Anda di halaman 1dari 2

(Dapodikdas - Kemendikbud, 2014) (Dapodikdas - Kemendikbud, 2014)

(Bappenas, 2015)
1 WC:25 Siswi / 1 WC:40 Siswa 815 dan akses sanitasi dasar 60%
Perbandingan Ideal Jumlah WC:Jumlah Murid Rusak Total 13,2% Tahun 2019, target akses sanitasi layak 40%
1.076
17,4% Baik
1:129
Perbandingan Jumlah WC:Jumlah Murid di NTT Akses sanitasi layak perkotaan dan perdesaan kumulatif: 28,8%
10,9%
Murid (SUSENAS - BPS, 2013)
Jumlah Capaian Nasional dari 33 Provinsi)
674 (Peringkat 32
799.419 Jiwa Rusak Berat Capaian Provinsi
Siswa
WC Perdesaan Perkotaan Kumulatif
Jumlah 32
6.190 3.625 58,6%
Rusak Ringan

terhadap Jumlah Murid Sekolah Dasar Berdasarkan Kondisinya


Perbandingan Jumlah WC Jumlah WC Murid Sekolah Dasar
Sanitasi Sekolah
10 Maret 2015
23,5%
10 Maret 2015
(stbm-indonesia.org) (stbm-indonesia.org)

28,8%

Desa Dipicu
380 Sudah
40%
Desa 44,7%
288 Klaim

Dipicu Desa 51,0%


Belum
Desa 158
242 Terverifikasi

BAB Sembarangan Mendapat Pemicuan STBM 60,9%


Jumlah Desa Stop Jumlah Desa yang

dan lainnya (SUSENAS - BPS, 2013) (SUSENAS - BPS, 2013)


Pantai/Kebun
Sungai/Danau/Laut, 77,2% NTT 2019
Kolam/Sawah, Target Prov
Tidak Ada 18,7%
19,6%

33,1%
Umum 1,9%
SPAL
Septik/
Tangki
Sendiri
Lubang Tanah 47,3% Bersama 14,0% 65,4% Milik Akses Sanitasi Layak

Pembuangan Tinja Berdasarkan Kepemilikan Capaian dan Kondisi


Fasilitas Tempat Fasilitas BAB

Daftar Istilah Daftar Singkatan dan Akronim PROFIL SANITASI 2014


Agregat Rencana Investasi Sanitasi: Agregat angka kebutuhan AMPL: Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
pembangunan sanitasi yang tersedia di Nawasis. Setiap kabupaten/kota Profil ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum dan dampak dari sanitasi yang
mempunyai periode rencana 5 tahun dengan tahun awal dan akhir dokumen BAB: Buang Air Besar
buruk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2014. Profil ini memberikan
rencana yang beragam. Data di dalam dokumen ini mencakup seluruh tahun BPS: Badan Pusat Statistik
dari seluruh kabupaten/kota yang datanya diagregasikan. informasi tentang sanitasi layak yang mencakup aspek fasilitas dan infrastruktur air
DAK: Dana Alokasi Khusus limbah domestik dan perubahan perilaku masyarakat terkait pilar 1 Sanitasi Total
Akses Sanitasi Dasar: Fasilitas sendiri atau bersama dengan jenis kloset
plengsengan atau cubluk/cemplung dengan tempat pembuangan akhir tinja Dapodiknas: Data Pokok Pendidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Berbasis Masyarakat (Stop Buang Air Besar Sembarangan).
berupa tangki septik/SPAL atau lubang tanah. Dasar - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Profil serupa tersedia untuk 33 provinsi di Indonesia. Diharapkan informasi singkat ini
Akses Sanitasi Layak: Fasilitas pribadi atau bersama dengan struktur bawah IPAL: Instalasi Pengolahan Air Limbah
dapat mendorong kerja cerdas dan kerja cepat semua pelaku sanitasi di Indonesia untuk
berupa leher angsa dan tangki septik atau saluran perpipaan untuk sistem IPLT: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja mencapai target 100% akses sanitasi (universal access) di tahun 2019.
pengelolaan air limbah terpusat.
Kemendikbud: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bantuan Operasional Kesehatan: Bantuan biaya operasional non-gaji untuk
Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan Kemenkes: Kementerian Kesehatan
promotif dan preventif KIA-KB, gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, promosi
kesehatan, dan pengendalian penyakit untuk mempercepat pencapaian tujuan
Kemenkeu: Kementerian Keuangan Populasi
MDGs. Kementerian PU-PR: Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
Bantuan Operasional Sekolah: Program pemerintah untuk penyediaan biaya
non-personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah pertama sebagai KIA-KB: Kesehatan Ibu dan Anak - Keluarga Berencana
wujud pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. MCK: Mandi Cuci Kakus
DAK Sanitasi: Alokasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) MDGs: Millenium Development Goals
kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai
kegiatan sanitasi yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah yang sesuai MPS: Memorandum Program Sanitasi
dengan prioritas nasional. NAWASIS: National Water Supply and Sanitation Information Services
Klaim: Desa yang menyatakan telah bebas buang air besar sembarangan PAMSIMAS: Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
namun belum diverifikasi oleh tim verifikasi yang terdiri dari pemerintah daerah
dan masyarakat.
Memorandum Program Sanitasi: Dokumen rencana investasi untuk program
Perpres: Peraturan Presiden
Permenkes: Peraturan Menteri Kesehatan 5,03
Juta Jiwa
dan kegiatan yang akan dilakukan oleh kabupaten/kota dengan identifikasi Pokja AMPL: Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
sumber anggaran yang tersinkronisasi antara pemerintah pusat, provinsi dan (Laporan Bulanan Data
kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya yang berkaitan dengan Poltekkes: Politeknik Kesehatan
Sosial Ekonomi
pembangunan sanitasi, dan merupakan salah satu tahapan dari program PP: Peraturan Pemerintah - BPS, Maret 2015)
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).
Riskesdas: Riset Dasar Kesehatan
NAWASIS: Merupakan pusat data dan informasi berbasis internet yang sedang Proyeksi 2020: 5,54 Juta Jiwa
dikembangkan untuk memantau perkembangan sektor air minum dan sanitasi RPJMN: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi - BPS, Maret 2015)
di Indonesia. NAWASIS tidak hanya mengevaluasi kinerja sektor AMPL namun SDKI: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
juga sebagai kesatuan sistem yang akan memberikan layanan advokasi dan
peningkatan kapasitas dalam rangka meningkatkan pembangunan air minum SPAL: Sistem Pengolahan Air Limbah
dan sanitasi, dan juga menjadi penghubung berbagai sistem data dan
informasi yang telah ada di sektor AMPL.
SSK: Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Balita Jumlah
STBM: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Pemicuan: Cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi
individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, SUSENAS: Survei Sosial Ekonomi Nasional Rumah Tangga
pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat. UNICEF: United Nations Childrens Fund
Strategi Sanitasi Kota: Dokumen rencana strategis berjangka menengah WC: Water Closet
yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu
kota/kabupaten yang berisi tentang potret kondisi sanitasi kota saat ini, WSP: Water & Sanitation Program, World Bank Group Water Practice
rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.
Stunting/Balita Pendek: Anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak Disclaimer:
lain seusianya. Stunting terjadi sebagai akibat dari kurang gizi kronis. Semua data di dalam dokumen ini berasal dari informasi yang dipublikasikan oleh
lembaga resmi pemerintah. Pertanyaan/komentar dapat disampaikan ke Pokja
Terverifikasi: Desa yang dinyatakan sudah bebas buang air besar AMPL melalui email helpdesk@nawasis.info
sembarangan oleh tim verifikasi.
Sanitarian: Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan
Pembaruan (update) data dan profil dapat dilihat di www.nawasis.info
595.347 1,1 Juta
Jiwa Kepala Keluarga
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan (Sensus Penduduk - BPS, 2010) (Sensus Penduduk - BPS, 2010)
sehat.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM): Pendekatan untuk merubah
perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
Komposisi Penduduk
metode pemicuan. Perkotaan
Tingkat Keaktifan Pokja: Penilaian tingkat keaktifan Pokja didasarkan pada
penilaian dokumen Buku Putih Sanitasi, Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota, 19,3% Perdesaan
serta Memorandum Program Sanitasi dari masing-masing provinsi. Tingkat
ketergantungan yang dimaksud adalah ketergantungan pada bantuan 80,7%
eksternal.
Wirausaha Sanitasi Aktif: Wirausaha yang ikut berkontribusi mendorong
percepatan pencapaian target STBM. www.ampl.or.id www.stbm-indonesia.org Sekretariat Pokja AMPL
www.sanitasi.or.id www.nawasis.info Provinsi NTT
www.pamsimas.org
(Sensus Penduduk - BPS, 2010)
Dampak Sanitasi Buruk Foto-foto Kegiatan
Angka Insiden
Kematian Balita Diare Balita

45
Per 1.000
4,3%
(Riskesdas - Kemenkes, 2013)
Penandatanganan komitmen NTT Stop BAB Sembarangan oleh Wakil Gubernur dan Ketua DPRD NTT
(Dok. Pokja AMPL Nasional)
Kelahiran Hidup
(SDKI - Kemenkes, 2012)

Target Nasional: Insiden Diare


24 Nasional:
Per 1.000 Kelahiran Hidup
(RPJMN 2015-2019)
3,5%
(Riskesdas - Kemenkes, 2013)

Stunting/Balita Pendek

Warga Desa Watu Kuala, Sumba Barat Daya dengan Sanitarian di Sumba Barat Daya dengan media kampanye PHBS
jamban sederhana sehat di rumahnya (Dok. UNICEF)
(Dok. UNICEF)

51,7%
Urutan ke (Riskesdas - Kemenkes, 2013)
1
Terbaik
Nasional
26,3%

(Terburuk
Nasional)

(Peringkat dari 33 Provinsi, tidak termasuk Prov. Kalimantan Utara)

Target Nasional:
28%
(RPJMN 2015-2019) Aktivis LSM bidang STBM dengan cetakan jamban sehat Pelibatan aktif organisasi PKK dalam monev STBM
(Dok. UNICEF) (Dok. UNICEF)

Modal Dasar Pembangunan Sanitasi


Pendanaan
Rp.
174,6 Rp.
M 159,2
Flores Timur M
Lembata Rp.
Manggarai 128,1
Alor
Manggarai M
Manggarai Barat Timur
Nagekeo
Ngada Sikka
Ende

Belu
Sumba Timor
Barat Daya Tengah
Sumba Utara Malaka
Tengah
Timor
Kab. Tengah
Sumba
Selatan
Barat Sumba Timur
Kupang Air Limbah Persampahan Drainase
Kota
Kupang Agregat Rencana Investasi 2013-2018
(Berdasarkan sampel MPS 4 Kab/Kota yang tersedia:
Sabu Raijua Kab. Rote Ndao, Manggarai Timur, Manggarai,
Sumba Barat Daya - NAWASIS, 2014)

Rote Ndao (Bappenas, 2015)


Sudah memiliki SSK dan MPS
Sudah memiliki SSK, belum memiliki MPS
Belum memiliki SSK
IPAL Skala Kota
IPLT
Perguruan Tinggi yang DAK Sanitasi Bantuan Bantuan
mengajarkan STBM Rp. 50 Miliar Operasional Operasional
Kesehatan Sekolah
(Kemenkeu, 2015) Rp. 168,9 Miliar Rp. 98,7 Miliar
(Kemenkes, 2014) (Data Triwulan I 2015
- Kemendikbud, 2015)
Sumber Daya Manusia STBM Regulasi dan Perencanaan
Wirausaha Sanitasi Aktif: 16 Orang
(WSP, 2014) Perpres No. 185/2014 tentang Percepatan
Sanitarian: 491 Orang Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
(Kemenkes, 2013) Permenkes No. 3/2014 tentang Sanitasi Total Keaktifan Pokja AMPL
Perguruan Tinggi yang Mengajarkan STBM: Berbasis Masyarakat (STBM)
PP No. 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas air Ketergantungan
Poltekkes Kemenkes Kupang Penjelasan Tingkat Keaktifan
(WSP, 2015) Dan Pengendalian Pencemaran Air Tinggi Rendah
22 dari 22 Kab/Kota di NTT telah memiliki dokumen Intensitas Tinggi,
SSK Tinggi 3 Ketergantungan Rendah
Prasarana
Intensitas

13 Kab/Kota di NTT telah memiliki dokumen MPS Intensitas Sedang,


Jumlah Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT): Sedang 2 Ketergantungan Tinggi
2 Unit Keaktifan Intensitas Rendah,
IPLT Alak, Kota Kupang
IPLT Lelowai, Kab. Belu
Rendah
Tingkat 1 1 Ketergantungan Tinggi

(Bappenas, 2014)
(Kementerian PU-PR, 2015)

Anda mungkin juga menyukai