Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA


AMAN DAN NYAMAN PADA Tn.S DENGAN DIABETES MELITUS
DI RUANG NAKULA 3 RSUD K.M.R.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

Disusun oleh :
Kholifatun Nur Azizah
P.1337420916017

PRODI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA
AMAN DAN NYAMAN PADA Tn.S DENGAN DIABETES MELITUS
DI RUANG NAKULA 3 RSUD K.M.R.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 24 Mei 2017 Praktikan : Kholifatun Nur A.
Jam : 23.00 WIB NIM : P.1337420916017
Ruang : Nakula 3
No. Reg. : 291183

A. BIODATA
1. Biodata Klien
Inisial Nama klien : Tn. R
Umur : 62 tahun
Jenis kelamin : Laki- laki
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Pendidikan : tidak tamat SD
Pekerjaan : swasta
MRS/ tanggal masuk : 23 Mei 2017, pukul 23.00 WIB
Tgl pengkajian : 24 Mei 2017, pukul 07.00 WIB
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Umur : 54 tahun
Hubungan dg klien : istri klien
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh kaki kanannya nyeri
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan pada tahun 2005 untuk pertamakalinya ia mengerti bahwa
ia mengidap DM. Klien mengetahui ia mengidap DM dikarenakan ia dibawa
ke rumah sakit karena keracunan akibat meminum air oli AC. Dikarenakan
hal tersebut, klien mendapati dirinya mengalami DM dan diberi obat penurun
gula darah. Setelah mengetahui ia mengidap DM, klien rajin mengikuti
kegiatan puskesmas dan posyandu untuk memantau gula darahnya. Klien
mengatakan jika gula darahnya tinggi, klien selalu minum obat untuk
menurunkan gula darahnya.
Klien mengatakan pada hari Jumat, 19 Mei 2017 klien mulai mengalami
bengkak pada kaki kanannya. Kemudian pada hari Selasa, 23 Mei 2017
bengkak pada kaki klien tersebut pecah sehingga, pada malam harinya pukul
19.00 WIB klien dibawa ke IGD RSUD K.M.R.T. Wongsonegoro dan dibawa
ke ruang Nakula 3 pada pukul 23.00 WIB.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit lain selain
penyakit yang dideritanya saat ini.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa ibunya juga mengidap Diabetes dan telah
meninggal dunia. Namun, kedua kakak klien dan anak anak klien belum
pernah ada yang terdiagnosa Diabetes.
Genogram :

Keterangan :
: laki - laki

: klien

: perempuan

: garis keturunan
: tinggal 1 rumah
D. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
1. Pola Manajemen dan Persepsi Kesehatan
Klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka biasanya mereka
membeli obat di warung dahulu baru dibawa ke pelayanan kesehatan.
Kemudian untuk memantau kadar gula darahnya klien selalu mengikuti
program dari puskesmas dan posyandu untuk memantau kadar gula darah dan
mendapatkan obat untuk menurunkan gula darah tersebut.Bagi klien
kesehatan adalah sangat berharga, sehingga harus dijaga, agar memperoleh
hidup yang aman dan nyaman.
2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Metabolisme
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien senang dengan makanan dan minuman manis dan
tinggi gula seperti es teh, es jeruk, dan nasi goreng. Klien tidak suka
dengan makanan amis berupa lauk dari ikan dan ayam. Klien makan 3x
sehari dengan nasi, sayur, lauk dari tahun, tempe, daging dan terkadang
buah jeruk dan pisang.
Sebelum sakit klien minum 1 botol air mineral ukuran 1500 cc tiap harinya
ditambah dengan minum teh manis atau es jeruk 1 gelas ukuran 250 cc.
b. Pada waktu sakit
Setelah sakit dan mengetahui mengidap DM, klien tetap makan nasi, sayur,
dan lauk. Klien mengatakan nasi yang dimakan adalah nasi dingin tetapi
dalam kesehariannya klien senang mengonsumsi nasi goreng. Setelah sakit
pun klien minum air mineral 1 botol ukuran 1500cc gelas ukuran 200 cc
tiap harinya dengan jenis minuman air putih dan teh manis.
Observasi :
Antropometri :
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 158 cm
LILA : 24 cm
BMI :
Biochemical :
Kadar Hb : 11 gr/dL
Albumin :-
Clinical sign :
Tugor kulit tidak elastis < 2 detik
Rambut tidak kering, normal
konjungtiva tidak anemis
Diit : diit lunak II Diabetes Melitus 1700 kalori dengan bubur
nasi, sayur, lauk, dan selingan pisang
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Sebelum sakit : BAB teratur 1x/hari, kuning, lunak
BAK 3x pada siang hari, dan 7x pada malam hari
b. Pada waktu sakit
Setelah sakit : BAB teratur 1x/hari, kuning, lunak
BAK 3x pada siang hari, dan 5x pada malam hari
4. Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a. Sebelum Sakit
Klien mengatakan bahwa ia tidur malam pukul 03.00 dan bangun pukul
09.00 WIB. Klien mengatakan bahwa ia memang sulit tidur di malam hari
sehigga ia memutuskan untuk membuat makanan kecil sebagai tambahan
pendapatan dan upaya mengisi waktunya yang tidak bisa tidur malam.
Kemudian klien tidur lagi pada pukul 11.00 siang saampai 14.00 siang.
b. Pada waktu sakit
Klien mengatakan setelah sakit, tidurnya terganggu karena ia harus
terbangun karena nyeri pada kaki kanannnya. Klien tidur dari pukul 04.00
sampai pukul 07.30 WIB dan terkadang tidur lagi dari pukul 10.00 siang
sampai pukul 14.00.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit klien selalu beraktivitas membuat makanan pada malam
hari pukul 19.00 sampai pukul 03.00 WIB dan dilanjutkan melakukan
pekerjaan melaundry pakaian pada siang hari. Karena pekerjaaannya
melaundry pakaian maka kaki klien sendiri kurang diperhatikan
bagaimana seharusnya cara merawatnya.
b. Pada waktu sakit
Setelah sakit klien harus berbaring tidur karena untuk digerakkan pun
kakinya nyeri.
6. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan klien di rumah tangga baik dengan tetangga serta kerabat keluarga
yang lain pun baik. Klien senang bercerita walaupun pendengarannya sudah
berkurang.
7. Pola Persepsi, Kognitif dan Sensori
Saat dikaji, klien bingung terhadap keadaannya saat ini karena belum
mengetahui tentang sakit yang dideritanya. Namun, ia merasa yakin akan
sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Klien juga akan
melakukan terapi sesuai program yang sudah ditentukan oleh tenaga
kesehatan.
Dalam pola fungsi kognitif, terkaji bahwa klien masih senang mengonsumsi
makanan dan minuman manis dan mengandung tinggi glukosa yang
menunjukkan bahwasanya klien belum mengetahui pengaturan diit rendah
gula yang sesuai serta makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Hal ini diketahui dari hasil pengkajian pola fungsional nutrisi
dimana klien masih senang meminum air es tah manis, es jeruk, dan nasi
goreng.
Dalam persepsi sensori terkaji bahwa klien sesekali tampak meringis sambil
mengangkat atau menggerakkan kakinya serta mengatakan merasakan nyeri.
Selain itu klien juga mengatakan bahwa ia sering mengalami kesemutan pada
kedua kakinya terutama saat akan tidur. Adapun pengkajian nyeri dengan
PQRST sebagai berikut :
P : nyeri terjadi sewaktu waktu yang berasal dari ulkus DM klien
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk jarum
R : nyeri terasa pada tungkai kaki kanan klien
S : skala nyeri 4
T : nyeri terasa hilang timbul dan mendadak
8. Pola Persepsi Diri/ Konsep Diri
Identitas diri : klien adalah seorang lansia lelaki yang telah memiliki 7
orang anak dan juga telah memiliki cucu.
Ideal diri : klien berharap bisa sembuh dan pulang ke rumah agar bisa
menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Harga diri : klien tidak merasa rendah diri dengan keadan yang dialami
saat ini.
Gambaran diri : klien merasa bersyukur dengan semua bagian tubuh yang
klien miliki.
Peran : klien adalah seorang bapak dari 7 orang anak
9. Pola Seksual & Reproduksi
Klien adalah seorang lelaki yang sudah menikah dan memiliki 7 orang anak..
10. Pola Mekanisme Koping
Klien mengatakan tidak merasa stress atau pikiranya terbebani hanya saja
klien merasa ingin segera sembuh agar dapat beraktivitas.
11. Pola Nilai & Kepercayaan
Klien beragama islam. Klien mengatakan berdoa dengan rutin dan terus
berdoa untuk kesembuhannya. Saat sedang sakit pun klien tetap berdoa
sebisanya di tempat tidur rumah sakit. Keluarga klien juga membantu untuk
berdoa dan ibadah dengan rutin.

E. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum : baik
2. GCS : E : 4, M: 5, V: 6
3. Tanda tanda Vital :
a. Tekanan Darah: 120/80 mmHg
b. Nadi : 100x/ menit
c. Pernafasan : 24x/ menit
d. Suhu tubuh : 360 C
4. Pemeriksaan head to toe
a. Kulit : kulit lembab, turgor elastis < 2 detik, warna kulit
sawo matang, dan tampak kotor, serta berdaki.
b. Kepala : Bentuk kepala mesosephal, tidak ada lesi, rambut
hitam beruban tidak kemerahan, dan kotor.
c. Mata : Reflek pupil simetris 2mm kanan dan kiri,
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kornea tidak
buram tetapi pasien mengatakan fungsi penglihatan kurang
baik dalam gelap.
d. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip hidung,
pernapasan cuping hidung tidak ada.
e. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
tanda peradangan di mastoid/ mastoiditis, reflek dengar baik
dan tidak berdengung.
f. Mulut : mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis, tidak
sianosis
g. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, tidak
ada deviasi trakea, otot leher tegang, tidak ada bendungan vena
jugularis.
h. Thorax :
1) Paru
a) Inspeksi : dada simetris, pergerakan dinding dada
sama antara kiri dan kanan, tidak ada bantuan otot
pernafasan,
b) Palpasi : taktil fremitus sama antara paru kanan dan
kiri, tidak teraba masa, tidak terdapat krepitasi
c) Perkusi : terdengar suara sonor di seluruh lapang
paru
d) Auskultasi : terdengar vesikuler di seluruh
lapang paru
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
c) Perkusi : terdengar suara redup sesuai
dengan batas batas jantung
d) Auskultasi : terdengar suara jantung 1 dan 2
i. Abdomen :
1) Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak tampak terdapat distensi
2) Auskultasi: bising usus 8x/menit
3) Palpasi : tidak ada pembesaran hepar dan lien
4) Perkusi : hypertympani pada perkusi gaster dan pekak pada hepar
j. Ekstremitas :
1) Atas : terpasang infus pada tangan kiri, tidak oedem, tidak ada
plebitis, capillary refill < 2 detik
2) Bawah :
a) Tidak ada oedem, terdapat ulkus diabetikum pada tungkai kaki
kanan dan nekrosis jaringan pada jempol kaki kanan, capillary
refill < 2 detik
b) Kekuatan otot klien :
Ekstremitas atas dextra 5
Ekstremitas atas sinistra 5
Ekstremitas bawah dextra 4
Ekstremitas bawah sinistra 5
F. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 24 Mei 2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal
Hematologi
Hemoglobin 11,9 gr/dL 13,2 17,3
Hematokrit 35,10 % 40 52
Leukosit 18,7 /L 3,8 10,6
Trombosit 575 /L 150 400
Kimia Klinik
Glukosa Darah 368 mg/dL 70 115
Globulin 4,1 g/dL 1,8 3,2
Ureum 30,2 mg/dL 17,0 43,0
Kreatinin 0,8 mg/dL 0,6 1,1
As. Urat 4,7 mg/dL 2,4 7,4
Kolesterol Total 125 < 200
Trigliserida Normal mg/dL 150
Na 130 mmol/L 135 147
K 130 mmol/L 3,5 5
Ca 1,21 mmol/L 1,12 1,32

SGOT 19 U/L 0 50
SGPT 17 U/L 0 50
Protein total 6,8 gr/dL 6,5 8,4
Albumin 2,7 gr/dL 3,4 4,8

2. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu


Tanggal Waktu Nilai GDS Satuan Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
24 5 -2017 12.00 532 mg/dL 70
115
16.00 366 mg/dL
25 5 -2017 06.00 300 mg/dL
12.30 344 mg/dL
18.00 361 mg/dL
24.00 400 mg/dL
26 5 -2017 06.00 186 mg/dL
12.00 373 mg/dL

3. X Foto Pedis Dextra AP- Lateral 24 Mei 2017


Kesan :
spur calca neal pedis dextra
gambaran selulitis pedis dextra

G. Program terapi
1. Selasa, 23 Mei 2017
Infus : NaCl 20 tpm
Injeksi :
a. ketorolak 2 x 1
b. humalog
Oral : sucralfat 3 x 1 C
Program :
a. sliding scale / 6 jam
b. perawatan luka / pagi
c. lanjut terapi
2. Rabu, 24 Mei 2017
Infus : NaCl 20 tpm, RL 20 tpm
Injeksi :
c. ketorolak 2 x 1
d. humalog
Oral : sucralfat 3 x 1 C
Program :
d. sliding scale / 6 jam
e. perawatan luka / pagi
f. diit lunak II Diabetes Melitus 1700 kalori
3. Kamis, 25 Mei 2017
Infus : NaCl 20 tpm
Injeksi :
e. ketorolak 2 x 1
f. cefoperazone
g. ranitidin
h. humalog
Oral : sucralfat 3 x 1 C
Program :
g. sliding scale / 6 jam
h. perawatan luka / pagi
i. lanjut terapi
4. Jumat, 26 Mei 2017
Infus : NaCl 20 tpm
Injeksi :
i. ketorolak 2 x 1
j. cefoperazone
k. ranitidin
l. humalog
Oral : sucralfat 3 x 1 C
Program :
j. sliding scale / 6 jam
k. perawatan luka / pagi
l. lanjut terapi
DAFTAR MASALAH

NO TGL/ JAM DATA FOKUS MASALAH TT


1. 24-5-2017 DS : Nyeri akut b.d. agen
07.00 WIB P : nyeri terjadi sewaktu waktu yang berasal dari cidera biologis
ulkus DM klien sekunder proses
Q : nyeri seperti ditusuk tusuk jarum penyakit Diabetes
R : nyeri terasa pada tungkai kaki kanan klien Melitus
S : skala nyeri 4
T : nyeri terasa hilang timbul dan mendadak
DO :
klien sesekali tampak meringis sambil mengangkat atau
menggerakkan kakinya

2. 24-5-2017 DS : klien mengatakan bahwa ia sering mengalami Kerusakan integritas


07.00 WIB kesemutan pada kedua kakinya terutama saat akan Kulit b.d. gangguan
tidur sirkulasi sekunder
DO : proses penyakit
1) Tampak terdapat ulkus diabetikum pada tungkai Diabetes Melitus
kaki kanan dan nekrosis jaringan pada jempol kaki
kanan.
2) X Foto Pedis Dextra AP- Lateral 24 Mei 2017,
Kesan :
spur calca neal pedis dextra
gambaran selulitis pedis dextra
RENCANA PERAWATAN

No TGL/JAM DP TUJUAN INTERVENSI TTD


1. 24-5-2017 Nyeri akut Rasa nyeri berkurang setelah 1. Kaji nyeri (Teliti
07.00 WIB b.d. agen dilakukan tindakan keluhan nyeri, catat intensitasnya,
cidera keperawatan selama 1 x 24 jam lokasinya dan lamanya dengan
biologis dengan KH : PQRST)
sekunder - pasien mengatakan nyeri 2. Ajarkan teknik
proses berkurang. relaksasi nafas dalam.
penyakit - Pasien menunjukan skala 3. Lakukan tekhnik
Diabetes nyeri pada angka 2. relaksasi autogenik
Melitus - Ekspresi wajah klien rileks 4. Berikan analgetik
dan tidak lagi meringis sesuai advice
kesakitan 5. Monitor ttv
2. 24-5-2017 Kerusakan Kerusakan jaringan dapat 1. Kaji keadaan luka
07.30 WIB integritas teratasi setelah dilakukan 2. Lakukan perawatan luka
Kulit b.d. tindakan keperawatan selama 3 3. Monitor proses penyembuhan
gangguan x 24 jam dengan KH : luka dan keberadaan pus atau
sirkulasi - Tidak ada tanda tanda jaringan nekrosis saat perawatan
sekunder infeksi luka
proses - Klien paham cara 4. Lakukan nekrotomi pada jaringan
penyakit mencegah terjadinya cidera nekrosis
Diabetes berulang 5. Monitor tanda dan gejala infeksi
Melitus - Menunjukkan proses pada area luka
penyembuhan luka 6. Beri pendidikan kesehatan pada
klien mengenai perawatan kaki
pada penderita DM
7. Beri pendkes pengaturan diit dan
nutrisi penderita DM rendah gula
8. Ajarkan senam DM
9. Anjurkan banyak minum air putih
CATATAN KEPERAWATAN
No TGL/ JAM DP TIDAKAN RESPON TTD
KEPERAWATAN
1. 24-5-2017 Nyeri akut b.d. 1. Mengkaji DS :
07.00 WIB agen cidera nyeri (Teliti keluhan P : nyeri terjadi sewaktu waktu
biologis nyeri, catat yang berasal dari ulkus DM klien
sekunder intensitasnya, lokasinya Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
proses dan lamanya dengan jarum
penyakit PQRST) R : nyeri terasa pada tungkai kaki
Diabetes kanan klien
Melitus S : skala nyeri 4
T : nyeri terasa hilang timbul dan
mendadak
DO :
klien sesekali tampak meringis
sambil mengangkat atau
menggerakkan kakinya
07.30 WIB 2. Memonitor DS : -
TTV DO :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x /menit
08.00 WIB 3. Mengajarka DS : klien mengatakan mengerti
n teknik relaksasi nafas cara melakukan tekhnik relaksasi
dalam. nafas dalam dan akan
menerapkannya jika nyeri muncul
DO : klien tampak mampu
memperagakan kembali cara
melakukan tekhnik nafas dalam
11.00 WIB 4. Melakukan DS : klien mengatakan merasakan
tekhnik relaksasi nyaman dan tenteram setelah
autogenik dilakukan relaksasi
DO : klien tampak menurut
melakukan relaksasi sesuai
bimbingan
12.00 WIB 5. Memberika DS : -
n analgetik sesuai DO : ketorolak 10 mg masuk intra
advice ketorolak 10 mg vena
13.30 WIB Mengkaji nyeri (Teliti DS :
keluhan nyeri, catat P : nyeri muncul 5 menit yang
intensitasnya, lokasinya lalu pada daerah kaki yang luka
dan lamanya dengan semenjak diberi suntikan anti
PQRST) nyeri satu setngah jam yang lalu
Q : nyeri tersa seperti dtusuk
tusuk jarum
R : nyeri terasa pada tungkai kaki
kanan klien
S : sebelumya skala nyeri 4
berubah menjadi 2
T : nyeri muncul mendadak
DO :
Klien tidak tampak meringis
2. 24-5-2017 Kerusakan Mengakaji keadaan luka DS : -
07.30 WIB integritas Kulit DO : sekitar luka tampak
b.d. gangguan kemerahan
sirkulasi
sekunder
proses
penyakit
Diabetes
Melitus
08.00 WIB Melakukan perawatan luka DS : klien mengaduh kesakitan
ketika sedang dilakukan
perawatan luka
DO : saat dilakukan penekanan
sekitar luka, terdapat banyak
pus yang keluar dari luka
08.10 WIB Memonitor proses DS : -
penyembuhan luka dan DO : terdapat banyak pus yang
keberadaan pus atau keluar dari luka
jaringan nekrosis saat
perawatan luka
08.10 WIB Melakukan nekrotomi DS : -
pada jaringan nekrosis DO : jaringan nekrosis telah
dinekrotomi
08.20 WIB Memonitor tanda dan DS : -
gejala infeksi pada area DO : terdapat warna kemerahan
luka disekitar luka
11.30 WIB Memberi pendidikan DS : klien mampu menyebutkan
kesehatan pada klien kembali cara merawat kaki
mengenai perawatan kaki pada penderita DM
pada penderita DM DO : -
25-5-2017 Melakukan perawatan luka DS : klien mengaduh nyeri ketika
07.30 WIB dilakukan perawatan luka
DO : tampak terdapat banyak pus
ketika dilakukan penekanan
pada area sekitar luka
08.30 WIB Memberi pendkes DS : klien mengatakan masih
pengaturan diit dan nutrisi bingung mengenai makanan
penderita DM rendah gula apa saja yang tidak boleh
dimakan karena jenisnya
terlalu banyak
DO : -
10.00 WIB Mengajarkan senam DM DS : klien mengatakan kakinya
nyeri sehingga klien belum
mau menggerak gerakkan
untuk senam
DO : -
11.00 WIB Menganjurkan banyak DS : klien mengatakan akan
minum air putih minum air putih lebih banyak
lagi jika di rumah karena jika
di rumah sakit ia malas jika
harus bolak balik ke kamar
mandi untuk BAK
DO : -
2652017 Melakukan perawatan luka DS : klien mengaduh nyeri ketika
08.00 WIB dilakukan perawatan luka
DO : ketika dilakukan penekanan
pada luka klien, ada sedikit
pus yang keluar
No TGL/ JAM DP EVALUASI TTD
1. 27-5-2017 Nyeri akut b.d. S : klien mengatakan nyeri belum berkurang dari hari
07.00 WIB agen cidera sebelumnya
biologis P : nyeri terjadi sewaktu waktu yang berasal dari ulkus
sekunder proses DM klien
penyakit Q : nyeri seperti ditusuk tusuk jarum
Diabetes R : nyeri terasa pada tungkai kaki kanan klien
Melitus S : skala nyeri 4
T : nyeri terasa hilang timbul dan mendadak
O : klien sesekali tampak meringis sambil mengangkat atau
menggerakkan kakinya
TTV :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x /menit
A : masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya, lokasinya
dan lamanya dengan PQRST
2. Monitor TTV
3. Berikan analgetik sesuai advice
4. Ingatkan untuk gunakan tekhnik relaksasi ketika
nyeri
2. 27-5-2017 Kerusakan S : klien mengatakan bahwa ia masih sering mengalami
07.00 WIB integritas Kulit kesemutan pada kedua kakinya terutama saat akan
b.d. gangguan tidur
sirkulasi O : Tampak terdapat ulkus diabetikum pada tungkai kaki
sekunder proses kanan dan nekrosis jaringan pada jempol kaki kanan.
penyakit A: masalah kerusakan integritas belum teratasi
Diabetes P:
Melitus 1) lanjutkan intervensi perawatan luka
2) persiapkan klien pada program debridement sesuai
advice dokter

Anda mungkin juga menyukai