Anda di halaman 1dari 27

HAND OUT

PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

PROF.DR. H. ADAM IDRIS, M.SI

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Mulawarman
Samarinda
PERBANDINGAN PEMERINTAHAN
Prof. Dr. H. Adam Idris, M.Si
Pendahuluan
Masalah pemerintahan yang dihadapi oleh suatu negara berbeda
antara satu negara dengan negara lainnya. Adanya perbedaan itu
menyebabkan lahirnya ilmu perbandingan pemerintahan. Jadi ilmu
perbandingan pemerintahan akan menyoroti perbedaan sistem
pemerintahan antara suatu negara dengan yang lainnya. Disamping
menyoroti perbedaan tersebut dengan sendirinya juga menyoroti
persamaan sistem pemerintahan antara suatu negara dengan negara lain.

Obyek Ilmu Perbandingan Pemerintahan


Obyek Ilmu Perbandingan Pemerintahan adalah sistem
pemerintahan suatu negara yaitu :
. Sistem Parlementer
. Sistem Presidensial
. Sistem Campuran (Antara parlementer dan presidensil )
METODE ILMU PERBANDINGAN PEMERINTAHAN

Ada 3 macam metode ilmu perbandingan pemerintahan.

 Perbandingan secara vertikal, yaitu perbandingan sistem pemerintahan


suatu negara pada priode yang berbeda. Contoh perbandingan sistem
pemerintahan Indonesia pada masa pemerintahan orde lama, orde
baru, orde reformasi, dll

 Perbandingan secara horizontal, yaitu membandingkan sistem


pemerintahan antara 2 negara atau lebih pada priode yang sama.
Contoh : Perbandingan sistem pemerintahan antara Indonesia, Amerika
Serikat atau Singapura pada priode yang sama (1945-1965).

 Perbandingan secara diagonal, yaitu membandingkan sistem


pemerintahan antara 2 negara atau lebih pada priode yang berbeda.
Contoh : Perbandingan sistem pemerintahan antara Indonesia
(2005/2006) dengan Amerika Serikat (1945-1950).
TUJUAN ILMU PERBANDINGAN
1. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan sistem pemerintahan
negara masing-masing.
2. Untuk mengetahui sistem pemerintahan yang mana paling evektif
untuk mencapai tujuan negara.
3. Untuk mencari sistem pemerintahan yang tepat dalam mendukung
kebijakan negara.
4. Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang kebaikan dan
kelemahan masing-masing sistem pemerintahan.
5. Untuk mencari metode dalam memperbaiki kesalahan yang terjadi dari
suatu sistem pemerintahan.
6. Untuk mencari alat analisis, mengapa suatu sistem pemerintahan
berhasil di satu negara, sementara jika diterapkan dinegara lain gagal.
7. Untuk pengembangan ilmu perbandingan pemerintahan itu sendiri.
Point 1 - 5 merupakan tujuan praktis sedangkan point 6 - 7 tujuan
teoritis.
PENGERTIAN PERBANDINGAN
PEMERINTAHAN
1. Pengertian Perbandingan
Kata perbandingan berasal dari kata banding yang
artinya timbang, yaitu menentukan bobot dari suatu
obyek atau beberapa obyek yang diperbandingkan.
Jadi perbandingan adalah kegiatan menyejajarkan
suatu atau beberapa obyek dengan alat pembanding,
sehingga dapat diketahui perbedaan dan persamaan
obyek yang diperbandingkan.
Dalam kaitannya dengan pemerintahan, obyek
yang diperbandingkan adalah sistem pemerintahan
suatu negara dengan negara lain sehingga kita dapat
mengetahui perbedaan dan persamaan beberapa
sistem pemerintahan.
2. Pengertian Pemerintahan
Secara etimologi kata pemerintahan berasal dari
kata pemerintah, sedangkan pemerintah berasal dari
kata perintah

2.1. Perintah adalah menyuruh orang lain untuk


melakukan sesuatu
2.2. Pemerintah adalah orang atau organ
(badan) yang mempunyai kekuasaan
memerintah dalam suatu negera.
2.3. Pemerintahan adalah perbuatan
(cara,urusan) dalam hal memerintah dalam
suatu negara.

Dalam praktek kata pemerintah dan pemerintahan


sering digunakan dalam pengertian yang sama.
PENGERTIAN GOVERNMENT ( PEMERINTAHAN )

Menurut Samuel Edward Finer bahwa kata government atau


pemerintah (an) mengandung 4 pengertian :
1. Menunjukkan kegiatan (proses) memerintah
2. Mengatasi problem-problem pemerintahan
3. Menunjukkan orang atau pejabat yang diberi kepercayaan untuk
memerintah.
4. Menunjukkan cara, metode atau sistem memerintah pada
masyarakat tertentu.
Dengan demikian kata pemerintah (an) mengandung 2 pengertian,
yaitu pemerintah (an) dalam arti sempit dan pemerintah (an) dalam arti luas
TEORI TRIASPOLITICA
Menurut teori triospolitica bahwa lembaga
pemerintah (an) terdiri dari 3 (tiga), yaitu :
1. Legislatif
2. Eksekutif
3. Yudikatif
Pengertian pemerintah (an) dalam arti luas terdiri
dari lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Sedangkan pengertian pemerintah (an) dalam arti sempit
hanya terdiri dari lembaga eksekutif saja.
Hubungan kerja antara lembaga legislatif, eksekutif,
dan yudikatif ada negara yang menganut prinsip
pemisahan kekuasaan (spration of power) seperti
Amerika Serikat dan ada negara yang menganut prinsip
pembagian kekuasaan (distribution of power) seperti
Indonesia.
PEMERINTAH (AN)
DALAM ARTI LUAS

SEPARATION OF POWER
1). Membuat Undang-Undang (Pemisahan Kekuasaan)
1) LEGISLATIF

2). Menjalankan Undang-


2) EKSEKUTIF
Undang

3). Mengadili Pelanggaran


Undang-Undang 3) YUDIKATIF DISTRIBUTION OF POWER
(Pembagian Kekuasaan)

PEMERINTAH (AN)
DALAM ARTI SEMPIT

Melaksanakan
EKSEKUTIF Undang-Undang
LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA
LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF

MENGADILI
MEMBUAT MELAKSANAKAN
PERUNDANG-UNDANAN PELANGGARAN
PERUNDANG-UNDANAN UNDANG-UNDANG

KAJIAN
ADMINISTRATIF KAJIAN HUKUM
KALIAN POLITIK (BIRIKRASI)
Proses Penetapan / Proses Proses
Penyusunan Implementasi Pengadilan
Kebijakan Publik Kebijakan Publik Kebijakan Publik

Wilayah / Arena Politik Wilayah / Arena Wilayah/Arena


Birokrasi Hukum

Jika kebijakan telah ditetapkan (diputuskan), persoalan kemudian


timbul adalah bagaimana kebijakan itu dilaksanakan
(diimplementasikan). Dengan kata lain jika suatu kebijakan telah
dipustuskan maka dibutuhkan sistem untuk melaksanakan kebijakan
tersebut. Sistem inilah disebut Birokrasi.
(Victor Thompson)
PEMERINTAH (AN) DALAM ARTI SEMPIT DALAM
SISTEM PRESIDENSIL DAN PARLEMENTER

 Pemerintah (an) dalam arti sempit dalam sistem presidensil


terdiri :

1. Presiden

2. Wakil Presiden

3. Para Menteri ( Kabinet ).

 Pemerintah (an) dalam arti sempit dalam sistem parlementer


terdiri :

1. Perdana Menteri

2. Wakil Perdana Menteri

3. Para Menteri ( Kabinet ).


PENGERTIAN PEMERINTAH (AN)
DALAM ARTI LUAS DAN SEMPIT

1. Pemerintah (an) dalam arti luas adalah perbuatan memerintah yang


dilakukan oleh organ (lembaga) legislatif, eksekutif dan yudikatif
dalam rangka mencapai tujuan negara.
2. Pemerintah (an) dalam arti sempit adalah perbuatan memerintah
yang dilakukan oleh organ eksekutif dan jajarannya dalam rangka
mencapai tujuan pemerintahan negara.
Istilah eksekutif mengandung 2 pengertian yaitu :
1. Eksekutif dalam konotasi politik, yaitu pengertian pemerintah (an)
dalam arti sempit
2. Eksekutif dalam konotasi administratif, yaitu orang yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pekerjaan orang lain dan menjadi perantara
dari administrator kepada birokrasi (E.H. Schell).
GAMBAR EKSEKUTIF DALAM KONOTASI POLITIK DAN
ADMINISTRATIF DI INGGRIS

Perdana Menteri
Kabinet
(Para Menteri) Eksekutif dalam konotasi
politik

Kelas
Administratif

Kelas Eksekutif
Eksekutif dalam
Klas Tata Usaha konotasi
administratif
Klas Pengetik

Klas Pekerja Tangan

Klas Pesuruh dan Penjaga


SISTEM PEMERINTAHAN

Pengertian Sistem.
Sistem adalah suatu kesatuan yang untuk terdiri dari
beberapa komponen yang mempunyai fungsi masing-masing
saling berhubungan satu sama yang lain menurut pola, aturan atau
norma tertentu dalam mencapai suatu tujuan dan pada gilirannya
komponen-komponen tersebut akan menjadi sistem tersendiri.
Jika pengertian sistem tersebut dikaitkan dengan sistem
pemerintahan, maka kesatuan yang utuh itu adalah pemerintahan.
Sedangkan komponen-komponennya adalah legislatif, eksekutif,
dan yudikatif masing-masing telah mempunyai fungsi tersendiri.
Pada gilirannya lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif
akan menjadi sistem tersendiri.
PROSES SISTEM PEMERINTAHAN
Dalam mencapai tujuan negara, sistem pemerintahan
berproses. Dalam proses sistem pemerintahan diperlukan
masukan (input) dan setelah melalui proses konversi akan
menghasilkan keluaran (output). Keluaran ini selanjutnya akan
merupakan umpan balik (feedback) dan menjadi masukan (input)
bagi proses konversi baru, dengan keluaran baru, demikian
seterusnya sampai menghasilkan suatu keluaran (output) yang
dapat mengakomodir kepentingan umum

INPUT KONVERSI OUTPUT

FEEDBACK
CARA KERJA SISTEM PEMERINTAHAN

Proses Konversi
Masukan Keluaran
(Input) (output)

- Keinginan-keinginan - Barang - barang


- Struktur peme-
- Sumber-sumber dan jasa - jasa/
merintahan
- Dukungan atau peraturan bagi
- Prosedur Pengambilan
oposisi dari rakyat / warga masyarakat
keputusan pemerintah
pejabat - pejabat dan pejabat
- Perangkat Pemerintah
Cabang pemerintahan cabang pe-
- dan lain - lain
lainnya merintahan lainnya

Umpan Balik (feedback)

Lingkungan Masyarakat Dalam

Lingkungan Masyarakat Luar


UKURAN-UKURAN PERBANDINGAN

1. Monarki Versus Republik


a. Pada negara monarki kepala negaranya adalah
Raja/Ratu/ Kaisar/Sultan/Syah yang didasarkan pada
keturunan, sedangkan pada negara Republik kepala
negaranya adalah Presiden yang dipilih oleh rakyat.
Jadi setiap warga negara mempunyai hak yang
sama untuk menjadi kepala negara.

b. Tanggung jawab pemerintah kepada rakyat.


a). Tanggung jawab moral (moral responsibility)
b). Tanggung jawab politik (political responsibility)
c). Tanggung jawab hukum (law responsibility)

c. Luas dan mendalamnya fungsi–fungsi pemerintah, yaitu.


a). Pemerintahan yang bertanggung jawab dengan melakukan
fungsi yang relatif sedikit.
b). Pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dengan fungsi
mengatur hampir semua kehidupan manusia.
2. Cara Penguasa Menduduki Jabatan
a. Cara pemilihan bebas, seperti yang terjadi di
Amerika Serikat, Inggris, Prancis dll

b. Cara pemilihan terpimpin (setengah bebas) seperti


berlangsung di negara - negara Balkan :
Yugoslavia, Cekoslovakia dll

c. Cara plebisit seperti yang terjadi di Uni Soviet dulu.

d. Cara pengangkatan oleh mereka yang berkuasa,


seperti yang berlangsung di R.R.Cina.
3. Hubungan Lembaga Eksekutif dan Legislatif

a) Sistem pemerintahan parlementer, seperti Kerajaan


Inggeris, dimana hubungan antara lembaga
eksekutuf dan legislatif erat.
b) Sistem Pemerintahan presidensil (Kepresidenan),
seperti di Amerika Serikat dengan sistem pemisahan
kekuasan atau seperti di Indonesia dengan sistem
pembagian kekuasaan.
c) Sistem pemerintahan majelis perwakilan seperti di
Prancis.
4. Ukuran Perbandingan Sistem Kepartaian

a) Sistem satu partai, seperti di RRC, Uni


Soviet (sebelum pecah), Jerman (Nazi),
dan Italia (Fascis).
b) Sistem dua partai, seperti di Kerajaan
Inggeris dan Republik Amerika Serikat.
c) Sistem banyak partai, seperti
Indonesia, Prancis, dan Belanda
5. UKURAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH
PUSAT DAN DAERAH

1) Sistem pemerintahan yang sentralistik, kebijakan


dalam penyelenggaraan negara dilaksanakan oleh
pemerintah, sementara kewenangan pemerintah
daerah dibatasi.
2) Sistem pemerintahan yang desentralistik (daerah
otonom), kebijakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah ditentukan oleh pemerintah
daerah sendiri, berdasarkan kewengan yang
diberikan oleh pemerintah pusat.
6. Ukuran Kekuasaan Pejabat Negara dan tingkat
pembatasan dalam negara

 Negara dengan sistem pemerintahan yang bebas, dimana pejabat


negara dipilih secara bebas, sehingga kekuasaan pemerintahan
dibarasi oleh termasuk dalam gndaang-undang.Golongan ini
adalah Inggeris, Amerika Serikat, Perancis, dan Indonesia.

 Negara dengan sistem pemerintahan setengah bebas, dimana


para pejabat negara tidak dipilih secara bebas, melainkan
dikendalikan oleh pihak yang sedang berkuasa dengan cara
tertentu, sehingga sering terjadi tindakan sewenang-wenang oleh
penguasa terhadap rakyat, termasuk dalam kelompok ini adalah
Yugoslavia, Rumania, dan beberapa negara Amerika Latin.

 Negara dengan sistem pemerintahan totaliter atau kolektif,


dimana penguasa ditunjuk melalui plebisit yang mempunyai
kekuasaan mutlak yang memaksakan kehendaknya kepada
rakyat, tidak ada kebebasan warga negara, termasuk golongan ini
adalah Uni Soviet (sebelum pecah), Jerman pada masa Nazi.
7. Parlementer Versus Presidensil

A. Sistem Parelemter, ciri-cirinya adalah:

a. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri.


b. Anggota kabinet bisa dan atau menjadi anggota parlemen.
c. Kabinet dengan ketuannya bertanggung jawab kepada
parlemen. Apabila kabinet sebagian atau seluruhnya mendapat
mosi tidak percaya dari parlemen, maka kabinet dapat
dibubarkan.
d. Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka kepala
negara dengan saran atau nasehat dari Perdana Menteri dapat
membubarkan parlemen.
B. Sistem Presidensil, ciri-cirinya adalah:

a. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin


kabinet.
b. Presiden tidak dipilih oleh parlemen sehingga bukan
bagian dari parlemen.
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen
sehingga tidak dapat dijatuhkan.
d. Sebagai imbangannya, presiden tidak dapat
membubarkan parlemen.
TUGAS KEPALA NEGARA DALAM SISTEM
PRESIDENSIL/PARLEMENTER

1. Mengadakan perjanjian dengan negara lain.


2. Mengadakan perdamaian dengan negara lain.
3. Menyatakan negara dalam keadaan bahaya.
4. Mengumumkan perang dengan negara lain.
5. Mengangkat/memberhentikan duta/konsul.
6. Menerima surat kepercayaan dengan negara lain
melalui duta dan konsul.
7. Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan, dan
lain-lain.
8. Menguasai Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara dan Kepolisian.
TUGAS KEPALA PEMERINTAHAN DALAM SISTEM
PRESIDENSIL/PARLEMENTER

1. Memimpin Kabinet
2. Mengangkat dan Melantik Para Menteri.
3. Memberhentikan Menteri.
4. Melaksanakan Undang-Undang (Operasional
Pembangunan).

Anda mungkin juga menyukai