PENDAHULUAN
manusia dan memegang peran penting dalam proses meningkatkan kualitas sumber daya
sumberdaya manusia, maka pemerintah telah berupaya mewujudkan tanggung jawab tersebut
dan perbaikan kurikulum serta sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan
dan pengadaan materi ajar, serta memberikan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan
formal. Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sosial
masyarakat dan keluarga, sedangkan pendidikan formal merupakan pendidikan sekolah yang
sudah memiliki aturan dan ketentuan yang di tetapkan oleh pemerintah. Adapun jenjang
pendidikan formal di Indonesia terdidri atas : pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi. Sekolah menengah merupakan tingkat lanjutan sekolah dari pendidikan
dasar dengan usia anak 12-15 tahun ( SMP ) dan usia 15-17 tahun ( SMA/SMK ).
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah
mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya. Mengacu pada
pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai
tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
mampu memilih karir, memasuki lapangan kerja, berkompetisi, dan mengembangkan dirinya
dengan sukses di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang. Oleh karena itu materi
ajar yang digunakan di SMK lebih mengarahkan kepada aspek estetika yang dapat
praktik bekarya seni budaya untuk mengasah keterampilan dan pembentukan sikap apresiasi
sebagai hasil dari proses bekarya seni budaya ( ISBN ,2013 ). Hal tersenut menunjukkan
Seni/Seni budaya pada pendidikan Menengah Kejuruan merupakan hal yang penting yang di
Standar isi mata pelajaran untuk Seni Budaya SMK mencakup Kompetensi Isi
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) bidang Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari dan Seni Teater
khususnya untuk Seni Musik Kelas X (Sepuluh) Semester 1, kompetensi dasar yang di
fokuskan pada Seni Musik Memahami karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan
fungsinya. Kompetensi ini memberikan penekanan pada pengenalan Seni Musik yang umum
sebagai dasar dari teori dalam Seni Musik, salah satunya adalah materi Jenis/Genre Musik
musikal yang tampak dalam suatu genre musik, membedakan pengertian guna dan fungsi
musik, memdiskusikan hubungan simbol musikal pada instrument dengan nilai nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Jenis/Genre musik memiliki penyajian materi yang cukup luas,
selain itu didalam kelas berkumpul peserta didik dengan tingkat pemahaman dan penerimaan
yang berbeda beda (kecerdasan, kecepatan belajar dan bakat) maka di butuhkan
Helvetia sering kali terjadi kendala yaitu : sulitnya siswa memahami isi materi yang terdapat
dalam buku sebagai bahan ajar di sekolah dengan penggunaan pengajaran yang bersifat
klasikal ( Ceramah ) juga menghambat minat siswa untuk belajar karena rasa bosan dan jenuh
selama proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran tidak kondusif. Di tambah lagi
alokasi waktu pelajaran seni budaya terbilang sempit berbeda dengan pelajaran matematika
dan Bahasa Indonesia yang memiliki alokasi waktu yang banyak, sehingga menjadikan mata
pelajaran seni budaya tidak efektif. Selain itu adanya kepentingan pendidik di luar aktivitas
pendidikan seorang pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang kognitif,
efektif maupun psikomotorik. Pemecahan masalah pada kelas X ( Sepuluh ) di SMK PAB 1
Helvetia tersebut dapat di tempuh dengan menggunakan bahan ajar yang tepat, agar kendala
yang ada dapat terminalisir dan proses pembelajaran pun menjadi bervariasi, menarik
sehingga peserta didik termotivasi dalam belajar. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan
Modul yang akan di kembangkan berupa modul lengkap ( self contained ) dan
berorientasi pada waktu dalam mempelajarinya seperti : untuk selesai mempelajarinya hanya
dalam waktu satu jam, sehari,seminggu atau lebih tergantung keluasan topik yang di
bicarakan. Prinsip modul lengkap adalah peserta didik dituntut untuk dapat belajar mandiri,
belajar sesuai dengan ketentuan dan petunjuk yang telah ditetapkan serta peserta didik dapat
mengevaluasi tingkat pemahamannya sendiri tanpa harus dilakukan oleh pendidik. Hal
tersebut dimaksudkan agar peserta didik belajar secara aktif dan mandiri dengan bimbingan
dari pendidik yang minim bahkan tanpa pengawasan pendidik pun proses pembelajaran tetap
berjalan, serta peserta didik dapat mengerjakannya diluar jam pelajaran sebagai pekerjaan
rumah. Dalam pengembangan modul pembelajaran Jenis / Genre Musik Kelas X ( Sepuluh )
ini selain melalui prosedur penyusunan penelitian pengembangan atas tahap - tahap yang
sudah ditetapkan yaitu uji validitas serta uji coba lapangan juga harus disesuaikan dengan
tingkat kemampuan mereka yaitu melalui bentuk - bentuk nyata yang kemudian
B. Identifikasi masalah
1. Minimnya penggunaan bahan ajar berdampak pada rendahnya minat peserta didik
2. Sulitnya siswa memahami isi materi yang singkat yang ada di buku ajar.
3. Kurang lengkapnya cakupan materi yang ada pada buku ajar sehingga perlu adanya
4. Tidak semua siswa mendapatkan buku ajar Seni Budaya sehingga menyulitkan siswa
5. Penggunaan metode pembelajaran yang klasikal membuat anak bosan dan jenuh
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian agar
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi dan materi modul Jenis/Genre Musik yang sesuai untuk
E. Tujuan Penelitian
F.Manfaat Penelitian
1.Manfaat Teoritis
b)Dapat dijadikan referensi bagi kegiatan penelitian pengembangan bahan ajar pelajaran
seni budaya.
2.Manfaat praktis
belajar jelas dan terarah, serta suasana kelas yang kondusif, sehingga membantu
c)Membantu peserta didik untuk belajar mandiri di luar jam pelajaran, sehingga peserta