perekonomian ke arah yang lebih baik dengan mengubah-ubah pendapatan dan pengeluaran
pemerintah (Rahardja dan Manurung, 2001). Dalam kebijakan fiskal dikenal ada beberapa
kebijakan anggaran, yaitu anggaran berimbang, anggaran surplus, dan anggaran defisit.
Ketiga kebijakan anggaran di atas digunakan berdasarkan tiga fungsi kebijakan fiskal yaitu
sebagai alat untuk mengalokasikan barang publik (allocation), berfungsi sebagai alat untuk
distribusi pendapatan (distribution), dan alat untuk stabilisasi perekonomian (stabilization).
B. Belanja Negara
1. Belanja Pemerintah Pusat
- Pengeluaran Rutin
- Pengeluaran Pembangunan
II. Transfer ke Daerah
1. Dana Perimbangan
2. Dana Otonomi Khusus dan
Penyeimbang.
III. Suspen
C. Keseimbangan Primer
D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B)
E. Pembiayaan
1. Pembiayaan Dalam Negeri
2. Pembiayaan Luar Negeri
Kelebihan/ (kekurangan) Rp.
pembiayaan
Sumber: Kemenkeu RI, 2014
Kurun periode 1988 hingga tahun 2012 persentase angka pengangguran terhadap total
angkatan kerja di Indonesia semakin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Persentase
terendah terjadi pada tahun 1990 dimana angka pengangguran tercatat sebesar 2,5 persen per
tahun. Angka pengangguran beranjak naik pasca krisis moneter tahun 1997/1998 dan
mengalami tingkat tertinggi pada tahun 2005 sebesar 11, 2 persen. Pasca krisis global tahun
2008 persentase pengangguran terus mengalami penurunan pada tingkat rata-rata 6 persen
pertahun.