minum banyak atau dengan IVFD
b. Kalau perlu diuretika

5. Dialisis :
Indikasi : Bila racun mencapai dosis lethal
a. Metabolit zat racun bersifat lebih toksik
b. Shock, kerusakan hati atau payah ginjal
c. Kedaruratan bayi ( neonatus )
d. Kedaruratan obsgyn

7
8

Anda mungkin juga menyukai