Anda di halaman 1dari 4

4 SISTEM TEKNIS UNTUK MENYEDIAKAN IKLIM DALAM RUANGAN

YANG BAIK DI KAPAL

Untuk menciptakan iklim mikro yang nyaman sebagian besar kapal-kapal modern
dilengkapi dengan sistem AC di ruang akomodasi, ruang umum, kantor dan ruang
medis. Sistem AC mengurangi kelebihan kelembaban dan panas di musim panas;
dan mengurangi kelembaban berlebih dan menghasilkan panas untuk mengganti
panas yang hilang di musim dingin. Udara yang disediakan secara buatan ini harus
bersih dari debu dan gas pengotor. Udara disuplai ke bagian atas ruangan.

sistem ventilasi yang terpisah dirancang untuk kamar mesin dan instalasi
pembangkit boiler kapal, ruang medis, ruang untuk merokok, ruang untuk baterai,
kulkas, akomodasi dan ruang lain yang harus kondisi yang pasti dalam ruangan
udara atau pelepasan gas berbahaya dan berbau dapat dimungkinkan.

Dua bab berikut berisi informasi tentang ventilasi dan sitem AC yang dibangun
untuk ruang akomodasi. deskripsi didasarkan pada buku Mundinger tentang ventilasi
kapal dan sistem AC / 9 /.

1 Sistem ventilasi

Seperti dalam bangunan ada dua jenis sistem ventilasi - alami dan mekanik. Saat ini
penggunaan ventilasi alami terbatas. Ruang dengan ventilasi alami biasanya kamar
serbaguna bervolume kecil dan keluar ke dek terbuka. proses iniberjalan karena
tenaga angin dan perbedaan densitas (udara outdoor dan indoor memiliki kepadatan
yang berbeda). Saluran langsung mengarah ke dek terbuka.

Untuk ventilasi ruang akomodasi dan kabin pasokan udara untuk sistem ventilasi
yang paling umum adalah mekanik: dengan sistem pasokan udara segar dimasukkan
langsung ke ruang akomodasi dan untuk menjaga keseimbangan udara buang dari
dari WC dll (lihat gambar 2.). / 9, p. 37-38./. Saat ini ada cara lain untuk ventilasi -
kabin mungkin hanya memiliki diffuser untuk masukan dan untuk mengeluarkan ada
kisi-kisi di pintu kabin.

Keuntungan dari tipe ini adalah perubahan individual dari parameter udara
dengan mengganti pengaturan pada pemanas kedua. Kerugiannya adalah rute
dari saluran pipa air menjadi lebih rumit dan memungkinkan terjadi kebocoran
pada pemanas kedua, rute jaringan elektrik (untuk pemanas elektrik) menjadi
lebih rumit, bertambahnya daya panas dari sistem pada mesin pemanas, sistem
elektrik berpengendali permanen (untuk pemanas elektrik), sistem
membutuhkan biaya yang lebih besar.

Tipe III. Sistem AC satu saluran tanpa menggunakan udara yang dikembalikan
dengan perlakuan udara pada AHU dan pemanas-pemanas air dan pendingin
dibangun pada unit terminal (lihat gambar diatas). Udara luar diberi perlakuan
pada pusat AHU dan setelah itu disalurkan ke pemanas dan pendingin pada
ruangan-ruangan. Perlakuan pada udara AHU dicampur dengan udara dalam
ruangan pada pemanas dan pendingin dan kemudian campuran tersebut
dikirimkan melalui unit terminal ke ruangan.

Udara luar dipanaskan pada pusat AHU hingga +15+25C pada rezim
pemanas dan hingga +12+17C pada rezim pendingin. Udara dalam ruangan
yang diambil dari ruangan dipanaskan hingga +30+45C pada rezim pemanas
dan hingga +14.+18C pada rezim pendingin.

Keuntungan dari tipe ini adalah kapasitas AHU 1,5-2 kali lebih rendah
dibandingkan dengan tipe lain, daya yang dibutuhkan untuk pendinginan 20-25%
lebih rendah, parameter individual memungkinkan pada tiap runagan, berat dan
luas sistem saluran lebih kecil. Parameter udara dalam berubah dengan
mengubah pengaturan dari pemanas atau pendingin pada ruangan. Kerugian
utama adalah pertambahan dari tingkta kebisingan pada ruangan yang
disebabkan oleh pengambilan udara dalam pada pemanas atau pendingin (oleh
fan atau ejector); pada ruangan harus dikeringkan untuk mengkondensasikan
pelepasan dari pendingin; kemungkinan terjadinya kebocoran dan komplikasi
dari deteksinya (pada pipa air biasanya tersembunyi) ; biaya tertinggi dari
semua tipe sistem.

Tipe IV. Dua sistem saluran dengan perlakuan udara secara penuh pada pusat
AHU (lihat gambar. 5/9,p.84/). Pada tipe ini berbeda dengan tipe I dengan
tambahan ruang untuk mengekstrak udara setelah pemanas pertama. Sehingga
dari AHU dua saluran dengan udara dari parameter berbeda dijalankan. Saluran
setelah pemanas pertama bernama saluran tahap ke-1 dan yang kedua bernama
saluarn tahap ke-2.

Perlakuan udara dilakukan dengan beberapa cara (rezim pemanas):

- dengan saluran tahap ke-1, udara dikirimkan ke terminal unit dengan suhu
(15+tvent) C dimana +15 C adalah suhu setelah pemanas pertama dan
tvent dipanaskan pada fan (tergantung dari fan; biasanya sekitar 35 C);
- Saluran udara tingkat kedua disalurkan ke unit terminal dengan
temperature tIIstage=f(toutd.air+tpipes), dimana toutd.air adalah temperature
udara luar dan tpipes adalah udara pendinginan ketika melewati pipa.

Dalam rezim atau aturan pendinginan :

- Saluran udara tingkat pertama disalurkan ke unit terminal dengan


temperature (tmix+tvent)C dimana tmix adalah campuran temperature
udara luara dan udara masuk.
- Saluran udara tingkat kedua setelah pendinginan disalurkan ke unit
terminal dengan temperature tIIstage=[(1115) + tpipes]C. dimana
tpipes adalah udara pemanasan ketika melewati pipa.

Keuntungan dari tipe ini adalah jarak yang lebar dari parameter udara
yang memungkinkan di setiap bagian (dengan mencampur udara dengan
parameter yang berbeda pada alat yang telah terpasang di kabin dan
memungkinkan untuk mengatur parameter udara individu dalam jarak yang
lebar di setiap bagian ), pendistribusian udara yang bagus, dan tingkat
kebisingan rendah. Berdasarkan pada penggunaan udara untuk mendapatkan
system regulasi individu cukup handal dan mudah. Kerugian utamanya adalah
berat dan volume dari system ducting yang besar, penambahan ducting (saluran
tingkat pertama), biaya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan tipe I. /9, p.
78-86./

Anda mungkin juga menyukai