Laporan kasus
Oleh : Fajar Ashari
Sub bagian : Perinatologi
Pembimbing : Prof. Dr. dr. H. Abdurachman Sukadi, SpA(K)
Prof. Dr. dr. H. Sjarief Hidayat Effendi, SpA(K)
dr. Hj. Tetty Yuniati, SpA(K), M. Kes
dr. Aris Primadi, SpA
dr. Fiva Aprilia Kadi, SpA
Hari/ tanggal : Februari 2011
LAPORAN KASUS
Multiple Congenital Anomalies + Pneumonia + TOF + Term Infant, Small for Gestational
Age + Berat Badan Lahir Rendah
Seorang bayi laki-laki, usia 27 hari, di rujuk dari RSUD Tasikmalaya dengan DK/
Pneumonia, Dekompensatio kordis, Suspek VSD
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak Napas
Sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita sesak napas yang makin lama
makin terlihat sesak. Keluhan tidak disertai dengan adanya suara mengi ataupun kebiruan
pada sekitar mulut atau pada ujung jari tangan dan kaki. Keluhan tidak disertai dengan panas
badan, muntah, kejang. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan.
Karena keluhan sesaknya penderita dibawa ke RSUD Tasikmalaya dan dikatakan
terdapat kelainan jantung kemudian mendapat obat lasiks 2 x 2 mg disuntikan melalui infus
dan diberikan antibiotik seftazidim 2 x 100 mg. Penderita mengalami perbaikan dan
kemudian dirujuk ke RSHS.
Penderita lahir dari ibu P1A0, yang merasa hamil cukup bulan, spontan, ditolong
bidan, letak kepala, langsung menangis namun lemah. Berat badan lahir 2100 gram, panjang
badan lahir 48 cm. Selama hamil ibu kontrol teratur ke bidan. Riwayat minum obat-obatan
selama hamil ada yaitu obat asma Theosal yang diminum sampai usia kehamilan 4 bulan.
Riwayat ketuban pecah sebelum waktunya ada yaitu kurang lebih 9 jam. Riwayat penyakit
jantung bawaan pada anggota keluarga tidak diketahui. Riwayat memelihara binatang seperti
unggas dan kucing tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : tampak sakit berat, sesak (-), sianosis (-)
Kesadaran : Kurang aktif
Berat badan : 1900 gram PB: 42 cm LK:31,5 cm
Heart rate 146x/menit Respirasi: 63 x/mnt,reguler Suhu: 36,90 C
Kepala : Ubun-ubun besar datar, belum menutup, hipertelorisme, micrognotia,
low set ear, palatoschizis (+)
Konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik.
Pernafasan cuping hidung (-). Koana (+/+)
Perioral sianosis (-). Langit-langit intak (+)
Leher : Retraksi suprasternal (-)
Toraks : Inspeksi Bentuk dan gerak simetris, retraksi intercostal (+/+)
Palpasi tidak dilakukan
Perkusi tidak dilakukan
Auskultasi Cor: Ictus cordis tak tampak, teraba di ICS IV LMCS, tak kuat
angkat, Bunyi sistolik murmur grade III/6 PM di ICS III LSB,
countinous murmur gr 3/6 PM di LCS II LSB. Thrill (-), gallop (-)
Pulmo: bronchovesicular sound kiri=kanan.
Abdomen: Inspeksi Datar, lembut. Retraksi epigastrium (+).
Palpasi Hepar teraba 2 cm bac tepi tajam, kenyal Lien: tak teraba membesar
Perkusi tidak dilakukan
Auskultasi Bising usus (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, capillary refill time < 3 detik. Akrosianosis (-)
Edema -/-.
Genital: , hipospadia, anus (+)
Refleks moro (+), sucking (+), rooting(+), grasping(+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Tanggal 19/01/2011
Hemoglobin : 12,5 g/dL
Hematokrit: 35%
Lekosit : 10.000/mm3
Trombosit: 76.000/mm3
Hitung jenis : 0/7/0/40/49/4
Glukosa darah sewaktu: 69 mg/dl
Na/K : 134/4,5 mEq/L
Morfologi darah tepi:
Eritrosit : normokrom anisopoikilositosis (target cell)
Lekosit : hipersegmentasi (+), vakuolisasi PMN (+)
Trombosit : Jumlah kurang, giant trombosit (+)
Thoraks foto:
Kesan:
Kardiomegali (RV, LV); adanya suatu CHD belum dapat disingkirkan
Pneumonia lobus superior paru kanan
DIAGNOSIS BANDING
Respiratory distress ec Pneumonia + Term Infant (38 minggu), Small for Gestational Age
+ DF: Decompensatio cordis (perbaikan), DA: VSD, DE: non sianotik CHD +Multiple
Congenital Anomalies (hipertelorisme, micrognotia, low set ear, hipospadia, VSD,
palatoschizis ) + Berat Badan Lahir Rendah
Respiratory distress ec Pneumonia + Term Infant (38 minggu), Small for Gestational Age
+ DF: Decompensatio cordis (perbaikan), DA: PDA, DE: non sianotik CHD +Multiple
Congenital Anomalies (hipertelorisme, micrognotia, low set ear, hipospadia, VSD,
palatoschizis ) + Berat Badan Lahir Rendah
DIAGNOSIS KERJA
Respiratory distress ec Pneumonia + Term Infant (38 minggu), Small for Gestational Age
+ DF: Decompensatio cordis (perbaikan), DA: TOF, DE: sianotik CHD +Multiple
Congenital Anomalies (hipertelorisme, micrognotia, low set ear, hipospadia, TOF,
palatoschizis ) + Berat Badan Lahir Rendah
USULAN PEMERIKSAAN
Ekocardiografi
PENATALAKSANAAN
O2 lembab 1L/m/nasal
Pertahankan suhu 36,5 37,50 C
Infus, kebutuhan cairan 1,9 x 150 = 285cc/hr
terdiri dari D10% 267 cc
NaCl 3% 8cc 11-12 gtt/m
KCl 7,46% 4 cc
Ca glukonas 10% 6cc
Troopic feeding 8 x 2,5 cc personde, cek retensi
PEMANTAUAN
19/01/2011 (Follow up Emergensi)
Keadaan umum :kurang aktif
BB: 1900 gr, usia: 28 hari
HR: 146 x/menit R: 62 x/mnt S: 36,90 C
Pemeriksaan lain sama dengan sebelumnya
Down score : 3
Terapi
O2 lembab 1L/m/nasal
Pertahankan suhu 36,5 37,50 C
Infus, kebutuhan cairan 1,9 x 150 = 285cc/hr
terdiri dari D10% 267 cc
NaCl 3% 8cc 11-12 gtt/m
KCl 7,46% 4 cc
Ca glukonas 10% 6cc
Troopic feeding 8 x 2,5 cc personde, cek retensi
Furosemide 2 x 2 mg iv
Ceftazidim 2 x 60 mg iv
Gentamisin 1 x 8 mg iv
Rencana ekokardiografi
Masalah aktual
Respiratory distress ec pneumonia
Suspek VSD
Suspek PDA
Multiple kongenital anomaly (hipertelotisme, low set ear, high arch palate, micrognotia,
VSD, hipospadia)
BBLR
TI (38 mg) SGA
Masalah aktual
Respiratory distress ec pneumonia
Suspek VSD, Suspek PDA
Multiple kongenital anomaly (hipertelotisme, low set ear, high arch palate, micrognotia,
VSD, hipospadia)
BBLR
TI (38 mg) SGA
Masalah aktual
Multiple kongenital anomaly (hipertelotisme, low set ear, high arch palate, micrognotia,
VSD, hipospadia)
Suspek VSD, Suspek PDA
BBLR
TI (38 mg) SGA
Partial parenteral nutrition
Masalah kumulatif
RD ec pneumonia
Masalah aktual
Multiple kongenital anomaly (hipertelotisme, low set ear, high arch palate, micrognotia,
Tetralogy of Fallot, hipospadia)
Tetralogy of Fallot
BBLR
TI (38 mg) SGA
Partial parenteral nutrition
Masalah kumulatif
RD ec pneumonia
PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia ad malam
Quo ad functionam: dubia ad malam
RESUME
Seorang bayi laki-laki, usia 27 hari, di rujuk dari RSUD Tasikmalaya dengan DK/
pneumonia., palatoschizis, hipospadia dan suspek VSD.
Sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita sesak napas yang makin lama
makin terlihat sesak. Karena keluhan sesaknya penderita dibawa ke RSUD Tasikmalaya dan
dikatakan terdapat kelainan jantung kemudian mendapat obat lasiks 2 x 2 mg disuntikan
melalui infus dan diberikan antibiotik seftazidim 2 x 100 mg. Penderita mengalami perbaikan
dan kemudian dirujuk ke RSHS.
Penderita lahir dari ibu P1A0, yang merasa hamil cukup bulan, spontan, ditolong
bidan, letak kepala, langsung menangis namun lemah. Berat badan lahir 2100 gram, panjang
badan lahir 48 cm. Selama hamil ibu kontrol teratur ke bidan. Riwayat minum obat-obatan
selama hamil ada yaitu obat asma Theosal yang diminum sampai usia kehamilan 4 bulan.
Riwayat ketuban pecah sebelum waktunya ada yaitu kurang lebih 9 jam.
Pada pemeriksaan fisik ditemuakan adanya kelaianan anatomi berupa low set ear,
high arch palate, hipertelorisme, micrognotia, VSD dan hipospadia. Pada pemeriksaan thorak
ditemukan retraksi pada interkostal dan epigastrium, serta ditemukan adanya kelainan bunyi
jantung berupa murmur sistolik di ICS II LSB dan ICS III LSB. Pada pemeriksaan penunjang
ditemukan adanya anemia, leucopenia, trombositopenia.
DISKUSI
Permasalahan pada pasien ini adalah penegakan diagnosis, tatalaksana dan prognosisnya.
Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Tasikmalaya, dikatakan pneumonia.,
palatoschizis, hipospadia dan suspek VSD.
Pasien di diagnosa sebagai pneumonia dengan perbaikan berdasarkan anamnesa ada
sesak napas, dengan predisposisi adanya riwayat ketuban pecah sebelum waktunya dan sudah
di terapi antibiotik di RSU Tasikmalaya, Pada pemeriksaan ditemukan adanya takipnea, dan
retraksi interkostal dan retraksi pada epigastrium. Pada pemeriksaan penunjang morfologi
darah tepi menunjang adanya suatu infeksi, pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan
adanya suatu pneumonia pada lobus atas paru kanan. Pasien menunjukkan perbaikan klinis
dengan antibiotik yang diberikan dari RSU Tasikmalaya sebelumnya.
Pada pasien ini ditemukan adanya anemia yang fisiologis. Hal ini terjadi karena
adanya proses adaptasi fisiologi yang normal dari perubahan keadaan hipoksia relatif
intauterin ke lingkungan luar yang kaya akan oksigen. Selain itu juga terjadi produksi
eritropoietin yang masih kurang adekuat dari bayi.1
Pasien di diagnosa sebagai Term Infant (38 minggu), Small for Gestational Age (Kecil
Untuk Masa Kehamilan/KMK). Kecil untuk usia kehamilan adalah bayi yang lahir dengan
berat badan terletak di bawah 10 persentil untuk usia kehamilan. Pada pemeriksaan fisik
tampak suatu retriksi pertumbuhan yang simetris, dengan proporsi lingkar kepala sesuai
dengan bayi baru lahir dalam proporsi ke seluruh tubuh 2
RINGKASAN JURNAL
Latar Belakang. Prevalensi pasien TOF yang disertai dengan sindroma genetik sebesar 20%.
Dampak operasi pada pasien TOF dengan disertai kelainan genetic masih diteliti.
Metode. Penelitian retrospektif pada 306 pasien (usia median 5,1 bulan) yang telah menjalani
operasi TOF primer (266) atau bertahap (40) pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2004.
Lama total follow up 1.188 pasien-tahun ( rata-rata 57 bulan)
Hasil. Tercatat pasien dengan sindrom genetic sebanyak 85 orang, sedangkan pasien TOF
tanpa sindrom genetic sebanyak 221. Telah dilakukan operasi primer sebanyak 82,4 % pasien
dengan sindrom genetic dan 88,7% pada pasien TOF tanpa sindrom genetic. (p=tidak
signifikan). Ten-year actuarial survival berbeda secara signifikan lebih baik pada TOF tanpa
syndrome genetic (94,1 2,3% dibandingkan TOF yang disertai sindrom genetic (84.3
4,2%)
Kesimpulan. Sindrom genetik berhubungan dengan hasil akhir yang lebih buruk setelah
dilakukan operasi untuk koreksi TOF. Koreksi primer pada TOF yang disertai sindrom
genetic dengan anatomi arteri pulmonal yang normal merupakan strategi bedah yang efektif,
tanpa resiko mortalitas tambahan dan kemungkinan yang lebih besar untuk terbebas dari
intervensi ulang.
Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang prognosis yang valid dan penting ini
kepada pasien kita?
DAFTAR PUSTAKA