Anda di halaman 1dari 14

KAPASITANSI SALURAN TRANSMISI

DISUSUN OLEH :

Selly Annisa (5143131018)

Yulli hartanty ritonga (5141131016)

Sandro simantupang (5143131017)

Fauzul azimi (5141131007)

Andilau yoko Sirait (5123131004)

Arnold purba (5141131002)

Andos Sihotang (5123131002)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berkat dan anugerahNya kepada penulis, sehingga penulisan makalah Transmisi Arus Bolak-

Balik dapat terwujud.Penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah

Transmisi Arus Bolak-Balik

Makalah ini disusun sebagai pertanggungjawaban kami sebagai mahasiswa yang

mempunyai hak dan kewajiban yang harus mengumpulkan tugas perkuliahan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan.Makalah ini juga mencerminkan kerja keras penulis dan

kesungguhan penulis dalam mencari ilmu.Besar harapan penulis agar makalah yang telah

disusun oleh penulis ini sesuai dengan tugas yang dosen tugaskan kepada penulis.

Medan, 17 Februari 2016

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................iv

A.LANDASAN TEORI............................................................................................iv

B.TUJUAN...............................................................................................................iv

C.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................v

BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................1

A.MEDAN LISTRIK SUATU PENGHANTAR YANG LURUS DAN PANJANG.1

B.BEDA POTENSIAL ANTARA DUA TITIK YANG DISEBABKAN OLEH

SEBUAH MUATAN..............................................................................................................2

C.KAPASITANSI PADA SISTEM TRANSMISI 1 FASA........................................3

BAB III KESIMPULAN................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

2
BAB I PENDAHULUAN

A.LANDASAN TEORI

Kapasitansi suatu saluran transmisi adalah akibat selisih potensial antara

penghantar,kapasitansi menyebabkan penghantar-penghantar itu bermuatan seperti yang

terjadi dengan plat-plat kapasitor bila ada selisih potensial diantaranya.Kapasitansi antara

penghantar-penghantar adalah muatan per unit selisih potensial.Kapasitansi antara penghantar

sejajar adalah suatu konstanta yang tergantung pada ukuran dan jarak pemisah antara

penghantar.Untuk saluran daya yang panjangnya, kurang dari 80 Km (50 mile), pengaruh

kapasitansi ini kecil dan biasanya dapat diabaikan.

Suatu tegangan bolak-balik yang terpasang pada suatu saluran transmisi akan

menyebabkan muatan pada penghantar-penghantarnya di setiap titik bertambah atau

berkurang sesuai dengan kenaikan dan penurunan nilai saat tegangan antara penghantar-

penghantar pada titik tersebut.Aliran muatan adalah arus, dan arus yang disebabkan oleh

pengisian dan pengosongan bolak-balik suatu saluran karena tegangan bolak balik disebut

arus pengisian saluran.Arus pengisian mengalir dalam saluran transmisi meskipun saluran itu

dalam keadaan terbuka.Hal ini mempengaruhi jatuh tegangan sepanjang saluran, efisiensi,

faktor daya saluran dan kestabilan system di mana saluran tersebut merupakan salah satu

bagiannya.

B.TUJUAN

Setelah mempelajari materi pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat :

3
Menjelaskan medan listrik suatu penghantar yang lurus dan panjang
Menjelaskan perbedaan potensial antar dua titik yang disebabkan oleh sebuah

muatan
Menjelaskan kapasitansi pada sistem transmisi satu fasa

C.RUMUSAN MASALAH

Apakah medan listrik suatu penghantar yang lurus dan panjang?


Apakah kapasitansi pada system transmisi satu fasa?
Adakah perbedaan potensial antar dua titik yang disebabkan oleh sebuah

muatan?

4
BAB III PEMBAHASAN

A.MEDAN LISTRIK SUATU PENGHANTAR YANG LURUS DAN PANJANG

Jika suatu penghantar lurus berbentuk silinder berada dalam media yang seragam

(uniform) seperti udara, mempunyai muatan seragam di seluruh panjangnya, dan terisolasi

dari muatan-muatan lain sehingga muatan itu terbagi secara seragam diseluruh

permukaannya, maka fluks akan berbentuk radial.Semua titik pada jarak yang sama dari

penghantar semacam itu adalah titik-titik ekipotensial dan mempunyai kerapatan fluks listrik

yang sama.

gambar 1 garis-garis fluksi listrik yang


berasal dari muatan-muatan positif yang
tersebar rata pada permukaan penghantar
silinder

Karena semua bagian permukaan itu sama jauhnya dari penghantar yang mempunyai

muatan tersebar seragam, permukaan silinder merupakan permukaan ekipotensial dan

kerapatan fluksi listrik pada permukaan itu sama dengan banyaknya fluksi yang

meninggalkan penghantar per meter panjang dibagi dengan luas permukaan sepanjang sumbu

satu meter.Kerapatan fluksi listrik adalah:

q
2x 2

D= (C/m )

1
Kuat medan listrik, atau negatif dari gradient potensial, sama dengan kerapatan fluksi

listrik dibagi dengan permitivitas medium.

q
2x
E= (volt/m)

0 12

Bila = 1 dan = 8.85 x 10 (F/m)

q
2 0 x
Jadi : E = (volt/m)

B.BEDA POTENSIAL ANTARA DUA TITIK YANG DISEBABKAN OLEH

SEBUAH MUATAN

Beda potensial antara dua titik adalah kerja dalam joule per coloumb yang

dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan positif dari titik yang rendah potensialnya ke

titik yang lebih tinggi potensialnya.Pada gambar 2 membawa muatan dari positif q (C / m)

titik P1 berjarak D1 dan P2 berjarak D2 dari pusat konduktor.

m gambar 2 Jalur interaksi antara dua titik di luar suatu penghantar silinder yang mempunyai muatan positif yang
terbagi secara seragam.

2
Gradien tegangan:

dv
dx
E=

dv = E dx pada jarak x

E
V= dx

q
2 0 x
E= (volt / m)

Beda potensial antara titik P1 dan P2:

D2
D1
Edx
V12 =

D2 q

D1 2 0 x
V12 = dx1

q D2 dx
2 0 D1 x
V12 =

q D
In 2
2 0 D1
V12 = (volt)

3
C.KAPASITANSI PADA SISTEM TRANSMISI 1 FASA

Kapasitansi antara dua penghantar pada saluran transmisi 1 fasa didefinisikan sebagai
muatan pada penghantar- penghantar itu per unit selisih potnsial diantara keduanya. Dalam
bentuk persamaan, kapasitansi per unit panjang saluran adalah :

q
v
C= (F / m)

Untuk mendapatkan Vab antar kedua penghantar pada saluran transmisi 1 fasa dua

kawat dapat kita lihat pada gambar 3.

gambar 3 Penampang suatu saluran kawat sejajar

Beda potensial antara konduktor a dan b yang disebabkan oleh muatan qa.

qa D
In
2 0 ra
Vab = (Volt)

Beda potensial antara konduktor a dan b yang disebabkan oleh muatan qb.

qb D
In
2 0 rb
Vba(qb) = -Vba (qb) = - (Volt)

qb r
In b
2 0 D
Vab (qb) = (Volt)

4
Tegangan a dan b oleh kedua muatan :

Vab = Vab (qa) + Vab (qb)

qa D qb D
In In
2 0 ra 2 0 rb
= - (Volt)

qa D qa D
In In
2 0 ra 2 0 rb
= - (Volt)

qa D2
In
2 0 ra rb
= (Volt)

Kapasitansi antara penghantar penghantar adalah :

2 0
qa D2
In(
Vab ra rb
Cab = = (F /m)

Jika ra = rb = r , maka :

0
D
In( )
r
Cab = (F / m)

Untuk mengetahui kapasitansi antara salah satu penghantar dan titik netral

diantaranya , misalkan jika saluran itu dicatu (disuplai) oleh suatu transformator yang

mempunyai sadapan tengah yang ditanahkan ( grounded center tap) dapat dilihat pada

gambar 4. Beda potensial antara masing-masing penghantar dan tanah adalah

setengah dari selisih potensial antara kedua penghantar tersebut dan kapasitansi

5
ketanah atau kapasitansi ke netral, adalah muatan pada penghantar per satuan beda

potensial antara penghantar itu dengan tanah.

gambar 5 Represenatsi kapasintasi saluran ke netral


gambar 4 Representasi kapasitansi antara saluran

Jadi kapasitansi ke netral adalah salah satu dari dua kapasitansi seri yang sama , atau

dua kali kapasitansi antara saluran , karena itu :

2 0
D
In( )
r
Cn = Can = Cbn = (F / m ke netral)

r
Untuk permitivitas relative = 1, maka reaktansi kapasitif adalah :

1 2,862 D
2fC f r
Xc = = x 109 In (Ohm m ke netral)

1,779 D
f r
Atau : Xc = x 106 In (Ohm mile ke netral)

1
Xc
Sedang suseptansi kapasitif : Bc =

6
1,779 D
f r
Persamaan Xc = x 106 In dapat diuraikan menjadi

1,779 1 1,779

f r f
Xc = x 106 In x 106 In D (Ohm mile ke netral)

Atau : Xc = Xa + Xd

Di mana,

Xa ( reaktansi kpasitif dengan jarak pemisah 1 kaki )


Xd ( factor pemisah reaktansi kapasitif)

BAB III KESIMPULAN

Jika suatu penghantar lurus berbentuk silinder berada dalam media yang

seragam (uniform) seperti udara, mempunyai muatan seragam di seluruh

panjangnya, dan terisolasi dari muatan-muatan lain sehingga muatan itu

terbagi secara seragam diseluruh permukaannya, maka fluks akan berbentuk

radial.
Beda potensial antara dua titik adalah kerja dalam joule per coloumb yang

dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan positif dari titik yang rendah

potensialnya ke titik yang lebih tinggi potensialnya.

Kapasitansi antara dua penghantar pada saluran transmisi 1 fasa


didefinisikan sebagai muatan pada penghantar- penghantar itu per unit selisih
potnsial diantara keduanya. Dalam bentuk persamaan, kapasitansi per unit
panjang saluran adalah :

q
v
C= (F / m)

7
8
DAFTAR PUSTAKA

1. A.S Pabla, Abdul Hadi; 1994.Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga,Jakarta


2. B.L.Theraja; 1980.Electrical Thecnologi.New Delhi
3. B.M. Weedy; 1988.Sistem Tenaga Listrik.Aksara Persada Indonesia

Anda mungkin juga menyukai