DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2016
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan anugerahNya kepada penulis, sehingga penulisan makalah Transmisi Arus Bolak-
Balik dapat terwujud.Penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah
mempunyai hak dan kewajiban yang harus mengumpulkan tugas perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.Makalah ini juga mencerminkan kerja keras penulis dan
kesungguhan penulis dalam mencari ilmu.Besar harapan penulis agar makalah yang telah
disusun oleh penulis ini sesuai dengan tugas yang dosen tugaskan kepada penulis.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................iv
A.LANDASAN TEORI............................................................................................iv
B.TUJUAN...............................................................................................................iv
C.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................v
SEBUAH MUATAN..............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8
2
BAB I PENDAHULUAN
A.LANDASAN TEORI
terjadi dengan plat-plat kapasitor bila ada selisih potensial diantaranya.Kapasitansi antara
sejajar adalah suatu konstanta yang tergantung pada ukuran dan jarak pemisah antara
penghantar.Untuk saluran daya yang panjangnya, kurang dari 80 Km (50 mile), pengaruh
Suatu tegangan bolak-balik yang terpasang pada suatu saluran transmisi akan
berkurang sesuai dengan kenaikan dan penurunan nilai saat tegangan antara penghantar-
penghantar pada titik tersebut.Aliran muatan adalah arus, dan arus yang disebabkan oleh
pengisian dan pengosongan bolak-balik suatu saluran karena tegangan bolak balik disebut
arus pengisian saluran.Arus pengisian mengalir dalam saluran transmisi meskipun saluran itu
dalam keadaan terbuka.Hal ini mempengaruhi jatuh tegangan sepanjang saluran, efisiensi,
faktor daya saluran dan kestabilan system di mana saluran tersebut merupakan salah satu
bagiannya.
B.TUJUAN
Setelah mempelajari materi pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat :
3
Menjelaskan medan listrik suatu penghantar yang lurus dan panjang
Menjelaskan perbedaan potensial antar dua titik yang disebabkan oleh sebuah
muatan
Menjelaskan kapasitansi pada sistem transmisi satu fasa
C.RUMUSAN MASALAH
muatan?
4
BAB III PEMBAHASAN
Jika suatu penghantar lurus berbentuk silinder berada dalam media yang seragam
(uniform) seperti udara, mempunyai muatan seragam di seluruh panjangnya, dan terisolasi
dari muatan-muatan lain sehingga muatan itu terbagi secara seragam diseluruh
permukaannya, maka fluks akan berbentuk radial.Semua titik pada jarak yang sama dari
penghantar semacam itu adalah titik-titik ekipotensial dan mempunyai kerapatan fluks listrik
yang sama.
Karena semua bagian permukaan itu sama jauhnya dari penghantar yang mempunyai
kerapatan fluksi listrik pada permukaan itu sama dengan banyaknya fluksi yang
meninggalkan penghantar per meter panjang dibagi dengan luas permukaan sepanjang sumbu
q
2x 2
D= (C/m )
1
Kuat medan listrik, atau negatif dari gradient potensial, sama dengan kerapatan fluksi
q
2x
E= (volt/m)
0 12
q
2 0 x
Jadi : E = (volt/m)
SEBUAH MUATAN
Beda potensial antara dua titik adalah kerja dalam joule per coloumb yang
dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan positif dari titik yang rendah potensialnya ke
titik yang lebih tinggi potensialnya.Pada gambar 2 membawa muatan dari positif q (C / m)
m gambar 2 Jalur interaksi antara dua titik di luar suatu penghantar silinder yang mempunyai muatan positif yang
terbagi secara seragam.
2
Gradien tegangan:
dv
dx
E=
dv = E dx pada jarak x
E
V= dx
q
2 0 x
E= (volt / m)
D2
D1
Edx
V12 =
D2 q
D1 2 0 x
V12 = dx1
q D2 dx
2 0 D1 x
V12 =
q D
In 2
2 0 D1
V12 = (volt)
3
C.KAPASITANSI PADA SISTEM TRANSMISI 1 FASA
Kapasitansi antara dua penghantar pada saluran transmisi 1 fasa didefinisikan sebagai
muatan pada penghantar- penghantar itu per unit selisih potnsial diantara keduanya. Dalam
bentuk persamaan, kapasitansi per unit panjang saluran adalah :
q
v
C= (F / m)
Untuk mendapatkan Vab antar kedua penghantar pada saluran transmisi 1 fasa dua
Beda potensial antara konduktor a dan b yang disebabkan oleh muatan qa.
qa D
In
2 0 ra
Vab = (Volt)
Beda potensial antara konduktor a dan b yang disebabkan oleh muatan qb.
qb D
In
2 0 rb
Vba(qb) = -Vba (qb) = - (Volt)
qb r
In b
2 0 D
Vab (qb) = (Volt)
4
Tegangan a dan b oleh kedua muatan :
qa D qb D
In In
2 0 ra 2 0 rb
= - (Volt)
qa D qa D
In In
2 0 ra 2 0 rb
= - (Volt)
qa D2
In
2 0 ra rb
= (Volt)
2 0
qa D2
In(
Vab ra rb
Cab = = (F /m)
Jika ra = rb = r , maka :
0
D
In( )
r
Cab = (F / m)
Untuk mengetahui kapasitansi antara salah satu penghantar dan titik netral
diantaranya , misalkan jika saluran itu dicatu (disuplai) oleh suatu transformator yang
mempunyai sadapan tengah yang ditanahkan ( grounded center tap) dapat dilihat pada
setengah dari selisih potensial antara kedua penghantar tersebut dan kapasitansi
5
ketanah atau kapasitansi ke netral, adalah muatan pada penghantar per satuan beda
Jadi kapasitansi ke netral adalah salah satu dari dua kapasitansi seri yang sama , atau
2 0
D
In( )
r
Cn = Can = Cbn = (F / m ke netral)
r
Untuk permitivitas relative = 1, maka reaktansi kapasitif adalah :
1 2,862 D
2fC f r
Xc = = x 109 In (Ohm m ke netral)
1,779 D
f r
Atau : Xc = x 106 In (Ohm mile ke netral)
1
Xc
Sedang suseptansi kapasitif : Bc =
6
1,779 D
f r
Persamaan Xc = x 106 In dapat diuraikan menjadi
1,779 1 1,779
f r f
Xc = x 106 In x 106 In D (Ohm mile ke netral)
Atau : Xc = Xa + Xd
Di mana,
Jika suatu penghantar lurus berbentuk silinder berada dalam media yang
radial.
Beda potensial antara dua titik adalah kerja dalam joule per coloumb yang
dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan positif dari titik yang rendah
q
v
C= (F / m)
7
8
DAFTAR PUSTAKA