Anda di halaman 1dari 2

Limbah alumunium termasuk limbah anorganik yang sulit terurai atau terdegradasi.

Hal
ini dapat berdampak negative pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu, limbah alumunium lebih baik diolah daripada dibuang sia-sia. Di kota
Malang, beberapa mahasiswa Universitas Brawijaya mengolah limbah alumunium menjadi
deodorant atau penghilang bau badan. Mengapa limbah alumunium dapat diolah menjadi
deodorant? Karena alumunium merupakan salah satu unsur penyusun tawas, bahan dasar
deodorant. Sebab, pada zaman dahulu tawas digunakan untuk menghilangkan bau badan.
Limbah aluminium bisa didapatkan dari berbagai kaleng atau bekas aluminium foil pada
kemasan obat dan minuman instan dll.

Proses pembuatannya dengan cara mengekstrak limbah aluminium dengan Kalium


Hidrooksida (KOH) kemudian direaksikan dengan Asam Sulfat (H2SO4). Selanjutnya, akan
menghasilkan Kalium Aluminium Sulfat atau tawas.

Kelebihan produk ini tidak mengandung unsur klorin (CI) yang dapat menyebabkan
iritasi kulit. Dari hasil uji coba produk juga didapatkan hasil derajat keasaman pada kulit (PH)
mencapai 3,9 atau sesuai dengan kondisi kulit manusia.
Deodoran ini juga bisa dipakai cowok atau cewek. Dari uji coba ke panelis (relawan),
alumunium juga berfungsi untuk mengecilkan pori-pori kulit sehingga tidak mengeluarkan
keringat (antiperspirant).
Semoga dengan ditemukannya penemuan ini, limbah alumunium yang terbuang di
Indonesia dapat semakin berkurang dan lebih bermanfaat.

TRANSLATE!

Aluminum waste included inorganic waste is difficult to decompose or degrade. This can
give negative impact for the environment.
Therefore, aluminum waste is better treated than discarded in vain. In Malang, som
students of Universitas Brawijaya (UB) was treating aluminum waste became a deodorant or
body odor remover. Why aluminum waste can be processed into deodorant? Because aluminum
is one of the building blocks of alum, deodorant base material. Therefore, in ancient times alum
are used to remove body odor.
Alumunium waste can be obtained from the tins, aluminum foil on the former drug
packaging, instant drinks and so on.
The production is a way to extracting the aluminum waste with Potassium Hydroxide
(KOH), then reacted with sulfuric acid (H2SO4). Furthermore, it would produce Potassium
Aluminum Sulphate or alum.

The advantage of this products does not contain chlorine (CI), which can cause skin
irritation. From the test results of products also showed the degree of acidity of the skin (PH) at
3.9 or in accordance with the conditions of human skin. Deodorant can be used male or
female. From trial to panelists (volunteers), aluminum also serves to shrink the pores of the skin
that does not sweat (antiperspirant).

Hopefully, with the discovery of the present invention, aluminum waste in Indonesia can
be further reduced and more useful.

Anda mungkin juga menyukai